NovelToon NovelToon
My Doctor'S Bastard

My Doctor'S Bastard

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:155k
Nilai: 5
Nama Author: Lunoxs

Laura Carter adalah seorang nona muda yang memiliki kehidupan sempurna, hingga suatu hari ia di diagnosa mengidap kanker stadium akhir. Usianya hanya bisa bertahan selama enam bulan.

Bukannya merasa terpuruk Laura memutuskan untuk menikmati sisa waktu yang dia punya bersama sang kekasih, Dokter Shinee.

Namun siapa sangka pria yang selama ini jadi belahan jiwanya adalah suami wanita lain. "Dasar badjingan," umpat Laura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MDB Bab 19 - Kita Akan Menikah

Satu jam berlalu dan akhirnya Laura keluar dari ruang radiologi tersebut, kursi rodanya di dorong oleh Shinee dengan hati-hati.

"Bagaimana? sudah selesai?" tanya Celine dengan tidak sabaran, pada akhirnya dia menatap Shinee untuk meminta jawaban.

"Sudah, satu minggu lagi kontrol untuk melihat hasilnya," jelas Shinee dengan senyum kecil, seolah ingin menenangkan Celine yang kecemasannya pun nampak jelas di raut wajah.

"Oh syukurlah," balas Celine yang langsung menghela nafas lega. Sementara Dicky hanya mampu bersyukur di dalam hati. Diam-diam memperhatikan wajah Nona mudanya yang terlihat sedikit pucat, hatinya teriris melihat pemandangan tersebut.

Tak sanggup membayangkan bagaimana hancurnya tuan Nickolas dan nyonya Naina jika mengetahui kebenaran ini. 'Ya Tuhan, aku mohon sembuhkan lah Nona Laura, aku mohon,' batin Dicky.

Mereka kembali ke ruang rawat Laura dan Shinee mulai menyiapkan makanan untuk sang kekasih, sebab Laura juga diharuskan meminum obat-obatan. Shinee juga telah berkoordinasi dengan dokter Richard bahwa di sini dialah yang akan menjadi dokter pribadi Laura, segala sesuatunya mereka akan terus saling bekerja sama.

Awalnya keberadaan Shinee memang terasa seperti tak penting untuk semua orang, namun kini mulai terasa bahwa Shinee begitu banyak mengambil peran.

Celine dan Dicky tak tahu apapun tentang pengobatan ini, sementara Shinee telah memahaminya di luar kepala.

Bahkan Shinee bisa membuat Laura tak merasa kepahitan ketika meminum obatnya.

"Om Dicky, biar saja pria itu di samping Laura. Sepertinya dia lebih berguna daripada kita," bisik Celine pada Dicky, mereka duduk di sofa dan memperhatikan bagaimana Shinee merawat Laura dengan telaten.

Dicky tak sanggup bicara lagi jadi hanya mengangguk setuju. 'Ya Tuhan, aku tidak akan membunuh pria itu tapi aku mohon sembuhkan nona mudaku,' batin Dicky.

"Berbaring lah, tidak tidur tidak apa-apa yang penting istirahat," ucap Shinee. "Dimana ponselmu?" pintanya kemudian.

"Untuk apa?" tanya Laura.

"Menyimpan nomor ponsel ku. Aku harus menemui dokter Richard sebentar, nanti jika ada apa-apa bisa langsung menelpon ku," jelas Shinee penuh pengertian, dia tak mempersalahkan beberapa hari ini tentang Laura yang mengganti nomor ponselnya, tentang Laura yang membuatnya kalang kabut sebab kehilangan tanpa kejelasan.

Ponsel itu ada di dalam tas Celine, dan tanpa persetujuan Laura tiba-tiba Celine memberikannya pada Shinee. Lagipula mereka memang tak bisa menolak keinginan Shinee kan?

"Ini," ucap Celine seraya mengulurkan ponsel milik sang sahabat dan Shinee segera menerimanya.

Shinee bahkan langsung menghubungi nomor ponselnya sendiri dan melihat nomor asing tertera di sana, Shinee menyimpan dengan nama Laura. "Aku akan segera kembali," ucap Shinee dengan menatap sang kekasih, sementara tangan kanannya mengembalikan ponsel Laura pada Celine.

Sebenarnya Shinee sangat ingin mengelus puncak kepala Laura, membelai wajahnya. Namun kini dia hanya mampu memendam semua keinginan tersebut.

Hari pun bergulir dan keesokan harinya mereka semua kembali ke apartemen, kini unit apartment nomor 8 telah resmi di sewa oleh Shinee. Untuk sekarang unit apartment itu hanya digunakan Rama, sebab Shinee tetap tinggal bersama dengan Laura.

Karena sedang pusing Dicky akhirnya mengunjungi apartemen Shinee tersebut, berpapasan langsung dengan penghuninya. "Apa ada yang bisa ku bantu?" tanya Rama, bicara santai karena berpikir posisi mereka sama. Dia adalah asisten pribadi Shinee, dan Dicky orang kepercayaan Laura.

"Katanya Shinee sudah berpisah dengan istrinya, apa itu benar?" balas Dicky langsung. Nada bicaranya terdengar ketua.

"Duduklah lebih dulu," jawab Rama.

Dicky mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tamu dan tak lama disusul oleh Rama yang datang dengan membawa sebuah berkas.

"Ini adalah surat perceraian tuan Shinee dengan nona Vella. Sudah sejak lama hubungan mereka tidak baik dan hal itu bukan karena nona Laura," ucap Rama. "Dan tuan Shinee sedikitpun tidak berniat untuk membohongi nona Laura, beliau pilih untuk menyembunyikannya karena sangat mencintai nona Laura dan takut nona Laura pergi andai mengetahui kebenarannya. Sebelum nona Laura pergi tuan Shinee sudah mengurus perceraian ini," jelas Rama lagi, dia bahkan bersedia menjelaskan secara rinci pada seluruh keluarga Carter pula. Apapun akan Rama lakukan untuk membantu sang Tuan bisa kembali bersama Laura.

Dan Dicky pun membaca berkas itu satu per satu dengan rinci, bahkan melihat juga jika mantan istri Shinee kini telah memiliki kekasih lain, seperti menegaskan bahwa perceraian itu memanglah bukan karena sang nona muda.

Dicky juga melihat tanggal masuknya berkas ini ke kantor catatan sipil. Tepat dimana hari itu adalah hari kepergian Laura ke Amerika. Lalu setelah mengetahui tentang penyakit Laura, Shinee masih tetap memperjuangkan hubungan mereka. Padahal bisa saja Shinee pilih untuk mengakhiri ini semua..

"Huh!" Dicky menghela nafasnya dengan kasar.

Satu minggu berlalu dan Laura kembali mendatangi rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Shinee juga ikut masuk ke dalam ruang pemeriksaan untuk sama-sama menganalisa hasilnya bersama dokter Richard.

Sedangkan Celine, Dicky dan Rama menunggu dengan cemas di luar sana. Mulut mereka sama-sama terdiam, namun terus berdoa tanpa henti di dalam hati. Bahwa Laura harus sembuh.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Laura setelah Shinee menghadap padanya. Mereka masih sama-sama berada di ruang pemeriksaan, namun kini Laura telah duduk di kursi rodanya dan Shinee bersimpuh agar Laura tak perlu mendongak.

"Kita akan menikah," jawab Shinee .

1
Bunda Aish
astoge Shine 🤦 speechless....
*Septi*
please dokter Shinee, pasienmu nanya tentang penyakitnya bukan tentang hubungan kalian /Facepalm//Facepalm/
Fittar
dari jawaban shinee berarti penyakit laura belum ada kemajuan.
Hafifah Hafifah
bener tuh lebih baik lupakan laki" seperti itu dan fokus dengan pengobatanmu
*Septi*
yup betul sekali, Shinee si pemaksa, nggak akan ada yang bisa menolak 🤭
*Septi*
ada kamu malah tambah deg deg an shinee😅
Rahmawati
lanjuttt
Ayani Lombokutara
shinee ini anak sapa thor.
jgn bilang anaknya jack sama anne ?
kan kluwrga wu
kemarin tamat bgitu saja kan
*Septi*
wow wow wow. Laura ingin putus.. ini ngajak nikah, eh bukan ngajak tapi lebih ke perintah ya🤣🤭
Susi Akbarini
waduh artinya pengobatannya blm beehasil..

❤❤❤❤
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
💪💪💪💪
Herman Lim
Shinee ku mah gercap 💩
Rahmawati
wkwkwkwk, ya bunuh aja masukin dalam koper mayatnya 🤣
isni afif
sat set....bang shinee🤭🤭🤗
Lela Angraini
waahh si shinee mlah tmbh penyakit ya,,hla ya spot jantung donk si lau. mlah nggk jadi nikah repot nanti shinee 🤭🤭
Hasanah Purwokerto
Ditanya apa.....jawabnya apa.... Shinee ..... Shinee....
Semudah itu kau nfajak nikah Laura...
emang Laura pasti setuju...? 😔😔🤔🤔🤔🤔
Rahmawati
namanya shinee udah gantinya badjingan🤣🤣🤣
Hasanah Purwokerto
weh..ketus kak,,ketus....😅😅😅😅
Nurhartiningsih
sembuh ya lau... kasihan dafy Nick sama mamy naina
Hasanah Purwokerto
Kan biar diakui kekasih....🤪🤪🤪🤪🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!