Laura Carter adalah seorang nona muda yang memiliki kehidupan sempurna, hingga suatu hari ia di diagnosa mengidap kanker stadium akhir. Usianya hanya bisa bertahan selama enam bulan.
Bukannya merasa terpuruk Laura memutuskan untuk menikmati sisa waktu yang dia punya bersama sang kekasih, Dokter Shinee.
Namun siapa sangka pria yang selama ini jadi belahan jiwanya adalah suami wanita lain. "Dasar badjingan," umpat Laura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MDB Bab 26 - Gara-gara Rama
Shinee tidak menjawab segera. Dia masih memegangi bahu Laura yang gemetar, matanya tak lepas dari wajah sang istri. Tangannya terulur mengusap pelan punggung Laura yang berguncang lemah setelah muntah. Baru setelah memastikan Laura cukup bisa bernapas, Shinee menoleh sekilas ke arah Dicky.
“Ambil selimut tipis di kamar,” jawab Shinee, “Dia butuh yang hangat.”
Dicky yang mulanya tampak membeku, akhirnya bergerak cepat. “Baik,” katanya, lalu berlari kecil menuju kamar.
Celine kembali dari dapur membawa segelas air hangat. “Ini,” ucapnya pada Shinee.
Shinee menerima dan langsung membantu Laura meminum sedikit, menahan gelas agar tidak bergetar di tangan istrinya. Laura berusaha menelan walaupun tenggorokannya terasa perih. Air hangat itu sedikit membantu menenangkan rasa mual, tetapi tubuhnya masih begitu lemah.
“Sayang, lihat aku.” Shinee menyentuh pipi Laura dengan kedua tangannya yang hangat, memaksanya menatap. “Kamu tidak apa-apa, ini hal biasa.”
Namun tatapan Laura malah semakin berkaca-kaca. Air mata kembali bergulir di pipi tanpa ia sadari. Padahal Laura telah berusaha keras untuk terlihat baik-baik saja, tapi kini yang dia tunjukkan justru pemandangan menjijikkan.
“Maaf…” lirihnya lagi. Nafasnya naik turun tidak teratur, tubuhnya terlihat jelas menggigil.
Shinee menggeleng cepat, nyaris panik setiap kali mendengar Laura menerima kesalahan yang tidak seharusnya ditanggung. “Jangan minta maaf, bukan salahmu. Kamu hanya kelelahan.”
Celine tiba-tiba mengambil tisu dan mengelap lembut sudut bibir Laura. “Tidak ada yang marah padamu, jadi jangan lagi mengucapkan kata maaf," ucap Celine.
Saat Dicky kembali, Celine segera mengambil selimut tersebut dan menyelimuti sang sahabat. Sementara Shinee lebih dulu membersihkan muntahan sang istri, membuangnya di kamar mandi dapur.
Rama ingin membantu sang Tuan, tapi Shinee berkata dia akan melakukannya sendiri. Hanya Shinee yang melihat ada sedikit darrah dalam muntahan istrinya tersebut. Noda merah yang membuatnya dadanya terasa semakin sesak.
Setiap saat dia selalu mengatakan pada Laura bahwa semuanya akan baik-baik saja, tapi penyakit itu lebih ganas dari apa yang terlihat.
"Ayo ke kamar," ajak Shinee setelah kembali, dia bahkan langsung menggendong Laura dan membawanya pergi.
Dicky ingin ikut tapi Celine segera menahan tangannya. "Biar Laura istirahat dengan Shinee, Om. Kita bereskan meja makan saja," ucap Celine.
"Aku lupa jika mereka sudah menikah," jawab Dicky apa adanya, sebab Dia benar-benar lupa tentang hal ini. Untuk sesaat Dicky pikir Laura masih lah nona mudanya yang kecil.
"Astaga," gumam Dicky setelahnya, dia mengusap wajahnya kasar menyembunyikan kedua mata yang sudah terlihat marah.
"Om Dicky jangan menangis, aku saja tidak menangis," ucap Celine.
"Kenapa ditahan, jika ingin menangis maka menangislah," kata Rama yang tiba-tiba buka suara.
"Bodoh, kenapa malah memintaku menangis? Sekarang ini Kita semua harus terlihat kuat!" balas Celine, baginya Rama adalah orang asing karena mereka baru bertemu di sini. Berbeda dengan om Dicky yang sudah sering dia temui.
"Agar kesedihanmu tidak terlalu meledak jika di depan nanti ada sesuatu yang lebih buruk daripada ini," jawab Rama dengan nada pelan.
Namun kalimat itu membuat tenggorokan Celine jadi tercekat, kedua matanya berkaca-kaca tak mampu dia bendung lagi. Ucapan Rama begitu menyakitkan baginya, tapi yang lebih menyakitkan lagi Celine tak mampu membantah.
Pada akhirnya Celine dan Dicky sama-sama menangis malam itu, dan semua gara-gara Rama.
Tante kucing cerewet jangan di apa2in papa shineeeeee😆😆😆
haru dan bahagia ...
Shinee kamu beneran tulusss ya , dan walau kamu kesepian tpi ttp masih menerima Laura tanpa syarat apapun. so sweet bangettt 😍