NovelToon NovelToon
Fall In Love At The First Night

Fall In Love At The First Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Romansa / Konflik etika
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Irish_kookie

Anaya White memaksa seorang pria asing untuk tidur dengannya hanya untuk memenangkan sebuah permainan. Sialnya, malam itu Anaya malah jatuh cinta kepada si pria asing.
Anaya pun mencari keberadaan pria itu hingga akhirnya suatu hari mereka bertemu kembali di sebuah pesta. Namun, siapa sangka, pria itu justru memberikan kejutan kepada Anaya. Kejutan apa itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irish_kookie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenyataan Pahit

Malam itu, Anaya bukanlah Anaya yang sebenarnya.

Gadis yang luar biasa cerewet dan tidak bisa diam itu, kali ini terdiam dan bergerak penuh perhitungan.

"Hei, Nona White, aku mendapat kabar kalau katanya pesta malam itu adalah pesta pertunangan kita. Apa benar begitu?" tanya Jack tiba-tiba.

Tangannya terjulur cepat menyambar gelas di nampan yang dibawa oleh pramusaji, lalu, dia memberikan gelas itu pada Anaya.

Anaya berterima kasih sambil mengangkat bahunya. "Aku tidak tau kabar itu. Lagi pula, kita baru kenal, masa langsung tunangan. Aneh."

Dari belakang terdengar suara dengusan tertahan. Sontak saja Anaya menatap tajam pria kepercayaan ayahnya itu.

"Aku mau bertunangan denganmu. Tenang saja, cinta bisa kita pelajari dan berkembang seiring waktu. Bagi ayahku dan ayahmu, bisnis mereka berkembang cepat," kata Jack sambil tersenyum manis.

Mau tak mau, Anaya mengakui Jack memang pria tertampan dari daftar calon tunangan itu.

Namun, tetap saja dia menggeleng. "Sejak kapan cinta bisa dipelajari? Kalau ada yang menjual buku tentang cinta, kabari aku, Jack."

Lagi-lagi, Anaya mendengar suara terkikik tertahan di belakang mereka.

Sekali lagi, Anaya menoleh cepat dan kedua matanya membesar menatap Josh. "Tuan Grebel, benar begitu namamu? Apa ada yang lucu?"

"Oh, tidak ada Gadis Kecil. Aku hanya teringat kepada seseorang yang keras kepala persis seperti drimu," jawab Josh.

Jawaban Josh itu membuat wajah Anaya memerah. Ingatannya kembali pada malam dia bersama dengan Josh di hotel.

Anaya menggigit bibir bawahnya dengan cemas dan setengah malu.

"Jack, bisa aku berbicara pribadi dengan Tuan Grebel? Aku ingin berdua saja dengan dia," kata Anaya lembut.

Jack pun mengangkat kedua bahunya. "Oke. Aku akan berkeliling. Kau mau aku ambilkan sesuatu?"

"Ya, ambilkan saja semua yang enak. Thank you," kata Anaya lagi.

Selepas kepergian Jack, Anaya menyeret lengan besar Josh untuk menjauh dari keramaian.

Dia membawa Josh ke balkon luar. "Oke, bisakah kau tutup mulut tentang kejadian malam itu?"

"Begini, saat itu aku sedang mabuk dan tak bisa kupungkiri, kau ... Kau ...!" Wajah Anaya perlahan memerah.

Setiap kata yang dia keluarkan membawa ingatannya kembali ke malam itu.

Bagaimana Josh menyentuhnya, bagaimana Josh mencumbu setiap inci tubuhnya tanpa ada yang terlewati, dan bagaimana Josh sanggup membuatnya melakukan pelepasan berkali-kali dalam semalam.

"Ya, Nona? Aku kenapa?" tanya Josh sambil menyeringai, membuyarkan lamunan Anaya.

Anaya menggeleng cepat. "Aku rasa kau sudah tau apa yang akan kukatakan! Intinya, jaga ucapanmu ketika Jack atau ayahku ada di dekatku! Oke?"

Josh perlahan mendekat dan mempersempit jarak di antara mereka. "Jadi, aku harus menutup mulutku seperti kau menutup mulutku malam itu? Begitukah?"

Semburat kemerahan menghiasi wajah Anaya yang putih. Dia mendorong Josh menjauh sambil melihat kanan kirinya. "A-apa-apaan kau ini! Pokoknya jaga ucapanmu, ya! Oke? Kau harus berjanji padaku!"

"Satu lagi, jangan dekat-dekat denganku! Kau harus menjaga jarak paling tidak 3 meter dariku! Mengerti!" Setelah mengatakan itu, Anaya pun bergegas kembali mencari Jack.

Sementara Josh, pria itu tersenyum melihat tingkah laku putri atasannya itu sembari berjalan cepat mengikuti Anaya dari belakang.

Namun, tiba-tiba saja langkahnya terhenti saat dia melihat seorang wanita yang tengah menatapnya sambil melambaikan tangan.

Josh cepat-cepat berbalik, menghindari wanita itu. Alih-alih menyusul Anaya, dia berjalan ke arah Robert yang tengah berbincang dengan beberapa koleganya.

Musik lembut mengalun dari balik panggung utama. Lampu kristal di langit-langit mulai diredupkan, menandakan acara inti akan segera dimulai.

Riuh tawa para tamu berganti menjadi bisikan sopan, sementara para fotografer mulai mengambil posisi di depan panggung.

Anaya baru saja kembali bergandengan tangan dengan Jack ketika ayahnya, Robert White, naik ke atas podium. Pria itu tampak gagah dalam setelan abu-abu tua, dengan senyum lebar yang memancarkan kebanggaan seorang ayah.

“Terima kasih untuk semua tamu yang telah hadir malam ini,” ujar Robert dengan suara tenang namun berwibawa. “Malam ini bukan hanya pesta bisnis, tapi juga perayaan keluarga. Karena, mulai malam ini, dua keluarga besar akan disatukan.”

Anaya menegang. Dia melirik Jack yang tiba-tiba menggenggam tangannya lebih erat. Sebelum sempat bertanya, dentuman tepuk tangan mengisi ruangan.

Robert tersenyum puas, lalu melanjutkan, “Izinkan saya mengumumkan pertunangan putri saya, Anaya White, dengan putra dari keluarga partner bisnis saya yang sudah saya kenal dengan baik sejak saya masih belum menjadi apa-apa di dunia ini, Jack Scout.”

Seketika lampu sorot menyoroti mereka berdua. Musik berganti menjadi melodi romantis. Semua mata tertuju pada Anaya dan Jack yang berdiri di tengah ballroom.

Jack membungkuk sedikit, meraih tangan Anaya, dan mengecup punggung tangannya dengan lembut.

“Sepertinya gosip itu jadi kenyataan,” bisiknya pelan di telinga Anaya, menimbulkan desiran kecil di dadanya.

Anaya menegakkan bahu, tersenyum tipis, meski di dalam hatinya berkecamuk. Matanya sempat mencari sosok Josh di antara kerumunan, tapi pria itu tidak terlihat di mana pun.

Setelah acara resmi itu berakhir, suasana kembali menghangat. Musik berubah menjadi lebih ringan, tamu-tamu mulai berbincang santai. Robert menghampiri Anaya dan Jack sambil menepuk pundak keduanya.

“Anaya, ada seseorang yang ingin Daddy kenalkan,” katanya dengan nada penuh kebanggaan.

Anaya menoleh. “Siapa lagi, Dad?”

Robert tersenyum lebar. “Dia adalah salah satu orang yang banyak membantu proyek kita. Kau pasti mengenalnya.”

Langkah kaki terdengar dari arah belakang. Anaya berbalik dan saat itu juga napasnya tercekat.

Wanita itu melangkah anggun dengan gaun hitam satin yang menempel sempurna di tubuhnya. Rambutnya disanggul rapi, dan di lengan kirinya melingkar tangan seorang pria, Josh Grebel.

Wanita itu tersenyum lembut sambil berkata, “Senang akhirnya bisa bertemu denganmu, Anaya White. Aku bertanya-tanya seperti apa rupa seorang pewaris White Companies."

Robert menambahkan dengan nada bangga, “Anaya, kenalkan ini Nyonya Celline Hudson, istri Tuan Josh.”

Senyum di wajah Anaya membeku. Dunia seolah berhenti sesaat.

Matanya bergantian menatap ayahnya, lalu wanita itu dan akhirnya pada Josh, yang hanya menatapnya diam dengan sorot mata sulit diartikan.

Suara tepuk tangan tamu di sekitar mereka terasa jauh dan bergaung di telinganya.

Ketakutan semakin menjalar dari ujung rambut hingga ujung kaki Anaya. Dia menggeleng perlahan, nyaris tak terlihat oleh siapapun.

"I-istri?" tanya Anaya masih tak percaya.

Di dadanya, sesuatu retak pelan. "Malam itu, aku tidur dengan suami orang? Suami orang! No way!"

***

1
Sophia
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!