NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Pangeran Jin

Terpaksa Menikah Pangeran Jin

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / TKP / Mata Batin / Anak Yatim Piatu
Popularitas:15k
Nilai: 5
Nama Author: Arias Binerkah

Anisa gadis yatim piatu bekerja sebagai pelayan. Demi keselamatan Sang Majikan dan di tengah rasa putus asa dengan hidupnya, dia terpaksa menikah dengan Pangeran Jin, yang tampan namun menyerupai monyet.

Akan tetapi siapa sangka setelah menikah dengan Pangeran Jin Monyet, dia justru bisa balas dendam pada orang orang yang telah menyengsarakan dirinya di masa lalu.

Bagaimana kisah Anisa yang menjadi istri jin dan ada misteri apa di masa lalu Anisa? Yukkk guys ikuti kisahnya...
ini lanjutan novel Digondol Jin ya guys ♥️♥️♥️♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 26

“Tidak apa-apa, Pak...” ucap Anisa dengan tulus, tanpa sedikit pun rasa sesal di hatinya. Kini ia benar-benar telah ikhlas, pasrah pada keputusan besar yang telah diambilnya - menyerahkan diri demi keselamatan keluarga Hasto.

Ibu kepala pelayan memeluk tubuh Anisa dari samping, erat, seolah ingin menyalurkan kekuatan agar gadis itu tetap tegar.

Di luar, kecepatan mobil semakin bertambah, ban -ban berdecit lembut saat mereka mendekati batas kota.

Sementara itu, di kejauhan, sebuah mobil lain. Mobil para suruhan Hegar - terus membuntuti dari belakang, menjaga jarak aman namun tak pernah kehilangan arah.

“Nanti kita eksekusi mereka saat jalan sudah sepi,” ucap sang pengemudi dengan nada datar namun mengandung ancaman.

“Yesss... itu mobil sepertinya mau keluar kota. Nasib kita mujur, sebentar lagi mereka pasti melewati jalan yang sepi setelah batas kota...” sahut rekannya yang duduk di samping, tertawa kecil penuh kemenangan. Di tangannya, sebuah teropong masih menempel di mata, menatap tajam ke arah mobil di depan.

“Ya, dan setelah itu kita langsung dapat bayaran. Aku sudah ingin bersenang senang, minum minum, ditemani wanita cantik. Bosan aku di atas mobil terus begini!” gerutu nya sambil menekan pedal gas lebih dalam. Pandangannya fokus pada mobil Pak Hasto agar tak kehilangan jejak.

Beberapa menit berlalu, mobil mereka pun keluar dari batas kota. Kecepatan semakin meningkat, angin menerpa kaca jendela. Lalu lintas mulai menipis, bangunan bangunan rumah, kantor, dan pertokoan perlahan menghilang, berganti hamparan pepohonan dan tanaman liar di kanan kiri jalan.

Di dalam mobil Pak Hasto, suasana terasa tegang. Mereka tak menyadari bahwa sejak tadi sedang diikuti, pikiran mereka masih terbawa oleh masa lalu Anisa. Kecuali sang sopir, yang sesekali melirik kaca spion.

“Pak Hasto, maaf mengganggu sebentar,” ucap sopir itu tanpa menoleh.

“Ada apa, Pak?” tanya Pak Hasto.

“Apa Bapak kenal dengan mobil hitam di belakang kita? Sepertinya mereka mengikuti kita.” Suaranya tenang tapi waspada.

Pak Hasto menoleh perlahan, menatap kaca belakang.

“Tidak. Mungkin hanya kebetulan saja, mereka juga hendak keluar kota,” jawabnya, belum timbul rasa curiga.

Namun beberapa detik kemudian, firasatnya mulai bergejolak.

“Tapi berjaga jagalah. Tambah kecepatannya. Kita harus segera keluar dari hutan kota ini,” ucapnya lebih serius.

Sopir segera menuruti perintah itu. Laju mobil meningkat, dan tiga perempuan di dalamnya tampak cemas - tangan mereka saling menggenggam, mata menatap cemas ke depan.

Di belakang, dua orang suruhan Hegar justru tersenyum puas.

“Mau kita hentikan bagaimana? Pepet atau tembak bannya saja?” tanya si pengemudi, bersiap memepet mobil di depan.

“Kamu pepet saja. Kalau aku keluarkan senjata, mereka pasti sadar. Aku lihat tadi salah satu dari mereka menoleh. Mobilnya pun tambah cepat.”

“Oke, oke,” balas si pengemudi sambil menambah kecepatan.

Namun tiba-tiba, ekspresinya berubah bingung. Pandangannya liar mencari sesuatu di depan. Ia mengerem sedikit, menurunkan kecepatan.

“Hah?! Kenapa kamu malah melambat?” bentak temannya yang membawa teropong.

“Mobil itu... ke mana? Apa aku sudah menyalip mereka?” tanyanya panik, menatap kaca spion.

“Bego! Mobilnya masih di depan!” teriak temannya.

“Sumpah, aku tidak melihat apa-apa barusan!” teriak si pengemudi, napasnya mulai tersengal.

“Lihat itu!” teriak rekannya lagi sambil mengarahkan teropong ... namun tiba tiba wajahnya berubah pucat pasi. Mata nya membulat, tubuh nya menegang.

“Ha... haaannnntuuuu!” teriak nya ketakutan, lalu tubuh nya lunglai, jatuh bersandar di kursi, pingsan.

“Hei! Kenapa kamu?” tanya pengemudi dengan panik sambil menoleh sekilas. Kini hanya ia yang sadar, dan temannya terkulai di samping. Ia pun semakin panik, tak mengerti apa yang terjadi.

Sementara itu, mobil Pak Hasto terus melaju kencang. Sopir melirik kaca spion.

“Sudah tak terlihat, Pak. Mungkin mereka kehabisan bensin, atau tak bisa mengejar,” kata nya lega.

“Mungkin saja... mungkin hanya kebetulan searah,” gumam Pak Hasto pelan.

“Tapi terakhir kali saya lihat, mereka menghilang saat masih di hutan kota,” sambung sopir pelan, membuat semua di dalam mobil saling berpandangan.

“Mungkin mereka petugas hutan kota. Sudahlah, jangan dipikirkan. Cepat bawa mobil menuju makam,” ujar Bu Hasto.

Mobil terus melaju, meninggalkan hutan. Anisa menatap keluar jendela, matanya berkaca kaca. Ia tak sabar ingin melihat makam kedua orang tuanya.

Beberapa menit kemudian, mereka tiba di pemakaman yang terletak di tepi sungai. Saat mobil berhenti, mereka semua turun. Ibu kepala pelayan dan Anisa membawa bunga tabur yang sudah disiapkan.

“Bu, saya bingung... di mana ya makam kedua orang tua saya? Dulu belum sebanyak ini,” ucap Anisa, menatap sekeliling dengan raut sendu.

“Kita tanya penjaga makam saja,” jawab Pak Hasto, lalu melambaikan tangan ke arah seorang laki-laki tua yang tengah membersihkan rumput di dekat gerbang.

Laki-laki tua itu segera menghampiri, membawa sabit kecil dan sapu lidi.

“Mana, Bos, yang harus dibersihkan?” tanyanya sopan.

“Makam Pak Bharata Khrisna Murti dan Ibu Alisa Hastuti,” jawab Pak Hasto.

“Ooo, iya iya... sekalian makam anaknya juga kan, Neng Anisa Bharata?” ucap laki-laki tua itu sambil tersenyum.

Mata Anisa melebar mendengar ucapan itu. Bibirnya bergetar.

“Mari, Pak, Bu...” ujar laki laki tua itu, berjalan mendahului mereka yang kini terpaku di tempat.

“Sebelumnya saudara Pak Bharata dari luar negeri sempat datang, tapi saudara Bu Alisa yang di sini malah tidak pernah. Terakhir datang ya pas pemakaman Neng Anisa saja. Setelah itu, tak pernah lagi. Padahal Bu Alisa punya saudara kandung, kalau Pak Bharata kan tidak punya,” ucapnya sambil terus berjalan.

Beberapa langkah kemudian, ia berhenti di depan dua nisan besar dan satu nisan kecil di sisi keduanya.

“Anisa Bharata,” gumam Anisa lirih saat melihat namanya terukir di nisan kecil itu. Dahulu, saat ia datang ke tempat ini, nisan itu belum ada.

“Mereka benar-benar sudah menganggap aku mati terbakar saat tidur,” bisiknya dalam hati. Ia pun bersimpuh di depan makam kedua orang tua nya, menundukkan kepala, menahan haru yang mulai pecah di mata nya.

1
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Suamimu sangat meratukan mu Anisa, semoga saja ibu mertuamu bukan tipe ibu mertua di sinetron ikan tenggelam🤣🤣
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Nah kan, rombongan cacing di perut udah demo tuh minta di isi/Facepalm/
Ai Emy Ningrum
itu mah aryani lapar wind..lg ngidam makan nasi biryani 😙😽😋😋
neni nuraeni
aduuh psti windy comel deh,,, semoga aja ratu g mrh" lagi dan ga niat lagi buat windy jdikn abdinya
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
tp mlh ke temu sang ratub
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
beyuhhh sepiyek2 e gntek sak endok2 r /Facepalm/
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
dan wuss tiba2 sudah di kontrakna
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
meleduk bget ini si dasih
g di sana g di sini sama aja mbingumhi 🤣🤣🤣
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
gagal ora iki 🙈🙈
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
weleh guendut kyo gono sok2an deh ora ngoco nek wis kyo buntelan🤭
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
ketahuan deh
tp nnti pennjelasan panheran yg masuk akal dpt meruntuhkan ego samg ibunda dan nnit mlh jd baik se lam jin jd muslim.🤣
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
ini dasih dayang jin monyet klo di seah dsih gendeng sing mbingungi karep dewe gntek modyar ora iso2 🙈
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
dasar ini dayang suler kepo belum lernah kena damprat 🙈
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
dan akhirnya nnti windy lah yg oertama kali azdan di alam jin 👻👻👻
💜⃞⃟𝓛 ☘𝓡𝓳❤️⃟Wᵃf•§͜¢•🍒⃞⃟🦅
ohh tentu tidak dong ada di selip anata bantal 🤣🤣
neni nuraeni
lnjut
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Haduuhhh cepetan kalian pulang!
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Tuan Vampir bener² bikin repot ya/Facepalm/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Ayo cepat.. Kalian harus segera melarikan diri
neni nuraeni
😁 rasain kau dasih ..lnjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!