Istri Kedua Mafia Bos

Bella tiba di rumah sakit ia segera pergi ke ruang kerjanya karena sudah ada beberapa pasien yang menunggunya. Bella mengenakan jas putih dan meraih stetoskop sembari mempersilahkan seorang pasien untuk memasuki kamar pemeriksaan. Pasien Bella kali ini adalah pasangan muda dimana si istri sedang hamil besar.

Bella meminta si suami untuk duduk di hadapannya dan berbicara sebentar.

"Kau seharusnya membawa istrimu ke dokter spesialis kandungan, aku dokter umum" kata Bella.

"Dokter tolonglah, istriku kakinya bengkak dan ia mengeluh perutnya sedikit sakit dan kalau malam hari ia tidak bisa tidur. aku cemas sekali dokter"

Memang terlihat jelas wajah pria muda itu cemas dengan kondisi istrinya.

"Tapi tuan, seharunya kau adakan janji dengan dokter spesialis kandungan, aku akan membantu mu untuk ke ruang kerja dokter Emy, dia spesialis kandungan yang hebat"

"Tidak dokter aku mohon periksalah istriku" pria itu semakin panik.

Bella menatap penampilan pria muda di hadapannya. wajahnya gugup dan nampak gelisah. Bella tahu apa yang menjadi kendalanya, ia bisa menebak jika mungkin pasangan muda itu tidak memiliki cukup uang untuk memeriksakan calon bayi mereka yang masih berada di dalam perut ibunya pada dokter spesialis kandungan.

"Aku akan menelpon dokter Emy, soal biaya kau jangan cemas aku akan mengatur semuanya" kata Bella sembari tersenyum.

Pria yang tadi nampak gelisah itu terlihat sedikit lega. matanya bahkan berkaca-kaca menatap Bella.

"Terimakasih dokter" ucapnya seraya memandang istrinya yang merebahkan diri di ranjang pemeriksaan.

"Sama-sama, mari ke dokter Emy aku akan mengantar kalian dan ini ada sedikit uang untuk menebus obat atau vitamin dan kalau istrimu akan melahirkan bawa dia ke rumah sakit ini lalu telepon aku, kau jangan cemas soal biaya lahiran"

Pria itu berlutut sembari menangis di hadapan Bella ia tidak tahu bagaimana berterimakasih pada sang dokter yang baik hatinya dan begitu tulus membantu orang yang belum di kenalnya.

"Dokter namaku Harold dan itu istriku Lisa di setiap do'a kami akan kami selipkan nama anda agar anda panjang umur, sehat-sehat dan hidupmu bahagia dengan pasangan dan keluargamu" bulir bening menetes dari sudut mata Harold.

dokter Bella ikut terharu, ia tersenyum menepuk bahu pria dihadapannya yang sedang menggenggam sejumlah uang dari Bella.

Setelah mengantar pasiennya ke ruangan kerja dokter spesialis kandungan, dokter Bella segera kembali ke ruangannya untuk memeriksa pasien yang lain.

***

Bella pergi makan siang ke sebuah restoran yang tidak jauh dari gedung rumah sakit. ia sedikit bosan dengan makanan di kantin. dengan berjalan kaki seorang diri Bella tiba di restoran dan segera memesan makanan. ia menikmati steak dan segelas jus buah segar.

Restoran cukup ramai siang ini, Bella mengedarkan pandangannya ke sekeliling hingga sudut matanya menangkap wajah seseorang yang sangat ia kenali.

Vivian?

Bella hampir berdiri dari duduknya dan berjalan pergi karena ia pikir Vivian pasti sedang makan siang dengan Marvel. hampir beranjak dari mejanya, Bella menghentikan langkahnya saat ia terkejut melihat seorang pria mengecup bibir Vivian.

Bella menutup mulutnya dengan tangan saking terkejutnya. tas yang Bella pegang sampa terjatuh ke lantai. ia memutuskan mengamati Vivian dari tempat yang tidak mudah terjangkau penglihatan Vivian.

Vivian dengan pria lain? tidak mungkin mereka hanya berteman biasa. pria itu mencium bibir Vivian di tempat umum! ini gila!

Bella menerka sembari terus mengamati Vivian dan pria itu dari kejauhan.

Apa Vivian selingkuh dari Marvel? kenapa dia melakukannya? apa karena Marvel menikahi ku?

Tak berapa lama Vivian berjalan pergi dengan pria itu sembari bergandengan dengan mesra. Bella mengendap-endap mengikuti Vivian hingga memasuki mobilnya.

Setelah Vivian pergi dengan mobilnya Bella juga segera kembali ke rumah sakit. sepanjang jalan Bella terus berpikir soal adegan ciuman di restoran tadi antara Vivian dan seorang pria asing.

Bagaimana jika Marvel tahu, dia pasti marah besar dan bisa saja membunuh pria selingkuhan Vivian itu. tapi kenapa Vivian seolah tidak takut jika perselingkuhannya di ketahui Marvel? berani sekali ia berciuman di tempat umum?!