NovelToon NovelToon
SIMPANAN KAPTEN

SIMPANAN KAPTEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikahi tentara / Pernikahan rahasia / Poligami / Teen Angst / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Penapianoh

Azura Claire Morea, seorang dokter muda yang terpaksa membuat suatu kesepakatan bersama seseorang yang masih berstatus pria beristri.

Ya, dia Regan Adiaksa Putro, seorang kapten TNI AD. demi kesembuhan dan pengobatan sang ibu Azura terpaksa menerima tawaran sang kapten sebagai istri simpanan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIMPANAN KAPTEN 21

Azura segera merenggangkan pelukannya dan menatap Regan lekat-lekat.

"Mas, aku udah bekas orang. Aku udah kotor. Kamu harus mempertimbangkan lagi."

"Sssttt... Sudah sayang, sa su pikir ulang-ulang, dan jawabannya adalah, sa tra mau pisah dari ko. Jadi, bersiap untuk membayar hut ang Nyonya Regan!" ujar Regan dengan dialek yang sudah pasti akan membuat gadis itu tersenyum lebar saat mendengarnya.

Azura segera memeluk Regan erat-erat. Dia tidak menyangka, sang kapten akan tetap pada pendiriannya. Dan hatinya membuncah dengan kebahagiaan dan rasa rindu.

Regan membalas pelukan itu tak kalah eratnya. Namun, semakin lama, pelukan itu, terasa semakin panas, sebab Regan mulai mengger ayangi tubuh istrinya itu.

Azura menutup mata, merasa sedih. Karena kebodohannya yang tidak ingin disentuh Regan waktu itu, membuat kini pria itu harus melakukannya, namun setelah dirinya disentuh pria-pria bertopeng itu.

Air matanya perlahan menetes. Ia semakin memeluk Regan dengan sangat erat. Saat Regan mengetahui gadis itu kembali meneteskan airmata. Regan segera mendorong tubuhnya agar menjauh darinya.

"Ra... Berhenti menangis!" ucap Regan pelan.

"Maafin aku, Mas! Maafin aku yang tidak bisa menjaga diriku. Sampai...,"

Azura tidak mampu melanjutkan kata-katanya.

"Ra...," Suara itu semakin serak.

"Boleh aku terusin?"

Azura mengangguk. Hal yang seharusnya sudah mereka lakukan sejak selesai menikah, baru akan mereka lakukan saat dirinya sudah dinodai.

Regan tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia mulai melakukan foreplay yang membuat azura meng erang kenikmatan dan melupakan sejenak, masalah yang sedang dirinya hadapi.

Kini regan sudah melucuti pakaiannya satu persatu, hingga menyisakan segitiga pengaman disana.

Ia kembali menatap azura, untuk meminta persetujuan. Gadis itu yang paham, segera mengangguk dengan wajah yang sudah memerah karena rasa yang regan berikan, begitu membangkitkan hasrat tersembunyi dalam dirinya.

Regan yang mendapatkan akses lepas landas, tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Ia segera melepaskan benda terakhir yang menutupi tubuh istrinya itu, hingga kini azura sudah terbaring tanpa sehelai benangpun.

Ia segera mendekatkan miliknya ke bagian inti tubuh azura dan menggesekkannya secara perlahan, membuat azura semakin terang sang dan ingin segera dimasuki.

Namun saat regan menekan miliknya, seketika...

"Aghh... Sakit Mas!"

Regan membelalakkan matanya, dan menatap wajah kepayahan azura. Ia mencoba sekali lagi, dan azura kembali meringis kesakitan.

Regan segera tersenyum, "Gadis bodoh...,"

Regan tersenyum lebar, nyaris tertawa menatap wajah azura yang kesakitan karena ulahnya.

Ia lalu mencoba lagi, namun dengan tekanan yang lebih besar sehingga azura berusaha menggigit selimut yang berada disampingnya untuk menahan rasa sakit itu.

Regan segera menegakkan tubuhnya dan menatap azura lekat-lekat.

"Gadis bodoh, kata siapa mereka sudah menodaimu?"

Azura mengerucutkan bibirnya.

"Mereka sendiri yang bilang," jawab azura sambil mengingat-ingat perkataan mereka.

"Masa...," goda Regan sembari tersenyum menatap wajah memerah azura di bawah sana.

Regan memang sangat menyukai tampilan azura dalam mode ini. Gadis lugu itu, terlihat menggemaskan, dengan wajah memerah karena malu.

"Saat aku terbangun setelah dibius dijalan itu, bajuku terbuka kancingnya dan kacau sekali. Celanaku emang masih terpasang tapi aku ngerasa dibagian sana agak perih, jadi saat mereka ngomong, 'kami masih membutuhkan kamu, terlebih tubuhmu', aku jadi yakin kalau mereka udah ngelakuin itu," ujar azura menjelaskan isi pikirannya saat itu.

Regan tertawa terbahak-bahak mendengarnya.

Tadinya, dia berfikir, pria-pria itu melakukannya saat azura dalam keadaan sadar, dan memaksa gadis itu.

Ternyata hal itu hanya tebakan liar sang dokter yang membuat Regan pada saat itu ikutan pusing memikirkannya.

Kini Regan tidak dapat menghentikan tawanya membuat azura kesal.

Ia segera memasang wajah cemberutnya, menatap sang suami yang seperti tidak dapat menghentikan tawanya.

"Udah Mas, ish...," kesal azura.

"Lagian aku yakin banget, karena aku ngerasa perih disana."

"Disana mana sayang? Ngomong yang jelas napa," goda Regan. azura semakin malu dibuatnya.

"Lagian istriku yang cantik, perih itu, bukannya karena usahaku waktu itu, untuk siang pertama itu yahh?"

"Gak Mas, waktu itu udah berkurang sakitnya. Makanya aku yakin, mereka udah ngelakuin itu."

"Ohh, baiklah sayang. Berarti, kemungkinan mereka gak nyentuh kamu karena kasihan. Setelah mereka mencoba, ternyata masih segel. Makanya, kamu bisa lolos. Bersyukur sayang," ujar Regan sembari membawa azura ke dalam pelukannya.

"Iya Mas, aku sangat bersyukur!" ucap azura pelan.

"Coba kalau waktu itu, aku udah membobol kamu. Kamu pasti udah jadi bulan-bulanan mereka." ungkap Regan bersyukur karena hal itu tidak terjadi.

"Ternyata mereka tidak sejahat itu, Mas!" ujar azura pelan.

"Mereka juga, gak jahat-jahat banget. Cuma aku ajah yang ketakutan, saat lihat mereka." Regan hanya tersenyum.

Dia senang, azura tidak trauma dengan masyarakat asli disana. Sebab dirinya begitu mencintai mereka. Dia ingin, istrinya pun tidak membenci mereka karena hal ini.

"Ya udah. Jadi gimana nih, Kakak dokter su siap ka belum?"

"Ahh kakak Regan, sa su siap ini," balas azura sembari terkekeh geli, mendengar kata-katanya sendiri. Sedangkan Regan menjadi sangat gemas.

Ia segera mengecup kening gadis itu, dan perlahan menurun ke hidungnya yang mancung, dan kemudian turun lagi ke bibirnya.

Setelah beberapa saat saling menautkan bibir mereka, akhirnya Regan melepaskan tautannya dan mulai menyusuri tubuh gadis itu semakin ke bawah, hingga kini Ia telah berada disana, membuat azura sangat malu.

"Mas mau apa ?" panik azura.

Regan hanya memberikan isyarat dengan menyentuh bibirnya dan menunjuk ke bagian sensitif azura.

Wajah gadis itu seketika memerah padam. Biar bagaimanapun, ini kali pertama dan Ia masih terlalu canggung.

"Jangan Mas, aku malu!"

Regan tidak mempedulikan perkataan wanitanya itu. Yang dia tahu, dia ingin membuat hari ini begitu berkesan untuk azura. Dan juga untuk membuat gadis itu merasa rileks untuk menerima gempurannya nanti.

Setelah berkali-kali azura mencapai puncak karena permainan lidah Regan, kini pria itu sudah berada di sana untuk melakukan penyatuan itu.

Tubuh azura yang lemas karena berkali-kali mengalami pelepasan. Pasrah saat suaminya mulai mencoba menerobos dirinya.

"Tahan sayang, aku akan melakukannya dengan cepat, agar kau tidak begitu kesakitan." azura hanya mengangguk dan meraih selimut untuk digigit.

Percobaan pertama, gagal. Namun, kali kedua, pria itu mengerahkan tenaganya dalam sekali hentakan dan

Jleb...

Benda itu, akhirnya menerobos selaput dara milik gadis berwajah ayu itu. Kini dirinya sudah bukan gadis lagi, melainkan wanita.

"Ssss... Ahh," lirih azura.

Regan sengaja tidak ingin menggoyangkan pinggulnya, guna menenangkan rasa sakit yang menyelimuti azura sebadan-badan.

Kaos Regan yang Ia gunakan untuk mengalas tempat tidur agar tidak terkena dara, sudah terkena cairan merah itu.

Regan segera memeluk tubuh sintal azura dengan penuh sayang. Akhirnya, Ia adalah yang pertama bagi dokter cantik berwajah blesteran itu.

Regan akhirnya menikmati rasanya menjadi suami, yang tidak pernah Ia dapatkan dari Ratu istri sahnya.

Azura pun akhirnya bisa menunaikan tugasnya sebagai istri, untuk pria yang sudah sangat berjasa dalam hidupnya. Pria yang kini menjadi tujuan hidupnya. Pria yang sangat Ia cintai.

Mereka akhirnya melakukan siang pertama itu berulang-ulang kali, hingga jatuh tertidur, karena kelelahan.

.

.

.

.

.

UTANG AZURA KE KAPTEN REGAN AKHIRNYA LUNASSSS JUGA YA. HEHE🤣🤣🤣

1
🩷nining
akhirnya🤭🤭🤭🤭🤭🤭....di tunggu up berikutnya kakak cantik...
🩷nining
hutang MP yg di gagalin ratu🤣🤣
🩷nining
aq yakin...azura msh perawan ....iya kan kk author🤣🤣
🩷nining
hai kk...di tunggu up berikut nya ya😍😍
🩷nining
di tunggu up berikutnya ya...
tambah seru nih
🩷nining
lanjut kakak....
𝐏𝐄𝐍𝐀𝐏𝐈𝐀𝐍𝐎𝐇: HIHI maaf ya kak, aku udah nulis naskahx cuman semalam lupa ubah tgl update nya🥰🙏
total 3 replies
Linda Liddia
Harus semangat thor kalo buat cerita harus sampe END biar para pembaca gak kecewa..
Fittar
kenapa gak kamu gugat cerai aja regan dari pada kamu juga terjebak dengan pernikahan yang bagai mainan itu. jd kamu bebas menikah resmi dengan azura.
🩷nining
sedih banget....apa iya azura di perkosa?
resstu anwr
menarikkk
🩷nining
masa iya tidak terselamatkan.....percuma dong azura punya suami kapten🤣
🩷nining
kapten....azura ilang....pusing kan🤣
Fittar
semoga azura tidak kenapa kenapa
🩷nining
selamat mencari azura kapten....jadi suami nyebelin sih🤣
🩷nining
di tunggu up berikut nya ya
🩷nining
luar biasa
🩷nining
lanjut kak...
Wang Lee
Semangat🌹
muna aprilia
lanjut
Maryam marhan
pke syarat segala
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!