NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Kamu dihukum...?

Shaina lalu masuk ke ruang Sagara.

"Tuan panggil saya...?'' tanya Shaina.

Sagara yang sedang fokus dengan laptopnya menoleh ke arah Shaina. Kemudian dia bangun dari duduknya, dan menghampiri Shaina.

"Apa pergelangan tanganmu sudah sembuh...?'' tanya Sagara.

"Ehm..." ucap Shaina mengangkat tangan kanannya lalu menekan pergelangan tangan.

"Kalau ditekan masih sedikit sakit sih, tapi tidak apa- apa. Tidak masalah, ini lebih baik kok, tidak akan mengganggu pekerjaan..." ucap Shaina sambil nyengir meperlihatkan deretan giginya.

Sagara menatap wajah Shaina kemudian menghela nafas.

"Iya tentu saja pergelangan kamu masih sakit karena kamu tidak menuruti perintah saya..." ucap Sagara.

"Sa...saya menuruti apa kata tuan kok, saya sudah ke dokter, saya sudah mengoleskan salep, dan istirahat dua hari...'' sahut Shaina.

"Istirahat...? Istirahat katamu...? Istirahat apa...? Hah...!'' sahut Sagara.

"Maksud kamu istirahat dengan keluyuran di mall, begitu...?" sambung Sagara.

"Hah..." Shaina menutup mulutnya, kaget kenapa Sagara tahu jika kemarin dia pergi ke mall.

"Tu..tuan...tuan tahu kalau kemarin saya ke mall...?'' tanya Shaina.

"Tu...tuan melihatnya...?'' sambung Shaina.

Sagara menatap tajam wajah Shaina. Kedua jari Sagara menunjuk kedua matanya, kemudian beralih menunjuk kedua mata Shaina. Shaian pun menelan ludahnya dengan kasar.

"Ya ampun mati aku... Kenapa dia bisa tahu kalau kemarin aku pergi ke mall..." ucap Shaina dalam hati.

"Saya memberimu waktu libur untuk istirahat, kenapa kamu malah keluyuran...? Hah...?'' tanya Sagara.

"Abisnya aku bosan di kostan sendirian..." ucap Shaina dengan setengah berbisik.

"Apa...? Bosan...!" sahut Sagara.

"Oh..eng..enggak tuan... Ma...maksudnya..."

"Aduh salah ngomong lagi..." ucap Shaina dalam hati.

Iya, kemarin Sagara dan sekertaris Jo menemui klien sekaligus makan siang di food court di mall tersebut, dan melihat Shaina sedang berkeliling keluar masuk toko baju dan sepatu.

"Ta..tapi tuan..." ucap Shaina.

"Apa...? Mau cari alasan apa...?" tanya Sagara.

"Sebenarnya kemarin saya pergi ke mall karena ada sesuatu yang ingin saya beli...'' jawab Shaina.

"Apa...?" tanya Sagara.

"Ehm... Beli apa ya...? Oh Itu tuan... Saya beli salep untuk pergelangan tangan, iya... Salep yang dari dokter sudah habis. Iya..." jawab Shaina.

Mendengar jawaban Shaina, Sagara pun tertawa. Ya tentu saja Sagara tahu dari cara Shaina menjawab sudah ketahuan sekali kalau dia berbohong hanya untuk alasan saja supaya tidak kena omel olehnya.

"Kenapa tuan tertawa....?'' tanya Shaina.

"Kamu pikir saya bodoh, hah...? Kamu pikir saya akan percaya begitu saja...?" sahut Sagara lalu menghela nafas.

"Dasar gadis berandal, dikasih waktu untuk libur untuk istirahat malah keluyuran, dan sekarang kamu berani berbohong..." ucap Sagara.

Shaina pun menggigit bibir bagian bawahnya, karena sudah tidak bisa berkata apapun. Iya, tuannya ini memang susah sekali dibohongi.

"Karena kamu sudah melanggar aturan, sebagai hukumannya hari ini kamu harus lembur sampai malam..." sahut Sagara.

"Hah...? Le..lembur .. Ta..tapi tuan..." ucap Shaina.

"Apa...? Kamu mau membantah lagi...!" sahut Sagara.

Shaina memanyunkan bibirnya.

"Itulah akibatnya kalau tidak menurut apa kata saya..." ucap Sagara.

"Tuan... lemburnya jangan hari ini ya... kalau besok aja gimana...? Boleh ya ...besok saja. Kalau hari ini saya tidak ada persiapan, tuan..." rengek Shaina.

"Tidak ada tawar menawar... Pokoknya hari ini kamu harus lembur sampai malam..." ucap Sagara.

"Iihh.. Tuannnnn..." rengek Shaina.

"Tidak usah merengek seperti itu. Saya tidak akan kasihan sama kamu. Salah sendiri kamu tidak mau menuruti perintahku. Kan saya sudah berkali- kali bilang sama kamu, kamu harus menurut dan jangan membantah perintah saya. Tapi kamu malah melanggarnya..." ucap Sagara.

"Ah.. Dasar bos menyebalkan..." bisik Shaina.

"Apa kamu bilang...? Saya menyebalkan...?''tanya sagara kesal.

"Ti..tidak...sa...saya tidak bilang begitu..." jawab Shaina panik karena lagi- lagi Sagara bisa mendengar perkataannya walaupun pelan.

"Kamu pikir saya tuli..." ucap Sagara.

"Oh ya ampun... Pendengarannya masih tajam saja tuan ini, kan aku hanya berbisik, kenapa dia masih mendengarnya..." batin Shaina.

Sagara maju beberapa langkah ke arah Shaina. Shaina pun panik karena Sagara makin medekat ke arahnya.

"Tu..tuan mau apa...?'' tanya Shaina.

Sagara tidak menjawab pertanyaan Shaina, namun Sagara memegang dahi Shaina dengan tangan kirinya kemudian tangan kanannya menyentil dahi tersebut.

"Pletak..."

"Auw...tuan... Sakittt... Kenapa kamu menyentil dahiku...." Shaina meringis sambil memegangi dahinya.

"Itu hukuman pertama, hukuman kedua kamu harus lembur..." ucap Sagara.

"Aduuhh...." ucap Shaina sambil mengusap- usap keningnya.

"Tok..tok..." tiba- tiba ada yang mengetuk pintu.

"Masuk..." ucap Sagara.

Dan masuklah seorang laki- laki memakai jaket dan celana panjang berwarna hitam. Sagara menoleh ke arah laki- laki tersebut kemudian beralih menatap wajah Shaina.

"Kembali ke ruang kerjamu..." ucap Sagara ekspresi wajahnya berubah dingin.

"I..iya..tuan..." Shaina mengangguk lalu segera keluar dari ruang kerja Sagara.

Sagara kembali menoleh ke arah pria tersebut.

"Ada kabar apa...?'' tanya Sagara.

"Tuan... Saya sudah berhasil menemukan alamat nenek tuan, rumahnya ada di pinggiran kota kecil ..." jawab pria itu.

"Apa kau bertemu dengan nenek saya ...? Apa dia baik- baik saja...? '' tanya Sagara.

"Maaf tuan... Saya tidak diperbolehkan bertemu nenek tuan. Tapi saya bertemu dengan adiknya. Dan adiknya bilang, nenek tua sedang sakit , selain itu dia juga mengalami depresi,...'' jawab pria itu.

"Apa...? depresi...?" Sagara kaget.

Iya,diam- diam Sagara mencari tahu tentang kematian sang ibu yang menurutnya terdapat kejanggalan. Apalagi setelah kematian sang ibu, sang nenek juga dulu dikabarkan menghilang. Sagara merasa ada yang tidak beres dengan kejadian lima belas tahun lalu. Maka dari itu Sagara meminta pada orang kepercayaannya untuk mencari keberadaan sang nenek. Sagara yakin jika sang nenek tahu banyak rahasia.

"Adik dari nenek tuan bilang, setelah ibu tuan meninggal dunia, nenek tuan mengalami depresi dan terus berteriak ketakutan sambil memanggil nama ibu tuan..." ucap pria itu.

"Jika depresinya sedang kumat, nenek tuan juga sering mengatakan 'pembunuh' dan 'munafik' ...." sambung pria itu.

"Apa...? Pembunuh dan munafik...? Lalu siapa yang dimaksud dengan pembunuh dan munafik itu...?'' tanya Sagara.

"Entahlah tuan, adik dari neneknya tuan juga tidak tahu soal itu..." jawab pria itu.

Sagara menghela nafas.

"Saya harus menemui nenekku..." ucap Sagara.

"Kira- kira berapa lama perjalanan dari sini ke rumah nenekku...?'' tanya Sagara.

"Empat jam tuan..." jawab pria itu.

"Empat jam...?''

"Iya tuan..."

Sagara menghela nafas. Iya, tentu saja itu jarak yang cukup jauh. Sagara harus mencari waktu yang tepat untuk pergi ke sana. Karena sekarang ini Sagara sedang banyak sekali pekerjaan di kantor.

"Baiklah.. kau boleh pergi, nanti saya kabari kamu lagi..." ucap Sagara.

"Baik tuan..."

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Sementara itu Shaina kembali ke ruang kerjanya sambil menggerutu memegangi dahinya.

"Ah...dasar tuan menyebalkan... Masa cuma gara- gara aku pergi ke mall langsung kena hukuman. Lagi pula dia sendiri yang ngasih aku libur. Ya terserah aku dong mau ngapain atau mau pergi ke manapun, dasar orang aneh, selalu saja mencari- cari kesalahanku. Arrkkkhh....dasar menyebalkan... " ucap Shaina.

"Siapa yang menyebalkan...?" tanya seseorang.

"Oh ya ampun...!'' Shaina kaget karena dia hampir saja menabrak sekertaris Jo yang tiba- tiba sudah berdiri di depannya.

"Sekertaris Jo...mengagetkan saja..." ucap Shaina.

Sekertaris Jo tersenyum.

"Siapa orang yang sudah membuatmu kesal...?'' tanya sekertaris Jo.

"Hah...siapa lagi kalau bukan tuan..." jawab Shaina.

"Eh, sekertaris Jo, kenapa tuan bisa tahu kalau kemarin saya pergi ke mall...?'' tanya Shaina.

"Saya tidak tahu..." jawab sekertaris Jo.

"Ih, masa nggak tahu sih, kan sekertaris Jo selalu bersama tuan ke mana pun tuan pergi..." ucap Shaina.

Namun sekertaris Jo hanya menaikkan kedua pundaknya saja tanpa menyahuti ucapan Shaina.

"Ah apa dia punya mata- mata buat memata- mataiku...?'' tanya Shaina. Lagi- lagi sekertaris Jo hanya diam.

"Sekertaris Jo tahu tidak, masa gara- gara saya kemarin pergi ke mall, tuan menghukum saya. Trus malam ini saya disuruh lembur. Bukan hanya itu, dahi saya juga disentil..." ucap Shaina sambil memperlihatkan dahinya.

Sekertaris Jo tersenyum.

"Kok senyum, memang ada yang lucu. Pasti sekertaris Jo senang ya lihat saya dihukum...?'' tanya Shaina.

"Kalau kamu tidak mau dihukum, ya kamu jangan melanggar ucapan tuan..." jawab sekertaris Jo.

"Kan tuan memberimu cuti untuk istirahat sampai sakit di pergelangan tanganmu sembuh, bukan untuk jalan- jalan ke mall..." sambung Sekertaris Jo.

Mendengar perkataan sekertaris Jo, Shaina mendengus kesal karena sekertaris Jo bukannya berpihak padanya, tapi dia malah membela tuannya.

"Ah, sekertaris Jo ini... Sama saja dengan tuan..." Shaina berlalu begitu saja dari hadapan sekertaris Jo.

"Shaina, tunggu.... Pergelangan tanganmu sudah tidak sakit lagi kan...?'' tanya Sekertaris Jo.

Shaian menghentikan langkahnya kemudian menoleh ke arah sekertaris Jo.

"Nggak usah nanya- nanya..." jawab Shaina dengan jutek kemudian melanjutkan langkahnya menuju ruang divisi keuangan.

"Hah... Galak sekali dia..." ucap sekertaris Jo sambil tersenyum.

Sesampainya di ruang divisi keuangan Alvian, Bimo, dan Arsil langsung menghampiri Shaina. Iya, mereka kepo dengan apa yang terjadi pada Shaina. Sedangkan Thania tetap duduk dimeja kerjanya sambil melihat kekepoan ketiga temannya kepada Shaina.

"Sha....kamu diapain sama tuan...?'' tanya Bimo.

"Kamu dihukum ya, kamu pasti dihukum kan...?" sambung Alvian.

"Apa hukumannya, ayo ceritakan...?'' tanya Arsil.

"Iihh... Kalian ini kepo banget... Kalian suka ya kalau aku dihukum...!'' jawab Shaina kesal pada ketiga temannya itu.

"Kita pengin tahu aja kok Sha..." sahut Alvian.

"Memangnya kamu salah apa...? Jangan- jangan kemarin kamu nggak ijin ya waktu cuti sakit...?" tanya Arsil.

"Enak aja... Ya ijin lah... Tuan Sagara sendiri yang ngasih aku ijin dua hari...." jawab Shaina.

"Trus kamu tadi kenapa dipanggil tuan...? Kata sekertaris Jo kamu punya salah..." sahut Alvian.

"Hei...! Apa yang kalian lakukan...! Jadi begini perkerjaan kalian...!" tiba- tiba seseorang berteriak.

Semua orang pun kaget dan langsung menoleh ke sumber suara.

"Hah..." ucap Shaina.

"Tu..tuan.. Ronald..." ucap Alvian.

"Berani- beraninya kalian ngobrol di jam kerja...! Kalian mau saya pecat...!'' seru Ronald.

"Ti..tidak tuan..." jawab Shaina dan yang lainnya.

"Kamu...kamu...kamu dan kamu...saya potong gajinya sepuluh persen....!'' bentak Ronald.

"Hah...?'' Shaina dan yang lainnya kaget.

"Ja...jangan tuan..." jawab Alvian.

"Maaf tuan. Tolong jangan di potong gaji kami..." ucap Shaina, Bimo dan Arsil sambil menundukkan kepalanya.

"Saya tambah menjadi dua puluh persen....!'' ucap Ronald.

"Hah...?'' Shaina dan yang lainnya pun kaget karena potongan gajinya bertambah.

"Semakin kalian protes, semakin banyak potongannya...." ucap Ronald.

Shaina, Alvian, Arsil dan Bimo saling pandang dengan muka kesal namun tidak berani berbuat apa- apa. Begitu juga dengan Thania yang kaget melihat Ronald begitu marah, padahal menurutnya kesalahan Shaina dan ketiga temannya bukan kesalahan besar. Namun Thania juga tidak bisa berbuat apa- apa untuk keempat rekannya.

"Kenapa ...? Kalian tidak terima saya potong gaji...? Kalau kalian tidak suka dengan keputusan saya, silahkan kalian buat surat pengunduran diri dan angkat kaki dari perusahaan ini. Saya tidak butuh pegawai seperti kalian yang tidak serius dalam bekerja...!'' seru Ronald.

"Ti..tidak tuan... Maafkan kami ..." ucap Shaina dan yang lainnya.

"Ronald..." tiba- tiba seorang wanita tua dan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik datang menghampiri Ronald.

Iya, mereka berdua adalah oma dan nyonya Fransiska. Mereka sengaja datang ke perusahaan karena ingin bertemu dengan Thania.

"Sayang... Kenapa kamu marah- marah...?'' tanya nyonya Fransiska pada putra kesayangannya.

Ronald menghembuskan nafas dengan kasar.

"Mereka berani ngobrol di jam kerja mah..." jawab Ronald.

Nyonya Fransiska menggeleng- gelengkan kepala. Lalu nyonya Fransiska menoleh ke arah Thania yang hanya berdiam sambil duduk di meja kerjanya.

"Thania..." ucap nyonya Fransiska.

"Ta..tante..." sahut Thania terlihat canggung.

Iya, setelah perpisahannya dengan Sagara, Thania memang belum pernah bertemu lagi dengan mama mertuanya itu.

"Lho.. Kok panggil tante sih, panggil mama dong..." ucap nyonya Fransiska.

"I...iya mah..." jawab Shaina.

Nyonya Fransiska lalu menghampiri Thania. Nyonya Fransiska memeluk Thania dan mencium pipinya. Oma yang melihat betapa nyonya Fransiska menyayangi Thania pun tersenyum bahagia.

"Mama kangen sama kamu sayang... Mama sengaja datang ke sini untuk mengajak kamu dan Sagara makan siang..." ucap nyonya Fransiska.

"Ta..tapi tante...ehm... Maksudnya Mah... Ehm... Thania belum menyelesaikan pekerjaan Thania..." sahut Thania.

"Halah...itu tidak usah dipikirkan. Biar mereka yang mengerjakan..." jawab nyonya Fransiska sambil menunjuk Shaina, Alvian, Arsil dan Bimo.

"Dengar ya kalian... Thania ini menantu saya... Istri dari bos kalian... Kalian jangan berani- berani merepotkan dia dengan banyak pekerjaan...! Mengerti kalian....?'' ucap nyonya Fransiska.

"Mengerti nyonya...." ucap Shaina dan yang lainnya.

"Bagus..." ucap nyonya Fransiska.

"Ayo sayang kita temui Sagara di ruang kerjanya..." nyonya Fransiska mengulurkan tangannya pada Thania.

"I..iya Mah..." jawab Thania lalu mengikuti nyonya Fransiska.

"Oma.." ucap Thania menyapa oma.

"Kamu makin cantik sayang..." oma tersenyum sambil mengusap pipi Thania.

"Terima kasih oma..." sahut Thania.

Kemudian mereka berempat keluar dari ruang divisi keuangan menuju ke ruang kerja Sagara.

"Oh astaga... Kita dipotong gaji...." ucap Alvian menepuk dahinya.

"Ini semua gara- gara kalian..." sahut Shaina.

"Sudah...sudah... kita lanjut kerja saja, nanti tuan Ronald marah lagi...." ucap Bimo.

Bersambung.....

1
ChikoRamadani
Lanjut double mommy.
kira" pak thamrin bakalan jujur apa tidak yah, uangnya sudah diberikan ke fandi. jadi biar jelas arah uangnya kemana... karena berita beredar kalau pak thamrin suka berhutang ke semua orng yg ada dikantor ataupun korupsi... eh si fandi malah ngamuk shaina bertanya tentang uang itu, jadi penasaran apa motifnya fandi menghamburkan uang kelebihan gaji shaina....
Mommy Almira: Tunggu bab sekanjutnya ya 😊
total 1 replies
Salsa
Sagaara naksir tuh SMA Shaina. 😍
Asmara
Mungkin uangnya dipake dibawa kabur SMA Thamrin, aduh Shaina yg kena deh .. kasihan
Asmara
Sebenarnya Sagara cinta sama Shaina cuma dia masih gengsi aja mengakuinya
Salsa
Kaasihan banget sih kamu Shaina, rumit bgt hidupmu... sabar ya.. kamu cewek kuat ... itu juga si Thaania hadeh... sengaja pasti tuh numpahin kopi panas ke tangan Shaina, cemburu sih cemburu tpi nggak segitunya kali...
partini
nurut aja sama Oma toh kamu tidak ada rasa sama si gadis preman'
Wang
Sagara sma s Jo bukan jeruk mkn Jeruk Shaina,. tapi Sagara cemburu krna kamu pegang tangannya sekertaris Jo, dia suka sma kamu maknya ngak rela kamu pegang cowok lain 😄
Mommy Almira: Nggak peka ya kak 😁
total 1 replies
Mommy Almira
Ehm...gimaya ya 😁
partini
lah malah di kira suka batangan 🤦
ta ttp aja jadi gosip orang ga ada yg tau kalau kamu mudah berpisah hemmmmm memang 1/2 ons susah ga mau upgrade 😂😂
Mommy Almira: Nanti pelan" kak 😁
total 1 replies
Salsa
Shaina lucu ya ,,, 😄😄, Mereka berdua cocok Thor, jodohkan merka ya, buat Sagara SMA Thania cerai resmi aja lah
Mommy Almira: Ehm gimana ya... 😁
total 1 replies
partini
serba salah jadinya,like maju kena mundur kena
ini juga tuan saga aja yg masih stuck di 1/2 ons 🤦🤦🤦
Asmara
Ih nggak malu Thania, eh kamu kan daf menolah Sagara, minta cerai , kenapa sekarang kamu bilang dia sumimu dan menyalahkan Shaina krna akrab dg Sagara ..
Mommy Almira: Cemburu 😁
total 1 replies
Wang
Kasihan Shaina
Asmara
Sagara jangan galak'' dong SMA Shaina , km cinta kan SMA dia , cuma masih gengsi aja buat mengakuinya 🤭
Asmara
Nyonya Daniel hilang ingatan kali ya,
Dih dulu nolak Sekarang cemburu Thania...Thania..
Asmara
Hati Sagara sudah bkun buat kamu lagi Than... udah pindah ke lain hati 🤭
partini
apes apes ,,saga gedeng dasar CEO 1/2 ons
ChikoRamadani
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ Sangat menarik
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...

terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️
Mommy Almira: Aminn... terima kasih kak 🥰
total 1 replies
ChikoRamadani
sudah dinikahin malah minta ditalak, karena alasan mau fokus kuliah lah begitu kata thania...
eh, sekarang dia yg cemburu sagara dekat dengan shania .. tapi kalau memang sagara mulai ada rasa dengan shania, segeralah urus perceraian resmimu dengan thania biar dia nyesek telah menolak dirimu.
Mommy Almira: Nggak boleh cerai sma nyonya besar kak, jdi bingung 😁
total 1 replies
partini
harap di maklumi Jo bosmu kui 1/2 ons
Mommy Almira: slh sndiri dulu minta talak sih 😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!