NovelToon NovelToon
Jantung Hati Sang Pemimpin

Jantung Hati Sang Pemimpin

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Dua orang sahabat dekat. Letnan satu Raden Erlangga Sabda Langit terpaksa harus menjadi presiden dalam usia muda karena sang ayah yang merupakan presiden sebelumnya, tutup usia. Rakyat mulai resah sebab presiden belum memiliki pasangan hidup.


Disisi lain presiden muda tetap ingin mengabdi pada bangsa dan negara. Sebab desakan para pejabat negara, ia harus mencari pendamping. Sahabat dekatnya pun sampai harus terkena imbas permasalahan hingga menjadi ajudan resmi utama kepresidenan.


Nasib seorang ajudan pun tak kalah miris. Letnan dua Ningrat Lugas Musadiq pun di tuntut memiliki pendamping disaat dirinya dan sang presiden masih ingin menikmati masa muda, apalagi kedua perwira muda memang begitu terkenal akan banyak hitam dan putih nya.


Harap perhatian, sebagian besar cerita keluar dari kenyataan. Harap bijaksana dalam membaca. SKIP bagi yang tidak tahan konflik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Rasa sayang.

Pagi ini Letnan Decky melaksanakan resepsi akad nikah. Suasana begitu ramai, namun ada hati yang tidak sepenuhnya turut berbahagia. Yaa.. Bang Lugas tidak membuat acara serupa saat pernikahannya dulu. Semua terjadi begitu cepat. Kini sang istri tengah berbadan dua dan masih menyisakan masalah dalam pernikahan mereka.

"Abang ambilkan buah ya..!!" Katanya menawari Dena.

"Dena ambil sendiri saja, Bang. Abang ambilkan Mbak Nadine, Mbak Nadine belum bisa banyak jalan."

Bang Lugas menghela nafas panjang. Tadinya ia hanya mengajak Dena namun ternyata Nadine merengek ingin ikut. Perkara Dena mengijinkan, akhirnya ia mengajak Nadine juga bersamanya.

"Kalian duduk manis. Abang ambilkan untuk kalian berdua." Ujar Bang Lugas.

Nadine tak berekspresi, tadinya ia ingin Bang Lugas hanya memperhatikannya saja.

Dena hanya bisa tersenyum tipis, meski hatinya kembali terasa nyeri. Ia tau, Nadine sengaja melakukan itu untuk membuatnya merasa tidak nyaman. Namun, Dena berusaha untuk tidak terpancing emosi. Ia tidak ingin merusak suasana bahagia di acara pernikahan sahabatnya.

"Selamat ya, Mbak Anne," ucap Dena tulus pada Anne yang menghampirinya.

"Makasih, Dena. Maaf ya, jadi bikin kamu nggak enak," balas Anne merasa bersalah. Ia hendak menyapa Nadine juga tapi nampaknya Nadine sibuk sendiri dengan rekan-rekannya disana. Anne pun mengabaikannya dan hanya fokus pada Dena, gadis lugu yang membuatnya begitu bersimpati.

"Nggak apa-apa kok, Mbak. Dena ngerti," jawab Dena berusaha menenangkan Anne.

"Ngomong-ngomong, panggil Anne saja. Usia kita nggak begitu jauh, aku ingin kita akrab sebagai sahabat." Senyum Anne terasa begitu hangat. "Kamu yang sabar ya, Dena. Aku tau ini nggak mudah buat kamu," kata Anne sambil menggenggam tangan Dena.

Dena mengangguk pelan, air matanya mulai menggenang. Ia merasa terharu dengan perhatian Anne padanya. Kini ia memiliki sahabat yang bisa di ajak bicara.

"Udah, jangan sedih gitu dong. Ntar cantiknya ilang," canda Anne berusaha menghibur Dena.

Dena tertawa kecil, merasa sedikit lebih baik. "Bisa aja." balasnya.

"Asli, kamu itu cantik sekali lho Dena. Kapan-kapan kita jalan ke kota. Make over semua penampilan mu."

Dena tersenyum bahagia, air matanya kembali menetes. Ia merasa sangat beruntung memiliki sahabat seperti Anne.

"Makasih banyak ya, Anne. Aku nggak tahu harus bilang apa lagi," ucap Dena tulus.

"Udah, nggak usah bilang apa-apa. Yang penting kamu bahagia," balas Anne sambil memeluk Dena erat.

Sementara itu, Bang Lugas kembali dengan membawa dua piring buah. Ia menghampiri Dena dan Nadine, lalu meletakkan piring-piring itu di depan mereka.

"Ini buat kalian berdua. Dimakan ya bumil-bumil." kata Bang Lugas namun sambil melempar senyum pada Dena.

Nadine hanya mengangguk tanpa ekspresi, lalu mulai memakan buahnya dengan malas.

Bang Lugas menatap Dena dengan tatapan khawatir. "Kamu nggak apa-apa kan, Dek?" tanyanya lembut.

Dena mengangguk sambil tersenyum. "Iya, Bang. Dena nggak apa-apa kok. Abang jangan khawatir." jawabnya berusaha meyakinkan Bang Lugas.

Bang Lugas menghela napas lega, lalu mengusap kepala Dena dengan sayang. Ia tahu, Dena sedang menyembunyikan kesedihannya. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghiburnya. Ia hanya bisa berharap, Dena akan tetap kuat dan sabar menghadapi semua ini.

...

Acara pun usai, mereka semua kembali pulang. Senyum Dena tetapmerekah, meski hatinya masih menyimpan sedikit kesedihan. Ia senang bisa menghadiri resepsi pernikahan Anne dan Bang Decky, dan ia bersyukur memiliki sahabat seperti Anne yang begitu perhatian padanya. Namun, ia tidak bisa memungkiri bahwa hatinya juga perih melihat Nadine terus menempel pada Bang Lugas.

Nadine berjalan menggamit lengan Bang Lugas dengan erat. Kaki Nadine masih terasa sakit akibat keseleo, dan mungkin merasa sedikit tidak nyaman karena harus berjalan perlahan.

Nadine tersenyum saat mendapatkan perhatian khusus dari Bang Lugas, seperti yang Dena dapatkan. Namun, saat Bang Lugas tetap menggandeng Dena sebagai istrinya, hal itu membuat Nadine merasa sedih dan kembali tidak diutamakan.

Dena hanya diam, tidak ingin ikut campur saat Bang Lugas memberi perhatian pada ibu dari anak Bang Lugas yang lain. Ia berusaha untuk tetap tersenyum dan menikmati suasana, meski hatinya terasa sesak.

"Kamu nggak apa-apa, Dek?" tanya Bang Lugas pada Dena.

"Iya, Bang. Dena nggak apa-apa kok," jawab Dena sambil tersenyum.

"Kamu capek?" tanya Bang Lugas lagi.

"Nggak kok, Bang. Dena masih kuat," jawab Dena.

"Baaang, kaki Nadine sakit." Rengek Nadine seraya merintih.

"Sabar." Jawab Bang Lugas.

Saat mereka tiba di mobil, Bang Lugas membukakan pintu untuk Dena terlebih dahulu. Ia membantu Dena masuk ke dalam mobil dengan hati-hati, lalu menutup pintu untuknya. Setelah itu, ia membukakan pintu untuk Nadine dan membantunya masuk ke dalam mobil juga.

Bang Lugas menutup pintu mobil, lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi pengemudi. Ia menyalakan mesin mobil, lalu mulai menjalankan mobilnya meninggalkan tempat resepsi.

Selama perjalanan pulang, suasana di dalam mobil terasa hening. Bang Lugas fokus menyetir, Dena melihat keluar jendela, dan Nadine hanya diam dengan tatapan kosong. Masing-masing dari mereka menyimpan perasaan dan pikiran sendiri-sendiri.

Dena merasa lelah dan sedih. Ia lelah harus berpura-pura tegar dan bahagia di depan semua orang. Ia sedih karena tidak bisa mendapatkan perhatian penuh dari suaminya. Ia selalu berharap di setiap harinya, detik demi detik akan segera berakhir.

Bang Lugas merasa bersalah dan bingung. Ia bersalah karena tidak bisa memberikan kebahagiaan yang sepenuhnya pada Dena, istrinya. Bibir tak berucap, sentuhan sayangnya mengutarakan segala rasa yang ada.

'Abang minta maaf, sudah membuatmu menelan pil pahit ini. Entah bagaimana Abang harus menebus seluruh kesabaranmu atas semua cobaan pernikahan kita. Saat ini, kekuatanku hanya kamu seorang, kalau kamu runtuh, aku pun runtuh. Sumpah demi apapun, aku menyayangimu.. Istriku.'

.

.

.

.

1
dyah EkaPratiwi
Nadine bener2 ya minta di buang ke laut
Maysuri
nah gitu dong bang tegas am nadin,walau bagai mn pun yg halal itu lebih berhak atas dr mu....semangat mbak nara.,....💪💪💪
Maysuri
sebenarnya km itu seorang prajurit loh bang d mn ketegasanmu,
Jero Rina
muak kali lihat Nadine yg tak tahu diri
Nabil abshor
mana ada kata serakah untuk ikatan suami istri. semua yg ada didiri kamu dan suamimu adalah hak milik mutlak kalian berdua. jika ad yg mengganggu hantam saja,g usah sungkan².
Nabil abshor
wkwkskwkk,,,,, aku baru mau komen gt,eeeh udh keduluan si anne,,,,
dyah EkaPratiwi
kurang tegas ini bang lugas kasian dena
dyah EkaPratiwi
ang minta di sleding si nadine
Maysuri
itu engk serakah nadhin,tp itu hak km kpk karna km adalah istrinya bang lugas yg sah....semangat mbak nara...💪💪
dyah EkaPratiwi
Nadine bener2 ya g bisa jaga perasaan, padahal kesalahan sendiri
Maysuri
nadin kamu calon" pelakor....🤭🤭🤭semangat mbak nara....
Maysuri
loh" .....jangan egois km nadin.mending d akui loh sempat engk malu km🤔🤔
Jero Rina
Nadine kampret.. di kasih hati minta jantung
Nabil abshor
😌😌😌 entahlah aku hrus jengkel atau kasian sm km nadine,,,,
Lendra malayu
aduhhh,,, kok ada Nadine nongol,, bakal runyam nihh,, gas thoorrr 💪😍
dyah EkaPratiwi
kemaren kemana aja Nadine sekarang kondisinya sudah berbeda
Maysuri
loh".... nadin kmn aj km....dah kayak jelangkung aj,dateng engk d undang pergi engk d anter 😊😊
dyah EkaPratiwi
Nadine knp menghindar dr bang lugas
Maysuri
polosnya lah cah ayu dena....
Nabil abshor
weeeesssss weeeeesssss,,,, pepet trusss weesssss bang,,,, 😌😌😌👊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!