NovelToon NovelToon
Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:42.9k
Nilai: 5
Nama Author: ingflora

Nabila Fatma Abdillah yang baru saja kehilangan bayinya, mendapat kekerasan fisik dari suaminya, Aryo. Pasalnya, bayi mereka meninggal di rumah sakit dan Aryo tidak punya uang untuk menembusnya. Untung saja Muhamad Hextor Ibarez datang menolong.

Hextor bersedia menolong dengan syarat, Nabila mau jadi ibu ASI bagi anak semata wayangnya, Enzo, yang masih bayi karena kehilangan ibunya akibat kecelakaan. Baby Enzo hanya ingin ASI eksklusif.

Namun ternyata, Hextor bukanlah orang biasa. Selain miliarder, ia juga seorang mafia yang sengaja menyembunyikan identitasnya. Istrinya pun meninggal bukan karena kecelakaan biasa.

Berawal dari saling menyembuhkan luka akibat kehilangan orang tercinta, mereka kian dekat satu sama lain. Akankah cinta terlarang tumbuh di antara Nabila yang penyayang dengan Hextor, mafia mesum sekaligus pria tampan penuh pesona ini? Lalu, siapakah dalang di balik pembunuhan istri Hextor, yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ingflora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Nama Vila

Terdengar ketukan di pintu. Endah terkejut saat masuk karena ada Hextor di dalamnya. "Eh, maaf, Pak. Sepertinya boks bayi Enzo sudah datang."

"Oh, ya sudah. Suruh bawa masuk ke sini," sahut pria itu lugas.

"Baik, Pak."

Tak lama, boks bayi Enzo yang baru, dibawa masuk ke kamar oleh dua orang pria. Enzo menempati boks bayi itu dengan penasaran. Sesekali ia tengkurap sambil melihat sekitar.

Nabila pun tampak senang karena tadinya sedikit was-was bila meninggalkan Enzo sendiri sebab bayi itu kini sudah bisa tengkurap dan berguling sendiri. Ia membungkuk melihat Enzo di dalam sambil tersenyum. "Wah, senang ya, dapat tempat tidur sendiri ...."

Hextor ikut berdiri tapi ia tak fokus pada Enzo, melainkan menoleh pada wajah Nabila. "Apa yang terjadi denganku sebenarnya? Apa aku mulai menyukainya? Rasanya tidak. Hanya ...." Pandangannya turun dan tertuju pada dadda Nabila yang walaupun tertutup kerudung tapi tak membuat bentuk yang membumbung ke depan bisa hilang. Hextor sampai menelan ludah saat menatapnya. "Apa ... yang kupikirkan hanya ...."

"Pak."

Hextor kaget hingga rasanya jantungnya hampir lepas. Matanya langsung menatap wajah manis Nabila. "Eh, apa?" Wajahnya pucat karena panik.

"Jadi Saya bisa tinggal-tinggal dong ya, kalau Enzo tidur."

"Eh, iya. Tapi jangan lama-lama karena di sini tidak ada interkom untuk kamu tahu apa Enzo sudah bangun atau belum."

"Eh, iya, Pak." Nabila memperhatikan wajah Hextor yang sedikit pucat.

Hextor pun menyadari Nabila memperhatikannya. "Eh, aku mau ke kamar dulu, istirahat."

"Iya, Pak. Wajah Bapak soalnya juga pucat."

Hextor pun melangkah ke pintu. Sempat ia memutar tubuhnya dan kembali bicara. "Jangan lupa, jangan lama-lama tinggalkan Enzo, kasihan kalo nangis."

"Iya, Pak."

Hextor keluar dan menutup pintu. Nabila menghempaskan diri di ranjang. Diperhatikanya Enzo yang masih sibuk sendiri dengan mainannya. Kini ia lega, karena tidak harus setiap waktu menjaga Enzo. Ada waktunya ia buat diri sendiri.

Pelan, ia bangkit dan meraih ponselnya di nakas. Sudah hampir sebulan tidak ada kabar dari suaminya. Bagaimana dengan acara pengajian Haris?

Tiba-tiba Nabila tertegun saat memeriksa bagian pesan. "Ah ... aku lupa. Aku belum memberi tahu Mas Aryo tentang nomor hape baruku. Ah, terang saja dia tidak telepon. Dia 'kan memang tidak bisa menelepon karena nomornya ganti!" Ia merengut sendiri. "Apa dia cari aku tapi gak bisa menghubungi karena nomornya gak itu lagi? Ck, udah capek-capek minta sama Pak Hextor, eh akunya lupa menghubungi."

Nabila segera mencari nomor suaminya di pesan yang ditinggalkan Hextor, lalu menghubungi. Telepon sudah di telinga tapi belum ada yang menjawab untuk beberapa saat.

"Halo?" Suara di seberang seperti kebingungan.

"Mas, ini aku!" Terang Nabila.

"Nabila? Kenapa nomormu ganti?" Aryo di seberang sana mengerut dahi.

"Itu, Mas. Pak Hextor maunya begitu, jadi terpaksa aku terima."

"Aku pikir kamu mau kabur dengan bule itu. Apa kamu dapat selingkuhan baru, heh!?" Aryo tiba-tiba marah.

"Bukan, Mas. Aku 'kan sekarang nelepon kamu. Mana mungkin aku kabur. Aku jagain bayi, Mas. Mana ada waktu selingkuhh ...." Terbersit ingatan saat ia menyuapi Hextor. Ia sedikit merasa bersalah.

"Kamu tau gak!? Aku meneleponmu berkali-kali tapi teleponmu tidak dijawab. Kenapa baru hubungi sekarang!?" sahut Aryo dengan nada tinggi.

"Iya, Mas. Lupa. Ini aku udah hubungi, Mas. Maaf ya, Mas." Dengan wajah menyesal.

"Huh, apa kamu tahu hidupku bagaimana di sini, heh? Duit darimu itu sudah habis lama dan hidupku sekarang terlunta-lunta di sini. Harusnya 'kan, kamu sudah terima gaji. Iya, 'kan? Mana? Sini kasih aku!"

"Belum, Mas. Majikanku baru pulang dari luar negeri. Nanti, aku akan tanyakan padanya."

"Kamu itu boddoh atau apa!? Seharusnya kamu memikirkan keadaanku di sini yang untuk makan aja susah!" Aryo makin gemas.

"Lho, bukankah kemarin itu minta uangnya lebih, Mas?"

"Lebih apanya!? Untuk acara Haris saja, duitnya sudah habis. Jangan-jangan kamu udah ambil duitnya untuk bulan berikutnya ya!?" tanya Aryo curiga.

"Ngak, Mas. Di sini aku gak megang uang karena aku gak keluar rumah. Untungnya di sini serba ada, jadi aku diam dan jaga bayi aja di dalam rumah, Mas."

Enzo memperhatikan Nabila bicara dengan telepon. Ia juga sibuk dengan tempat barunya.

"Oh, enak-enakan kamu ya, di sana! Gak ingat suami merana di rumah," sindir Aryo tidak senang.

"Bukan begitu, Mas, tapi aku tidak bisa keluar. Aku harus menjaga bayi ini hampir 24 jam. Keluar saja, Pak Hextor mengawasi."

"Ya sudah, aku ke sana saja. Aku ingin minta uang gaji kamu yang berikutnya. Harusnya udah keluar, 'kan?"

"Gak tau, Mas. Nanti aku tanya Pak Hextor dulu."

"Pasti itu. Jangan mau dibodohi orang itu! Kamu ini ... katakan saja alamatnya biar aku bicara sendiri dengan bosmu itu! Pasti dia sengaja ngomong muter-muter biar gajimu gak keluar!"

"Pak Hextor bukan orang seperti itu, Mas," sanggah Nabila.

Aryo mengerut dahi. "Kamu kenapa membela orang lain, bukan suamimu sendiri? Apa kamu mulai suka padanya?" Pria ini terdengar kesal istrinya membela Hextor yang tampan dan mapan itu.

"Bukan begitu, Mas. Dia beneran baru pulang dari luar negeri dan sakit pula, jadi aku belum tanyakan ini sama dia."

"Ya sudah, terserah kamu saja!" Aryo semakin dongkol saja. "Pokoknya, aku mau ke sana! Kasih tau aku alamatnya."

"Aku kebetulan ikut Pak Hextor ke vilanya di puncak, jadi, gak ada di sana."

"Hh ...." Aryo makin meradang. "Ya sudah! Berikan alamat vila itu, biar aku ke sana, sekarang!"

"Aku tidak tau, Mas. Aku harus tanya sama bosku dulu."

"Kamu kok, boddoh banget sih!? 'Kan bisa keluar dan melihat nama vilanya?"

Kedua mata Nabila membola. "Oh ... gitu ya. Iya. Nanti aku kirim nama vilanya." Ia mematikan ponsel.

Dengan riang, ia mengambil kain gendongan Enzo. Nabila tak sabar ingin bertemu suaminya. Didekatinya boks bayi Enzo dan diulurkan tangan meraih tubuh si kecil. "Ayo, Enzo. Kita jalan-jalan sebentar."

Setelah Enzo masuk ke dalam gendongan, ia pun keluar dan menuruni tangga melangkah ke pintu depan.

Saat itu ada Hextor di ruang tengah sedang menelepon dan ia melihat Nabila hendak keluar. "Sebentar." Pria itu bangkit dari kursi sofa dan mengejar Nabila. "Apalagi ini? Kenapa dia tiba-tiba keluar membawa Enzo?" "Nabila!"

Nabila yang baru keluar, berhenti dan menoleh. "Mau keluar sebentar, Pak!" sahutnya riang.

"Keluar dan membawa Enzo!?" Hextor mulai dongkol.

Nabila tampak bingung. "Tadi katanya, gak boleh sering-sering ditinggal. Ini aku bawa sebentar aja, Pak."

"Sebentar bagaimana? Ini sudah malam, Nabila." Hextor menasehati. Namun, kemudian rautnya berubah tegas. "Dan aku tidak mengizinkan dia keluar, Nabila!"

"Eh, tapi hanya sebentar saja. Aku mau lihat ...." Nabila memutar tubuhnya dan terkejut. Ada beberapa orang berpakaian hitam-hitam di beberapa titik di taman depan. "Kenapa ada banyak orang, Pak?" Sebelumnya, hanya ada penjaga gerbang seorang saja di sana.

"Ayo, Nabila. Kamu masuk." Hextor dengan wajah serius, menarik lengan wanita itu kembali ke dalam rumah.

"Tapi, Pak, kenapa rumah banyak penjaganya?" Wanita itu masih bingung dengan apa yang dilihatnya.

"Masuk!" Kembali pria indo itu mengingatkan.

Bersambung ....

1
Rahma Inayah
syirik aja lo lani kasian deh km gk di.lirik hextor berharp km mau gantikan nyonya helena jgn mimpi.
Rahma Inayah
ya sma2 mendidik nya bersama nabila yg qkn menjd ibu sambung enzo
Nar Sih
bener kta sergio adik mu hextor ,bila kmu suka buruan lamar nabila sblm di gaet orang lain
Susi Akbarini
❤❤❤😀😀😘😘😍😙😗😀😀
Susi Akbarini
❤❤❤❤😘😍😗
Nar Sih
aku pikir ucapan hextor sama nabila yg kta nya mau lamar dia itu bnr eh ..ternyata bercanda😭
Baby_Miracles: wkwkwk🤭
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author sudah brp lama nie kenapa sampai sekarang belum ketemu yang menyebabkan Helena meninggal?
Baby_Miracles: 🩷🩷🩷🩷🩷
total 3 replies
Eka
lanjut thor,kasih pelajaran sama ar.an yg telah menyiksa nabila dan hextor yg 500juta jangan dikasih sama arman itu buat nabila saja dia sudah lam disiksa sama arman
Nar Sih: lanjutt kak👍
total 1 replies
Nar Sih
nabila kmu itu harus nya sng bisa cerai dri aryo yg pecundang dan mokondo bukan nya marah ,,dgn hextor yg jls,,udah bantuin kmu
Susi Akbarini
lanjutttt...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀❤❤❤❤
kalo suka bilang aja...


keburu diambil sergi..
Baby_Miracles: buahahaha🤣
total 1 replies
Eka
yaaa lanjut tjor
Eka
heltor jangan kasih thu si arman yg 500jta buat nabila saja biar bahagia suami macam gitu kok dikasih 1m ya jelas ok,bikin anak buahmu ambel uang itu biar menyesal kasih dikit saja kok enak2an sedang nabila menderita kasihan nabila hextor
Eka
ayooo kasih tau nabila kelaluannya arya biar tau nabila kalau suaminya itu tidak benar cuman manfaatin nabila saja lanjut thor
Eka
kasihan nabila kerja banting tulanh e uangnya buat seli gkuh sama suaminya,semoga secepatnya nabila bisa tau kelakuan suaminya uangnya jangan dikasihkan semuanya nab
Eka
semoga nabila tau kalau suaminya jahat main gila sama tetangganya
Nar Sih
ahir nya kmu cerai juga ya nabila
Eka
kasihan juga si lani niat hari mau ngerjain e malah kena apes lanjut thor
Susi Akbarini
siapa Andru kian..
suruhan mafia musuh..
atau suruhan sauadara tiri istri hextor..
atau kekasih masa lalu ostri hextor

❤❤❤❤
Eka
semoga nabila tau kalau aryo selingkuh dam yg angkat telp.nya ceweknya ramsi tjor lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!