NovelToon NovelToon
Akan Kurebut Suamimu

Akan Kurebut Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Madumanis

Mora mendapatkan tawaran menarik untuk menggoda pria beristri. Jika berhasil bayaran sejumlah 100 juta akan ia dapatkan.

Tapi ternyata tawaran itu sangat tidak mudah untuk Mora laksanakan. Pria yang harus ia goda memiliki sikap yang dingin dan juga sangat setia dengan sang istri.

Lalu apakah Mora akan berhasil merebut pria dari istrinya? atau bahkan justru hubungan mereka semakin dekat karna pria tertarik pada Mora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKS 26

“Kau tidak perlu memastikan seperti apa bentuk hantu yan aku lihat kemarin malam, Mora,” ucap Asher dengan berbisik. Pria itu terus saja mengikuti langkah Mora yang mana sudah ada Adam yang memimpin jalan.

“Aku….” Mora tidak tahu harus berkata apa sekarang.

“Nanti aku akan mengatakan pada pemilik Apartemen. Jadi… kau tidak perlu harus melihat hantu itu, uanmu bisa kembal dan kau bisa pindah ketempat yang lain.”

Kepala Mora semakin sakit saja mendengar berbagai tawaran mengagumkan dari Asher. Seharusnya sedari kemarin malam Mora tidak berpikir untuk menakuti pria yang sangat baik itu padanya.

Mora menggigit bibir bagian bawahnya terus menerus. Saat ini ia tengah memikirkan apa yang akan terjadi pada Asher jika mengetahui segala yang terjadi kemarin malam semua karena ulahnya.

“Cepat masuk,” ucap Adam sembari membuka pintu mobil bagian depannya.

Kali ini Adam dua kali lebih bersemangat. Salah satu penyebabnya adalah karena akan membongkar ulah nakal Kimora.

Sedangkan Mora masih ragu untuk masuk. “Sebaiknya tidak perlu lakukan itu, Tuan. Aku lihat… Mora seperti ketakutan.”

Asher menimpali atau bahkan melindungi. Hal yang Asher ucapkan membuat Adam berdecak, terdengar sangat perhatian sekali.

“Tidak, Asher. Aku tidak takut.” Mora membantah.

Adam tersenyum simpul. “Tuh lihat… hargai niat baik Mora ini untukmu, Asher.” Ucap Adam sembari melangkah maju mendekati Mora yang mana hanya terus menunduk.

“Siapa tahu yang sebenarnya kau lihat kemarin malam bukanlah hantu. Melainkan tindakan jahil seseorang.. bukankah begitu, Kimora?” tanya Adam kepada Mora yang mana kini sudah menaikkan wajahnya menatapnya bahkan.

Mora tidak mampu menjawab. Saat itu Asher juga memberikan tatapan bingung padanya, membuat perasaan Mora semakin penuh merasa bersalah.

“Itu benar. Kau urus saja kepindahanmu, kami akan memastikan dulu, Asher.” Mora masuk begitu saja kedalam mobil agar tidak mendapatkan pertanyaan lagi dari Asher.

“Tapi… Mora,” Asher masih saja belum menerima tapi Adam menghentikan tangannya yang ingin membuka pintu mobil.

Kepala Adam menggeleng. “Tenanglah…” ucapnya lalu menyusul masuk kedalam mobil bagian bangku pengemudi.

Asher hanya bisa menghela napas panjang saja. Melihat mobil sedan hitam yang melaju dengan kecepatan tinggi, saat itu mata Asher tertuju pada satu hal aneh.

Ada sosok orang asing berdiri dengan penyamaran penuhnya. “Dia siapa? Kalau tidak salah… aku seperti melihatnya disekitar Apartemen kemarin malam.”

Asher mencoba mengingat-ingat kejadian buruk yang menimpanya tadi malam. Saat Asher berlari kencang keluar dari Apartemennya tanpa sengaja ia melihat ada sosok aneh yang berdiri mematung di depan pintu Apartemen Mora.

Karena rasa takut yang luar biasa membuat Asher tidak mampu untuk memastikan siapa sosok itu yang sebenarnya, kenapa seakan-akan terus saja mengikuti Mora.

“Apa Mora selalu saja diintai oleh orang jahat?”

~

Perjalanan menjadi dua kali lebih menegangkan dari biasanya. Sesekali Mora melirik kearah Adam yang tetap tenang menikmati perjalananya.

Seakan-akan memang suka dengan waktu yang tengah dijalani sekarang. Bahkan Adam sambil bersiul, menikmati perjalanan yang dilewati.

“Tuan… pamali tau bersiul malam-malam,” ucapan Mora sebagai obrolan pertama setelah beberapa lama terjebak dalam keheningan.

Karena ucapan Mora seketika Adam berhenti bersiul. “Pamali?” tanyanya. “Memangnya apa yang terjadi kalau aku terus saja bersiul mengabaikan kata pamali itu?”

Mora memejamkan mata secara paksa mengeluarkan rasa kesal dihatinya. Sangat merepotkan berbicara sesuatu hal yang terdengar kuno bagi Adam yang maha sempurna itu.

“Kata mendiang Nenekku… kalau bersiul malam hari maka kita akan didatangi ular atau bahkan berbagai hal-hal yang menyeramkan lainnya. Seperti hantu,” jelas Mora.

Anehnya dikala mengucapkan kata ‘hantu’ Mora melirik kearah Adam. Seolah ‘hantu’ tadi adalah Adam sendiri.

“Kau tahu alasan apa yang membuat Nenekmu cepat mati?”

“Apa?”

“Karena dia percaya hal mistis. Percaya akan hal-hal seperti itu sama sekali bukan tipeku,” jawabnya dengan nada ketus seperti biasa.

Mora memutar kedua matanya malas. Saat itu ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk, dengan bibir yang cemberut dan juga perasaan kesal Mora mengambil ponselnya.

Kesal karena Adam selalu ada saja kata-kata bijak untuk menyangkal segala ucapannya. Kalau bukan karena misi penting maka Mora tidak akan pernah mau sedekat ini dengan Adam.

Jantung Mora berdebar dua kali lebih cepat dikala membaca nama yang tertera di layar ponselnya. Susah payah ia menelan salivanya kali ini, terus saja tertegun.

“Untuk apa dia menghubungi aku lagi malam ini? Apa aku ada melakukan kesalahan?” Mora terus bertanya-tanya didalam hati.

Mora benar-benar takut. Pastinya sosok aneh itu meminta kemajuan akan misi yang ia minta, Mora sadar jika sama sekali belum mendapatkan kemajuan untuk merebut Adam dari istrinya.

Terus saja ponselnya berdering. Adam juga meliriknya curiga, tidak ada pilihan lain bagi Mora untuk segera mengangkat panggilan tersebut.

1
Popo Hanipo
wkkkk part terlucu katanya kamu tidak takut hantu asheer
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!