NovelToon NovelToon
Bittersweet Villain

Bittersweet Villain

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Angst / Trauma masa lalu
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Fhadillah

Aizha Adreena Hayva harus bertarung dengan hidupnya bahkan sebelum ia cukup dewasa, berhenti sekolah, mencari pekerjaan dan merawat adiknya karena orantuanya meninggal di malam yang sunyi dan tenang, bahkan ia tak menyadari apapun. bertahun-tahun sejak kejadian itu, tak ada hal apapun yang bisa dia jadikan jawaban atas meninggalnya mereka. ditengah hidupnya yang melelahkan dan patah hatinya karena sang pacar selingkuh, ia terlibat dalam one night stand. pertemuan dengan pria asing itu membawanya pada jawaban yang ia cari-cari namun tidak menjadi akhir yang ia inginkan.

selamat menikmati kehidupan berat Aizha!!
(karya comeback setelah sekian lama, please dont copy my story!)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Fhadillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

Pabrik senjata Caiden sempat mengalami masa krisis, mereka sempat kehilangan pemasok bahan baku penting dalam pembuatan senjata-senjata itu, kualitas menurun dan tentu saja menjualan juga menurun. Caiden sangat sibuk melakukan ini itu dan mencari jalan keluar demi menstabilkan kembali perusahaannya. Dengan susah payah Caiden mencari pemasok baru dengan kualitas yang sama, mencari inovasi baru dan juga ia harus menemukan investor-investor agar proses pabriknya bisa berjalan. Dia hampir jarang pulang, Aizha sangat jarang melihatnya akhir-akhir ini. terkadang ia akan menghubungi Caiden untuk menanyakan kabarnya dan terkadang Aizha datang ke kantornya untuk mengantar makanan.

​Setelah berminggu-minggu akhirnya situasinya kembali membaik, walaupun tak 100% kembali seperti awal, tetap saja kini sudah lebih stabil. Perusahaan dan pabrik senjata Caiden mulai bisa bernapas dengan lega, mereka telah melalui masa-masa sulit itu dan kini bisa dikatakan semua baik-baik saja dibawah kontrol.

​Caiden mengajak Aizha dan Nuka untuk pergi ke pantai, mereka bisa bersantai dan bersenang-senang, dengan semangat kedua gadis itu mengiyakan. Malam sebelum mereka berangkat, Caiden membantu Nuka untuk memompa pelampung flamingo pinknya yang akan ia bawa besok, ia juga dengan semangat menyiapkan berbagai peralatan untuk membangun istana pasir. Nuka yang paling tak sabaran untuk ke pantai, bahkan ia hampir tak bisa tidur sama sekali, Aizha sampai harus memaksanya untuk tidur atau mereka tak akan pergi ke pantai besok.

​Mereka bahkan bernyanyi dalam perjalanan ke pantai, Nuka sudah memakai pakaian renangnya, duduk dengan tenang di bangku belakang seperti biasa. Ia memaksa untuk memakainya dari rumah karena saat sampai disana dia ingin langsung terjun ke air. Saat sampai disana, sudah ada banyak orang yang juga sedang menikmati pantai, hari yang terik bukan halangan bagi mereka, bahkan ini merupakan cuaca yang bagus untuk menikmati keindahan pantai dan merasakan airnya yang hangat atau sekedar bermain dengan pasirnya yang halus. Nuka langsung berlari mendekati bibir pantai, Aizha harus meneriakinya agar tak pergi terlalu jauh dari mereka.

​Aizha membantu Caiden menurunkan berbagai peralatan dari dalam bagasi, mereka berdua juga memasang payung pantai dan mengelar kain di bawahnya. Mereka berdua memilih duduk disana dan memperhatikan Nuka bermain bersama anak-anak lain. Aizha menawarkan untuk mengoleskan sun block di tubuh Caiden yang terbuka, dengan patuh Caiden menuruti. Setelah selesai, Caiden mengambil sun block itu dan melakukan hal yang sama pada tubuh Aizha, mengolesinya dengan rata di daerah-daerah yang terbuka.

​Mereka bahkan memesan air kelapa dari warung terdekat yang ada disana, langitnya sangat cantik dan suara desiran ombak sangat menenangkan bagi Aizha, gadis itu merasa begitu ringat, seolah ia sedang mengambang di udara seperti kapas. Perasaan senang menguasai Aizha dan dia ingin waktu berhenti di sini, tepat pada saat ini, bersama dengan Caiden dan Nuka. Ini akan menjadi salah satu kenangan yang bagus untuk menghapus kenangan-kenangan yang buruk dan menyakitkan.

​Caiden seperti pahlawan bagi Aizha, atau bahkan seperti pangeran yang keluar dari dongeng, menyelamatkan hidupnya dengan keberanian pria itu dan sedikit ciuman manis seperti yang selalu tertulis di buku-buku dongeng dan dia sangat bersyukur untuk itu. Aizha percaya seburuk apapun situasinya, seberat apapun masalahnya, dia pasti akan bisa melalui semua itu karena ia punya mereka, orang-orang yang ia cintai, Caiden dan Nuka.

​Aizha mengerakkan tangannya untuk menyentuh tangan Caiden yang ada disampingnya lalu menggenggamnya dengan erat tak peduli pasir menempel disela-sela tangan mereka, Caiden menatapnya sekilas memberikan senyuman menenangkan lalu kembali menatap ke depan. Nuka berlari kearah mereka sambil menyeret flamingonya yang bahkan hampir sebesar tubuhnya, lalu menarik kedua orang itu untuk membuat istana pasir bersamanya.

“perhatikan, aku pasti akan membuat istana paling besar yang pernah kau lihat” kata Caiden semangat mulai mengumpulkan pasir-pasir. Nuka melompat-lompat dengan girang tak sabar untuk melihat istana pasir yang paling besar.

​Saat Caiden fokus membuat istana pasir dengan skop dan ember mainan, Aizha mengajak Nuka untuk mencari cangkang kerang di pinggir pantai agar mereka bisa menghias istana pasirnya saat selesai nanti. Tak begitu lama, cangkang-cangkang yang paling cantik yang bisa mereka temukan telah memenuhi ember mainan yang berukuran kecil dan Caiden juga telah selesai membuat setengah istana itu. Nuka duduk di pangkuan Aizha yang duduk bersila di atas pasir di samping Caiden yang bergerak kesana sini membangun istana pasir mereka, kedua gadis itu hanya memperhatikannya sambil berkomentar tentang ini itu dengan nada bercanda dan sesekali menertawakan betapa konyolnya wajah Caiden terlihat saat ia terlalu fokus menempatkan pasir diatas pasir lain agar tak roboh.

​Akhirnya istana pasir itu selesai, tinggi nya hampir menyamai tinggi tubuh Nuka, mereka juga sudah menghias nya dengan cangkang kerang dan bahkan meletakan beberapa daun di puncak paling atasnya sebagai bendera, kata Nuka itu tidak terlihat seperti istana jika tak punya bendera, karena mereka tak memiliki bendera mini yang asli, daun-daun hijau yang berjatuhan juga tak masalah.

​Aizha mengajak mereka semua berfoto di depan istana pasir itu, betapa menyenangkannya hari ini, Aizha merasa tak ingin melupakan hal ini bahkan untuk selama-lamanya. Mereka tetap berada disana bahkan sampai malam, menyaksikan matahari terbenam di ujung lautan sana, betapa cantiknya terlihat saat matahari itu dengan perlahan, sedikit demi sedikit bersembunyi dari mereka. Saat sudah malam dan merasa cuacanya terlalu dingin, mereka memutuskan untuk merapikan kembali barang-barang mereka dan masuk ke mobil, berkendara melintasi jalanan malam hari untuk kembali ke apartemen.

​Sesampainya mereka kembali di apartemen, Aizha menyuruh Nuka mandi dan berganti pakaian dan ia akan menyiapkan makan malam untuk mereka. Caiden juga melakukan hal yang sama, mandi dan berganti pakaian.

​Setelah makan, Caiden menarik Aizha dengan lembut ke kamarnya, sudah lama mereka tak menghabiskan waktu hanya berdua saja. Caiden menciumi Aizha sambil menutup rapat pintu kamar di belakangnya lalu mendorong Aizha keatas tempat tidurnya hingga gadis itu terhempas. Ciuman itu terus berlanjut dan semakin intens setiap saat dan bahkan turun kebawah. Saat Caiden mencoba membuka pakaian yang dikenakan Aizha, detak jantung gadis itu berpacu semakin cepat, keringat dingin mulai turun dan ia terserang panik. Ingatan buruk tentang pria-pria sialan yang memakainya seperti barang rongsok menguar dalam ingatan Aizha, atmosfir di sekitarnya mulai gelap dan pekat, dia bahkan hampir tak bisa menyadari sosok Caiden yang berada di atasnya.

​Dengan tangan bergetar, Aizha menghentikan Caiden yang merayap di perutnya.

“aku… aku tak bisa” suara Aizha bergetar dan ketakutan terpancar begitu jelas dari matanya, Caiden mengela napas pelan lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Aizha, sangat dekat dan bahkan hampir tak memiliki celah sama sekali.

“I know, aku gak akan sakiti kamu seperti orang-orang brengsek itu” kata Caiden lembut dengan tatapan intens lalu berguling ke samping Aizha, menarik selimut menutupi tubuh gadis itu dan memeluknya erat di dalam lengan kekarnya.

“tidur disini ya malam ini!? kita gini aja gak papa kan?” Caiden masih dengan nada lembutnya, Aizha mengangguk pelan menyetujui.

​Dengan sikap lembut Caiden, Aizha merasa begitu aman seolah ia hanya bayi kecil yang terlindungi di balik canggang ajaib yang keras sehingga dunia tak bisa menyentuhnya. Seluruh ketakutan Aizha sirna secara perlahan dan dirinya seolah tenggelam dalam ritme detak jantung Caiden yang begitu tenang tepat di telinganya, aroma Caiden terasa begitu hangat dan menyenangkan, Aizha membayangkan waktu berhenti saat ini juga, mereka telah melewati 100 tahun hanya seperti ini saja.

“jangan pergi!” suara Aizha begitu pelan hingga rasanya seperti ia tengah berbisik pada dirinya sendiri, ia tak yakin Caiden bisa mendengarnya atau tidak dan pria itu tidak merespon apapun. Aizha lupa pada segalanya hingga ia terlelap tidur dengan suara detak jantung Caiden menjadi pengantar tidurnya.

1
Nur Yuliastuti
terimakasih dobel up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
Aizha 😢😢
neen
soo sweet.. jng biarkan kenyataan menghncurkan hal manis ini.
Nur Yuliastuti
segera pulih ya Izha,, semoga tinggal bahagia nya
Nur Yuliastuti
Aamiin
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗❤️
Nur Yuliastuti
😔😔
Nur Yuliastuti
banyak belajar dr sini,, pikir kan baik buruknya sebelum melakukan sesuatu
Nur Yuliastuti
kalau sakit hati sdh tertanam ya 😔
Nur Yuliastuti
br ini baca yg ber genre seperti ini,,, keren Thor,, terimakasih up nya,, sukses sll untuk semua karyanya 🤗❤️
Nurul Fhadillah: Terimakasih🤗
total 1 replies
Nur Yuliastuti
bennnar 🙊
Nur Yuliastuti
diakan teman SMP Aizha yg tinggal bersama nenek baik hati itu?
Nurul Fhadillah: Iya dia😭😭
Nur Yuliastuti: diakah
total 2 replies
Nur Yuliastuti
akhirnya
Nur Yuliastuti
barangkali jawaban dr clue nya Den
Nur Yuliastuti
keluar dr kandang macan masuk ke kandang singa 🙈
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗❤️
Nur Yuliastuti
big hug Aizha
Nur Yuliastuti
namanya adiknya Aizha bagus banget
neen
ouhh.. so sad..knp sprti ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!