Aisyah, seorang istri yang selalu hidup dalam tekanan dari mertuanya, kini menghadapi tuduhan lebih menyakitkan—ia disebut mandul dan dianggap tak bisa memiliki keturunan.
mampukah aisyah menghadapi ini semua..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon prettyaze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengenang masa lalu aisyah
Mengenang Masa Lalu Aisyah
Malam itu, Aisyah duduk di balkon kamar, menatap langit yang bertabur bintang. Angin malam berhembus pelan, membawa pikirannya kembali ke masa lalu. Kehidupannya sebelum bertemu Farhan. Kehidupan yang penuh perjuangan dan kesendirian. sedari dulu dan mungkin hingga sekarang ini.
Sejak kuliah, Aisyah sudah hidup mandiri di kota ini. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara, tetapi sejak memasuki bangku kuliah, ia tak lagi banyak bersentuhan dengan keluarganya. Orang tuanya jarang mengunjunginya, mungkin karena kesibukan atau memang karena mereka terbiasa membiarkannya mengurus dirinya sendiri. aisyah memang terbiasa sendiri dan tidak terlalu dekat dengan orang tua nya atau para adiknya. mereka hanya akan sesekali mengabari.
Awalnya, Aisyah merasa kesepian. Ia merindukan kehangatan keluarga, obrolan ringan di meja makan, dan perhatian seorang ibu atau ayah. Namun, ia cepat belajar bahwa mengandalkan diri sendiri adalah satu-satunya pilihan. ia harus bisa melakukan apapun sendiri, bahkan ketika sakit pun dia hanya bertahan sendiri.
Sembari menunggu kelulusan kuliah nya, Aisyah mencoba membangun usaha kecil-kecilan di kota ini. Ia sangat menyukai bunga sejak kecil, jadi ia memutuskan untuk membuka toko bunga kecil di dekat kampusnya. Modalnya pun saat itu hanya terbatas, hanya cukup untuk membeli beberapa bunga segar dan menyewa tempat kecil di sudut jalan. Tapi dari sanalah semuanya dimulai, dia memulai semuanya sendiri,dilakukan sendiri.
Aisyah bekerja keras, bangun pagi untuk membeli bunga segar di pasar, merangkainya sendiri, lalu menjualnya dengan rasa yang penuh semangat. Awalnya memang sangat sulit bahkan aisyah rasa nya ingin menyerah, tapi perlahan usaha nya mulai dikenal. Pelanggan semakin banyak, dan tokonya mulai berkembang.dia bahkan selalu mendapatkan pesanan yang besar, hingga akhirnya mempunyai karyawan. pendapatan nya pun lumayan untuk menghidupi nya.
Saat hari kelulusan wisuda nya tiba, Aisyah sudah memiliki rencana besar dan matang. Ia ingin kembali ke kota kelahiran nya, membangun kehidupan baru di sana. Ia ingin berkumpul dengan keluarganya lagi, mencoba memperbaiki hubungan yang renggang selama ini. Tapi semua rencana itu berubah ketika Farhan hadir dalam hidupnya.farhan hadir disaat dia ingin kembali pulang ke kota kelahirannya.
Hari itu, setelah acara wisuda, Farhan menemuinya dengan wajah tegang.
"Aisyah, aku nggak bisa membayangkan hidup tanpa kamu. Aku ingin kamu tetap di sini… bersamaku."
Aisyah terdiam. Hatinya berdebar, perasaan hangat menjalar di dadanya.
"Apa maksudnya, Farhan?" tanyanya dengan suara bergetar.
Farhan menggenggam tangannya erat. "Menikahlah denganku, Aisyah."
Aisyah tidak pernah menyangka permintaan itu akan datang. Selama ini, ia dan Farhan memang dekat, tapi ia tidak berpikir sejauh itu. Ia tahu Farhan menyayanginya, tapi menikah? Itu adalah keputusan besar.
"Aku…" Aisyah ragu sejenak. "Aku berencana pulang ke kotaku setelah ini."
Farhan menggeleng cepat. "Jangan pergi. Aku mencintaimu. Aku ingin membangun hidup bersamamu di sini."
Saat itu, Aisyah merasa dilematis. Kembali ke keluarganya atau tetap di kota ini bersama pria yang mencintainya? Dan akhirnya, hatinya memilih Farhan.
Ia melepaskan rencana kepulangannya, meninggalkan harapan untuk memperbaiki hubungan dengan keluarganya, dan memilih untuk membangun masa depan dengan Farhan.
Sekarang, bertahun-tahun setelah keputusan itu, Aisyah bertanya-tanya… apakah pilihannya dulu sudah benar? Apakah ia benar-benar menemukan kebahagiaan yang ia cari?