Muak dengan perlakuan keluarga angkatnya yang selalu menindas dirinya.Membuat ia dengan nekat menggantikan perjodohan dengan pria asing yang telah diatur oleh ayah angkatnya.
Tidak peduli siapa orangnya,Alya lebih menerima perjodohan itu demi bisa keluar dari keluarga angkatnya yang toxic.
Siapakah pria yang yang akan dijodohkan ayah angkatnya?Terlebih pria tersebut berasal dari perkampungan yang jauh.Akankah ia tetap menikahi pria asing dari kampung itu?
Yuk simak ceritanya..☺️☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Damar akhirnya menemani Alya mengelilingi peternakan sapi milik Alan.
Alya pun tampak begitu senang dan antusias saat melihat seluruh sapi milik Alan.Ia tak menyangka jika Alan ternyata memiliki peternakan sapi yang cukup besar dan luas.Bahkan sapi-sapinya sangat terawat dan berkualitas.Kebersihan dan pangannya pun juga sangat diperhatikan.
"Damar,apakah peternakan sapi disini sudah lama?" tanya Alya ingin tahu.
"Sudah hampir 30tahun nyonya." jawab Damar.
"Hah?30tahun?Selama itu?" tanya Alya yang seketika kaget dengan jawaban Damar.
"Yah,nyonya.Sebelumnya peternakan ini dibangun oleh ayah juragan Alan.Setelah beliau meninggal,juragan Alan yang meneruskannya." jelas Damar menceritakannya.
"Oh,jadi peternakan sapi ini bisnis keluarga turun menurun?" tanya Alya lagi memastikannya.
"Benar nyonya.Kalau boleh tahu,sejak kapan juragan Alan menikah dengan nyonya?Sepertinya kami sebagai karyawan juragan Alan,tidak mengetahuinya." tanya Damar yang langsung mengalihkan pembicaraannya.
"Oh,belum lama ini.Kami menikah secara mendadak dan memang tidak ada yang tahu." jawab Alya pada adanya.
"Mendadak?Lalu sudah berapa lama nyonya mengenal tuan Alan?" tanya Damar ingin tahu.
"Euh,apakah itu perlu dibahas?" tanya Alya balik yang justru enggan menjawab pertanyaan Damar.Karena menurutnya terlalu privasi jika harus diceritakan pada karyawan Alan yang baru ia kenal.
"Maaf,nyonya.Saya hanya ingin tahu saja.Apakah nyonya tidak tahu status juragan Alan sebelum menikah dengan nyonya?" tanya Damar lagi yang kini makin serius.
"Yah,saya tahu.Dia seorang duda memiliki anak 2 tapi bukan anak kandungnya.Kenapa?" jawab Alya dan bertanya balik.
"Bagus lah kalau nyonya sudah tahu.Tapi saya cuma ingin ingatkan nyonya.Akan ada beberapa orang yang mungkin akan mengusik rumah tangga nyonya.Saya minta nyonya harus lebih berhati-hati." ucap Damar yang kini memberi peringatan pada Alya.
"Apa kau serius dengan ucapan mu?" tanya Alya memastikan.
"Yah,saya serius nyonya.Saya tahu betul bagaimana latar belakang dan kehidupan juragan Alan.Dan untuk lebih berhati-hati,jangan terlalu mempercayai semua ucapan juragan Alan.Daripada nantinya nyonya akan menyesal di kemudian hari." ucap Damar lagi yang terus memberi peringatan pada Alya.
Alya pun hanya memandang aneh pada ucapan dan sikap Damar.Bahkan ia juga mencurigai gelagat Damar yang menurutnya ada sesuatu yang sedang ia sembunyikan.
Tapi Alya pun tidak ingin menanggapi semua peringatan Damar.Ia semakin mencurigai Damar jika ia tidak menyukai Alan.Yang dengan beraninya menjeleki Alan sebagai atasannya.
Tak ingin melanjutkan obrolannya dengan Damar.Alya memilih pergi dan menjauh dari Damar.
Sepertinya ada tidak beres dengan pemuda itu. Gerutu Alya dalam hatinya.
Alya pun berniat mencari Alan yang ternyata sedang berada didalam sebuah rumah kecil.Yang ternyata tempat untuk ia bekerja juga selain di peternakan.
Sebelum ia akan memasuki rumah tersebut,sesaat Alya mengintip dan melihat Alan tengah fokus pada pekerjaannya.Yang sedang mendata pesanan sapi-sapi tersebut dikomputer.
Tok..Tok..
Alya pun memberanikan dirinya untuk mengetuk pintu tersebut sebelum ia diijinkan masuk.Alan langsung menoleh ke arah pintu dan menghentikan pekerjaannya.
"Masuk." ujar Alan.
"Apa aku boleh masuk?" tanya Alya.
"Iya,masuk lah.Ada apa?" jawab Alan langsung mengangguk dan mempersilahkan Alya untuk masuk.
Alya pun langsung masuk ke rumah tersebut.
"Maaf,apa aku menganggu mu?" tanya Alya saat berjalan menghampiri Alan.