Ini adalah kisah Nathan dan Jihan.
Kisah mereka berawal dari, Nathan yang tidak sengaja melihat Jihan berkeliaran di tepi jalan di malam hari sendirian, yang bertepatan dengan Nathan, dipaksa oleh orangtuanya untuk menikah. Tanpa berfikir panjang, Nathan langsung menculik Jihan dan memaksa gadis itu menikah dengan nya.
Hal yang paling gila yang pernah Jihan alami adalah, dimana Nathan berkata "setelah ini buatlah cucu yang banyak, untuk papa gue" shit...emang dunia selalu mempermainkan nya!!!
Akan kah pernikahan mereka berjalan dengan lancar?
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Semua ketiba-tibaan akan kalian, temukan di novel ini🫣🫣
Kepo ngak? cuss kepoin:)
Btw cerita ini, konflik nya ngak terlalu berat ya...
Jadi kalian bacanya juga bisa santai.
Sambil membaca kisah mereka, bolehlah dukung author juga....iya ngak?
Aku yakin kalian bacanya nanti sambil ngik-ngik hahahah
ngak guys...karena humor setiap orang berbeda kan?
Oke buat yang baca...i love you sekebon 😙🫶🫶🫶
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Pasaribu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sahabat Nathan
Cup
"kan jadi semangat" ucap Nathan setelah mengecup bibir Jihan. Samuel dan Robin yang menyaksikan itu, merasa iri setengah mati. Namun memutar bola mata malas, membuat rasa iri mereka sedikit tersembunyi kan.
Nathan dan sahabat-sahabat nya memilih untuk, memainkan PS di kamar Nathan.
Nathan kembali duduk di samping kedua sahabat nya.
"kalau mesra-mesraan tuh, jangan di depan kita" ucap Samuel
"yaudah pulang aja lo" balas Nathan santai
"sialan lo" sarkas Samuel merasa terjatuh kan, sedalam mutiara di dasar laut.
Mereka memilih untuk memainkan game mereka.
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka menyelesaikan permainan mereka. Jihan yang sedari tadi hanya memperhatikan, dari sudut kasur pun mulai mendekati mereka.
"Jihan mau ikut" ucap Jihan membuat keenam mata memandang pada mereka.
"lo bisa main ini juga?" tanya Robin
Jihan mengangguk mantap
"yaudah yok gabung, lo di tengah ya biar mas samuel bisa ngajarin" ucap Samuel sambil memberikan, sedikit ruang untuk Jihan duduk.
"gue suaminya kalau lo lupa" ucap Nathan sambil menggeplak kepala Samuel.
"bercanda doang keylessss" ucap Samuel
Nathan tidak menghiraukan nya, ia menuntun Jihan duduk di samping nya.
"yakin ikut?" tanya Nathan
"iya, yaudah yuk mulai" ucap Jihan
Keempat nya mulai memainkan kembali permainan mereka.
"jangan gila kill Bin, itu musuh datang tuh" ucap Samuel kesal. Jika bermain dengan Robin, laki-laki itu selalu hanya mementingkan diri sendiri.
"iya-iya" ucap Robin
Mata mereka sesekali melihat Jihan, yang fokus pada layar yang ada di depan mereka.
Tidak bisa mereka sangkal, kalau Jihan sangat jago.
Jihan tersenyum miring saat mereka menang, dan Jihan mendapatkan scor tertinggi dari ketiga laki-laki, di samping nya.
"istri aku memang jago dan cantik" puji Nathan sambil menciumi semua wajah Jihan, membuat wanita itu terpekik geli.
"mulai lagi, kayak sengaja banget" kesal Samuel lalu menyimpulkan stick PS nya
"dunia seakan milik berdua, kita hanya numpang" ucap Robin yang juga menyimpan PS nya.
Keduanya berjalan dan segera tidur di kasur.
"eh lo ngapain tidur disana?" tanya Nathan bingung
"kenapa rupanya?" tanya Samuel sambil membenamkan wajahnya di bantal
"istri gue, mau di taro dimana?" tanya Nathan
"kalian tidur di pinggir aja, lagian kita ngak bakal ganggu kok" jelas Samuel
"nggak-nggak...turun lo pada, pindah ke kamar tamu" ucap Nathan membuang kedua sahabat nya, dari kasur.
"pelit banget lo bos" ucap Robin
"ngak peduli gue" jawab Nathan
Click
Nathan mengunci pintunya, setelah kedua sahabat nya keluar dari kamar nya. Nathan menyusul Jihan yang duduk dipinggir kasur.
"kenapa sayang?" tanya Nathan
"ngak papa" ucap Jihan
"kamu udah makan?" tanya Jihan
Nathan menggeleng sambil mengelus-elus pipi Jihan.
"ayo makan, aku juga belum makan" ajak Jihan
"ayo" ucap Nathan sambil menggandeng tangan Jihan.
"teman-teman kamu ngak makan?" tanya Jihan disela-sela langkah mereka.
"tuh.." ucap Nathan yang melihat kedua sahabat nya, yang ia usir tadi malah nangkring di meja makan.
"astaga" ucap Jihan tak habis pikir.
"kayak rumah sendiri aja" ucap Nathan setelah sampai di meja makan.
"kita ngak sahabat lagi?" tanya Samuel dengan ekspresi dibuat sesedih mungkin.
"bercanda" ucap Nathan. Ia benar-benar tidak mempermasalahkan kedua sahabat nya, melakukan apa saja dirumah nya. Asal satu diantara mereka, jangan ada yang menghamili maid disini!
"kita ngak bakal ambil istri lo bos, palingan culik bentar" ucap Samuel saat melihat Nathan, duduk sangat dekat dengan Jihan.
"gue penggal juga pala lo" ucap Nathan
"peace" balas Samuel
"gue heran deh, sejak kapan lo pacaran bisa langsung nikah gini?" tanya Robin. Seingat nya Nathan belum pernah pacaran, karena laki-laki itu termasuk pria dingin dan bodo amat. Tapi kenapa Nathan bisa langsung menikah? Dan lagi...Nathan kelihatan sangat mencintai Jihan.
"wanita cantik, tersembunyi di balik hati laki-laki ganteng kan?...."
"iya kan sayang ku?" tanya Nathan pada Jihan
Jihan yang tau bahwa Nathan meledek kedua sahabat nya, membuat ia mengangguk dengan senyuman membuat ia makin cantik.
"iya sayang" jawabnya.
"ngak nyambung" ucap Robin
Mereka melanjutkan acara makan mereka, dengan beberapa candaan dan topik-topik yang membuat momen mereka semakin manis.
"gue sama karyawan di kantor, bakal makan-makan weekend ini" ucap Nathan
"gue ikut" ucap Samuel
"gue juga" timpa Robin
"hm... terserah lo pada" malas Nathan
"kamu ikut kan?" tanya Nathan
Jihan sedikit berfikir, ia bekerja pas hari weekend namun hanya separuh waktu.
"jam berapa?" tanya nya
"jam sepuluh em...sebelas lah" jelas Nathan
Jihan masih bekerja sampai jam duabelas
"jam duabelas aja, bilangin sama karyawan kamu" jelas Jihan
"kenapa?" tanya Nathan bingung.
"ngak papa, malas aja kalau terlalu pagi" jelas Jihan
"baiklah, nanti aku kabari" ucap Nathan membuat Jihan mengangguk.
"tapi kamu langsung ke tempat aja, aku yang nyusul nanti" tambah Jihan
"kok gitu?" tanya Nathan
"mau ngak? nanti aku ngak ikut" ucap Jihan
"yaudah iya" balas Nathan mengalah, ia akan mengabarkan kepada semua karyawan yang ikut kalau Jihan lah istrinya.
Samuel dan Robin hanya memandang drama, yang sangat sosweet menurut mereka. Mereka kan jiga pingin, gitu loh.
"Ji, lo lulusan dari mana kalau boleh tau?" tanya Samuel
"SMA Kartini" ucap Jihan
"HA????" cengo mereka semua, tak terkecuali Nathan.
"kenapa?" tanya Jihan bingung.
"itu sekolah kita juga cok" ucap Samuel
Nathan baru tau jika Jihan pernah satu sekolah dengan Jihan.
Wahhh dunia benar-benar sangat sempit!!!!
"apa iya?" tanya nya sambil menoleh pada suami nya.
Nathan mengangguk mengiyakan
"kalian alumni berapa?" tanya Jihan
"dua ribu delapan belas" jawab Samuel sedangkan Robin dan Nathan mengangguk.
"lah...berarti kita pernah satu sekolah bareng?" tanya Jihan diangguki mereka.
"lo alumni berapa?" tanya Robin
"dua ribu dua puluh" jawab Jihan
"oh...berarti lo kelas sepuluh, kita kelas dua belas berarti?" tanya Samuel
"udah tau, malah ditanya" ucap Robin
"kan mastiin kampret, rese banget sih lo?" ucap Samuel kesal
"lo yang mana, waktu sekolah?" tanya Nathan mulai kepo, akan cerita wanita nya itu dimasa lalu. Siapa tau kan mereka sudah pernah berkomunikasi.
"maksudnya?" tanya Jihan kurang konek.
"lo yang man...."
"ceritain sedikit tentang lo di sekolah" potong Samuel membuat Nathan kesal. Samuel memang tidak tau diri, selalu bersikap seenaknya. Awas saja Nathan akan memakannya, malam ini juga.
Jihan sedikit berfikir, ia mengangguk saat ada ide do benaknya.
"gue pernah naro cicak mainan, di makanan cowok nyeselin di sekolah" ucap Jihan seakan memberi tebak-tebakan.
"NATHAN????" tanya Robin dan Samuel
Bersambung.....
Jangan lupa ninggalin jejak ya cinta kuhhhh😭🫶😇🙏
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
siap-siap elang di pecat
sukses selalu 🥰