Apa yang kamu pikirkan tentang Stalker?
takutkah? atau benci? atau malah jijik?
Seorang gadis mengikuti seorang pria yang dia sukai selama 5 tahun tanpa ketahuan sama si pria. hingga gadis itu menghilang lima tahun demi melupakan si pria tapi tetap tidak bisa
saat pertama kali ketemu setelah perpisahan itu hanya satu yang di tanya kan si wanita pada pria.
"berpacaran denganku atau berciuman dengan ku?" apa yang akan kau lakukan jika ada wanita yang tiba tiba mengatakan itu padamu?
Apa si pria akan lari atau melakukan salah satu yang diminta oles si wanita?
clara mendedikasikan dirinya menjadi stalker Alvaro selama 5 tahun, dia tau semuanya dari makanan, minuman, kebiasaan pria itu sampai ke dalaman sekalipun, tapi clara tidak mau di katakan sebagai stalker dia hanya mengawasi dari jauh tidak mengganggu si pujaan hati, tapi lebih memberi bantuan.
bagaimana kisah cinta antara stalker pujaannya? akankah berjalan lancar atau penuh hambatan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seulmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Audisi dimulai
Beberapa hari setelah email itu di periksa dan di pastikan kebenaran nya, juga setelah Dadang Cokro di tangkap oleh pihak kepolisian, Ia mengakui kesalahan karena sudah membunuh CEO Saingan perusahaan nya.
“pelaku atas kasus pembunuhan CEO perusahaan asuransi terbesar di Indonesia sudah tertangkap, dia adalah pemilik perusahaan yang tak lain merupakan saingan bisnisnya—“
Breaking News di Tv pagi itu membuat Bagas tersenyum kecil, ia segera melanjutkan kunyahan sarapan nya.
“Gas~ bukankah itu perusahaan tempat kau bekerja? Benarkan?” Ibu nya membawa semangkuk kecil berisi timun dan ditaruhnya di meja untuk melengkapi sarapan pagi ini.
“hmm, iya bun, di kantor juga sudah sangat ramai” balas Bagas sambil menganggukkan kepalanya.
“Wahh membunuh orang lain demi bisnis, menyeramkan sekali” Komentar Clara yang baru saja keluar dari kamarnya dan mengambil segelas air minum di meja makan ia terlihat rapi dengan rok mini, serta kemeja berwana coklat muda dan memakai blues putih, tak hanya itu Clara juga memakai riasan di wajah nya.
“Kau mau kemana?” Tanya ibunya penasaran melihat putrinya bangun pagi pagi dan sudah tampak cantik serta rapi.
“Hari ini aku ada audisi di RCTI Radio, kyaaaaaaaaaaa akhirnyaaaaa!” Clara melompat kecil dengan girang lalu berputar – putar dan menari membuat ibunya menggelengkan kepalanya namun juga bersyukur, setidaknya kini Clara hanya tinggal berusaha lebih keras agar lolos audisi.
“Abang antar ara ke RCTI Radio ya?” Clara duduk di samping Bagas, ia lalu mencomot sarapan milik bagas.
“hmmm, makan yang banyak” Bagas mengambil timun nya untuk Clara.
...🏸🏸...
“Clara Ayo Semangat adek abang pasti bisa! Kalau kau nervous atur nafas saja kau mengerti!?” Bagas menyembulkan kepalanya dari dalam jendela mobil yang di turunkan nya sedikit.
“Aaah bang harusnya kau temani aku di dalam, aku gugup sekali” rengek Clara sambil terus meremas jarinya.
“abang harus kerja, kau pasti bisa, abang yakin adik abang ini bisa, ayo semangat, kau mengerti kan?” Clara menunduk menganggukkan kepala nya. Setelah sampai di halaman gedung RCTI Radio ia merasakan getaran hebat di lutut nya.
“Tegap kan bahu mu, angkat dagu mu percaya diri clara!” Bagas mempertegas kalimat nya Clara langsung tersentak melihat ke arah Bagas.
“dada bang~” Clara melambaikan tangan nya meliat Mobil Bagas yang sudah pergi menjauh. Dengan ragu Clara menatap gedung perusahaan itu ia menarik nafasnya dalam-dalam dan mengigit bibir bawah nya. Lalu menggelengkan kepalanya memberanikan diri untuk masuk ke dalam.
“Ada yang bisa kami bantu?” tanya Petugas keamanan di depan pintu masuk sama Clara.
“Aku ada audisi Penyiar RCTI” jawab clara gugup sambil terus meremas jarinya sendiri.
“Silahkan ke lantai 7 di sana ada ruangan audisi” Clara mengangguk setelah diberikan izin masuk. Kaki nya melangkah menuju lift dan kembali kejadian tempo hari saat dirinya mencegah Alvaro di lift dan menawarkan sesuatu yang sangat konyol. Beberapa orang lain juga masuk ke dalam lift dan menjadi penuh sesak, mereka membicarakan soal audisi RCTI radio dan membuat Clara semakin gugup dan sampai beberapa kali mengatur nafas untuk membuat dirinya sendiri menjadi tenang.
“ya ampun! Banyak sekali peserta nya” gumam Clara dalam hati, ia membelalakkan matanya, melihat ke arah ratusan orang yang suda berkumpul di dalam sebuah ruangan yang cukup besar.
“Ini nomor peserta mu” Seorang panitia memberikan selembar kertas berukuran ID Card untuk Clara, ia kemudian mencari tempat duduk dan bergabung dengan peserta lain nya.
“329? Hah? berapa jumlah seluruh peserta nya?” pekik clara tertahan.
Nampak nya kegugupan Clara semakin bertambah melihat semakin banyak peserta yang memasuki ruangan, ia berusaha mengendalikan diri nya meskipun tidak yakin bahwa ia lebih baik dari orang-orang yang ada di sekitar nya.
“Ya ya ya! aku dengar Adi jaya akan jadi juri nya”
‘Deg!’
Mendengar nama Adi jaya membuat jantung Clara berdetak semakin tidak normal, nafasnya mulai tercekat, ke arah tempat di mana juri menilai Clara melihat ada 4 kursi di sana dan salah satunya akan di tempati oleh Alvaro, clara tanpa sadar meneguk saliva nya, dia semakin gugup.
“Apa aku pergi saja dari sini? hah tidak aku sudah sejauh ini, semuanya akan sia sia jika aku menyerah” Clara menggelengkan kepalanya lagi. Menunggu cukup lama akhirnya ke 3 Juri memasuki ruangan, semua orang lalu duduk di tempat nya masing-masing. Terlihat Alvaro dengan senyuman nya ia terlihat sangat berkharisma 3 Juri yang lain sudah duduk pada tempat nya sementara Alvaro mengambil Mic nya dan berdiri di depan podium.
“Kyaa! Itu Adi Jaya, dia tampan sekali!!”
‘Dia memang sangat tampan’ ucap clara bangga dalam hati.
“Ah aku tidak apa-apa jika tidak diterima audisi yang penting hari ini aku bertemu Adijaya”
“Aiish aku ingin sekali diterima agar bisa melihat Adijaya setiap hari”
‘Aku juga begitu tapi aku mau berusaha untuk masuk agar bisa terus berada di dekat nya’ Angguk clara dalam hati.
Obrolan para perempuan yang duduk di belakang Clara membuatnya merasa sedih, ia teringat ketika masa SMA banyak orang yang begitu merindukan Alvaro dan memuja nya seperti sekarang.
“Halo semua aku Adi jaya, Selamat datang untuk seluruh peserta aku akan menjelaskan aturan main nya. Ada 4 Juri yang akan menilai , CEO RCTI Radio Bambang, penyiar senior RCTI radio Helman Siregar, Music director RCTI radio Randy dan Program director RCTI Radio Aku sendiri”
Gemuruh tepuk tangan terdengar, Clara ikutan menepuk tangan nya perlahan dengan tidak bersemangat. Semua orang harus menunjukan kemampuan dasar nya dan bertingkah seolah dirinya adalah penyiar yang tengah membawakan sebuah program acara radio, ini merupakan audisi yang adil karena di lakukan terbuka dan dilihat oleh peserta lain sehingga dirinya bisa mengukur kemampuan orang lain dan kemampuan masing-masing.
“Durasi nya hanya 2 Menit, Lakukan Opening acara, pembawaan materi yang singkat dan juga Closing” Lanjut Alvaro dalam melakukan penjelasan nya. Setelah semuanya selesai Audisi kemudian di mulai peserta dari nomor urut satu di panggil menuju Podium dan di berikan Mic serta duduk di kursi penyiar yang sudah di sediakan mereka harus melakukan nya seolah – olah dirinya adalah penyiar sungguhan.
“hah~ rasanya aku mau mati saja hiks hiks” Clara tak bisa berhenti gemetaran ia takut melakukan suatu hal yang buruk di depan. Sejauh ini banyak peserta yang memang terlihat percaya diri, ada juga yang malah blank lantas tak melakukan apapun.
“Kita akan istirahat 30 menit, lalu melanjutkan audisi untuk peserta nomor urut 300 sampai 500” Ujar Alvaro.
...🏸🏸🏸🏸🏸...
bonus pic
happy end 🥰 lanjut ke karya selanjutnya, semoga lebih menarik lagi, sehat n semangat terus ya, Thor 👍💪💪💪💙💖💞