Gue Transmigrasi?!

...SELAMAT MEMBACA...

...💋💋💋...

...Typo warning...

" Apa gue ke mansion aja nanti? " Gumam zeline. Ia tengah berpikir untuk pulang ke Mansionnya sebentar setelah pulang sekolah, guna mencari bukti tentang terjauhnya zeline dari tangga. Ia yakin, pasti ada sesuatu di mansion itu.

" Kayaknya memang harus, biar semuanya cepat selesai " gumamnya lagi. Ia benar-benar ingin semuanya cepat selesai, agar dirinya bisa tenang. Hidup sebagai zeline membuat dirinya banyak merasakan hal baru. Mendapat kasih sayang orang tua, Bersekolah, Di benci dan lainnya. Namun tak dapat di pungkiri Hidup sebagai felisya jauh menyenangkan, Pikirnya.

Zeline Menelungkup wajahnya di atas meja, rasa lelah menghampiri dirinya. Hingga tak sadar ia pun tertidur di jam pelajaran.

Kayla yang berada di sebelah Zeline menatap dirinya cemas. Ia takut zeline akan dimarahi pak Dion, yang dikenal sebagai guru killer.

" Zel... zeline.. jangan tidur.. bangun!! "Pintanya pelan sambil menyentuh pelan bahu zeline berusaha membangunkan.

".. euugh.. heeem.. " Lenguh Zeline, setelah itu kembali tertidur.

" Zel.. banguuuun! nanti ketahuan pak dion zel.. "

Kayla sekali lagi berusaha membangunkan zeline, namun sang empu sepertinya enggan untuk bangun.

Hingga tiba-tiba-

" Itu ada apa di belakang?! " Intrupsi pak dion tiba-tiba. ia mulai berjalan ke arah belakang untuk memastikan.

Seketika Kayla mematung, Tamatlah sudah, pikirnya. " Eeem.. anu.. itu pak.." Kayla melirik melirik zeline yang masih terlihat pulas.

Kening pak Dion mengerut, ia beralih melihat zeline yang tertidur. Dengan wajah merah menahan marah ia menggebrak meja zeline kuat.

Braak...

Zeline pun terbangun dari tidurnya dengan wajah kesal. Siapa yang susah membangunkan dirinya? , " SIAPA YANG BANGU-nin gue? Bapak? Ngapain di sini pak? Ada perlu sama saya ya? " Zeline tersenyum kikuk melihat gurunya sudah berdiri di depannya dengan wajah marah.

" Kenapa kamu tidur?! " tanya pak dion marah.

" Ngantuk pak " Polos zeline.

" Harus di jam pelajaran saya? " tanya pak dion sekali lagi.

" Nggak, tapikan saya ngantuknya sekarang!! "

Amarah pak dion semakin memuncak mendengar perkawinan zeline, "Keluar dari kelas sekarang! "

" Tapi pak sa- "

" KELUAR ZELINE SHAQUEENAAAA!!! "

" I-iya pak, saya keluar sekarang " Ucap zeline bergegas keluar dari kelas.

Akan tetapi, saat sampai di ambang pintu Kaki mungil zeline berhenti. Ia menyembulkan kepalanya, " Jangan marah-marah pak, ntar makin keriput. Gak laku lagi, Hahahaha!! " Setelah mengucapkan itu Zeline segera keluar sebelum ia di hukum habis-habisan.

Seluruh kelas tertawa mendengar ucapan Zeline. Mereka menatap kagum pada zeljdine. Keberaniannya patut diacungi jempol. Padahal mereka saja tak berani.

...***...

Saat ini Tio sedang berjalan-jalan di Koridor sekolah. Ntahlah apa sebab ia keluar dari kelasnya Sekarang.

Lama berjalan-jalan, matanya tak sengaja menangkap sosok seorang gadis yang sangat ia kenal. Bibirnya terukir naik ke atas melihat tingkah gadis itu.

" Menggemaskan " Gumamnya tersenyum. Bagaimana tak menggemaskan, gadis itu melompat-lompat sambil bersenandung yang membuat pipinya ikut bergoyang.

Dengan Tersenyum tipis ia melangkah menuju gadis itu.

" Ngapain? "

Gadis itu membalikkan tubuhnya dan, " Kak Tio?!"

" Kenapa keluar kelas"

Gadis itu menyengir, " Gue di hukum kak, Mana tadi gurunya neriakin gueee. zeline shaquuenaaa, Gitu kak!! "

Tio menggelengkan kepalanya mendengar penuturan Zeline. Benar... gadis yang ia lihat adalah Zeline.

" Lo sendiri ngapain kak? Kok keluyuran? "

" Males di kelas " Jawab Tio.

"Ooooo" Zeline mengangguk-anggukkan kepalanya.

" Yaudah deh kak, kalo gitu gue mau pergi. Papai... " ucapnya, dan setelah itu zeline pergi dari sana.

Tio hanya diam, Namun tak lama ia mengikuti langkah gadis itu kemanapun.

...💋💋💋...

" Ini saatnya gue pergi " Gumam zeline yang saat ini tengah berada di parkiran sekolah.

Namun sepertinya zeline melupakan sesuatu.

" Ck..Sial!! kunci motor kan sama kak vano! Zeline goblok!! " Zeline menepuk jidat pelan. Bagaimana ia bisa lupa jika kunci motor ada bersama vano.

" Gimana gue mau pergiii.. huaaaa " Zeline mencak-mencak kesal karena kelupaan.

" Sama gue"

Zeline membalikkan tubuhnya dan, " Kak Tio? Lo ngikutin gueee!! " Lagi cantik lagi zeline di kagetkan dengan Tio yang tiba-tiba berada di dekatnya.

" Nggak " Ucap Tio tenang.

" Terus, lo ngapain di sini?! " tanya zeline dengan mata memicing.

" Ngga ada, pengen aja " Jawab Tio.

" Haaalah... bilang aja lo ngikutin gue kan kak? " Tanya zeline dengan senyum menyebalkan.

Tio mendatarkan wajahnya melihat ekspresi zeline. Wajah zeline benar-benar menyebalkan saat ini.

" Ya kan? ya kan.. Ngaku aja deh kak "

" Iya-iya gue ngikutin, Kenapa?! " jawab Tio akhirnya mengaku.

" Kan bener. Tapi yaudalah, gue gak marah kok. Mumpung lo ada disini, mending lo temenin gue. Mau gak? " ujar zeline menaikkan alisnya.

" Kemana?"

" Ke mansion gue bentar, ada yang mau gue cari!" jawab zeline.

" nyari ap-"

" Gau usah banyak tanyak kak, udah ayo! Ntar lo tau sendiri " potong zeline sebelum Tio melanjutkan pertanyaannya.

Tio segera mengambil motornya dan menghidupkannya. Dengan segera zeline naik dan memeluk Tio tanpa di suruh.

Bruumm...

Motor Tio melaju begitu cepat, bahkan zeline mengeratkan pelukannya dan menyandarkan Kepalanya di tubuh Tio.

beberapa menit kemudian, sampailah mereka di mansion zeline. dengan segera zeline turun dan masuk ke dalam diikuti Tio di belakangnya.

" nyari apa zel? "

" bukti, gue nyari bukti kalau helena yang dorong gue " zeline melangkah ke ruang kerja papanya.

Zeline duduk di kursi kerja papanya. Tangannya mulai mengutak-atik laptop tersebut. namun sialnya ia tak menemukan apapun.

" Ck.. Sial!! " zeline menyegarkan rambutnya kebelakang.

Tio yang melihat zeline frustasi hanya tersenyum tipis. " Awas biar gue cari! "

zeline menyingkir dari kursinya dan membiarkan Tio mencari. betapa terkejutnya zeline, dengan mudahnya Tio mendapatkan CCTV yang hilang. Zeline akui Tio hebat, ia saja tidak bisa. ia hanya mampu meretas namun tidak bisa mengembalikan vidio yg hilang.

" Waa... hebat!! salin ke sini kak!! "zeline memberikan sebuah flashdisk pada Tio.

" Tinggal satu lagi " Gumam zeline.

" apa lagi? " tanya Tio mendengar gumaman zeline. ia berdiri menghadap zeline yang hanya sebatas dadanya.

" Nyari asisten rumah tangga, gue rasa dia juga salah satu orang yang berkaitan sama helena. Tiba-tiba dia mengundurkan diri sebelum mommy sama daddy pergi! "jelas zeline pada Tio.

" Nanti gue bantu " ucap Tio tersenyum.

" Thank you kak " Dengan spontan zeline memeluk Tio, yang membuat pemuda itu mematung. namun tak lama sebuah senyum tipis terbit di wajahnya.

" Ups.. sorry kak, gue kelepasan. gue cuma seneng karena ada yang bantu gue nyelesain semuanya" Zeline tersenyum kikuk pada Tio.

"malu anjir, bisa-bisanya gue meluk dia "

" Selagi gue bisa, gue akan lakuin apapun " Tio mengacak rambut zeline gemas.

.

.

**TBC...

...TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA😆**...