NovelToon NovelToon
KUTUKAN MANTAN ( Istri Jelekku )

KUTUKAN MANTAN ( Istri Jelekku )

Status: tamat
Genre:CEO / Kutukan / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Heaven, pria tampan sejuta pesona yang telah mendapat predikat playboy sejak SMA, mengalami nasib tragis setelah mendapatkan kutukan dari salah satu mantannya.

"Aku sumpahi kamu menjadi perjaka tua. Tak akan ada yang mau menikah denganmu. Jika adapaun kau akan mendapatkan istri yang sangat jelek." Ucap Selena setelah mengetahui jika dia bukan satu satunya kekasih Heaven. Ternyata pria itu memiliki 4 orang kekasih disaat bersamaan.

Entah karena kutukan itu atau karena memang takdir, hingga usia 33 tahun, Heaven tak juga laku. Kisah cintanya selalu kandas tak sampai pada pernikahan.

Hingga sang mamanya yang sudah kebelet pengen cucu, mendatangi paranormal untuk menghilangkan kutukan tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PELAKU UTAMA

Sesampainya dirumah, Mayra langsung menuju kamar. Dia sudah sangat gerah dengan pakaiannya yang kotor dimana mana. Ingin segera membersihkan diri dan ganti baju.

Heaven, setelah ganti baju, dia rebahan diatas ranjang sembari matanya terus terusan melihat kepintu kamar mandi. Dia senyum senyum sendiri jika ingat istri yang biasanya jelek tiba tiba berubah jadi cantik, sangat cantik malahan. Ah....rasanya tak sabar sekali menunggu sang bidadarinya surga keluar dari balik pintu yang tertutup itu.

Heaven yang awalnya bersandar dikepala ranjang, langsung menegakkan punggungnya begitu mendengar pintu kamar mandi dibuka.

Dia yang sudah tak sabar ingin melihat istri cantiknya, dibuat kecewa karena Mayra keluar dengan memakai cadar.

"Kenapa pakai cadar?" Kalimat itu reflek keluar dari bibir Heaven.

"Emang kenapa, ada yang salah? Bukankah Kakak sendiri yang bilang kalau aku harus selalu memakai cadar didepan Kakak." Sahut Mayra sambil berjalan menuju meja rias untuk menaruh pouch skin carenya.

Heaven menelan ludahnya susah payah. Apakah kali ini, dia terpaksa harus menjilat ludahnya sendiri?

Heaven memperhatikan setiap pergerakan Mayra. Mulai dari memakai lotion, membereskan maja rias yang berantakan, hingga saat Mayra berjalan menuju ranjang dan menepuk nepuk bantal yang akan dia pakai tidur. Semua tak luput dari perhatian Heaven.

"Ponsel kamu rusak?" tanya Mayra.

"Enggak, emang kenapa?"

"Heran aja. Biasanya mata, jari, hingga pikiran, selalu fokus ke ponsel. Tumben hari ini fokus ke aku."

Kalimat bernada sindiran itu membuat Heaven seketika salah tingkah.

"Mulai sekarang, gak usah pakai cadar."

"Loh, kenapa?" tanya Mayra yang saat ini sudah duduk ditepi ranjang.

"Emmm.." Rasanya tak etis jika bilang karena sekarang sudah cantik. Dia jadi bingung mencari jawaban yang pas. "Emangnya kamu gerah apa, makan, tidur, dan apapun pakai cadar?"

Mayra menyebikkan bibirnya. Dia yakin jika alasanya karena sekarang dia sudah cantik. Rasanya kesal sekali pada pria yang hanya melihat wanita dari segi wajah saja. Kalau ditanya apa tidak gerah, awal-awal dulu sangat gerah, tapi sekarang, dia sudah mulai terbiasa.

"Tapi aku udah terlanjur terbiasa dan nyaman memakai cadar."

"Gak usah bohong deh. Lo itu hanya memakai cadar didepan gue doang. Jadi mustahil kalau lo terbiasa dan nyaman. Oh iya, kenapa tadi tiba tiba lo gak pakai cadar? Jangan bilang karena mau ketemuan sama Tirta?" tuduh Heaven. Mendadak dia kesal jika ingat kejadian tadi.

"Emang kenapa kalau aku ketemuan sama Kak Tirta, cemburu?" pancing Mayra.

"I, ti, tidak," sahut Heaven gugup.

Hadeh, Ven, Ven, masih aja gengsi mengakui.

"Bagus deh kalau enggak."

"Jadi bener lo janjian ketemu Tirta?" Heaven yang kesal mengambil guling pembatas diantara mereka lalu beringsut mendekati Mayra.

"Apa-apaan ini deket-deket." Mayra merentangkan kedua tangannya kedepan agar Heaven tak makin mendekat. Dia lalu menarik guling yang dipegang Heaven lalu kembali meletakkan kembali ditengah tengah antara mereka. "Perbatasan ini jangan diganggu gugat. Ingat, kita sudah sepakat tentang pembagian wilayah ranjang."

Heaven mendesis pelan. Apa sekarang, lagi lagi dia harus menjilat ludahnya sendiri?

"Tapi kita ini suami istri."

Mayra langsung tergelak. "Sejak aku masuk kekamar ini, kita juga sudah suami istri. Bukan aku yang mengatur pembagian wilayah, tapi kakak sendiri. Jadi sekarang, ceritanya mau menjilat ludah sendiri nih?" ledek Mayra. Rasanya puas sekali bisa membalikkan keadaan seperti ini.

Heaven berdecak pelan. Hanya ingin dekat dengan Mayra, kenapa sesusah ini. Dia akui, dia yang salah. Dia telah menciptakan dinding pembatas yang kokoh antara dirinya dan Mayra. Dan sekarang, dia harus berjuang untuk merobohkan dinding tersebut.

"Aku bukan wanita gampangan yang janjian dengan cowok dibelakang suami. Aku gak memakai cadar karena Selena membuka paksa cadarku lalu menginjaknya. Bukan karena mau ketemuan dengan Kak Tirta."

"Selena?" Heaven mengernyit heran.

"Iya, mantan terindah kamu."

"Ck, yang ada dia adalah mantan terburuk disepanjang sejarah percintaanku."

"Terserah sebutannya apa. Tapi satu hal yang pasti, aku ngantuk dan mau tidur." Mayra langsung merebahkan badannya dan tidur memunggungi Heaven.

Heaven garuk garuk kepala. Kalau sudah seperti ini, dia tak bisa apa apa. Mau minta hak sebagai suami, jelas dia malu sendiri. Dulu terang terangan menghina Mayra, bahkan mengatakan jika dia tak bernaffsu melihatnya. Tapi sekarang dia seolah ditampar kenyataan. Kenyataan jika istrinya itu sudah menjelma menjadi wanita yang sangat cantik.

.

.

.

Saat bangun tidur, Mayra merasakan ada sesuatu yang menimpah pinggangnya. Saat dia melebarkan mata, dia baru sadar jika Heaven tengah memeluknya. Entah sejak kapan pria itu beringsut dan menempel padanya seperti ini. Jangan jangan semalaman mereka tidur sambil berpelukan.

Tak hanya soal pelukan, Mayra baru sadar jika dia tak lagi memakai cadar. Ini pasti ulah si Heaven.

"Minggir." Mayra menyingkirkan tangan Heaven yang ada dipinggangnya lalu mendorong tubuh besar itu agar menjauh darinya. "Kak Heaven, minggir." Geram Mayra sambil terus mendorong badan yang besar itu hingga bergeser sedikit menjauh darinya.

"Apa sih May, berisik." Sahut Heaven sambil kembali beringsut mendekat dan memeluk Mayra. Matanya masih setia terpejam, membuat Mayra makin kesal.

"Kak Heaven minggir, aku mau bangun." Mayra berusaha menyingkirkan lengan yang kembali mendarat diperutnya.

"Sekarang minggu, kita tidur aja dulu."

Mayra menghela nafas berat sambil menatap Heaven geram.

"Ok, kita tidur lagi."

"Tuh bagus." Meski matanya tertutup, kelihatan sekali jika Heaven sedang mengulum senyum.

"Tidur lagi tapi tidak dengan pelukan. Minggir!" Mayra susah payah menyingkirkan lengan Heaven. Tapi usahanya sia sia karena dia kalah tenaga.

Mayra menatap Heaven sengit sambil memikirkan cara agar bisa terlepas dari pelukan Heaven.

"MINGGIR." Teriak Mayra tepat ditelinga Heaven. Membuat Heaven yang kaget sekaligus sakit telinga langsung reflek melepaskan pelukannya dipinggang Mayra.

"Heis, keterlaluan. Gendang telingaku bisa pecah kalau kamu teriak sekenceng itu," protes Heaven yang merasa telinganya berdengung.

"Bodo amat." Celetuk Mayra sambil turun dari ranjang. Dia yang hendak mandi tak lupa mengambil baju ganti sekalian untuk dibawa kekamar mandi. Tapi saat mencari cadar, dia kebingungan. Semua cadarnya tak ada dalam almari.

"KAK HEAVEN." Teriak Mayra yang sangat yakin jika Heaven adalah pelaku utama hilangnya semua cadar dialmari.

1
Ana Akhwat
🤣🤣🤣🤣 sumpah gokil sekali ceritanya
Annie Soe..
Kocak & bagus alur ceritanya,,
Babnya pendek, cukup padat ceritanya,,
Tapiiii kyknya ga rela tamat, debaynya blom lahir thor..
Semangat & teruslah berkarya thor..
Duwie Sartika
pas aku lg makan lg 👍
74 Jameela
bagus
Veri Andrian
bagus dan cukup menghibur
Arin
/Heart/
guntur 1609
kapok dasar manusia egois
guntur 1609
ohhh mbah gombal sm sobri sdh bkerja sama rupanya
Gia Gigin
Nama paranormal nya aja udah ketahuan🤣🤣
Gia Gigin
somplak 😂😂😂
guntur 1609
hahhahah ini defini gak ingat umur
guntur 1609
kkekkwkkekwkwkek rasain loe
guntur 1609
rasain kau heaven
guntur 1609
hahahah zonk
Novano Asih
😀😀😀😀
Novano Asih
🤣🤣🤣🤣nah lo mknya nggak usah nutup mata
Hani Ekawati
Wkwkwkwk....🤪
Rana Syifa
/Heart/
Dewi Hutabarat
Luar biasa
Triana Oktafiani
Ceritanya ringan tapi tetep keren 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!