Karena sebuah kesalahan dimasa lalu yang dilakukan oleh mendiang Ayahnya, Asha merasa bersalah dan mengorbankan dirinya untuk menebus dosa mendiang Ayahnya dengan mendonorkan salah satu ginjalnya pada Rain De Costa.
"Jika orang bertanya mengapa aku yang merasa bersalah padahal semua itu adalah perbuatan Ayah ku ? Apa kalian pernah merasakan bagaimana disayangi melebihi apapun di dunia ini oleh seorang Ayah ? kebaikan dan ketulusan hatinya itu membuat aku ikut andil di dalam kesalahan dan dosa yang ia lakukan."
Kebaikan yang diberikan oleh Asha membuat Rain jatuh cinta meskipun dirinya sudah menikah dengan wanita lain.
Meskipun mereka terhalang jarak dan waktu ternyata Tuhan memiliki rencana yang lain keduanya dipertemukan kembali dalam sebuah insiden dimana Rain harus menyelamatkan Asha dari tangan Pria lain. Hingga keduanya jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah.
Lantas seperti apa kehidupan rumah tangga Asha dan Rain ? simak ceritanya jangan lupa like dan komentar kalian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26 SABAR
Sudah dua minggu berlalu, selesai sudah ujian kelulusan yang dihadapi oleh Asha ia begitu senang akhirnya ia bisa melewati masa-masa ujian dengan lancar tanpa kendala apapun. Namun ada yang kurang dari apa yang Asha rasakan yaitu kehadiran Rain.
Rain bahkan sama sekali tak pernah mengunjungi dirinya bahkan menghubunginya. Rindu, tentu saja Asha merindukan pria tampan nan baik hati tersebut. Namun ia sudah berjanji pada Rain untuk fokus pada ujiannya.
“Jadi kemana kita hari ini ?” ucap Venus merangkul bahu Asha bersama dengan Rose.
“Bagaimana kalau kita menonton bioskop, ah…ada film romantis yang sedang trending.” Balas Rose kemudian ia mengeluarkan tiga buah tiket.
“Kapan kau membelinya ?” tanya Asha menatap tak percaya pada Rose.
“Aku merengek pada Kakak ku.” Jawab Rose dengan terkekeh.
“Ayo kita ke bioskop !”
... ………...
Saat ketiganya tengah menunggu jam tayang film di sebuah bioskop di dalam mall Venus melirik Asha ia penasaran dengan hidup Asha yang memang benar dirinya pernah mendapati Asha sering di antar jemput sekolah dengan kendaraan mewah.
Bahkan apa yang dikenakan oleh Asha mulai dari jam tangan dan sepatu yang Asha pakai adalah berang-barang bermerek yang bernilai mahal.
“Asha, apa boleh aku bertanya ?” Venus menggigit bibirnya ia takut apa yang akan ia tanyakan akan menyinggung perasaan Asha, namun jika ia tak bertanya ia akan terus merasa penasaran.
“Apa ?” jawab Asha tersenyum ke arah Venus.
“Bisakah kau jujur pada kami tentang dirimu ? Kami hanya tidak mau muncul prasangka tentang dirimu.” Cicit Venus, meski sebenarnya tak perlu dipertanyakan latar belakang Asha karena siswa dan siswi yang bersekolah di International High School De Costa adalah anak-anak kaum elit dan kaya. Namun tetap saja latar belakang Asha tersendiri begitu misterius karena tidak ada yang tahu soal Asha dan siapa orang tuanya lalu apa pekerjaannya.
Asha menghembuskan nafasnya pelan dan menatap kedua sahabatnya secara bergantian. Asha percaya Venus dan Rose adalah sahabat yang baik ia pun menceritakan siapa sebenarnya dirinya hingga membuat Venus dan Rose terkejut dan merasa tak percaya.
Venus dan Rose tentu saja merasa kasihan pada Asha hidup sahabatnya tersebut ternyata sangatlah penuh dengan derita. Mereka bersyukur masih memiliki orang tua dan saudara yang baik. Venus dan Rose kemudian memeluk Asha karena merasa merasa prihatin dan iba padanya.
“Jadi apa hubunganmu dengan Tuan Rain ?” tanya Rose ia pun penasaran akan hal itu.
“Kami akan menikah.” Jawab Asha apa adanya.
“What !” ucap Venus dan Rose secara bersamaan karena apa yang di ucapkan oleh Asha begitu membuat keduanya terkejut.
“Dan kalian berdua harus menjadi brides maides ku nanti !” sambung Asha lagi dengan santainya yang membuat Venus dan Rose hanya mengedip-ngedipkan mata karena masih diam terpaku dengan apa yang diucapkan oleh Asha. Sedangkan Asha hanya terkekeh geli melihat tingkah kedua sahabatnya yang tiba-tiba berubah menjadi menggemaskan menurutnya.
... ……....
Asha pulang ke apartemen pada pukul delapan malam. Setelah menonton bioskop nyatanya mereka kemudian berbelanja dan makan di sebuah café hingga lupa waktu.
Begitu Asha masuk ke dalam apartemen ternyata dalam keadaan gelap gulita. Asha mengernyit heran karena tidak ada satu pun pelayan di dalam apartemen padahal seharusnya mereka pergi setelah dirinya sudah ada di apartemen.
Asha berjalan untuk menghidupkan lampu, namun tiba-tiba semua lampu di dalam apartemen tiba-tiba hidup dan menampilkan sosok pria yang selama ini ia rindukan selama dua minggu terakhir.
“Daddy…” sapa Asha dengan nada lembut.
“Apa kau lupa jalan pulang ? hingga pulang sekolah dalam keadaan langit sudah menggelap ?” Rain mengatakan itu dengan tanpa mengalihkan pandangannya pada Asha, jujur saja ia merasa khawatir pada Asha karena mendapat laporan jika Asha belum juga pulang sekolah dan tidak mau dijemput dengan sopir. Belum lagi nomor ponsel Asha yang tidak bisa dihubungi membuat Rain menjadi semakin gelisah takut jika terjadi sesuatu dengan Asha.
“Maaf, aku pergi bersama kedua teman ku kami hanya pergi ke mall dan ternyata aku lupa waktu…” lirih Asha menundukkan kepalanya takut jika Rain memarahinya karena ia pulang ke apartemen pada saat hari sudah malam.
Mendengar penjelasan Asha, Rain kemudian terkekeh dan memaklumi apa yang dilakukan oleh Asha adalah sesuatu yang lumrah di lakukan oleh anak remaja seusianya, apalagi Asha sudah menyelesaikan ujiannya jadi wajar saja mungkin Asha merayakannya bersama teman-temannya.
Rain kemudian memeluk Asha dengan erat, ia begitu merindukan Asha apalagi aroma tubuh Asha yang begitu membuatnya candu. “Aku merindukan mu.” Rain mengelus pucuk kepala Asha.
“Daddy sendiri yang mengatakan tidak akan menghubungiku..lalu Daddy sendiri yang…”
Cup
Rain membungkam bibir Asha dengan bibirnya hingga terjadilah ciuman diantara keduanya ciuman yang menyalurkan rasa kerinduan dimana sudah dua minggu mereka tak bertemu.
Mereka terus menyatukan bibir mereka hingga tanpa Rain sadari Rain telah membawa tubuh Asha ke atas sofa dengan bibir saling bertautan. Ciuman itu ternyata semakin panas kala tangan Rain turun ke leher dan bahu Asha hingga meraba ke bagian dada Asha dan berusaha melepaskan kancing baju seragam sekolah Asha.
Asha kemudian tersadar jika mereka telah diselimuti oleh nafsu dengan cepat Asha mendorong tubuh Rain hingga Rain memundurkan tubuhnya dari tubuh Asha.
“Daddy !”
Nafas keduanya naik turun setelah tautan bibir mereka terlepas dan posisi tubuh mereka sudah sedikit menjauh. Hampir saja keduanya melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan.
“Maaf Dad, aku harus kembali ke kamar ku !” Asha berjalan dengan cepat meninggalkan Rain diam mematung karena merasa di tolak oleh Asha dengan debaran jantung Asha yang tak karuan.
“Sepertinya aku harus segera menikahinya !” Rain mengusap kasar wajahnya, pusing tentu saja mendadak kepala Rain menjadi pusing apalagi ia harus menahan ketegangan di miliknya yang sudah mengeras dibalik celana bahan yang ia kenakan.
“Sabar Boy, kau akan segera bertemu sarangnya diwaktu yang tepat !” Rain berbicara sendiri dengan miliknya.
... ………...
gw skip baca, udah gak mood gw😪
eh btw..rain jadi penjilat kelamin setahun lalu artinya setelah sembuh dia langsung main?🙃
Syarat untuk menikahi atau di nikahi oleh lelaki ataupun wanita yang beragama Islam maka agamanya juga harus tetap Islam ,
Maka kalau mereka bukan Islam maka harus menjadi mualaf terlebih dahulu , Tapi niat memeluk Islam itu harus kerana Allah SWT bukan hanya cinta sesaat .