Dia Milikku Bukan Milikmu

Hari demi hari berlalu semua makin disibukan dengan les dan pemadatan pembelajaran karena menghadapi ujian akhir nasional beberapa minggu kedepan.

Tes praktek kesenian, keterampilan, agama dan olahraga sudah dimulai minggu ini.

Intensitas pertemuan Keysha, Kiano dan Kevin semakin jarang. Kevin memang setiap pagi menjemput Keysha. Pulang juga Kiano yang selalu mengantar Keysha pulang.

Sejak kejadian itu mereka belum mendiskusikan ulang tentang perjanjian persahabatan yang pernah mereka lakukan tiga tahun lalu.

Bukan tak menyadari tapi ketiganya seolah bungkam dan menikmati semuanya seperti air. Tak ada seru-seruan tak ada canda tawa tak ada kumpul-kumpul.

Semua keseruan dan kebersamaan mereka seperti sebuah kewajiban saja. Tak ada perasaan yang tulus seperti dulu. Persahabatan yang selalu mereka elu-elukan.

Kini kebersamaan mereka seperti formalitas bahwa mereka tetap bersahabat. Dari jauh mereka memang masih terlihat kokoh tapi semakin dalam kita akan melihat begituh rapuh dan tuanya penyangga persahabatan itu. Seakan semilir anginpun dapat merobohkannya.

Ketiganya memendam kerinduan yang amat sangat.

Tapi kali ini kerinduan yang mereka rasakan bukan karena persahabatan itu melainkan lebih ke personal. Kevin dan Kiano yang merindukan Keysha dan Keysha yang merindukan perhatian dan kasih sayang Kevin juga sekaligus merindukan kenyamanan dan ketenangan yang Kiano berikan.

...****************...

Seperti malam ini, Keysha begitu merindukan kedua sahabatnya. Biasanya malam minggu seperti ini keduanya selalu datang kadang main keluar sekedar jalan makan atau nonton bareng kalau enggak cuma sekedar duduk diteras sambil ngobrol dan makan cemilan. Kadang bakar bakaran di depan rumah Keysha.

Mau sampai kapan ini? Gue kangen lo Kev, gue juga kangen lo Kian? Apa memang kita takkan pernah bisa lagi seperti dulu? Apa ini akhir dari persahabatan kita. Gue gak akan pernah bisa memilih salah satu diantara kalian. Gue egois emang tapi kalian bener-bener melengkapi kehidupan gue.

Keysha yang rebahan memagang ponselnya sambil menunggu sesuatu yang sudah jelas takkan ada. Ya Keysha menunggu notifikasi dari group dia juga enggan untuk memulainya.

tok... tok... tok...

"Kak Shasha, Key masuk yah"

"Masuk aja gak di kunci koq!"

"Disuruh makan sama Bunda!"

"Nanti ajalah masih kenyang!"

"Lagi ngapain sih kak malem minggu malah ngurung diri di kamar?"

"Lagi Mager Gue dek!"

"Bang Kian ma Bang Kev gak kesini?" Keysha hanya menggeleng.

"Tumben, Kalo Bang Kev kesini berasa diapelin Kekey heheh!"

"Kak Shasha jadian ya sama Bang Kev?" Keyla menundukkan kepalanya seperti terlihat sedih.

"Emang kamu suka ya dek sama si Kevin?"

"Iya, tapi kalo Bang Kev nya suka sama kakak sih Keyla ikhlas tapi kalo sama si Sandra Keyla gak ikhlas keyla akan kejar sampe titik darah penghabisan"

"Kayak mau perang aja dek!" Kehadiran Keyla saat itu sedikit banyak membuat Keysha terhibur.

"Tapi beneran kan Kak Shasha jadian sama Bang Kev?"

"Enggak cuma kaayaknya kita punya perasaan lebih. Tapi kakak juga bingung ngadepin Kiano sepertinya dia juga suka sama kakak!"

"Trus perasaan kak Sha sama Bang Kian gimana?"

"Itulah masalahnya Kakak juga gak mau kehilangan dia. Kiano Buat kakak kaya seorang yang selalu bikin nyaman dan merasa terlindungi seperti seorang kakak!"

"Ya udah bilang seadanya aja?"

"Gak semudahbitu dek Kiano dah begitu baik sama kakak gak tega rasanya untuk ngomong sejujurnya dan nyakitiin dia. Kakak kayak egois banget gitu sama dia"

"Trus Kak Sha maunya gimana?" Keyla pusing mendengarnya apalagi kak Sha yang mengalaminya.

"Makanya kakak memilih jalan tengah biar tetap bersama. Mempertahankan persahabatan ini. walau makin kesini kita malah seperti membentangkan jarak yang membuat kita semakin jauh!" Keysha menelentangkan badannya tidur di kasurnya.

"Entahlah Key kakak juga bingung mesti gimana sisi lain kebahagian kak Sha di sisi yang lainnya kenyamanan!"

"Mau Keyla bantu ngomong ke Bang Kian?"

"Jangan nanti malah tambah masalah dan terjadi kesalah fahaman harus kaka sendiri yang bilang tapi nunggu waktu yang tepat ajalah."

Keyla ikut rebahan di samping Keysha dengan tidur miring menghadap kakaknya. Menatap wajah kakaknya yang sendu terlihat banyak pikiran. Kasian Kak Sha sampe seperti ini. pikirnya.

"Berat ya kak ngadepin dua cowo ganteng yang suka sama kita trus mereka dua orang yang berarti juga buat kita? Coba salah satunya cuma kenalan doank. kita pasti gampang memilih dan tidak takut kehilangan salah ssatunya. karena pasti kita akan memilih sahabat kita yang jelas tahu kepribadian kita"

"Tapi disukai satu cowok aja bingung apalagi disukai dua hadeuh?" Keyla malah curcol

"Emang kamu dek dah ada yang suka?"

"Ada tapi kadang kekey suka pura-pura polos aja gk ngerti maksud dia"

"Dio sepupunya kian itu ya?" Keyla mengangguk sambil membawa boneka beruang dan memeluknya.

"Not Bad!" kembali Keyla mengangguk. semakin erat memeluk boneka beruang itu.

Boneka beruang pemberian Kevin yang Keyla sendiri sangat menginginkannya. Boneka hadiah ulang tahun Keysha pas ultah ke 15th.

" Jangan di peke bantal bobo tar kena iler kamu dek bau iihh!" Keysha merebut Boneka tersebut dari Keyla.

"Dasar pelit! Key ke kamar lagi aja deh. Makan kak Sha biar bisa berpikir! Inget jangaan bunuh diri? bunuh aja cinta dalam hatimu hahahah!"

"Iisshh dasar adek gak ada akhlak dikira kakanya pendek akal apa sampe bunuh diri segala"

halo makasih ya masih mau membaca karya recheh ini. jangan lupa like komennya biar semangat nulisnya. komentar kalian moodboster buat kua 🥰🥰🥰🥰

Jingga😉