Allea si gadis pecinta mapala dikampusnya yang mandiri, selalu ceria dan berhati baik, tak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan cinta monyetnya semasa SMA dulu , Andre. Yang menurutnya telah meninggalkan luka dihatinya karena meninggalkannya tanpa kabar. Kini Andre datang kembali dengan masih membawa rasa yang sama dan berusaha mendapatkan hati Allea lagi pada saat Allea telah mulai jatuh hati pada Sandy, seniornya dikampus. Sialnya, Andre tak mundur begitu saja demi mendapatkan Allea. Termasuk menghadirkan masa lalu Sandy untuk membuat Allea galau dengan sikap manis Sandy. Siapa sih cewek masa lalu Sandy? Apakah Allea akan kembali luluh dengan Andre? Atau hatinya tetap memilih Sandy? Kepoin terus yuk love storie mereka. Jangan lupa beri dukungan juga ya untuk karya pertama author ini. Terimakasih reader..🤗🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyna Fananta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Hadiah Pengganti
Siang tadi saat tau rumahnya akan di jadikan tempat breafing mapala, Allea langsung menghubungi mamanya. Meminta tolong untuk menyiapkan tempat dan makanan untuk makan malam. Sementara ia akan membantu membeli makanan ringan sepulang dari kampus.
Allea bergegas pergi ke toko kue selesai kuliahnya. Di sana ia mengambil beberapa jenis kue, gak lupa juga ia mampir ke mini market membeli sosis dan daging slice. Karena siapa tau nanti ada yang pengen barbeque-an setelah selesai breafing.
Begitu sampai rumah, ponselnya berbunyi. Sandy menelpon.
"Hallo kak?"
"Kamu udah dirumah sayang?"
"Udah, ini baru mau masuk rumah barusan beli kue tadi buat acara nanti malam? Udah ada yang kabari kamu kan?"
"Udah tadi Mario chat aku. Kamu beli kue sama siapa?"
"Sendiri aja ini" jawab Allea sambil masuk rumah.
"Koq gak ajak teman? Gak bilang aku juga, tadi aku bisa anterin sebenarnya...hari ini gak begitu sibuk" kata Sandy ada sesal.
"Gak papa sayang, cuma beli kue aja koq gak banyak bawaannya" hibur Allea. "Oiya, kamu bisa datang kan nanti?" lanjut Allea meletakkan belanjaannya di dapur.
"Bisa dong, kan aku sekalian mau kasih kamu sesuatu" jawab Sandy.
"Apa sih? Kan aku bilang gak usah" kata Allea tersenyum.
"Kan aku yang mau" jawab Sandy lalu mereka tertawa.
"Ya udah kalo gitu, aku mau bantu mama nyiapin dulu habis itu mandi" kata Allea pamit.
"Oke..bye. Eeh, sayang!" panggil Sandy tiba-tiba membuat Allea urung mematikan ponsel.
"Kenapa?!"
"Nanti gak usah dandan cantik ya, ada Andre kan?" Allea tertawa geleng-geleng kepala mendengarnya.
"Iyaa...kan cuma dirumah juga, ngapain dandan" jawab Allea.
Sandy tersenyum lega mendengar jawaban Allea. Mereka pun mengakhiri panggilan.
🌺 🌺 🌺 🌺 🌺 🌺
Malamnya satu persatu personil yang akan breafing soal kegiatan rafting datang di rumah Allea. Tempat sengaja dipilih diteras dekat taman untuk barbeque dan makanan lainnya. Dan untuk breafing mereka akan memakai ruang tamu yang cukup luas. Tapi mereka memilih duduk melingkar di karpet yang ada di bawah kursi tamu. Allea terlihat masih membantu bi Inah di dapur ditemani Rania dan Nayla.
"Allea..mama sama papa berangkat dulu ya, ada acara dari kantor papa" tiba-tiba mama Tiara muncul di dapur.
"Lho mau pergi to, koq gak bilang mah?" tanya Allea sedikit kecewa.
"Acaranya mendadak Al, papa juga baru tau tadi sore" papa Allea ikut muncul dibelakang mamanya. Mereka terlihat sudah rapi.
"Lha aku sendirian dong, mas Arga juga belum pulang.." kata Allea.
"Ya kan ada bibi, nanti juga ada teman-teman kamu yang cewek kan, pasti pada mau bantuin" hibur mamanya. Dua temannya pun mengiyakan.
"Iya sayang, papa sama mama gak sampai malam banget koq, cuma acara santai tapi gak enak kalo gak datang" papa Raffanda menambahkan.
"Oo..ya udah kalo gitu ,mama sama papa hati-hati ya" kata Allea sambil menyalim tangan mama papanya.
Kedua orang tua Allea pun berlalu setelah menyapa dan menyilakan teman-teman Allea.
Sebelum acara di mulai Andre berjalan mengendap ke dapur menyusul Allea yang tengah menyiapkan cemilan bersama Rania.
"Allea!" panggilnya berbisik.
"Apa? Mau ke toilet?" tebak Allea. Andre berdecak.
"Bukan, sini dulu deh!" jawab Andre. Allea menghela nafas lalu mendekati Andre.
"Apa?"
"Nih...kadonya udah aku ganti, gak boleh ditolak pokoknya!" ancam Andre pasang wajah sok serius. Allea menghela nafas lagi lalu tersenyum.
"Kamu nih..niat banget sih, udah dibilang gak usah juga"
"Iyalah, udah niat ya harus jadi dong. Udah sana simpan dulu di kamar" kata Andre memerintah.
"Ntar, aku buka dulu..siapa tau isinya tambah ngaco!"
"Enggaaak..!"
Allea pun bergegas membuka bungkusan kotak berukuran sedang itu. Ternyata isinya boneka beruang putih lucu. Tapi tangan beruang itu memegang syal pink bertuliskan 'Bila Rindu Peluklah Aku'. Allea mengernyit lalu menggaruk kepala belakangnya.
"Bagus kan, kamu suka gak?" tanya Andre.
"Bagus sih, lucu.." Andre tersenyum. "Tapi.."
"Tapi apa?"
"Tulisannya ini lho, koq pilih yang begini sih?"
"Ya aku juga gak tau Al, orang dari tokonya. Tadi tu semua boneka ditoko ada tulisannya kaya gitu" kata Andre membuat Allea tertawa.
"Ya gak mungkin lah, kamu aja nih yang sengaja" tuduh Allea.
"Gak percaya? Ayo ke tokonya sekarang?"
"Idih..modus!"
Andre terkekeh. "Udah sana bawa masuk kamar!" kata Andre.
"Ya udah, makasih ya" Andre mengangguk. Allea pun berjalan ke kamarnya, membuka pintunya sedikit lalu meletakkan kado dari Andre di nakas dekat pintu kamar. Setelah itu ia kembali ke dapur, terlihat Andre pun sudah kembali ke depan lagi.
Semua sudah datang dan berkumpul, kecuali Sandy yang masih belum nampak batang hidungnya. Mario segera memimpin obrolan terkait kegiatan rafting beberapa hari lagi. Kegiatan itu menjadi kegiatan mapala terakhir untuk angkatan Sandy, Putra dan Mario. Karena setelahnya mereka akan wisuda dan lulus dari universitas itu. Mereka langsung menuju topik inti agar tak kemalaman memperoleh kesimpulannya.
Allea terlihat santai memakai celana sepanjang betis dan baju lengan pendek dengan rambut ia biarkan tergerai. Tangannya memegang note kecil guna mencatat apa saja keperluan yang dibutuhkan untuk kegiatan besok. Rencana yang akan ikut ada 25 sampai 30 mapala. Allea bukan cuma sekali ini mengikuti rafting, ia sudah beberapa kali ikut selama menjadi mapala dikampusnya.
Ditengah-tengah obrolan ia mengajak Nayla dan Rania merantingkan minuman dan makanan ringan. Setelah selesai ia pun kembali duduk diantara Rania dan Andre. Ia celingak-celinguk melihat ke jendela, sesekali ia periksa ponselnya tapi tak ada balasan chat atau pun telpon dari Sandy.
"Kenapa? Nungguin kak Sandy?" bisik Rania seolah tau melihat Allea gelisah.
"Iya, katanya tadi bisa datang tapi gak tau kenapa telat, di chat gak di balas cuma di baca aja. Jadi khawatir.." jawab Allea ikut berbisik.
"Ya udah ditunggu aja, rame kali jalannya jadi gak bisa pegang hp" kata Rania menenangkan. Allea hanya angkat bahu lalu ia melihat lagi ke arah luar dengan gelisah.
"Gak usah nungguin yang gak ada..yang udah ada aja kenapa sih!" goda Andre berbisik.
Allea mencebikkan bibirnya. "Gak ah, kapok! Takut di gosting lagi!" celetuk Allea berbisik membuat Andre garuk-garuk kepalanya yang gak gatal.
"Gak akan, boleh di tester dulu kalo gak yakin" jawab Andre asalan.
"Di tester kaya parfum gitu, berarti kalo gak cocok boleh ganti yang lain, kan?" kata Allea ikutan asal. Andre menunduk terkekeh.
"Ya kalo bisa jangan lah..gimana? Minat mau tester dulu gak?" Andre kembali menggodai Allea tapi dengan pandangan serius.
"Gak usah repot-repot!" sembur Allea memalingkan wajah.
Sekejap kemudian wajahnya menjadi cerah karena terlihat Sandy turun dari mobilnya dan berjalan masuk ke teras rumah. Andre mengikuti arah mata Allea lalu tersenyum kecut.
'Baru aja mau ngobrol lama dikit sama Allea, satpamnya udah datang!' Batin Andre kesal.
Untung aja hadiah pengganti untuk Allea sudah ia berikan sebelum Sandy datang. Kalo sampai Sandy tau pasti ribet bahkan bisa-bisa Allea gak diijinkan menerimanya, pikir Andre sambil tersenyum licik.
iklan mndarat ya
1 iklan untukmu
tetap semngat, oke😁
iklan mendarat ya