GADIS TENGIL MILIK CEO

Senyum Daniel mengembang saat membayangkan wajah kaget Lala entah kenapa begitu terlihat sangat lucu . Perjalanan menuju ke arah kantor entah mengapa terasa lebih cepat dari biasanya , atau perasaan Daniel saja yang sedang bahagia atau memang jalanan yang sudah mulai lenggang mengingat sekarang pukul sembilan .

" Apa gue udah gila". Ucap Daniel sembari memutar kemudiannya dengan satu tangannya mengusap dagu sembari tersenyum.

Sampailah Daniel di depan Lobby DAM GROUP, karyawan yang sedang berlalu lalang tertunduk saat berpapasan dengan orang nomor satu di Asia.

" Selamat pagi pak". Ucap Arif.

" Pagi".Jawab Daniel singkat .

Sempat sedikit tercengang saat menerima sapaan balik dari presdir , Arif mendongakkan kepalanya sebentar , sedikit merasa aneh saat melihat raut wajah Daniel yang masih sedikit membawa senyum.

" Hei Johan, apa kamu juga melihat pak Daniel sedikit tersenyum?". Tanya Arif pada temannya.

" Iya , lihat kok, ada apa ya?". Tanya Johan bingung karena memang sang Presdir sangat di kenal sebagai pria dingin. Jangankan tersenyum membalas sapaan karyawan pun tidak pernah , tapi lihat sekarang . Semua orang nampak keheranan dengan perubahan Daniel.

" Udah ah yok, syukur deh kl udah bisa senyum" . Ucap Arif lalu kembali ke tempat.

_______

Ting.

Lift terbuka, dengan langkah panjang Daniel masuk ke dalam ruangannya masih dengan sedikit senyuman di sana.

" Lex , udah nyampe duluan Lo?". Tanya Daniel saat melihat Alex duduk di atas sofa sembari membuka kertas putih.

" Apa Lo sakit?". Tanya Alex tiba-tiba. Sembari tersenyum kecil.

Daniel hanya mengernyitkan alisnya heran.

" Apa Lo sakit Nil? Tanya Alex lagi.

" Apa menurut Lo gue sakit ? gue baik-baik aja". Ucap Daniel sembari merentangkan kedua tangannya.

" Apa ada yang aneh?".

" Sejak kapan Lo bisa senyum sambil jalan". Ucap Alex mengejek.

" Sialan Lo". Kata Daniel sembari melempar pena yang berada di atas meja.

" Lo kira gue stres".

" Mungkin aja ".

" Lagian alesan balik ke apartemen mau ambil berkas , bilang aja kalau Lo udah kangen".

" Sialan Lo, sejak kapan Lo berani ikut campur urusan gue ".

" Kalau Lo suka bilang aja , tau ga anak dari divisi bawah ada yang naksir Lala ". Ucap Alex mengompori.

" Gak ada yang bisa ambil yang udah punya gue". Ucap Daniel tegas .

" Siapa cepat dia dapat".

Alex sudah menduga dari beberapa bulan yang lalu , ada ketertarikan Daniel pada Lala. Hanya saja gengsi Daniel sangatlah tinggi.

" Pedofil". Ucap Alex lirih.

Daniel hanya menyunggingkan senyum tipis.

Tok tok tokk.

Ketukan pintu ruangan Daniel membuyarkan obrolan mereka.

" Masuk".

" Permisi pak , saya mengantar kopi yang bapak minta". Ucap Ayu ramah.

" Hhemm".

Di seruputnya sedikit kopi hitam yang Ayu bawa lalu Daniel menatap tajam ke arah Ayu.

" Aduhh, apa yang salah ya". Batin Ayu sudah tidak enak.

" Kenapa rasanya lain?".

Hah , Ayu tercengan lalu menoleh ke arah Alex.

Alex memberi kode kepada Ayu agar meninggalkan ruangan.

" Permisi pak". Ucap Ayu menganggu.

" Emmm".

Ayu berjala mundur lalu memutar gagang pintu dan buru-buru keluar.

" Dasar bos aneh , kemaren-kemaren kan Lala yang buatin, ini juga tu bocah kenapa gak masuk". Keluh Ayu.

______

" Hufff , bosen ". Keluh Lala sembari mengutak-atik layar ponselnya.

Jam sudah menuju ke angka lima, mungkin sebentar lagi penghuni apartemen akan datang.

Ddrrttt ddrrtttt dddrrrttt dddrrrttt.

" Halo Mba Ayu ". Jawab Lala senang .

" Di mana kamu La? kamu sakit ya? ". Tanya Ayu .

" Dikit , maaf ya Mba Ayu kalau Lala ngerepotin kerjaan Mba Ayu ". Ucap Lala menyesal.

" Udah gak apa-apa , yang penting kamu sembuh dulu ya". Ucap Ayu ramah.

" Yang". Seru seseorang di sebrang.

" La udah dulu ya , Mas Doni udah nungguin".

" Hihh, dasar ". Ucap Lala sembari cekikikan.

Ting tong ting tong..

Lala melangkah cepat membuka pintu.

" Kenapa cepat sekali".Ucap Lala heran.

" Pak".

Deg.

" Siapa kamu?".

" Emm, saya , emmm". Ucap Lala bingung bagiamana untuk menjawab.

" Siapa nama kamu? ".

" La ".

" Hei bayi besar sedang apa kamu?". Daniel datang tiba-tiba.

" Kakak".

" Emm, ada apa?". Tanya Daniel lalu menyembunyikan Lala di belakang tubuhnya.

" Kak, dia siapa?". Tanya Allena.

" Bukan urusan mu".Jawab Daniel.

" kakak"..

Lala sedikit mengintip dari samping lengan kekar Daniel.

" Ehehee".

" Hai". Sapa Lala melambaikan tangan sedikit canggung.

Allena mengernyitkan alisnya.

" Haiii". Ucapnya ramah.

" Huuffff, untunglah dia tidak mengamuk, siapa dia?". Tanya Lala dalam hati.

" Allena ". Jawab gadis cantik.

" Lala". Ucap Lala lalu menggeser tubuh kekar Daniel.

" Huh, dasar pria kaku". Ucap Allena lalu mendekat ke arah Lala.

Lala pun tertawa pela sembari menutup mulutnya.

" Yuk kita ke dalam saja". Ajak Allen menarik tangan Lala dengan cepat .

" Heyy, aku pemilik rumah di sini". Teriak Daniel yang tidak di gubris oleh dua gadis kecil itu.

" Weekkkk". Allena menoleh sembari memamerkan lidahnya lalu menghilang di balik pintu kamar.

" Dasar ,mengganggu saja". Ucap Daniel kesal.

" Lex , urus bayi besar mu , dia mengacau ditempat ku". Isi pesan Daniel pada Alex.

" Gue kesana". Balas Alex.

Alex dengan tergesa menuju apartemen Daniel takut Allen membuat ulah.

_______

" Nil , dimana Alen ". Tanya Alex tergesa .

Jari telunjuk Daniel mengarah ke dalam kamar yang sering di tempati Allena jika berkunjung .

Alex tidak langsung mengetuk. Di tempelkan nya telinga pada dinding pintu, samar terdengar cekikikan dua gadis yang langsung terlihat akrab.

" Nil , Alenna lagi ngobrol , sambil cekikikan lagi, dari mana dia membuat ulah?". Tanya Alex pura-pura.

" Udah Lo bawa pergi aja". Seru Daniel.

Alex tahu maksud mengganggu , bukan karena Allena mengacau di rumahnya namun Allena menyandra mainan milik tuan rumah.

Tok tok tokkk...

" Allen , ini kakak". Seru Alex dari luar pintu.

Ceklek ,

Di bukanya pintu kamar oleh Alenna.

" Apa kak Daniel yang panggil kakak?". Tanya Allena lalu menatap tajam pada Daniel.

Entah apa yang Alex bisikkan ke talingan Allena sehingga Allena menurut untuk pulang.

" Ok kak". Seru Allena antusias.

Sedikit menaruh curiga pada Alex Daniel pun mendekat lalu .

" Apa yang Lo bisikin". Tanya Daniel.

" Udah yang penting Allena pulang".

" Allen, yuk ke apartemen kakak saja". Ajak Alex.

Allena mengangguk cepat.

" La , pergi dulu ya, hati-hati sama singan galak". Ucap Allena berpamitan.

" Besok kesini lagi ya". Jawab Lala dengan semangat.

" Tidak boleh , saya tidak mengizinkan kamu menerima tamu ". Ucap Daniel tegas.

" Udah Lo tenang aja La" . Ucap Allena menepuk bahu Lala pelan.

" Ya udah La , kita pulang dulu ya , inget hati-hati". Ucap Allena lagi lalu menatap Daniel lalu menjulurkan lidahnya .

" Udah ayok". Ucap Alex melerai.

__________

Salam manis Mama kecil ❤️

Jangan lupa like nya ya 🤗