NovelToon NovelToon
To Wheel And Deal

To Wheel And Deal

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:951
Nilai: 5
Nama Author:

Amara Olivia Santoso, seorang mahasiswa Teknik Industri yang sedang berusaha mencari pijakan di tengah tekanan keluarga dan standar hidup di masyarakat. Kehidupannya yang stabil mulai bergejolak ketika ia terjebak dalam permainan seniornya Baskara Octoga.
Situasi semakin rumit ketika berbagai konflik terjadi disekitar mereka. Novel ini menceritakan tentang kisah cinta remaja, persahabatan dan kehidupan kampus.

First Kiss

Amara melambaikan tangannya, memastikan agar aktivitasnya terdeteksi oleh sensor lampu taman yang berada di teras rumah Baskara agar menyala terang lagi. Entah sudah berapa kali ia melakukannya, yang pasti hampir setiap tiga puluh detik ia kembali mengulangi aktivitas itu.

“Klik!” lampu itu menyala terang, kontras dengan dinding abu-abu yang kini terlihat sedikit suram.

Rumah itu, tampak sedikit tidak terawat. Maklum rumah itu hanya di huni oleh dua lelaki teknik yang sibuk kuliah, Baskara dan Kakaknya Raditya. Demi menghemat biaya, orangtua Baskara memang sengaja membeli rumah di kota Semarang untuk di tinggali anaknya selama kuliah sekaligus investasi.

Malam itu, Amara duduk sendirian di teras, menunggu Baskara yang tengah bersiap mandi setelah bermain futsal. Sementara Radit pergi entah kemana, membuat Amara sungkan untuk masuk kedalam. Terlebih mereka hanya berduaan saja.

“Sorry, lama yaaa” Ucap Baskara yang kini membawa segelas teh hangat dan beberapa camilan di atas nampan.

Amara tersenyum kecil, “Aman ajaaaa”.

“Ini beneran di luar banget? Gamau masuk kedalem?” Tanya Baskara.

“Disini aja, sekalian nyari angin” Jawab Amara.

Setelah meletakkan nampan di tengah antara dia dan Amara, Baskara kembali berdiri.

“Di minum dulu ra, sama di makan camilannya, aku tak kedalem dulu nyariin jaket buat kamu pakai” Kata Baskara yang kini berlari kecil kedalam rumahnya.

“Hmm okay” Jawab Amara yang kini berbalik melihat kearah depan.

Amara meraih gelas, namun menaruhnya kembali karena terasa masih sangat panas. Ada sesuatu yang terasa paradoks. Rasanya begitu damai, tetapi sekaligus mendebarkan. Baskara yang dulu terasa jauh, sekarang begitu dekat dengannya. Ia masih berpikir jika ini adalah sebuah mimpi yang panjang sampai saat ia menyentuh gelas panas, barulah ia tersadar bahwa ini nyata. Bahwa ia juga bisa merasakan berbagai emosi, bahkan memiliki sebuah hubungan.

Amara melambaikan tangannya sekali lagi, menyalakan lampu yang mulai meredup. Memastikan eksistensi akan kehadiran dirinya di rumah Baskara.

Sementara Baskara yang memperhatikan di belakang tertawa geli melihat tingkah Amara yang terlihat seperti anak kecil sedang bermain.

“Lucu banget sih, jadi gemes” Ucap Baskara yang membuat Amara reflek menoleh ke belakang.

“Ini di pake dulu jaketnya, nanti masuk angin lagi” Lanjutnya.

Amara menurut, di pakainya jaket berwarna hitam dengan tulisan berwarna merah itu. Ia tersenyum begitu sumpringah.

“Ini jaket angkatanmu yaa,? enak banget, lebih bagus dari pada punya angkatanku tau” Kata Amara dengan pipi merona.

“Iyaa dong, angkatanku gitu. Dulu yang ngedesign ini aku lohh” Ucap Baskara bangga.

“Aaaaaa” Terselip rasa kagum pada jawaban Amara yang datar.

“Ini di makan dulu, maaf yaa nanti aku nganternya nunggu Bang Radit pulang dulu soalnya dia ngga bawa kunci rumah ternyata” Kata Baskara yang kini meraih gelasnya.

“Kayaknya seru yaa kalo punya saudara gitu” Kata Amara.

Baskara hampir tersedak karena statement yang di keluarkan oleh pacarnya itu, “Iyaa ada enak dan ngga enaknya sihh”.

“Emang ngga enaknya apaan?” Tanya Amara.

“Hmmm apa yaaa, paling kalo berantem aja sih” Jawab Baskara cukup ragu.

“Iyaa, tapikan ngga tiap hari berantemnya Abangggg” Kata Amara sedikit menggoda.

“Iihhh udah mulai gombal sekarang, tumben banget mau manggil Abang biasanya juga Kak, hehhmm mana ada pacaran tapi manggilnya masih sama kayak senior yang lain” Protes Baskara.

Amara terkekeh pelan, “Aku maluuu”.

“Malu loh sama siapa? Paling kamu takut kalo cowo yang naksir kamu pada kaburkan?” Baskara mulai memancing.

“Ihhh ngga ada ngga ada, emang kamu? Mau maunya di gandeng sama cewe lain” Amara mulai membalas.

Baskara membelalakkan matanya kaget, “Ehh ngga ada yaa, aku ngga ada hubungan apapun sama Celline”.

“Tukan klarif mandiri. Padahal aku ngga ada sebut nama loh” Amara kini tertawa puas.

“Ehh tapi enak dong kamu jadi anak tunggal, pasti di manja banget hidupnya” Kata Baskara mencoba mengalihkan topik.

Amara terdiam cukup lama, kepalanya geleng-geleng sembari membuat wajah yang sedikit di buat imut agar fokus Baskara teralihkan.

“Ihh jawab dong, malah diem aja” Baskara menyikut lengan Amara pelan.

“Hmmm ngga enak sih, sepi banget malah. Mana sepupuku cowok semua, ngga ada yang akrab” Jawab Amara datar.

“Duhh sama lagi, aku saudaraan berdua juga cowok semua. Ntarlah kalo Bang Radit punya pacar kita double date, biar kamu berasa punya saudara cewe” Hibur Baskara.

“Tapi aku suka tau persaudaraan kalian, paling seneng kalo kita lagi telfonan terus ada backsound suara Bang Radit teriak teriak gituuu” Amara kini tertawa lepas.

“Bang Radit emang gitu orangnya rame, maklum jomblo dari lahir kalo liat orang pacaran jadi pengen jahilin aja maunya” Kini Baskara ikut tertawa.

Cahaya lampu yang kini mulai meredup memaksa Amara menggerakkan tangannya.

“Padahal kita lagi ngobrol, kok sensornya ngga kebaca sih” Tanya Amara.

“Ngga tau, mungkin error. Kayaknya emang kamu musti gerak terus biar lampunya nyala deh” Kata Baskara yang membuat Amara menatapnya dengan bombastis eye.

“Tiga puluh detik doang jedanya” Sahut Amara.

“Iyaa yaa, jangan deh nanti kamu kecapekan yang ada” Jawab Baskara.

“Hmmm menarik yaa, kira-kira apa aja yaa yang bisa terjadi dalam waktu tiga puluh detik” Kata Amara.

“Banyak sih, tergantung dimananya, di bumikah, di langit atau dalam dirimu” Jawab Baskara,

Amara mengernyitkan keningnya penuh tanya, “Hmmm coba yang di bumi”.

“Ada bayi yang lahir, ada juga yang meninggal. Dalam tiga puluh detik ada banyak probabilitas yang terjadi. Ada puluhan ombak yang mendarat di pantai, petir di beberapa daerah bahkan jutaan pencarian baru di google” Jawab Baskara.

“Kalo di langit?” Tanya Amara lagi.

“Matahari melepaskan jutaan ton energi dalam bentuk cahaya dan panas, Sebuah bintang di galaksi jauh mungkin meledak jadi supernova, atau sebuah asteroid kecil bisa saja memasuki atmosfer Bumi dan terbakar sebagai meteor, terlihat hanya dalam sepersekian detik” Kata Baskara yang kini menerawang jauh, melihat ke arah langit.

“Keren yaaa, hmm kalo dalam dirimu gimana?” Tanya Amara lagi.

Baskara kini mengalihkan pandangannya ke arah Amara, menatapnya cukup lama dengan makna yang tak bisa di terjermahkan.

“Dalam tiga puluh detik, pikiran kita bisa beralih dari satu kenangan ke kenangan lain dan menciptakan seribu kemungkinan perasaan” Baskara tersenyum getir.

Amara hanya bisa membisu, menatap lelakinya penuh tanya. Apakah benar dia sudah melupakan masa lalunya? Jika iya kenapa jawabannya begitu ambigu. Hatinya cemas, perih namun masih menyimpan harap.

Cahaya lampu kini mulai meredup, namun Amara tak kuasa untuk membuat gerakan, kepalanya begitu berisik dengan begitu banyaknya pertanyaan yang tidak bisa ia ungkapkan.

“Klik!” Lampu itu kini benar-benar padam, semua berubah gelap seperti perasaanya saat ini.

“Dan seseorang bisa jatuh cinta hanya dengan menatap mata orang lain selama tiga puluh detik” Kata Baskara dilanjutkan dengan mengecup bibir Amara pelan.

“Klik!” Lampu itu kembali menyala.

Baskara memiringkan kepalanya, memastikan mendapatkan izin dari Amara untuk meneruskan. Sementara Amara hanya terdiam dan mulai menutup mata, membuat Baskara yakin untuk meneruskan.

Amara meneteskan air mata dari tepi kedua matanya, jantungnya berdetak ribuan kali lebih banyak malam itu. Ada perasaan campur aduk yang menggenang di hatinya, ciuman itu adalah yang pertama bagi Amara.

1
Ritha Tyas
karyanya bagus banget
Chikita Yoppan: makasihh kakkkk ya Allah terharu banget🥺🥺
total 1 replies
Ranti Lestari
semangat kak. btw jgn lupa mampir ya kak🥰
Ranti Lestari: siapp kak🥰
total 3 replies
yourbee
amara kenapa suka senyum licik dah😭
Chikita Yoppan: Amara emg sedikit manipulatif kak heheh
total 1 replies
yourbee
Bahasanya bagus tapi agak bingung banyak tokohnya, btw semangat kak
Chikita Yoppan: makasih kak/Angry/
total 1 replies
cøøkie
Ngakak!
Maria Fernanda Gutierrez Zafra
Luar biasa thor, teruslah menulis 🎉
Chikita Yoppan: makasih kak🥺 mohon dukungannya yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!