NovelToon NovelToon
Queen Mafia'S Son, Wants Me

Queen Mafia'S Son, Wants Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Single Mom / Janda / Anak Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:56.6k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Jika biasanya seorang wanita yang terlibat oleh seorang anak dan juga ayahnya, maka kali ini berbeda.

Smith Rian Andromeda, dia harus terlibat dengan seorang anak laki-laki yang bernama Lev Zoran Rostova dan juga ibunya, Irina Rostova.

"Aku mau Ayah Smith yang jadi ayahku. Kalau tidak, maka aku tidak akan tingal sama Ibu lagi. Aku bakalan pergi dari rumah sampai Ibu tidak bisa menemukanku!"

Lev yang berusia 9 tahun tahun itu agaknya sedang masa-masa memberontak. Dia kesal dan marah karena ibunya tidak pernah menjawab saat dirinya bertanya tentang ayah kandungnya.

Bagaimana Smith menghadapi situasi ini?

Akankah Irina menerima permintaan Lev, atau dia hanya menganggap bahwa itu hanya sebuah gertakan?

Lalu, bagaimana sikap Lev saat ayah kandungnya muncul?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak Mafia 32

"Kita kembali ke sana. Lev. Ah iya, kau juga bisa pulang dulu saja. Biar anak itu ada bersama ku."

"Tidak, Yah. Aku akan tetap di sini. Ayah ke luar dulu saja. Aku akan menelpon Anya dan berkata kalau aku akan ada di sini malam ini."

Smith menganggukkan kepalanya. Dia tidak pernah melarang Lev untuk tidur di rumahnya, jadi pria itu setuju saja dengan apa yang dikatakan.

" Baiklah Tuan Muda. Saya harap kedepannya Tuan Muda tidak pergi sendirian meskipun itu hanya untuk ke rumah Tuan Smith," ucap Anya diseberang sana.

"Iya aku paham. Maaf Anya, aku tidak akan melakukannya lagi."

Lev kemudian menghubungi Anya dan mengatakan apa yang ingin dikatakan. Tentu dia tidak langsung memberitahu tentang Richi. Lev hanya berkata ingin bermalam di rumah Smith dan Anya pun memgerti.

Setelah itu, dia tak langsung ke luar. Lebih dulu Lev mencari sesuatu tentang apa yang terjadi pada Richi. Salah satunya dengan melihat kamera pengawas yang berada di rumahnya dan juga rumah milik tetangganya yang rumahnya terletak diantara rumahnya dan rumah Smith.

"Tidak ada yang mencurigakan, semuanya biasa saja,"ucap Lev saat memeriksa kamera pengawas. Tapi meskipun begitu dia merasa ada yang janggal sehingga kembali lagi memeriksanya.

Sriiing

Sebuah seringai muncul saat mata anak itu menemukan sesuatu.

"Ohoooo kau pikir bisa menipu mataku ya,"ucap Lev dengan tawa kecilnya.

Tap tap tap

"Oh Yah, dia belum bangun juga rupanya. Kita pindahkan ke kamar saja bagaimana. Kasian kalau tidur di sofa semalaman,"ucap Lev. Dia berjalan keluar dari kamar dan menghampiri Smith. Agaknya saat ini mereka sudah memulai bicara omong kosongnya.

"Benar juga. Ya sudah, kita pindahkan anak ini ke kamar. Berarti malam ini kau tidur bersama ku, Lev karena anak ini menggunakan kamar mu," sahut Smith.

Lev mengangguk paham. Dia bahkan sudah masuk ke kamar Smith lebih dulu.

Setelah Smith selesai memindahkan Richi, dia juga menyusul Lev ke kamar.

Sesampainya di kamar, Smith memeriksa kamera pengawas yang terpasang di rumahnya. Sama seperti apa yang ditemukan oleh Lev. Awalnya Smith merasa tidak ada hal yang mencurigakan, namun dia menemukan sesuatu yang membuatnya tahu dan yakin bahwa Richi tidak kebetulan berada di sana.

"Jadi, bagaimana menurut, Ayah?" Richi bertanya demikian karena dia yakin isi kepalanya sama dengan isi kepala Smith.

"Aku akan mencari tahu tentang orang ini. Apa tujuan mereka sebenarnya,"sahut Smith.

"Sama, aku juga akan melakukan hal yang sama, Yah. Ayah tidak tahu kan kalau aku cukup pandai dalam hal seperti itu,"tukas Lev cepat.

"Tentu saja aku tahu. Aku yakin kamu bukan anak 9 tahun yang tidak tahu apa-apa. Jika kamu memang bisa melakukannya, maka lakukan dengan cepat, Lev. Aku ingin bisa tidur dengan nyenyak," Smith berkata demikian karena ia tahu bahwa anak itu tak mungkin diam saja. Pasti Lev akan melakukan sesuatu. Dan Smith hanya akan mengawasi apa yang dilakukan oleh anak itu.

Hahahaha

Lev tertawa mendengar ucapan Smith. Dia yakin bahwa Smith suatu saat nanti tidak akan terkejut jika mengetahui identitas lain dari ibunya.

Ia merasa bahwa Smith juga bukan hanya pria biasa yang bekerja sebagai pimpinan perusahaan.

Melihat bagaimana Smith yang dengan cepat mengetahui adanya alat penyadap dalam kalung yang dikenakan Richi saja, sudah merupakan sebuah bukti bahwa Smith memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang pada umumnya.

"Dengan senang hati, Yah. Aku akan segera menemukan orang-orang yang ada di balik anak itu."

Lev yang tengah sibuk mengungkapkan siapa dibalik Richi, berbanding lurus dengan apa yang sekarang dilakukan oleh sang ibu.

Irina Rostova, saat ini dia tengah berada di negara Swiss dan mencari tahu tentang kematian Robert Sanders.

Ia juga langsung mendatangi tempat dimana nisan itu berada setelah sampai sana. Ada sedikit getaran dalam hatinya melihat nama itu yang terukir di batu nisan.

Bukan sebuah rasa kehilangan, namun lebih tepatnya karena rasa marah. Irina menggenggam tangannya dengan begitu erat.

"Jika dia memang harus mati, maka dia haruslah mati di tangan ku,"gumam Irina lirih.

"Semuanya menyebar. Dan tanyai setiap orang yang mengenal nama ini!"

"Baik Queen!"

Sebuah perintah sudah Irina turunkan. Dia tidak akan pernah melewatkan barang sekecil apapun informasi tentang pria itu.

Dan selama seharian di sana, tidak ada satu pun informasi yang berguna. Semua berkata bahwa Robert adalah orang yang baik. Mereka juga berkata bahwa Robert meninggal karena penyakit.

"Apa kau percaya itu, Dale?" tanya Irina. Mereka akhirnya memutuskan untuk beristirahat sejenak karena memang hari sudah malam.

"Tentu tidak percaya lah. Dia tidak mungkin seperti itu. Baik itu pasti hanya kamuflase nya saja," jawab Dale. Dia sungguh tidak bisa menerima saat ada orang yang berbicara baik tentang laki-laki itu.

tok tok tok

Cekleek

"Ada apa?" Dale keluar untuk melihat siapa yang mengunjungi kamar Irina.

Ternyata itu adalah seorang pelayan hotel. Dale bisa mengenalinya karena pria itu mengenakan seragam karyawan hotel yang ditempati oleh meraka. Namun pertanyaannya adalah, untuk apa pelayan hotel itu datang? Dale yakin bahwa mereka tidak memesan layanan kamar.

"Maaf Tuan, ada seseorang yang mencari Nyonya. Dia berkata bahwa Nyonya Irina sedang mecari informasi tentang seseorang dan dia mengetahui sesuatu. Orang tersebut ingin menyampaikannya kepada Nyonya Irina sekarang juga. Saya sudah berkata kepadanya untuk kembali lagi besok saja. Tapi katanya dia ingin bertemu sekarang juga."

Dale menoleh ke belakang sebagai tanda meminta kesediaan Irina. Irina pun memberi jawaban dengan menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, bawa orang itu kemari."

"Baik Tuan."

Pelayan itu bergegas pergi untuk mengatakan kepada orang yang ingin menemui Irina.

"Apa kau percaya itu, Irina?"

"Tidak ada salahnya mencoba bukan. Jika tidak sesuai harapan, ya tidak perlu untuk dipikirkan."

Dale mengangguk paham. Dia tahu kalau Irina sudah bertekad untuk mencari tahu bahkan untuk informasi sekecil apapun itu. Jadi, siapapun yang memiliki informasinya maka akan ia dengarkan.

Tok tok tok

Pintu kembali diketuk. Dale bergegas membukanya dan seorang yang dibawa oleh pelayan hotel itu adalah seorang anak kecil. Usianya mungkin tidak jauh dengan Lev.

"Kamu tidak main-main dengan kami kan?" ucap Dale tajam kepada si pelayan hotel.

"T-tidak Tuan. Anak ini berkata sungguh dia mengetahui sesuatu." pelayan itu menjawab dengan sedikit takut.

"Sudah Dale, kita dengarkan dulu saja. Kau masuklah,"ucap Irina dari dalam.

Anak itu dengan percaya diri masuk ke dalam kamar milik Irina. Dia berdiri tepat di depan Irina sekarang.

"Siapa namamu, berapa umur mu dan apa yang kau ketahui" tanya Irina langsung. Dia sebenarnya tidak yakin anak itu akan memiliki informasi yang bagus.

"Nama saya Luise, umur saya 12 tahun. Pria yang Anda cari itu berbeda dengan Pria yang dikatakan oleh orang-orang. Ada dua orang yang memiliki nama Roberts Sander, yang satu memang sesuai dengan foto yang Anda punya tapi yang satunya sangat jauh berbeda. Namun orang yang seperti di foto itu, saat dipanggil Robert malah seperti orang bingung."

Doeeeeng

Irina dan Dale saling pandang. Keduanya mengerutkan alisnya mendengar cerita dari anak yang bermana Luise itu.

TBC

1
mery harwati
Apakah kalung yang dipake Richi hanya sekedar rekaman tanpa ada kamera tersembunyi dibalik kalung itu?
Klo cuma rekaman, Richi masih aman nyawaya, tapi klo disertai kamera tersembunyi dalam kalung yang Richi pake, nyawa Richi jadi taruhan 🤔
Rita
👍👍👍👍👍kibul malah dikibulin
Srie Handayantie
benerr orang licik tuh hrus di lawan dgn cerdik . jgn mau kalah lahh rugii nantii 😅
Dew666
😍😍
Moh Rifti
up
Soraya
yg banyak thor updatenya
Heni Mulyani
lanjut
Miss Typo
Lev dan Richi emang anak² yg pinter cerdas bisa diajak kerjasama, jadi penasaran ban selanjutnya 😁
PengGeng EN SifHa
Benar² sebuah permainan ULAR TANGGA yg akan sulit ditebak.

Dimana richi akan menemukan arti keluarga di tengah² LEV & yg lainnya.

Semangat richi...kamu bener2 menemukan JATI DIRI kamu sendiri..Semangat✊️✊️
PengGeng EN SifHa: inilah kecerdasan anak didunia novel mak...sangat² best👏👏
total 2 replies
GiZaNyA
hohoho Robert Sanders.. siap2 kamu masuk jebakannya Irina..
Nanin Rahayu
anak pintar BS bersandiwara,good job Richi
Rita
wah Lev kmu dewasa sblm waktu nya
Miss Typo
akhirnya Lev tau juga siapa ayah kandung nya itu, mungkin lebih baik bilang juga ke Smith hehe
Azahra Rahma
bagus lev bantu ibumu mengancurkan Robert Sanders/Rodion ,,,buat dia menangis darah
puspa endah
double up thor please💪💪💪🙏🙏🙏🙏🙏
Ema
lanjut ka
Nurjannah Rajja
Akhirnya Lev tau asal usulnya...
GiZaNyA
akhirnya dah tau juga si Lev tentang Ayah kandungnya... gimana Lev... masih mendingan Ayah Smith kan... biarpun bukan Ayah kandung tapi kasihnya tulus ke kamu..
Soraya
semangat thor lanjut
Vie
😢😢😢😢
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!