NovelToon NovelToon
DELMAR

DELMAR

Status: tamat
Genre:Teen / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yutantia 10

"Puas lo udah ngehancurin hidup gue. Inikan yang lo mau? gue tahu lo bahagia sekarang?" Ucap Delmar setelah dia sah menjadi suami Killa.

"Kenapa aku yang disalahin? disini yang korban itu aku apa dia? Aku yang diperkosa, aku yang hamil, tapi kenapa aku yang salah?" Killa bertanya dalam hati.

Siapa sih yang gak mau nikah sama orang yang dicintai? Begitupun Killa. Dia pengagum Delmar sejak dulu. Tapi bukan berarti dia rela mahkotanya direnggut paksa oleh Delmar. Apalagi sampai hamil diusia 16th, ini bukanlah keinginannya.

Cerita ini sekuel dari novel Harga sebuah kehormatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TERKEJUT

"Kak bangun." Killa menepuk nepuk bahu Del yang masih molor walau sudah jam 6 pagi. Walaupun alarm diponselnya verbunyi sejak tadi, dia tak menghiraukannya.

"Ntar telat, udah jam 6 nih. Kalau gak mau bangun ya udah, Killa mau turun kebawah, bantu mama nyiapin sarapan."

"Iya iya, gue bangun." Sahut Del sambil menarik tangan Killa.

"Lo udah gak marah?" tanya Del dengan suara serak khas bangun tidur.

"Masih marah."

"Kok bangunin gue?"

"Terpaksa."

"Siapa yang maksa?"

"Gak ada."

"Terus?"

"Terus gak usah banyak nanya, buruan bangun."

Del mengucek matanya lalu mengubah posisinya menjadi duduk. Sesekali cowok itu masih terlihat menguap.

"Buruan mandi, Killa udah siapin seragamnya tuh." Killa menunjuk dagu kearah baju seragam yang dia letakkan diatas meja belajar. "Bawa sekalian ke kamar mandi."

"Kok baik, katanya masih marah?" Tanya Del sambil turun dari ranjang.

"Bukan baik, hanya tanggung jawab sebagai istri kamu."

"Cie.... yang sok sok an mau jadi istri idaman." Ledek Del sambil mengacak rambut Killa.

"Apasih kak, jadi berantakan kan. Padahal Killa udah capek capek nguncir." Sungut cewek itu sambil berjalan menuju cermin yang ada dialmari lalu merapikan kembali kunciran rambutnya.

Del berjalan mendekati Killa dan menatap bayangan cewek itu dicermin.

"Lo lebih cantik kalau digerai." Ujar Del sambil menarik ikatan rambut Killa hingga terlepas.

Blush, muka Killa langsung memerah karena pujian Del.

"Cantik, tapi bo'ong." Del terkekeh melihat Killa yang melotot lalu berlari menuju kamar mandi dan buru buru menguncinya.

"Dasar kak Del, ngeselin." Teriak Killa sambil menghentakkan kakinya kelantai.

Killa melihat baju seragam Del yang masih diatas meja belajar. Cowok itu terlupa membawa bajunya ke kamar mandi.

Awas aja nanti kalau teriak teriak minta diambilin baju, ogah.

Ternyata dugaan Killa benar, tak berapa lama kemudian terdengar suara Del memanggilnya.

"Kil, Killa, ambilin baju gue."

Killa sengaja diam saja, pengen sekali kali gantian ngerjain Del. Berkali kali Del memanggil Killa, tapi cewek itu sengaja bungkam, dia lebih memilih mengecek tasnya, takut ada buku atau perlengkapan lain yang tertinggal.

Ceklek

Killa menoleh ke arah pintu kamar mandi, terlihat Del yang keluar hanya memakai handuk yang dililitkan dipinggang. Killa menelan ludahnya susah payah, Del terlalu seksi hingga membuat Killa tak berkedip.

"Lagi syuting pura-pura budeg lo, dipanggil dari tadi gak nyaut, sengaja mau lihat gue naked?" Omel Del sambil berjalan kearah meja untuk mengambil seragam.

"Kak jatuh." Lirih Killa sambil menunjuk ke arah handuk Del.

Del yang terkejut sontak langsung menunduk.

"Tapi bo'ong." Killa terkekeh karena berhasil mengerjai Del. "Satu sama, wek." Ledek Killa sambil menjulurkan lidahnya. Del mendengus kesal, merutuki dirinya sendiri yang mudah dikibulin.

"Apaan tuh?" Del menyipitkan matanya sambil menunjuk lantai dibelakang Killa. Killa yang penasaran, langsung menoleh ke arah yang ditunjuk Del.

"Kecoak." Pekik cowok itu hingga membuat Killa terkejut dan berlari memeluk Del. Untuk beberapa detik, meraka masih dalam posisi itu.

"Modus." Cibir Del tepat ditelinga Killa hingga cewek itu tersadar jika sedang memeluk Del. Pantas saja dia merasakan badannya dingin, itu karena dia memeluk Del yang masih sedikit basah karena habis mandi. Cepat cepat dia melepaskan pelukannya. Menyadari ada yang tidak pada tempatnya, Killa buru buru menutup mata dengan telapak tangannya.

"Kak jatuh."

"Basi, udah gak mempan."

Killa menarik sedikit jari telunjuknya keras, mengintip dari celah jemarinya lalu kembali menutupnya rapat.

"Suer."

"Shitt." Umpat Del saat menyadari handuknya sudah teronggok dilantai. Buru buru dia menyaut seragamnya dan lari terbirit birit kekamar mandi.

...*******...

Killa menunggu Shani didekat gerbang, sudah beberapa hari ini Shani mendiamkannya. Kalau bicara dikelas, Killa merasa kurang nyaman, takut ada yang mendengar dan jadi gosip.

"Shan." Killa langsung menghampiri Shani saat melihat cewek itu turun dari ojol. "Gue pengen ngomong, ikut gue bentar." Killa menarik Shani ketempat yang lumayan sepi.

"Apaan sih Kil, bisa ngomong dikelaskan? ngapain harus kesini sih?" Protes Shani sambil melepaskan pegangan tangan Killa.

"Kamu marah sama aku?"

Shani memutar kedua bola matanya malas.

"Gue gak ada hak marah sama lo. Lagian buat apa gue marah?"

"Tapi aku ngerasa kamu ngediemin aku beberapa hari ini."

"Gue cuma kecewa sama lo. Gue capek nasehatin lo tapi gak pernah lo denger."

"Maafin gue Shan. Tapi aku gak bisa ngejauhin Kak Del. Aku sayang dia Shan."

Shani tersenyum kecut mendengarnya. Entahlah seberapa banyak cintanya Killa buat Del, hingga Shani saja lelah mendengar Killa yang terus memuji Del.

"Ada banyak cowok didunia ini Kil. Buka mata lo lebar lebar, cowok bukan hanya Kak Delmar aja. Gue gak tahu sejauh mana hubungan kalian hingga pelukan di halte. Tapi yang lo harus tahu, Kak Del masih berstatus pacar Laura."

Andai aja lo tahu Shan, ststus gue istri Kak Del.

Mata Killa mulai berkaca kaca. Belum pernah Shani semarah ini padanya. Mereka sudah berteman sejak SMP, dan rasanya, sedih sekali saat sahabat terbaik kita tiba tiba menjauh.

Sebenarnya Shani tidak menyalahkan Killa, hanya saja dia mempunyai alasan lain.

"Gue jahat ya Shan?"

Shani menggeleng lalu menghapus air mata Killa yang sempat menetes. "Lo gak jahat, lo berhak kok perjuangin cinta lo. Lagian mereka masih pacaran belum nikah. Gue cuma takut lo disakitin Kil. Gue takut lo cuma di ghosting ama Kak Del. Dia masih pacaran sama Laura tapi udah peluk peluk lo. Gue gak mau lo cuma jadi mainan Kak Del. Lebih baik menjauhkan diri dari luka?"

"Lo yang paling tahu seberapa besar cinta gue sama Kak Del. Dan gue rela terluka demi dia."

Shani membuang nafas kasar. Sepertinya yak ada gunanya menasehati Killa. Cewek itu terlalu bebal.

"Cerita sama gue Kil, sejauh mana hubungan lo dengan Kak Del? Gue pikir kalian gak saling kenal, nyatanya kenapa sampai ada foto lo pelukan sama dia? Lo gak manfaatin Kak Manu buat deket dengan kak Del kan?"

Killa menggeleng cepat. "Aku gak sejahat itu."

"Baguslah." Shani mengehala nafas lega.

Sebenarnya Killa ingin cerita, tapi dia masih belum yakin. Bukankan sebuah rahasia lebih aman jika semakin sedikit yang tahu. Itulah prinsipnya saat ini, dia tak mau Shani sampai tahu kalau dia hamil anak Delmar. Dia tahu Shani bisa dipercaya, tapi dia berjaga jaga dari kemungkinan terburuk.

"Aku pasti akan cerita, tapi gak sekarang. Aku butuh waktu buat itu Shan."

"Gue ngerti, gue juga gak akan maksa lo. Tapi satu hal yang perlu lo tahu. Gue sayang lo Kil, lo sahabat terbaik gue. Dan gue akan selalu dukung lo, akan selalu ada dipihak lo." Ujar Shani sambil memegang kedua tangan Killa.

"Makasih Shan, kamu memang sahabat terbaik aku."

"Udah gak usah melow, Yuk kekelas, bentar lagi bel." Kedua cewek itu berjalan beriringan menuju kelas mereka. Killa merasa lega hubungannya dengan Shani kembali membaik.

...*******...

Setelah bel pulang berbunyi, Del segera mengemasi buku dan alat tulisnya. Sedangkan Miko segera mendekat ke meja Del dan Rey.

"Kumpul dirumah lo yuk Rey? gue lagi males pulang. Bonyok berantem mulu, pening pala gue." Ajak Miko.

"Yuk gue juga lagi gak ada bimbel siang ini." Sahut Manu yang sudah berdiri didekat Miko.

"Pas banget, gue lagi punya film baru." Seru Rey mulai heboh. Kalau masalah kumpul, cowok itu selalu siap. Bahkan rumahnya dia buka 24 jam untuk kumpul bersama teman temannya.

"Wih, cakep tuh." Miko antusias. "Film apaan emang?"

"Idih, sok lugu lo Mik. Kalau Rey, udah pasti film bikiplah. Kayak lo gak tahu aja demenan temen lo itu." Sahut Manu sambil geleng geleng.

"Orang gue masih normal, ya kali mau ngajak kalian nobar spongebob. Junior gue gak bisa on kalau cuma liat sendi pakai bikini." Tutur Rey.

"Kok lo diem aja Del? lo ikutkan?" Tanya Manu.

"Enggak, gue mau pulang aja. Bulan depan kita mau ujian akhir, gue mau belajar aja." Tolak Del. Sebenarnya, belajar bukan alasan utamanya, hanya saja, cowok itu tak mau nobar bikip sementara ini. Doa masih ingat, hari dimana dia memperkosa Killa. Hari itu, mereka berempat nobar bikip sambil mabuk. Alhasil, kecebongnya berenang ke rahim Killa.

"Lo gak usah belajar juga udah pinter. Lagian sejak kapan lo milih belajar daripada kumpul ma kita. Biasanya lo cuma belajar pas Les privat doang habis magrib. Habis les juga biasanya lo kabur dari rumah buat ke club sama kita." Rey memang sangat tahu jadwal Del.

"Ayolah Del, gak seru gak ada lo." Miko merayunya.

"Halah, gue tahu lo ngajak gue biar ada yang beli minuman sama rokok kan? Gak bisa gue, gue udah janji sama nyokap gak bikin masalah sampai ujian akhir." Malas berdebat dengan teman temannya, Del segera memakai ranselnya dan beranjak. "Gue pulang dulu, Laura udah nungguin." Ujarnya sambil berjalan meninggalkan teman temannya.

"Gak seru lo Del." Teriak Rey.

"Gimana nih? nobar bertiga doang?" Miko memandangi wajah kedua temannya bergantian.

"Gimana kalau kita kerumah Del aja. Bonyoknya kan baru pulang dari Maldives, pasti banyak tuh oleh oleh dari sana." Rey mengelurkan idenya.

"Ide bagus tuh." Sahut Manu. "Gue lama gak fitnes, lumayan bisa fitnes gratis dirumah Del."

"Yoi Bro. Kali ini gue setuju. Lo tahukan kalau rumah Del itu definisi surga dunia. Gimana gak kayak surga kalok mau apapun ada. Enak banget buat ngegame, Wi-Fi nya cepet banget. Fitnes, kolam renang, home teater semua ada, pokoknya paket komplit deh. Mau makan apapun juga tinggal bilang sama bik Siti. Dan yang paling bikin gue semangat, ada bidadarinya woi. Si Cea pujaan hati gue." Seru Miko sambil membayangkan wajah Cea, cewek yang ditaksirnya sejak dulu saat Cea masih SD. Tapi Apa daya, dia tak berani mendekat karena takut dengan Delmar.

"Kalau gue sih lebih minat sama nyokapnya Del. Tipe gue banget, cantik, seksi, lemah lembut." Otak gesrek Rey mulai kumat.

"Sadar lo" Miko menggebuk lengan Rey agar cowok itu berhenti melantur. "Mau lo dimakan bokapnya Del yang kayak singa itu." Miko bergidik membayangkan Sean yang mengamuk. Pasalnya dia pernah melihat sendiri Bagaimana pria itu mengamuk saat Del dan dirinya tertangkap polisi karena ikut balapan liar.

"Kalau gitu, kita fix kerumah Del nih?" Tanya Manu sambil menatap Rey dan Miko bergantian.

"Yoi, gue kan pengan makan gratis disana." Jawab Rey sambil menaik turunkan alisnya.

"Ck, kalau urusan mantap mantap ama makan, lo nomor satu Rey." Cibir Manu.

"Yakan gue masih normal Man. Emang lo, habis ditolak Killa langsung gak doyan makan." Ledek Rey sambil menyebikkan bibirnya. "Kalu gue mah, ditolak cewek ya cari yang lain. Populasi cewek lebih banyak dari cowok Bro. Gak usah takut gak kebagian cewek."

"Dasar playboy akut." Maki Manu sambil menoyor kepala Rey.

Karena tahu Del masih mengantar Laura pukang, ketiga anak itu tak langsung kerumah Del. Mereka memilih nongkrong diwarkop Bu ijah sambil ngerokok setelah itu otw ke rumah Del.

Rey menekan bel rumah Del beberapa kali. Tak lama kemudia, terdegar suara pintu yang dibuka. Ketiga cowok itu langsung melotot melihat siapa yang membukakan pintu.

"Killa." Ucap mereka bertiga serempak.

1
nugraheni yuli astuti
Luar biasa
nugraheni yuli astuti
Lumayan
Haniah Fathaniah
hahaha
aca
moga aja aiden g jodoh ma Naomi g suka dpet bekas
Isnaining Asih Fitria
Biasa
Isnaining Asih Fitria
Kecewa
momsky
happy ending
Zieya🖤
aku terpaksa datang balik gara2 cerita Aiden sama Nomie 😂😂😂
Nelly Siboro: saya juga...🤪
padahal udah lama baca ini, tapi lupa cerita, jadi balik lagi deh😆
total 1 replies
Zieya🖤
aku datang balik kemari 🤭🤭🤭🤭
Rafinsa
Luar biasa
Rafinsa
sasa
Rafinsa
anaknya Rey kayaknya ..
Rafinsa
bener Kila.. ada saatnya kita capek berjuang . akhirnya lelah datang . berhenti jauh lebih baik dr pada terus berharap..
Rafinsa
aaaaaa .. gue ikut nangis bacanya thor...
Rafinsa
pernah ada dalam harapan seperti ini.. ternyata susah.. ..rasa itu kayak hujan pake formalin .🤦
Rafinsa
LDR yg paling jauh... beda perasaan.. Mak jleb banget dah ..
Rafinsa
Luar biasa
betriz mom
seandainya saya baca on going ini cerita pasti mengira Killa meninggal dan yang akan author siapkan sebagai ibu pengganti pasti Naomi, secara sudah putus sama Aiden.

bagus banget cerita ini Thor....salah semua cerita mu sepertinya memang bagus 👍🏼🙏😍😍😍😍😍
betriz mom
ya kali mau sad end, sangat menyesal kalau sad end Thor.....ga sanggup readers 😭😭😭
Susi Akbarini
❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!