Kayla Agustina, nama yang terdengar seperti melodi indah di tengah malam yang sunyi. Namun, kehidupan gadis muda ini tidaklah seindah namanya. Sepuluh tahun yang lalu, ibunya meninggalkannya untuk mengejar kehidupan yang lebih baik dengan pria lain, meninggalkan Kayla yang masih berusia sepuluh tahun dengan luka yang dalam. Ayahnya, yang berusaha keras untuk mengisi kekosongan itu, akhirnya berhasil membalikkan keadaan dan membuat keluarga mereka menjadi salah satu yang terkaya di kota.
Tapi, kebahagiaan yang Kayla rasakan tidak berlangsung lama. Ayahnya tiba-tiba meminta dia untuk menikah dengan seorang laki-laki bisu, yang membuat Kayla merasa tidak percaya dan marah. "Aku tidak mau menikah dengan pria bisu! Papa rela mengorbankan aku hanya karena harta?" Valeria membentak papanya dengan emosi yang meluap.
Siapa sebenarnya laki-laki itu? Apa alasan ayahnya meminta Kayla menikahinya? Dan apa yang membuat Kayla begitu menolak? Mari baca kisah mereka di "Terpaksa Menikahi CEO Bisu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TMCB
"kau boleh menyukai siapa saja, tapi jangan sampai kau menginjak orang lain untuk kepentingan pribadi mu sendiri, itu adalah perbuatan orang munafik," ucap Reyhan yang notabene nya memang tidak suka dengan Rahel sejak dulu.
"Sudahlah, aku tidak ingin berdebat lagi, Rahel, aku sudah memaafkan mu, mulai sekarang jangan melakukan hal seperti itu lagi, dan maafkan aku, soal perasaan mu itu, aku tidak bisa membalas nya, aku sudah menyukai orang lain, aku baru menyadarinya sekarang," ucap Aldo panjang lebar.
Rahel yang mendengar itu seketika terdiam, darah nya mendidih mendengar hal tersebut dia bahkan mengepalkan kedua tangannya menahan emosi.
"Sudah menyukai orang lain? Kak Aldo, apakah selama ini kau mempermainkan perasaan ku? Apakah kau mendekati ku hanya untuk membuat Kayla cemburu?" ujar Rahel dengan suara yang bergetar.
"Aku tidak tau, intinya setelah aku kehilangan Kayla beberapa hari terkahir, aku mulai menyadari kalau aku memiliki perasaan lain terhadap nya," jelas Aldo dengan wajah datar.
"Tapi dia sudah berjanji tidak akan menyukai mu lagi," ungkap Rahel.
"Itu tidak mungkin, Kayla hanya marah padaku, dia menyukaiku selama satu tahun lebih, mana mungkin dia bisa melupakan ku, jika dia datang lagi dan mengejar ku seperti biasanya, aku akan welcome," entah apa yang membuat laki-laki ini percaya diri begitu berlebihan.
"Kau mimpi," kata Reyhan yang merasa jijik mendengar pernyataan Aldo barusan.
"Iya, itu benar-benar hanya mimpi, karena aku baru saja melihat Kayla keluar dari mobil seorang laki-laki, dia terlihat berbeda," jelas Rahel membenarkan ucapan Rayhan.
"Apa? Kayla sudah masuk kampus kembali?" ujar Aldo dengan tatapan penuh harap.
"Ya, tetapi dia di antar seorang laki-laki dengan mobil mewah, ini berbeda dari biasanya, ini bukan mobil yang dia bawa untuk kuliah seperti sebelumnya," jelas Rahel lagi.
"Katakan kepada ku di mana dia sekarang? Katakan," Aldo yang terlalu bersemangat memegang kedua pundak Rahel ia ingin Rahel mengatakan di mana Kayla.
"Aku, aku melihat nya masuk ke perpustakaan dengan Vania," jawab Rahel lagi.
Seketika Aldo mendorong Rahel ke samping, dia pun berjalan cepat bahkan sesekali berlari kecil menuju perpustakaan.
"Anak itu benar-benar," ucap Rayhan yang kemudian mengikutinya dari belakang.
Sementara Rahel di tinggal sendirian di sana.
"Padahal aku bilang kalau Kayla di antar seorang laki-laki, tapi kenapa dia seolah-olah tidak mendengar ku dan hanya fokus dengan kedatangan Kayla?" gumam Rahel sambil menatap kepergian dua orang yang tadinya berdiri di hadapannya.
Sementara itu di perpustakaan ...
"Buku mu ku bawa pulang saja, aku sudah lelah mencatat nya," kata Kayla sambil membereskan buku-buku yang ada di atas meja perpustakaan.
"Tidak masalah, kau bisa mengembalikan nya setelah selesai," jawab Vania yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"Oke," balas Kayla singkat.
Namun di saat mereka hendak berdiri dan melangkahkan pergi dari perpustakaan tersebut, Aldo dan Reyhan pun tiba.
"Kayla!" panggil Aldo yang saat itu bergegas menghampiri Kayla.
Kayla menatap Aldo yang saat ini berdiri di hadapannya dengan tatapan dingin, dia tidak tau apa tujuan laki-laki itu kali ini menghampiri nya, ini juga yang pertama kalinya Aldo datang dan memanggil namanya.
"Apa yang kau lakukan di sini?" ucap Vania dengan tatapan jijik.
"Kayla akhirnya kau kembali ke kampus, kemana saja kau beberapa hari terkahir, kenapa kau tidak datang? Aku ingin bicara padamu sebentar," ucap Aldo penuh harapan.
"Aku punya beberapa kesibukan yang tidak bisa di jelaskan, oh ya sebaiknya kau minggir, kami ingin keluar," jawab Kayla dengan wajah tanpa ekspresi.
"Kayla aku mohon, aku sudah tau semuanya, dan aku tau aku salah, aku benar-benar minta maaf," ucap Aldo sambil memegang pergelangan tangan Kayla.
"Maaf? Oh aku sama sekali tidak membutuhkan kata-kata itu, simpan saja untuk diri mu sendiri," ucap Kayla sambil menarik tangan nya dan kemudian berlalu pergi dari hadapan Aldo dan Reyhan.
"Cinta yang terlambat lebih murah dari pada rumput," bisik Vania sambil menepuk-nepuk pundak Aldo sebelum dia berjalan pergi dari perpustakaan tersebut.
Sementara itu Aldo yang melihat perubahan sikap Kayla sedikit tertegun, karena sebelumnya Kayla selalu lembut dan ceria saat bicara dengan nya, kini senyum kecil pun bahkan sudah tidak lagi dia tunjukkan.
"Sudahlah, ayo keluar," kata Reyhan yang sebenarnya juga sedikit syhok dengan perubahan Kayla, namun dia tau semua itu juga karena perbuatan Aldo.
"Kayla, dia benar-benar berubah," ucap Aldo dengan bibir bergetar.
"Ya, terkadang rasa sakit hati seseorang akan membuat kepribadian nya berubah," lanjut Reyhan.
"Tidak masalah, dia mengejar ku selama satu tahun terkahir, aku yakin Kayla pasti masih mencintaiku, meskipun dia berubah, sekarang adalah giliran ku untuk mengejar nya," kata Aldo dengan semangat berapi-api.
"Terserah kau saja, semoga berhasil," ucap Reyhan memberi semangat.
Beberapa jam pun berlalu ...
Kayla yang hari itu hanya mengambil dua mata pelajaran kini memilih pulang mengunakan taxi.
Sedangkan Vania masih sibuk membantu ayah nya di ruangan sang ayah, seperti biasa itulah yang di lakukan ayah nya untuk membuat Vania kelak mengerti bagaimana menjadi seorang dosen, karena cita-cita Vania ingin menjadi dosen seperti papa nya.
"Kayla sudah masuk hari ini?" tanya ayah nya kepada Vania.
"Iya ayah, dia masuk hari ini," jawab Vania sambil fokus dengan buku yang ada di hadapannya.
"Dia saat ini sedang berada dalam guncangan, di paksa papa nya untuk menikah dini, kau sebagai sahabat harus lebih peduli, jangan menghasut nya, ingat kalau suaminya bukan lah orang yang bisa di lawan," ujar sang ayah menasehati.
"Iya yah aku tau itu," sahut Vania.
Sementara itu di sisi lain,
"Aku pikir jadi CEO juga tidak perlu bekerja, ternyata mereka bahkan belum pulang sampai sore seperti ini," ucap Kayla yang saat ini merasa bosan di apartemen Xavier sendirian, sedangkan dua pelayan nya entah pergi ke mana, dia tidak melihat mereka sejak kembali dari kampus.
Namun tiba-tiba terdengar suara ricuh dari taman belakang apartemen, entah apa yang terjadi dan hal ini membuat Kayla bergegas turun untuk melihat keadaan di sana.
Lima menit kemudian Kayla pun tiba di taman belakang apartemen dan melihat pemandangan yang baginya lumayan mengejutkan.
"Astaga, apa yang kalian lakukan?" ucap Kayla sambil menahan tawa.
"Ini loh non, kami di suruh tuan besar Hillman, katanya taman belakang apartemen tuan muda yang masih sangat kosong itu harus di jadikan kebun mini," ucap BI Ema yang saat itu wajahnya cemong karena tanah.
"Ya saya yang seharusnya jaga gerbang juga turun tangan untuk mencangkul," ucap pak Hanif.
Kayla yang melihat itu sudah tak bisa menahan diri untuk tertawa.
"Hahah, Kakek benar-benar orang yang aneh ya, tapi ini terlihat sangat asik," ucap Kayla sambil cekikikan.
Namun dia segera menghampiri mereka entah itu untuk melihat lebih dekat atau bergabung
Next?
jgn hrp kau bs mncapai kay...
bikin kapok dy kk
mn xavier... bkn ny jmpt istri ny
lgsg bgkar z...