HOT MOTHER & MR.BILLIONAIRE

"Hah!" Dante menghela napas berat dengan wajah yang di penuhi emosi, hp itu ia genggam dengan erat.

Prak!

Hp iPhone type seri terbaru yang baru beberapa Minggu lalu release, pun, ia banting sekuat mungkin ke atas meja hingga membuat layar hp nya retak.

Lihat bagaimana caranya Dante beranjak dari duduknya membuat kursi itu terjungkal.

"Dave!" teriakannya membuat telinga orang-orang yang sedang rapat interen itupun menjadi sakit, suaranya melengking tinggi.

Membuat Dave mengernyit kesal, Ada apa lagi ini? geram Dave dari dalam hatinya, "Tuan?"

"Kau dan Mark ikut aku, sekarang!" tandasnya dengan suara yang lantang sembari menunjuk wajah keduanya.

Mobil yang di kemudikan Dave pun melaju dengan kecepatan tinggi, mengikuti keinginan tuan muda Dante.

Mark yang duduk di samping Dave pun sudah harap-harap cemas, dia bahkan berpegangan kuat pada handle pintu bagian atas.

Ya Tuhan, ada apakah gerangan dengan harimau ini? Siapa yang sudah berani menyinggungnya?

Tiga meter jarak mobil degan lampu merah, hampir saja Dave menabrak truck tronton di depan mereka.

"Brengsek!" pekik Dante seraya memukul bagian atas jok kemudi, "Minggir!" lagi-lagi Dante memerintahkan sesuatu dengan nada emosi.

"Tuan tenanglah, nona Alka pasti baik-baik saja, dia bukan wanita yang lemah."

Benar, tepat seperti apa yang di katakan oleh Dave bahwa Alka adalah gadis yang kuat, selama enam tahun lamanya dia menjaga dan mendidik El dengan baik.

Tak salah jika Alka di nobatkan sebagai hot mother, namun Dante tak bisa menerimanya begitu saja.

Dia tetap memaksa Dave untuk berganti posisi, menyebabkan kerusuhan di dalam mobil.

"Aku tuan mu ingat itu baik-baik, jika kau memang pengikut ku yang setia, maka menurutlah Dave!" Dante bahkan sampai menarik kerah kemeja Dave dengan begitu kuatnya.

"Tuan tenanglah!" seru Mark yang mencoba untuk menenangkan Dante.

"Jika Tuan tetap bersikap seperti ini, saya akan menurunkan Tuan di tepi jalan!" ancam Dave tak kalah seramnya, bahkan sampai berani mencengkeram kuat dan menepis tangan Dante darinya.

Dante langsung terdiam dan duduk manis, seketika wajah El melintas di benaknya. Waktu terus berjalan dan sikapnya tadi bisa membuat El lebih lama menunggu di sekolah.

Lampu jalan pun berubah hijau, dan Dave bisa mengemudikan mobilnya dengan tenang sekarang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tak seberapa lama ketiganya pun sampai di Kylen Group, Dante bergegas turun mendahului kedua asistennya.

Dengan dada yang bergemuruh hebat Dante melangkah, dan di depan pintu seorang security menahannya, "Selamat pagi, mohon untuk memperlihatkan ID Cardnya, Tuan -"

Bugh!

"Akkkhh!!!" pekik security itu kesakitan setelah perutnya di tendang, dia sampai terduduk di lantai.

"Lebih baik kau gali kuburan sebanyak-banyaknya, di sini pun kau tidak berguna!"

Tanpa mau menjelaskan siapa dirinya yang sebenarnya, Dante bergegas masuk ke dalam yang langsung di susul oleh kedua asistennya.

"Alka! Alka! Alka!" suara Dante memenuhi udara dan membuat semua mata menyorotinya.

Mereka berbisik-bisik, Siapa lagi pria itu, apakah dia lelaki yang membeli Alka?

Entahlah, kalau di lihat dari style nya seperti bukan pria biasa.

Dan masih banyak lagi gumaman tak bermutu dari mulut tak berkelas itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ketiganya sudah berada di ruangan Arron, saat ini ruangan itu terasa seperti kamar mayat yang di berada di dalam goa es beku.

Dave yang sudah mengecek cctv pun segera memperlihatkan video tak menyenangkan terhadap Alka, betapa geramnya Dante yang melihat bagaimana Alka di lecehkan oleh Asisten Manager itu, lalu mendapatkan kekerasan fisik dari mereka.

Arron benar-benar tak menyadari apa yang telah terjadi di Divisi Keuangan, dia hanya berkutat dengan pekerjaannya.

"Tuan muda -"

"Kau mencari mati! Di mana Alka, istriku!"

Kalimat terakhir Dante membuat Arron tercengang, "Bawa Alka kehadapan ku, dan kalian berdua, seret mereka yang terlibat ke hadapanku! Tanpa terkecuali termasuk orang yang telah mengunggah video itu!"

Gemetar-gemetar di kaki Arron perlahan membuatnya tak berdaya, di mana ia akan menemukan Alka di kantornya yang cukup luas ini?