NovelToon NovelToon
LSistem: Legend Martial Of Universe

LSistem: Legend Martial Of Universe

Status: tamat
Genre:Fantasi / Petualangan / Fantasi Timur / Spiritual / Reinkarnasi / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Erwin Stayly

Seorang pemuda titisan dewa dari dunia tiny, merangkak maju demi meminta ke adilan untuk keluarga nya hingga membawa pemuda itu ke pertarungan hidup dan mati bersama dewa penguasa tertinggi yang mengusai alam itu.

Qin yan, seorang pemuda tegar, jenius dan berbudi pekerti harus menerima kenyataan kalau diri nya adalah seorang cacat. Namun takdir berkata lain, dewa merencanakan kehidupan nya agar mampu mengalahkan Kaisar dewa sage yang menguasai ruang dan waktu. Hingga ia di bawa pulang oleh di mensi dan mengalami kebangkitan kedua.

Di sini ia akan membangun kembali semua nya dan merubah takdir semua orang termasuk diri nya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erwin Stayly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Juga Seorang Tabib.

"Tidak......!!!"

Wanita itu kemudian mengaktifkan kertasnya dan....

BOOOOMM.....

Toko di mana mereka pijak langsung meledak, sekitar lima kompleks di sekitarnya juga ikut hancur. Terkena efek ledakan nya.

Qin yang dan lainnya terlempar jauh dari sana, ditindih oleh bebatuan bangunan.

"Apa yang terjadi.?"

"Huh." Qin yan tersadar, ternyata tadi hanyalah imajinasi nya saja.

Kemudian berbalik kearah suara itu. Seorang kakek tua berjalan ke arah mereka.

"Kakek...." Wanita yang memegang kertas peledak itu langsung menuju ke arah kakek itu.

"Xiu er, apa yang terjadi.? Kenapa ribut ribut.?" Tanya kakek itu.

"Tidak kok kek, aku hanya memeriksa kertas ini. Apakah ini asli atau bukan." ia menunjukan kertas itu pada kakeknya.

"Hm... "Kakek menyipitkan matanya melihat kertas itu.

"Coba sini." Kertas itu ia ambil lebih dekat lagi.

Tiba tiba mata kakek itu terbelalak, tanganya gemetar memegang kertas itu.

"Xiu er, kau dapat darimana kertas ini.?"

"Dari pemuda itu kek. Memangnya ada apa." Ia bertanya dengan heran.

Tanpa menhjiraukan cucunya lagi, kakek itu berjalan ke arah Qin yan.

"Anak muda, apa kau yang membuatnya.?"

Qin yan menggeleng gelengkan kepalanya.

"Bukan aku kek, tapi guruku." Bohong Qin yan pada mereka.

"G-gurumu, apakah gurumu berniat menjual pola ini.?"

Qin yan langsung mengambil kertas itu.

"Tidak perlu, guruku sudah merasa terhina karena kalian tidak mempercayai pola ini tadi."

"T-tapi anak muda, aku akan membayar berapa pun yang kamu mau."

"Tidak tertarik." Ia langsung keluar dari sana.

Belum sampai keluar, tidak sengaja ia menabrak seseorang.

Bruk...

Kertas pola Qin yan langsung terjatuh, benda yang dibawa pemuda itu juga terjatuh.

"I-ini, pola ini.?" Pemuda itu menatap Qin yan dengan heran.

"Darimana kau mendapat kertas pola ini.?" Tanya pemuda itu.

"Ini miliku, sini." Qin yan kembali mengambilnya. Ia berdiri dan beranjak pergi.

"Tunggu! apa kau master pola prasasti yang dibicarakan ibu itu.?"

"Huh." tanpa sadar Qin yan berbalik lagi kearah pemuda itu.

"Aku tadi membeli beberapa kertas seperti itu dari seorang ibu ibu. lihat ini." Ia mulai menunjukan kertas lembaran yang di pegang dan itu sangat mirip dengan punya Qin yan.

Tidak salah lagi, itu memang buatan Qin yan. Itu berarti, bangsawan yang ibu katakan tadi adalah pemuda ini.

"Awalnya aku tidak percaya pada ibu itu, namun setelah di buktikan. Efek kertas itu meledakan lima kompleks sekaligus."

"Hah, lima kompleks sekaligus.?" Kakek dan orang yang ada ditoko itu langsung terkejut.

"Jadi, apa kau akan menjual kertas pola itu.?" Tanya pemuda itu lagi.

"Ya.. Aku memang menjualnya." Qin yan melirik kertas pola di tangannya.

"Ini harganya...."

"100 ribu, aku akan mengambilnya."

Qin yan langsung terkejut mendengarnya.

"Tidak, kami akan membayar 110 ribu." Ucap kakek di belakangnya sambil menatap kertas pola itu.

"Tuan, maafkan kami atas ketidak sopanan kami tadi. Aku benar benar tidak mengajari pekerja tokoku ini." Kemudian kakek itu membungkuk hormat.

"Kakek.."

"Kakek."

Qin yan dan cucu kakek itu berteriak bersamaan. Di saat ini, Qin yan menghentikan kakek itu untuk membungkuk.

"Yang tua tidak boleh membungkuk pada yang muda hanya karna masalah sekecil ini. Ini ambillah."

Qin yan memberikan kertas itu pada sang kakek.

"Terimah kasih." Ucap kakek itu dengan syukur.

"Tuan, aku akan membelinya dengan harga 120 ribu." Pemuda itu menghentikan Qin yan.

"Tuan muda Yang, kami yang duluan membelinya. Sebenarnya pemuda ini menjual polanya pada kami." Ucap kakek itu dengan sopan padanya, lalu berbalik menatap tajam pada pelayan tokonya.

"Masalah dimana pola itu terjual, tergantung pada pemiliknya. Bagaimana tuan.?"

Qin yan jadi bingung.

"Um... kalau begitu ambillah." kemudian ia memberikan kertasnya pada pemuda itu.

"Tidak, 150 ribu. Aku akan mengambilnya." Kakek itu berteriak.

"160 ribu." Jawab pemuda itu.

"180 ribu." Bantah sang kakek.

"200 ribu." Mata pemuda itu mulai ragu.

"Tidak, 300 ribu. Kau tidak bisa mengambilnya dariku. Hah hah hah...." Kakek itu mulai terengah engah mengatakannya.

"Kakek." Cucunya datang memapah kakek berdiri.

Pemuda itu tak bisa apa apa, ia hanya bisa diam karena tak punya cukup uang. Semua uang nya telah di habiskan untuk kertas pola sebelumnya.

"Selamat kakek, ini untukmu." Qin yan dengan senang hati memberikannya.

"Terimah kasih tuan. Xiu er, pergi ambil uangnya." Kemudian ia kembali tersenyum pada Qin yan.

Dengan berat hati Xiu er pergi mengambil uang, lalu ia kembali lagi dengan membawa sebuah kartu.

"Ini, ambillah didalamnya setara dengan 300 ribu koin." Wanita itu menatap Qin yan dengan tajam.

"Hahah... terimah kasih." Ia juga tak sungkan sungkan mengambil uang itu.

Kemudian ia beranjak pergi.

"Tuan, tidak minum teh dulu." Tawar sang kakek.

"Oh tidak perlu, orang tuaku mungkin akan mencariku. Dan juga......" Qin yan berbisik padanya.

"Jika kau memperkerjakan orang seperti mereka, niscaya daganganmu tidak laku."

Kakek itu mengangguk ngangguk sambil menatap tajam pada pelayannya.

"Terimah kasih atas perhatiannya tuan."

"Oke kalau begitu, aku pergi dulu."

Qin yan pergi dari sana, kakek itu hanya menatap punggungnya.

"Xiu er, pemuda berbakat seperti itu kenapa kau tak memperlakukan dengan baik. Sepertinya kau kurang beruntung. Dimasa depan, mungkin ia akan menjadi orang yang mendominasi." Kakek itu menghela napas kecewa.

Lalu menatap tajam pada pelayan.

"Kalian semua, aku pecat."

_______

Qin yan tertawa dalam hati.

"Hahah.... 300 ribu hanya untuk pola simbol tingkat rendah. jangankan satu, seribu kertas pola pun dapat kubuat dalam waktu sejam. Kenapa harus pusing mencari uang."

Qin yang benar benar bahagia menatap kartu itu. Kali ini, akan banyak makanan yang dapat dibelinya.

"Tuan."

Qin yan berbalik saat ada orang yang memanggilnya. Ternyata pemuda itu masih mengikutinya.

"Ada apa.?"

Pemuda itu menatap Qin yan sambil tersenyum.

"Tuan, perkenalkan, namaku Yang Min. Jika tuan punya kertas pola lagi, maka anda bisa mencariku."

Ia memberikan kartu namanya pada Qin yan.

"Tenang saja, jika guruku menuliskan beberapa pola lagi. Nanti akan kucari dirimu.."

"Terimah kasih tuan."

"Oh yah, jangan panggil aku tuan. perkenalkan namaku Qin yan."

Mereka saling bersalaman.

"Senang bertemu denganmu saudara Qin yan. Tunggu, Qin... Kau berasal dari keluarga Bulu Biru.?"

Qin yan mengangguk.

"Ya."

"Hahah... saudara Qin, aku Yang min putra dari walikota. Nanti kalau ada yang menggagumu tinggal beritahu namaku."

"Ya terimah kasih. Oh, juga jangan sembarang kau berikan pola itu pada orang lain. Guruku orangnya sangat sensitif, mungkin ia akan mengamuk jika ada yang berani yang meniru buatannya."

"Ya, aku mengerti. Selamat jalan."

Kemudian Qin yan pergi meninggalkannya.

Sebelum kerumah, ia membeli beberapa makanan untuk menjadi cemilan dalam perjalanan. Membeli baju yang cocok, sembako serta makanan kesukaan Qin yue.

_______

Di rumah, Ibu Qin yan sudah di desak oleh seorang pria paruh baya.

"Di mana Qin yan, cepat beritahu aku." Ucap orang itu dengan kasar.

"Aku tidak dimana Qin yan, sejak tadi ia belum kembali. Aku ingin pergi mencarinya dulu." Ucap ibunya dengan khawatir.

"Jangan pergi kemana mana, aku tahu, kau ingin merikan diri. Jika kau berani melarikan diri dariku maka jangan salahkan aku."

"Jangan salahkan apa.? Siapa yang berani menyentuh ibuku." Ibu dan pria paruh baya itu menoleh kearah pintu. Qin yue juga mengikuti mereka.

Di depan pintu, seorang remaja laki laki yang tingginya sekitar 165 menatap pria paruh baya itu dengan tajam.

Dengan rambutnya yang panjang, di ikat kebelakang dan menyisahkan dua poni yang bergantung di sisi samping wajahnya, hingga menampilkan lambang V merah sebagai tanda kepemilikan kyubi.

Membuat aura ketampanan nya makin memukau.

"Q-Qin yan." Ibunya tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Qin yue menggosok matanya berulang kali.

Di depan pintu, Qin yan masihlah Qin yan yang dikenal. Namun penampilan dan aura anak ini sedikit berubah. Auranya lebih ke tahap yang lebih dewasa, bahkan ibunya saja hampir tidak mengenali anaknya sendiri.

"Qin yan, jadi kau yang namanya Qin yan yah. Kau telah membuat anakku tersiksa, jika kau tak bisa mengembalikan anakku seperti semula maka aku akan membunuhmu." Ucapnya dengan marah.

Qin yan mengangkat alisnya.

"Oh, kirain siapa. Ternyata ayahnya Qin Ji toh. Kenapa? Kukira kalian tidak datang mencariku. Ada apa dengan anak sombong itu, apakah dia sudah melupakan harga dirinya hingga ayahnya sendiri datang berkotek kotek disini." Qin yan maju ke arah ayah Qin ji.

"K-kau..." Napas ayah Qin ji terengah engah menatap cemohan Qin yan.

"Jangan kira hanya karena kau telah mengalahkan beberapa anak kau telah sombong padaku." Emosi ayah Qin ji makin memuncak.

"Apa ini? Ayah dan anak itu sama saja, tidak memperhatikan sebelum berbicara. Memangnya salah siapa Qin ji begitu, kenapa kau tidak mendidik putramu dengan baik hingga ia meremehkan lawannya sendiri di pertarungan. Jika itu pertempuran asli, niscaya, ia sudah lama kubunuh."

Wajah ayah Qin ji makin gelap mendengarnya.

"Tapi, kasihan juga. Mari, antar aku kerumahmu, aku mau lihat keadaan anak itu."

"Cepatlah." Ayah Qin Ji tidak sabar keluar rumah.

"Hei, setidaknya sopanlah sedikit. Nyawa anakmu berada di tanganku. Cepat, minta maaf pada ibuku, karena kau berani membentaknya tadi."

Tubuh pria itu gemetar.

"Qin yan, apa kau mau kubunuh hah.?" Aura membunuhnya muncul.

"Oh, bunuhlah aku sekarang juga. Anakmu juga terbunuh nantinya karena takkan ada yang bisa menyelamatkan nya. Sekarang kau pilih, Egomu atau anakmu.?"

Ayah Qin ji menggertakan giginya dengan erat. Lalu maju membungkuk pada ibu Qin yan.

"Nona Qin Yin, aku minta maaf atas perlakuan kasarku tadi. Mohon jangan disimpan dalam hati."

Ibu memandangi Qin yan, Qin yan hanya mengangguk padanya.

"Sudah ayo pergi."

Ayah Qin ji bangkit dengan wajah memerah karena emosi. Ia menatap Qin yan dengan tajam lalu mengikuti Qin yan dari belakang.

Sampai di rumah Qin ji, disana ia melihat seorang ibu sedang menangis melihat seorang pemuda terbaring di ranjang sambil mengalami kejang kejang. Seperti orang kesurupan. Dialah Qin ji, orang yang telah meremehkan Qin yan dalam pertarungan.

Ketika ia masuk, ibu Qin ji melihat suaminya masuk. Jadi ia bergegas kesana.

"Suamiku siapa dia.?" Tanya nya.

"Dia? Dia adalah orang yang telah membuat putra kita jadi begini." Jawab ayah Qin ji dengan penuh amarah.

"Qiin... Yaan...." Dengan emosi, ibu itu langsung menampar Qin yan.

Qin yan langsung menangkap tangannya.

"Tenanglah bibi, tidak perlu melakukan ini. Sama saja, tidak akan berguna kok." Ucap Qin yan sambil tersenyum.

"K-kau... apa yang kau lakukan pada Qin ji.?" Dengan geram ibu Qin ji bertanya.

"Ayolah, kenapa aku terus disalahkan. Datang satu begini, satu lagi begitu. Memangnya anak kalian ini anak emas, sopan sedikit saja tak bisa." Qin yan dengan kesal pergi ketempat Gin ji.

Para tabib yang kebingungan langsung menghindar.

Ia langsung menyeringai lebar ke arah Qin ji.

'Bagaimana rasanya, kau puas.?' Qin yan mengirimkan sinyal telepati menggunakan energi mental.

Qin ji langsung ketakutan, sorot matanya mengatakan kalau ia sangat menderita. Ia menyesal telah meremehkan Qin yan, menyesal telah menghinanya di depan umum. Pohon yang ia tanam, buahnya ia tuai sendiri. Dalam matanya mengatakan, kalau ia takkan lagi mencari masalah dengan Qin yan kedepannya.

Qin yan hanya menghela napas ringan, setelah itu ia menekan dantian di dadanya. Lalu diputar 360° dan di turunkan ke dantian perutnya.

Setelah itu, Qin ji berhenti bergerak, napasnya kembali pulih. Ibu dan ayahnya datang kearahnya dengan khawatir. Mengatakan apa dia baik bail saja.

"Tenanglah, dia sudah baikan sekarang."

Kedua orang itu saling memandang, bahkan para dokter di belakangnya tidak tahan untuk tidak berbicara.

"Itu tidak mungkin, kami sudah memeriksanya berkali kali. Namun tak bisa menemukan apa apa. Kenapa kalian harus percaya pada anak ini.?"

Qin yan langsung menatap mereka dengan tajam.

"Aku yang telah membuatnya jadi begini, aku juga yang tahu cara mengembalikan nya. Kalian tahu apa? jadi jangan main main denganku. Karna disini, aku juga seorang tabib. Pengetahuanku juga tidak kalah dari kalian. Jika kalian tidak mampu menyembuhkannya maka kalian harus koreksi diri. Kenapa juga memprovokasi orang lain demi melindungi harga diri."

Para tabib diam tak berkutik, memang apa yang dikatakan Qin yan memang benar adanya. Itu bukan kesombongan, melainkan pelajaran bagi orang yang tak ingin penghargaan nya diambil orang lain. Itupun jika melawan, maka akan berurusan dengan tatapan dewa pembantai. Makanya mereka tak berani menatapnya sedikitpun.

Qin yan langsung mengambil kertas dan pena, menuliskan beberapa resep obat didalam nya lalu menyerahkan nya pada ayah Qin ji.

"Ini, pastikan kau berikan ini pada putramu."

Ayah Qin ji menatapnya dengan ragu ragu.

"Kami tak memerlukan ini." Jawabnya dengan singkat sambil membuang kertas itu.

Qin yan, malah tertawa mendengarnya.

"Terserah, jika kalian memang ingin putra kalian sembuh dalam waktu setahun. Yah tidak apa apa."

Kemudian pergi keluar, di belakang, suami dan istri itu mengambil kertas itu wajah pucat.

Hanya tinggal menunggu besok, pertarungan semi final akan di mulai.

1
azizan zizan
lebih baik buat mc dari sampah sampai mendapat warisan itu lebih bagus daripada ada sistem yang hanya untuk panjagang saja..
azizan zizan
ada sistem tapi tiada fungsi..sistem hanya untuk panjangan sahaja tiada gunanya juga mewujudkan sistem..yang tiada kelebihan apa pun...
azizan zizan
Thor kereta apa ada ngak tuh...sebab fotonya aja boleh ada masa ngak ada kereta atau kapal terbang kan senang mau gerak ke mana2..
azizan zizan
wah zaman kuno moden ini cerita Nih...siap boleh toto2an lagi..peerrggghhh
Rob Abas
Lumayan
Gominam Angelia Putry
ini cerita macam apa ini kata nya reinkarnasi yg hidup ribuan tau tp kultivasi nya kek keong sytem jd ga guna kalo dari awal mah ga usah make sistem dan reinkarnasi meski tubuh lemah pasti tau metode penguatan asli mc ny kek goblin lemah 😞😞 padahal bagus cerita awal2
Yuda Suastika
kok ada tugas bu guru thor,,maksudnya apa?
Yuda Suastika
njuuut
arif A.R
knpa suara ledakan dan pertempuran koq gak ada lagi thor pdahal yg cerita satunya ada
Fahrur Rozi
benar juga mirip di komik xiaoyan.
tapi di komik menjadi alkemis dan bisa bertarung
Fahrur Rozi
kok mirip komik xiaoyan tapi alurnya berbeda
Fahrur Rozi
aneh yaa, katanya si MC udah hidup ribuan tahun tapi Kenapa masih seperti blm pernah pengalaman soal pelelangan Juga terkager masalah besarnya penghasilan koin emasnya..
Fahrur Rozi
fungsinya apa kalau ada sistem, knp hany diam ajah dn memberikan kekuatan yg luarbiasa.
Mkh 18
Luar biasa
byanto
😂😂😂😂😂
Kaisar surgawi
sangat buruk, system tidak berguna
KuPenjahatUsil
hidup 5ribu thn tapi betul2 permula tak penah lihat wanita cantik. rosak apa plot rikenasi dan plot sistem kuat. Bosanlah baca cerita permula kelaut syok sendir.
KuPenjahatUsil
apa2 an. betul2 cerita permula bukan rikinasi. naik level kura2, harap power maintel tapi tiada apa kelebihan. rikenasi ada sistem lgi. tapi cerita bertele2 pening nak fahamnya
KuPenjahatUsil
ingatkan mc nya mati atau cacat..
14 sudah bercucuk tanam. rumput saja masih jarang kok 😂 jangan kata umur 5000 tapi sifat mc tak ada langsung org berumur tua hanya sedapkan jalann cerita rikenasi tapi cerita permula
KuPenjahatUsil
becoh saja cari musuh. tapi tahu takut musuh ganggu keluarganya 5000 tamaknya serupa ngak penah pegang uwang tuh mc
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!