Minamoto Haruki adalah seorang pemuda yang hancur. Kebahagiaan dan kehidupannya porak-poranda ketika kekasihnya, Yoshimoto Sakura, tewas dalam sebuah kecelakaan tragis. Diliputi penyesalan dan keputusasaan, Haruki hanya bisa berharap bisa kembali ke masa lalu dan mengubah takdir kelam itu.
Ajaibnya, harapan Haruki terkabul. Ia terbangun dan menemukan dirinya kembali ke masa lalu, tepat satu tahun sebelum tragedi terjadi. Di sinilah, di hari pertamanya di tahun ketiga SMA, ia bertemu kembali dengan Sakura yang masih hidup dan ceria, serta temannya yang protektif, Yoshida Hana.
Dengan kesempatan kedua di tangannya, Haruki bersumpah akan melindungi Sakura dan mengubah masa depan mereka. Namun, ia segera menyadari bahwa mengubah takdir tidak semudah yang ia bayangkan. Ada detail-detail kecil yang berbeda, interaksi yang tak sama, dan rahasia yang belum terungkap.
Ikuti kisahnya di "Two Promise"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.1 - Pertemuan kembali
[13 April — 2015]
[•] Sekolah
Aku bertemu kembali dengannya di masa palu ini.
Yoshimoto Sakura, adalah orang yang paling berharga bagiku. Dialah orang yang mengajariku tentang rasanya jatuh cinta.
"Minamoto-kun... salam kenal ya."
Bahkan suara lembutnya itu, masih terus melekat di ingatanku. Senyumannya pun masih sama seperti yang kulihat sebelumnya.
"Apakah aku dapat menyelamatkannya? apakah aku masih pantas berada di sisinya?" pemikiran seperti itu, masih terus saja mengganjal di hatiku.
Hari ini, aku bertemu dengannya kembali. Pasti, pada kesempatan kali ini, aku akan menyelamatkannya.
[Jam istirahat]
[•] Kantin
Aku diajak Sakura makan di kantin bersama, dia juga ingin memperkenalkanku pada temannya yang lain.
"Hana-chan, perkenalkan, ini adalah teman baruku, namanya Minamoto Haruki-kun."
Sambil tersenyum, Sakura memperkenalkanku pada temannya yang bernama Yoshida Hana.
Aku ingat betul kejadian setelah Sakura memperkenalkanku padanya.
"Tunggu, Sakura... kenapa kamu berteman dengan orang sepertinya," balas Hana, dengan jari yang menunjuk ke arahku.
"Memangnya kenapa, Hana-chan?" tanya Sakura.
"Dia kan dikenal sebagai orang yang memiliki aura buruk di kelas sebelumnya," jawab Hana dengan suara tinggi.
Sementara aku hanya mendengarkan mereka berdebat selama 5 menit.
"Andai aku dapat melerai mereka."
[5 Menit kemudian]
"Akhirnya, kalian selesai berdebat juga ya," ucapku setelah mereka berdua selesai berdebat.
"Maaf ya, Minamoto-kun. Kami malah mengganggumu," Sakura meminta maaf.
"Tak apa kok, Yoshimoto-san," balasku. "Aku juga mengerti perasaan Yoshida-san."
"Heh... sepertinya kau tidak seperti orang yang dirumorkan ya," ujar Hana.
Kemudian, Hana tersenyum padaku. "Sepertinya kau memang orang yang baik ya..."
"...salam kenal, Minamoto-kun."
Aku membalas senyumannya. "Salam kenal juga, Yoshida-san."
Seperti itulah pertemuan pertamaku dengan Sakura dan Hana. Di kesempatan kali ini, aku akan membuat kenangan yang lebih indah lagi.
...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...
[14 April — 2015]
Sudah sehari aku berada di masa lalu ini, dan masih belum ada perubahan sama sekali di masa lalu ini.
Mulai dari Sakura yang mudah akrab dengan orang baru, Hana yang terlalu protektif terhadap Sakura, sampai suasana sekolah yang tidak berubah sama sekali.
Namun...
"Bagaimana caraku dapat mengubah masa lalu?"
Pikiran itu terlintas di kepalaku sejak awal. Aku bahkan tidak tahu sampai kapan aku akan berada di masa lalu ini.
Jika aku bisa tetap berada di tempat ini sampai tahun berikutnya, aku akan melakukan semua hal yang bisa kulakukan.
Yaitu, menyelamatkannya dari masa depan yang berbeda.
Oh ya, saat ini aku sedang berada di perjalanan menuju sekolah. Secara kebetulan juga, aku bertemu dengan Sakura dan Hana di perjalananku menuju sekolah.
"Yoshimoto-san... Yoshida-san..." panggilku dari jauh. Aku pun langsung berlari ke arah mereka.
"Oh, Minamoto-kun. Kebetulan sekali ya," ujar Sakura.
"Ada apa?" tanyaku.
"Hari ini kan ada pelajaran Matematika..." jawab Sakura.
"Lalu?"
"Bisakah kau mengajariku, Minamoto-kun?" jawab Sakura.
"Lho, kenapa harus aku? kan ada Yoshida-san yang akan membantumu," tanyaku sekali lagi.
"Aku sudah menawarinya, tetapi dia tetap ingin diajarkan olehmu," potong Hana.
"Kau tahu kenapa alasanku ingin diajari olehmu, Minamoto-kun?" tanya Sakura dengan senyum polosnya.
"Memangnya apa?" tanyaku balik.
"Ra.. ha.. sia..." jawab Sakura.
Tunggu... kenapa berbeda seperti di masa lalu yang aku lihat sebelumnya.
Seharusnya Sakura menjawab pertanyaanku dengan jujur, tapi kenapa sekarang...
"Kenapa rahasia sih?" tanyaku terakhir kali.
Sambil bersiul, Sakura menjawab, "Kalau rahasia ya rahasia lah. Tidak ada alasan penting yang lainnya."
"Oh... begitu ya."
Kami bertiga pun melanjutkan perjalanan ke sekolah bersama-sama.
...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...
[Beberapa menit kemudian]
[•] Sekolah
Setelah sampai di kelas, kami bertiga pun langsung duduk di meja kami masing-masing.
Aku duduk di tempatku yang biasanya, Sakura duduk di meja sebelahku, sementara Hana berada di belakangnya.
Setelah aku meletakkan tas yang kubawa, aku bertanya pada Hana.
"Oh ya, Yoshida-san. Apa maksudmu tentang 'Aura buruk' yang kau katakan kemarin?"
Setelah duduk di bangkunya, Hana menjawab, "Tidak mungkin kalau kamu tidak menyadarinya, Minamoto-kun. Kamu kan sangat pendiam di kelasmu sebelumnya, karena itulah, banyak orang yang menganggapmu beraura buruk."
Aku sedikit merasa geli saat mendengar jawabannya. Aku tahu, kalau aku memang pendiam orangnya.
"He he... kenapa aku tidak menyadarinya ya?"
"Mungkin kamu memang orang aneh, Minamoto-kun," jawab Hana.
Setelah pembicaraan itu, kami berdua tidak lagi berbicara sampai jam istirahat dimulai.
[Jam istirahat]
[•] Ruang kelas
"Minamoto-kun, Hana-chan, bagaimana kalau kita pergi ke kantin?" tanya Sakura.
"Tunggu Sakura, bukannya kau ingin belajar bersama? jam berikutnya kan pelajaran Matematika," ujar Hana.
"Yoshida-san benar, Yoshimoto-san. Kau harus belajar, selain itu, bukannya kau bilang kalau kamu membawa bekal?" sambungku.
"Hehh... kenapa kalian seperti itu?" tanya Sakura, kecewa pada kami berdua.
"Kan kamu sendiri yang bilang, Sakura," jawab Hana.
Benar juga ya... kalau dipikir-pikir, aku tidak pernah tahu kisah mereka berdua dapat berteman seperti sekarang ini.
"Yoshida-san, Yoshimoto-san... bagaimana kalian berdua dapat berteman seperti sekarang?" tanyaku penasaran.
"Kisahnya sangat menyenangkan lho, Minamoto-kun," jawab Sakura. "Mau mendengarnya?..."
Wajah Hana berubah menjadi kemerahan setelah Sakura berkata seperti itu.
"Tu... Sakura, jangan ceritakan padanya tentang pertemuan kita," ujar Hana.
Melihat reaksi Hana yang seperti itu, aku jadi semakin penasaran dengan masa lalu mereka.
"Memangnya kenapa, Yoshida-san?" tanyaku.
"Orang sepertimu tidak perlu tahu masa laluku!" jawab Hana dengan suara keras.
Yah... sepertinya bukan sekarang waktunya untukku mengetahuinya.
"Tak apa kok, Yoshimoto-san. Kau tak perlu mengatakannya," ucapku pada Sakura.
"Benarkah? kau tidak ingin tahu?" tanya Sakura.
Aku tersenyum padanya. "Sekarang bukan waktunya untuk aku mengetahui masa lalu kalian," jawabku. "Lagi pula, aku baru sehari berteman dengan kalian berdua."
Sakura membalas senyumanku. "Baiklah, kalau begitu."
Setelah pembicaraan itu, kami bertiga pun belajar sambil memakan bekal bersama sampai waktu istirahat berakhir.
...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...
[19 April — 2015]
Hari demi hari pun berlalu, sudah seminggu aku berada di masa lalu ini.
Setidaknya, sampai hari ini aku tidak melihat perbedaan besar di masa lalu yang aku ingat.
Perbedaan yang paling mencolok adalah perubahan sikap Sakura terhadapku.
Apa aku telah merubah sikapnya?. Itulah kesimpulanku untuk saat ini.
[•] Taman
Karena bosan berada di apartemen, aku pun pergi jalan-jalan ke luar rumah. Selain itu, pekerjaan paruh waktuku belum dimulai untuk saat ini.
Aku berhenti sejenak di sebuah taman untuk beristirahat, dan duduk di bangku taman.
Aku sangat menikmati udara segar di sore hari ini, langit senja juga terlihat sangat indah di mataku ini.
"Oh, ternyata benar Minamoto-kun," sebuah suara menyebut namaku di belakang.
Aku pun menoleh ke belakang, dan melihat sosok yang menyebutkan namaku.
"Yoshida-san?"
"Kau benar, Minamoto-kun," Hana tersenyum padaku.
"Yoshida-san... kenapa kau berada di tempat ini?" tanyaku.
"Aku hanya ingin mencari udara segar saja kok," jawab Hana. "Kalau kamu?"
"Sama sepertimu, Yoshida-san," jawabku.
"Oh ya, Minamoto-kun," sahut Hana.
"Ada apa, Yoshida-san?" tanyaku.
Hana terdiam sejenak sebelum menjawab pertanyaanku.
Setelah menghela napas panjang, Hana menjawab.
"Minamoto-kun... kau mau tahu kisah pertemuanku dengan Sakura?"
Bersambung....