"Kenapa sih kalian gak ngijinin Keisha buat pacaran? Padahal kan Kei udah besar bangg"ucap Keisha pada keempat abangnya dengan nada kesalnya, Keempat abangnya langsung menoleh ketika Keisha melontarkan pertanyaan tersebut.
"Yang pertama kamu itu belum cukup umur buat pacar-pacaran"ucap Adrian abang ke-tiga nya.
"Tap-" Keisha yang ingin menjawab ucapan Adrian pun terpotong oleh abangnya -Marcell-.
"Yang kedua kamu belum bisa jaga diri sendiri intinya kamu masih ceroboh belum mandiri"ucap Marcell abang pertama nya.
"Yang ketiga, B A H A Y A, apalagi anak seumuran kamu pacaran tanpa pengawasan orang tua"ucap Michael abang ke-dua nya.
"Dan yang terakhir, kamu itu masih sekolah mending kamu belajar yang banyak trus pikirin gimana masa depan kamu nanti, raih dulu sebanyak2nya prestasi baru boleh mikir pacaran, gak ada guna pacaran tapi gak tau pengetahuan dan gak tau apa apa"ucap Regal abang ke-empat nya. Keisha yang mendengar penuturan keempat abangnya pun mengumpat kesal lalu menghentakkan kakinya dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velisa Teophania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25.
Semenjak kejadian kemaren Deven tidak menyerah ia selalu saja mendekati Keisha disaat Regal tidak ada, entah kenapa Keisha sangat takut jika sampai Regal tahu itu.
"Pagi Keisha"sapanya membuat Keisha menoleh sembari tersenyum tipis.
"Nih, gue harap lo dateng ya"ucap Deven yang tersenyum sembari memberikan kertas kecil untuk Keisha, setelah itu ia pergi menuju kelasnya sementara Keisha menerima kertas tersebut dan melanjutkan langkahnya. Keisha mempercepat langkahnya menuju kelasnya, setelah itu ia langsung duduk dibangkunya dan membuka kertas kecil yang diberikan oleh Deven tadi.
'Jam 4 gue ada latihan futsal di lapangan indoor, lo dateng ya:)'
Keisha tersenyum kecil, ia tidak tahu apakah ia bisa dateng atau tidak. Talitha yang melihat Keisha sedang senyum-senyum sendiri pun menggelengkan kepalanya.
"Napa sih lo" ucapan Talitha membuat Keisha sontak menatapnya dan langsung menyimpan kertas kecil itu.
"Ngangetin aja lo ah, untung gue kagak jantungan"
"Abang lo mana?"
"Tadi bareng temennya jadi gue ke kelas sendirian" Talitha menganggukkan kepalanya.
Saat istirahat tiba, Regal berjalan menuju kelas Keisha. Dan memasuki kelasnya dengan santai.
"Kei"panggil Regal membuat Keisha menoleh ke arah abangnya itu.
"Kenapa bang?"
"Nanti pulang sekolah abang ada pelajaran tambahan, kamu pulang bareng Talitha dulu ya" Keisha menggelengkan kepalanya.
"Keisha tungguin ya bang, pulang sekolah Kei mau nonton futsal dulu di lapangan indoor, boleh ya bang"ucap Keisha dengan tatapan memohonnya.
"Jangan, kamu pulang aja nanti kamu malah digangguin sama cowok disana gimana?"
"Ihh abang Keisha pengen banget nonton, boleh ya bang?"
"Sendirian?" Keisha menganggukkan kepalanya.
"Eh tapi bentar, kamu tau darimana kalau hari ini ada latihan futsal" Regal menatap Keisha sembari menyipitkan matanya membuat Keisha tersentak.
"Ee.. Emm tadi waktu Keisha jalan di koridor Keisha denger ada yang bilang kalau hari ini ada latihan futsal" Regal melipatkan kedua tangannya di depan dadanya.
"Dan sejak kapan Keisha suka nonton futsal? Nonton basket aja sebenarnya Keisha gak suka kan? Cuman karena Talitha yang suka kamu ngikut aja"
Skak mat. Keisha menelan ludahnya dan tersenyum kikuk.
"Ya Keisha kan pengen aja gitu nonton, gak sering loh bang Keisha kayak gini, boleh ya bang?"ucap Keisha dengan wajah memohonnya, sementara Regal yang tau bahwa tatapan memohon Keisha itu adalah kelemahannya ia pun menganggukkan kepalanya.
"Kalau abang udah selesai, abang cari kamu, inget jangan macem-macem, kalau, ada yang ganggu kamu kasih tau abang, yaudah abang kelas dulu"ucap Regal yang langsung melenggang pergi begitu saja. Keisha tersenyum senang, bersamaan dengan datangnya Talitha dengan wajah kesalnya.
"Lo kok gak bilang sih kalau abang lo dateng" Keisha mengerutkan keningnya.
"Paan sih lo"
"Gue kan mau liat abang lo"ucap Talitha yang merubah raut wajahnya menjadi cemberut.
*******
Keisha berjalan ke arah lapangan indoor seraya membawa botol minuman ditangannya, tak lupa dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. Saat sampai di lapangan Keisha duduk di tempat duduk yang ada disana, Deven menatap Keisha dengan senyum senangnya dan ia berlari menghampiri Keisha.
"Thanks ya udah dateng" Keisha mengangguk dan tersenyum, ia menyerahkan botol minum yang ia pegang ke Deven, dan Deven pun menerima botol tersebut.
"Sampai jam berapa?"tanya Keisha membuat Deven yang sedang minum pun sontak menatapnya.
'err gila kenapa sih pas dia minum ganteng banget'batinnya Keisha berteriak.
"Apanya?" Keisha langsung tersadar dan menatap Deven.
"Ini latihan futsalnya" tatapan semua yang sedang bermain dilapangan itu pun tertuju pada Deven dan Keisha,mereka sangat amat kaget, namun Keisha tak menyadari itu.
"Jam 5 mungkin, udah dari tadi kok" ucap Deven membuat Keisha menganggukan kepalanya.
"Bentar ya gue kesitu dulu"
"Iya" Deven berlari memasuki lapangan, semua temennya mendekat ke arahnya membuat Keisha mengerutkan keningnya.
"Seriusan itu Keisha, Dev?"tanya salah satu temannya membuat Deven mengangguk.
"Emang kenapa?"
"Kok lo berani banget sih deketin dia, lo gak takut sama abangnya? Sumpah pernah ada anak kelas 11 nembak dia aja dibuat babak belur sama abangnya, gila gak tuh"ucap satu temannya lagi membuat Deven menggeleng.
"Itu namanya perjuangan buat deketin cewek yang kita suka, lagian kalau gue liat abang baik kok, gue jadi makin suka sama dia"ucap Deven sembari melirik Keisha yang tengah memainkan ponselnya.
"Iya deh, semangat aja moga aja perasaan lo dibales Keisha" Deven terkekeh.
"Aminn" ucapnya dan kembali bergabung bersama temannya untuk latihan. Karena sudah jam 5 Deven menghampiri Keisha.
"Lo pulang sama siapa?"
"Abang gue"
"Trus abang lo mana?"
"Dia ada kelas tambahan jadi gue diijinin kesini"ucap Keisha yang membuat Deven menatap sekeliling, tiba-tiba Regal datang begitu saja, ia menatap tajam ke arah Deven yang berada di depan Keisha, sementara Keisha menunduk takut, Regal menatik Keisha membuat Keisha sontak berdiri.
"Jadi ini alasan kamu sampai kamu pengen banget nonton? Abang tau Kei kamu itu gak suka nonton beginian kalau disuruh milih kamu pasti lebih milih buat di rumah, abang udah curiga sama kamu, ternyata karena cowok ini"ucap Regal sembari menatap tajam Deven, sedangkan Deven terdiam menatap Regal.
"Keisha dengerin abang, liat abang"ucap Regal yang Keisha tau saat ini Regal sangat marah padanya, mau tak mau Keisha menatap Regal dengan tatapan takutnya.
"Abang gak mau lagi liat kamu ketemu atau liat muka dia lagi, kalau sampai itu terjadi lagi abang gak segan-segan buat dia babak belur sampe masuk rumah sakit, denger?!"ucapnya tegas membuat Keisha menganggukkan kepalanya.
"Ini bukan salah Keisha, ini salah gue yang udah ngajak dia buat kesini" Regal menatap Deven sengit.
"Gue gak peduli, dan lo juga jangan pernah deketin adek gue lagi, jangan berani-beraninya lo nyari masalah sama gue" Deven terdiam.
"Apa alasan lo gak kasi Keisha buat deket sama cowok, lo juga cowok dan seharusnya lo tau gak semua cowok brengsek di dunia ini" Regal menggelengkan kepalanya.
"Lo gak paham, lo gak ngerti, ini urusan keluarga gue jadi lo gak usah ikut campur" Deven menghembuskan nafasnya.
"Gue suka Keisha, gue gak bakal nyerah buat dapetin dia gimana pun caranya, gue bener-bener serius, gue juga gak ada niatan mau mainin Keisha, jadi terserah lo mau apain gue, gue gak masalah yang penting gue bisa dapetin Keisha"ucapan Deven membuat Keisha dan Regal mendelik. Regal berusahan meredam emosinya, ia menarik Keisha pergi, Regal hanya tidak ingin emosinya meluap, sementara Deven hanya menatap kepergian Keisha.
"Liat Kei, dia itu cowok gila, kok kamu bisa-bisanya sih mau kesana cuman karena dia" Ucap Regal yang menggeleng-gelengkan kepalanya tidak mengerti dengan Keisha.
"Bang, jangan pukul dia, dia gak salah" ucap Keisha yang baru saja berani membuka suaranya, ucapannya membuat Regal menoleh.
"Kalo dia gak buat masalah sama abang, abang gak bakal buang waktu buat berantem sama dia, kalau Keisha emang gak mau liat abang nyakitin dia, mulai saat ini Keisha jangan ketemu dia lagi"ucap Regal membuat Keisha menatapnya. Keisha tidak berani menjawab karena pasti tidak akan selesai, Regal itu tipikal orang yang tidak mudah dikalahkan saat sedang berdebat apapun, makanya Keisha sering mengalah padanya.
"Kalay abang kasih tau bang Marcell, bang Mike, sama Adrian pasti dia marah besar" Keisha menggeleng.
"Jangan kasi tau mereka bang, Keisha janji gak bakal ketemu Deven lagi, janji bang" Regal tersenyum jahat membuat Keisha ingin sekali menabok wajahnya.
"Oke, abang pegang janji kamu" Keisha menghela nafasnya.
*****
Keisha menatap kaget ke arah ruang tamu, disana terdapat Adrian bersama Tiara kekasihnya, karena tumben sekali Adrian membawa pacarnya kerumahnya.
"Bang Rian!"pekik Keisha membuat Adrian menoleh.
"Lo berdua kok jam segini baru pulang?"
"Gue ada kelas tambahan"ucap Regal yang baru saja masuk ke dalam rumah.
"Sini Kei" Keisha menurut dan berjalan menuju ruang tamu, Tiara berdiri dan tersenyum.
"Hai gue Tiara" Keisha tersenyum dan membalas ulurannya.
"Keisha kak" Tiara mengangguk.
"Oh ini yang namanya kak Tiara toh"goda Keisha sembari melirik Adrian yang menatapnya sembari mengerutkan keningnya.
"Apa liat liat?!"ucapnya galak membuat Keisha terkekeh.
"Bang Regal kenapa gak dikenalin?"
Adrian menggeleng.
"Ngga nanti dia naksir lagi sama Regal" Regal yang sedang memainkan ponselnya sambil berjalan pun menoleh.
"Secara tidak langsung lo bilang kalau gue lebih ganteng daripada lo, lagian siapa juga yang mau dikenalin, gue juga mau ke kamar" Keisha tertawa mendengar reaksi Regal.
"Sialan emang Regal"ucap Adrian, Keisha melihat Tiara yang hanya senyum-senyun saja.
"Kak Tiara disini dulu ya, Keisha mau ke atas dulu, dan Bang Rian jangan macem-macem awas aja"ucap Keisha yang berjalan cepat menuju kamarnya, sementara Adrian berdecak kesal.
"Maaf ya adek aku emang gitu" Tiara terkekeh.
"Gam papa kok saudara kamu seru-seru banget keliatannya" Adrian hanya tersenyum.
..
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung...
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYAAA:))
kembar
wah konflik nih