Jodohku Berondong Tajir

Setelah berhasil membuat pikiran nya agak sedikit tenang, Salsabila memilih untuk menonaktifkan ponsel nya karena tidak ingin Arthur mengangkat panggilan telepon dari kekasih nya lagi. Lalu dirinya melirik sinis ke arah Arthur yang dari tadi hanya diam mengawasi nya.

"Kenapa kau menatap ku seperti itu? Apa sekarang kau merasa bersalah pada ku? Sehingga kau ingin meminta maaf pada ku?"

Arthur hanya tersenyum tipis, "Aku sedang mengawasi seorang bidadari yang sangat cantik saat sedang memejamkan kedua matanya. Dari tadi aku berusaha keras menjaga pertahanan ku agar tidak sampai mendekati dan memeluk tubuh mu, atau pun mencium mu."

"Kenapa kamu bisa sangat cantik dan menggoda, kamu benar-benar berbeda dari wanita-wanita yang pernah aku kencani. Karena tidak ada yang menantang seperti mu, karena semakin Tante cantik menjauh dari ku maka membuat ku semakin ingin mendekati mu."

Salsabila langsung bangkit berdiri karena tidak ingin berdebat dengan Arthur yang hanya akan membuang banyak energi nya. "Percuma aku meladeni mu, yang ada aku hanya akan merasa stres." Lalu dirinya mulai berjalan meninggalkan Arthur yang terkekeh mendengar dirinya merungut.

"Kamu mau kemana Tante cantik, kenapa kamu tega sekali meninggalkan pemuja rahasia mu!" Arthur buru-buru bangkit dari sofa dan mulai mengejar wanita yang sudah terlihat menuruni anak tangga.

"Jangan mengikuti ku, aku ingin mencari angin di luar! Lama-lama di dalam bersama mu membuat ku merasa sesak nafas saja." Salsabila menatap jengah ke arah Arthur yang sudah berada di sebelah nya.

"Apa kamu ingin tersesat di sini? Jika kamu pergi jalan-jalan sendiri, bisa-bisa kamu tidak bisa kembali ke sini karena tidak tahu arah. Aku akan dengan senang hati menemani mu, anggap saja aku adalah penunjuk arah mu Tante cantik!"

Arthur mulai berjalan di depan Salsabila dengan posisi menghadap ke arah wanita itu, sehingga dirinya berjalan dengan mundur seraya menatap ke arah wanita yang terlihat mengerucutkan bibir nya.

"Apa kamu tidak bisa membiarkan hidup ku tenang barang sebentar saja? Kenapa kau asyik mengganggu ku dari tadi, aku ingin menjernihkan pikiran ku dengan menghirup udara segar di sekitar sini tanpa melihat mu. Jadi pergilah, karena aku ingin sendiri!"

Hanya gelengan kepala dari nya yang menandakan bahwa dirinya tidak mau menuruti permintaan wanita yang berada di depan nya, "Sudah ku katakan aku tidak akan membiarkan mu berjalan sendirian di area ini!"

Akhirnya Salsabila memilih untuk menyerah dan tidak memperdulikan pria yang masih berceloteh kesana kemari, dirinya terus berjalan melangkahkan kaki nya menapaki jalanan yang menurun di depan nya. Lama-lama kaki nya terasa pegal, dan dirinya memilih untuk mengistirahatkan dirinya dengan duduk di atas sebuah bangku kayu yang terletak di bawah pohon besar di pinggir jalan.

Suasana pegunungan yang asri dan udara yang bersih serta banyak nya pepohonan yang membuat pemandangan terlihat sangat menyejukkan sejauh mata memandang, membuat perasaan Salsabila yang semula kalut menjadi sedikit lebih tenang dan bisa melupakan kesedihan nya.

"Apa kamu biasa nya pergi ke sini bersama kedua orang tua mu? Tidak mungkin kan kamu liburan sendiri di sini? Kenapa tadi aku tidak membawa air minum, baru berjalan sebentar saja sudah membuat kaki ku pegal dan merasa kehausan."

Dengan tersenyum tipis, Arthur mulai menjawab pertanyaan dari wanita yang saat ini terlihat masih asyik mengamati suasana di sekitar.

"Aku jarang ke sini, orang tua ku yang sering datang ke sini saat ingin berbulan madu. Mama ku sangat menyukai tempat ini, dia tidak pernah mau di ajak liburan ke luar negeri tapi malah memilih berlibur di daerah pegunungan yang jauh dari hiruk pikuk orang."

"Kalau aku sama sekali tidak betah di sini karena sangat membosankan, dan jauh dari tempat-tempat hiburan. Kamu tahu kan kalau aku suka pergi ke Club' bersama kawan-kawan ku, meski hanya sekedar hang out dan cuci mata ngelihat cewek-cewek seksi. Siapa tahu ada salah satu yang nyangkut, seperti Tante cantik yang sudah nyangkut di hati aku!"

Salsabila refleks langsung mengarahkan pukulan nya ke arah lengan kekar Arthur, "Aku ingin bertanya pada mu dan jawab lah yang jujur. Apakah kamu benar-benar menganggap ku adalah seorang wanita murahan?"

Sontak Arthur langsung menggelengkan kepala nya, "Aku tidak pernah menganggap seperti itu, aku benar-benar tertarik pada Tante cantik. Tapi sayang sekali Tante cantik sama sekali tidak mau menerima ku menjadi pacar Tante, padahal aku tidak keberatan jika Tante cantik menjadikan aku selingkuhan."

"Kita bisa menjalin hubungan secara diam-diam di belakang pacar Tante cantik, bagaimana menurut mu? Apa kamu tidak keberatan menjadikan ku selingkuhan mu? Aku akan menuruti apapun keinginan Tante cantik! Sebutkan saja apa keinginan mu, maka aku akan langsung memberikan nya pada Tante cantik!"

Dengan tatapan serius nya, Arthur menatap manik bening di depan nya dengan sorot mata penuh keingintahuan jawaban apa yang akan lolos dari bibir seksi wanita cantik itu.

Salsabila mengerutkan kening nya, seperti seolah sedang menimbang-nimbang tawaran dari pria muda itu yang terdengar sangat menggiurkan di telinga nya.

"Memang nya jika aku meminta mu untuk membelikan ku sebuah apartemen maka kamu langsung membelikan nya tanpa ragu? Kamu ini hanya mengandalkan harta orang tua mu, dan kamu belum pernah merasakan susah nya mencari uang sendiri."

"Mungkin jika tidak ada orang tua mu, kamu hanya akan menjadi pengangguran alias sampah masyarakat. Aku mungkin akan berubah pikiran jika kamu adalah seorang laki-laki pekerja keras dan bisa bersikap dewasa. Jika kamu benar-benar ingin membuat seorang wanita jatuh ke dalam pelukan mu, maka kamu harus membuktikan bahwa kamu adalah seorang laki-laki yang pantas untuk di pilih."

"Tipe laki-laki yang aku sukai adalah laki-laki dewasa dan pekerja keras seperti kekasih ku, sedangkan kamu berbanding terbalik dengan nya. Kamu hanya lah seorang laki-laki pemalas dan kekanak-kanakan, kamu tidak pernah tahu bagaimana susah nya mencari uang. Mungkin aku bisa memikirkan tawaran mu itu jika kamu bisa menjadi seorang laki-laki yang bertanggung jawab."

"Aku bukan lah seorang wanita yang munafik yang mengatakan aku tidak tergiur dengan tawaran mu itu, karena aku sangat suka dengan uang. Karena pada dasar nya semua wanita suka dengan kemewahan, tapi aku bukan lah wanita bodoh yang mengorbankan harga diri ku hanya demi sebuah kemewahan."

"Sehingga rela menjual diri demi bisa hidup bergelimang harta, tapi aku mungkin bisa memikirkan nya jika aku menemukan seorang laki-laki kaya dewasa dan bilang mencintai ku dan ingin serius menikahi ku. Tapi seperti nya kau jauh dengan pikiran ku karena kau tidak mungkin berubah karena anak manja seperti mu bisa nya hanya menghambur-hamburkan uang orang tua."

"Kamu terlalu meremehkan ku Tante cantik, aku akan membuktikan kemampuan ku pada mu bahwa aku bisa mencari uang sendiri tanpa mengandalkan bantuan orang tua ku karena sekarang aku lah yang memimpin perusahaan Raharja. Aku akan membuat perusahaan Raharja lebih maju dari yang sekarang, dan aku akan membelikan mu sebuah apartemen mewah dengan uang hasil keringat ku sendiri."

"Tunggu lah saat itu tiba, dan aku akan menagih janji mu tadi. Dan kamu tidak boleh ingkar karena aku tidak akan melepaskan mu jika sampai kamu berani bermain-main dengan ku. Jika memang kamu menginginkan aku menikahi mu langsung, maka aku akan melakukan nya. Seperti nya mempunyai seorang istri seperti Tante cantik akan membuat hidup ku yang membosankan terasa lebih berwarna."

Salsabila langsung menelan saliva nya begitu mendengar kata-kata bernada lugas dan serius dari bibir laki-laki yang terlihat intens menatapnya dengan netra pekat nya.

Kenapa kata-kata dari cecunguk ini terdengar serius sekali? Sebenarnya aku tadi berbicara seperti itu hanya ingin membuat nya mundur dan tidak lagi menggoda ku. Tapi dia malah menanggapi nya dengan seserius itu. Anak manja ini tidak akan bisa memimpin perusahaan dengan baik, yang ada dirinya malah akan membuat perusahaan bangkrut. batin Salsabila.

"Baiklah, aku akan memenuhi janjiku pada mu! Jika kamu bisa berubah menjadi seorang laki-laki dewasa yang pekerja keras, maka aku akan dengan senang hati menerima mu!"

Arthur tersenyum menyeringai dan mengarahkan jari kelingking nya, "Deal...! Aku pegang janji mu Tante cantik!"

Bersambung...