NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Muda

Istri Kecil Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: NG STORY

Shaerin seorang gadis cantik yang berusia 18 tahun, hidupnya yang tidak berkecukupan dan sederhana kadang-kadang menjadi ejekan di sekolahnya.

Dia memiliki kekasih dan sahabat yang selalu menyemangatinya dan membantu kerap jika Shaerin sedang dalam masa sulit.

Tapi tanpa disangka, mereka berdua justru telah mengkhianati Shaerin dengan hubungan gelapnya, hal itu membuat Shaerin kecewa dan sakit hati.

Suatu hari dirinya diharuskan menikah oleh sang Ibu untuk melunasi semua hutangnya kepada keluarga Algio, Shaerin di nikahkan dengan anak tengah dari keluarga Algio.

Sifat laki-laki itu berbanding balik dengan Shaerin. Cuek, kasar dan keras kepala. tapi jauh dari itu semua ternyata ia memiliki trauma masa kecil yang membuatnya menjadi sangat menderita.

Akankah Shaerin dapat membantu laki-laki itu untuk menghilangkan rasa trauma masa kecilnya? Karena mau bagaimanapun mereka menikah tanpa di dasari cinta dan hanya di atas kertas saja. ataukah mereka akan saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NG STORY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Turun hujan di cuaca yang dingin, terdengar suara tangisan anak laki-laki yang begitu memilukan.

"Kau harus merasakannya juga!"

"Kau harus mati, orang yang aku cintai juga mati karenamu, sialan!"

"Tolong jangan tinggalkan aku..."

"Pergilah, aku tidak ingin menemuimu!"

Sekelebat bayangan masa lalu datang menghantui Ziel yang sedang tertidur lelap, seorang anak laki-laki yang baru saja memetik bunga aster dan hendak memberikannya kepada seorang gadis kecil.

Belum sempat anak laki-laki itu memberikannya tetapi gadis kecil yang selama ini ia kagumi ternyata tidak memiliki perasaan yang sama terhadapnya.

"Pergilah, jangan mengikutiku lagi." katanya sambil menahan tangis.

Seorang gadis cantik dengan rambut yang panjang dibiarkan terurai dan pakaian sekolah yang terlihat kusut dan kotor karena lumpur, wajahnya pun terlihat babak belur.

Ziel membuka kedua matanya, nafasnya memburu karena mimpi itu, bahkan bajunya sudah basah karena keringat.

Ziel membulatkan matanya saat melihat wajah Shaerin yang begitu dekat dengan wajahnya, laki-laki itu menatap lekat kedua bola mata yang terasa tidak asing di benaknya.

"Kau..."

"Maaf tuan, tadi aku hanya ingin mengecek kondisi tuan saja karena sepertinya tuan sedang bermimpi buruk." ujar Shaerin hendak menjauhi Ziel.

Tetapi laki-laki itu menarik tangan Shaerin sehingga membuatnya jatuh ke pangkuan Ziel, posisi Shaerin saat ini duduk di atas paha suaminya.

Ziel tadi sempat tertidur di meja kerjanya saat sedang menyelesaikan pekerjaannya, tanpa ia duga ternyata mimpi itu datang menghantuinya lagi.

"T-tuan, lepaskan-"

"Diamlah, hanya sebentar saja, aku sangat takut sekali." potong Ziel

Kepalanya ia senderkan di pundak Shaerin, tangannya melingkar di pinggang gadis itu, entah kenapa Ziel bisa tenang hanya dengan pelukan ini.

Perlahan tangan Shaerin mengelus rambut Ziel dengan lembut, tanpa disangka ternyata Ziel memiliki kelemahan, laki-laki itu akan lemah jika mimpi buruknya datang.

"Aku akan membuat kesepakatan baru."

Shaerin mengerutkan keningnya lalu mendorong tubuh Ziel agar bisa melihat wajahnya

"Aku akan membiarkanmu untuk tidur diatas kasur bersama denganku, jangan salah paham dahulu, itu semua karena kenangan buruk yang sering aku mimpikan." lanjutnya dengan suara yang parau.

"Apakah Tuan merasa tenang jika Tuan memelukku seperti ini?" tanya Shaerin.

"Ya, dan entah kenapa aku ingin melihat matamu lagi,"

"Kau memiliki tatapan yang sama dengan orang yang aku kenal."

Shaerin menahan nafas karena jarak wajah mereka sangat dekat sekali, gadis itu pun bisa merasakan nafas Ziel yang hangat menyapu wajahnya.

"Siapa dia?" Shaerin memberanikan diri untuk bertanya walaupun hatinya sangatlah takut.

"Orang yang mempunyai prilaku yang tidak baik, dia membuatku seperti ini, dia yang selalu datang kedalam mimpiku, dia adalah gadis tanpa kehangatan."

"Apakah tuan membencinya?"

"Aku menyukainya." jawab Ziel.

Bayangan-bayangan itu kembali muncul di kepala Ziel, ia meringis saat merasakan sakit di kepalanya.

Shaerin langsung turun dari pangkuan Ziel, gadis itu menuntun Ziel kearah kasur dan langsung menidurkannya.

Saat hendak pergi ke dapur untuk membawa minum, lagi-lagi Ziel menarik tangannya dan Shaerin pun terjatuh kedalam pelukan suaminya.

Laki-laki itu memeluk Shaerin dengan begitu erat, kepalanya ia senderkan di perut Shaerin.

"Apakah sangat menyakitkan untukmu Tuan?" gumam Shaerin kembali mengelus-elus kepala Ziel.

.

.

.

Ziel membuka kedua matanya saat merasakan sinar matahari menembus jendela kamarnya, ia melirik ke samping ternyata sudah tidak ada istrinya disana.

"Apakah aku bodoh? kenapa aku harus meminta kesepakatan itu?" gumam Ziel dalam hati.

Tapi memang tidak bisa di pungkiri, jika disamping Shaerin, ia merasa jauh lebih baik dan tenang.

Kaivan masuk kedalam kamar dan menghampiri Ziel yang sedang melamun, laki-laki itu membungkukan badannya untuk memberi hormat.

"Sudah jadwalnya tuan untuk pergi ke psikolog, tuan Marka sudah menunggu tuan muda."

Ziel menghembuskan nafasnya, membuang rasa sesak yang ada di dalam hatinya.

"Dimana bocah itu?" tanya Ziel.

"Nona kecil? ini sudah jam sembilan pagi dan yang pastinya nona kecil sudah sekolah." jawab Kaivan

"Apakah dia memakai seragam yang aku belikan kemarin?"

"Tepat sekali tuan, nona kecil juga menyampaikan terima kasihnya kepadamu."

"Cih kenapa tidak mengatakannya langsung kepadaku?" lirih Ziel yang terdengar samar-samar oleh Kaivan.

"Ya, tuan muda?"

"Lupakan, tunggulah dilantai bawah, aku akan mandi dulu." titah Ziel yang sudah beranjak dari kasurnya.

Kaivan sekali lagi membungkukan badannya lalu pergi meninggalkan kamar Ziel.

Di waktu yang bersamaan Shaerin dan juga Granesia sudah berada di kantin untuk membeli makanan siangnya.

Entah kenapa Shaerin merasa semua orang yang ada disana sedang menatap kearahnya, itu membuatnya merasa tidak nyaman.

"Shaerin!"

Shaerin dan Granesia menghentikan langkahnya dan melihat kearah sumber suara, mereka melihat segerombolan laki-laki perundung yang sedang berkumpul.

"Kau dan ibumu muncul di situs sekolah, apakah kau tidak melihatnya? kau benar-benar tidak terduga, ternyata kau mengikuti pekerjaan ibumu."

"Apakah ini benar dirimu dan juga ibumu?" tanya laki-laki itu sambil menunjukan ponselnya.

Shaerin bisa melihat dengan begitu jelas foto dirinya yang sedang ada di bar, disekelilingnya juga ada segerombolan laki-laki paruh baya yang dulu ingin merenggut keperawanannya.

"Foto ini..."

"Disini juga ada vidio saat ibumu melayani seorang pria hidung belang, wah kau pasti mendapatkan uang banyak dari pria inikan?" tanya laki-laki itu.

"Jika begitu aku akan menyewamu untuk semalam, aku ingin melihat bagaimana caranya kau melayani seorang pria." sahut teman yang lainnya.

"Ibu dan anaknya sama saja, haruskah aku mencicipi tubuh ibunya juga?"

"Apa katamu?" tanya Shaerin meninggikan suaranya.

"Apa? apakah salah?"

"Kalian sama saja seperti pria bajingan yang hanya memikirkan kesenangan dan kepuasan hasratnya saja, memang berengsek!"

"Apa bedanya denganmu? kau juga pasti merayu Nevan kan? akhir-akhir ini kau selalu mendekatinya."

"Hei tidak heran juga, ibunya adalah seorang pelacur, anaknya juga pasti akan sama seperti ibunya." timpal Alza yang memang ada disana juga.

Tanpa di duga Shaerin mengambil sambal yang dekat dengannya lalu menuangkannya kepada Alza dan segerombolan laki-laki perundung itu.

"Sialan!" umpat Alza sambil menyeka saus yang mengenai rambut dan juga bajunya.

"Apa?" tanya Granesia sambil membentak dan mendorong kursi yang ada di depannya itu.

Laki-laki yang bermulut pedas tadi beranjak berdiri dan menghampiri Shaerin, belum sempat ia melayangkan pukulan kepada kedua gadis itu tapi ada seseorang yang menghentikannya.

"Nevan?"

Shaerin dan Granesia menatap kearah Nevan yang sedang mencengkram tangan laki-laki itu.

"Hei, kau bosan sekolah disini?" tanya Nevan.

Laki-laki itu menepis tangannya dan langsung menghajar wajah Nevan sehingga membuat hidungnya berdarah.

Nevan menyeka darah itu lalu menatap sekilas laki-laki yang ada dihadapannya.

"Rupanya memang sudah bosan kau sekolah disini." kata Nevan langsung menghajar laki-laki yang ada dihadapannya itu secara brutal.

Terjadi perkelahian di kantin sana sehingga membuat para siswa dan siswi berkumpul disana.

Banyakin hadiah dan juga like nya ya guyss

1
Enitritrieni trieni
Luar biasa
Cherry Bloosem
cerita nya muter2 situ aja,,kapan si ziel ngaku mereka suami istri..lama banget,,dri awal smpai episode ini berantem terus..
s
menggendongnya
Fahri Surbakti Fahri
Lumayan
Fahri Surbakti Fahri
Kecewa
Erna Wati
menarik sekali, memang bagus banget alur cerita Nya,suka /Drool/
Erna Wati
Kecewa
Erna Wati
Buruk
jangganim
kenan bukan boti kann
Idha Giatno
Luar biasa
Amaliyyah Aini
Biasa
Amaliyyah Aini
Kecewa
Erna Sudiastuti
Luar biasa
nesya
ya ampun Thor... masa papa yg baik hati itu hrs meninggal semudah itu sih...? jgn kejam gitu dhong Thor..!
nesya
naera ini siluman ular berkepala dua.
nesya
awas aja Jay, nanti km jg jatuh cinta sm shaerin br tahu rasa kamu ya
nesya
bnr kan... kata" sarkasme yg di ucapkan naera kl dia menyukai apa pun yg di sukai sm shaerin, itu scr tdk langsung menunjukkan kl dia menyukai pacar shaerin jg. cm di sini shaerin aja yg terlalu polos dan lugu, jd tdk menyadari gelagat aneh dr sahabat dan pacarnya itu.
nesya
jangan" kebaikan naera pd shaerin slm ini Krn punya maksud tertentu, mgkin naera ada hubungan dgn Karel di belakang shaerin.
Yuyun Hidayati
hiaaaa tibakny tmny suami😅
Yuyun Hidayati
kapok karel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!