NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Teman Serumah

Terjerat Cinta Teman Serumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Cahaya Tulip

Kinara Kinanti seorang perantau yang bekerja sebagai tim redaksi di sebuah kantor Berita di Kota Jayra. Ia lahir dari keluarga menengah yang hidup sederhana. Di jayra, ia tinggal disebuah rumah sewa dengan sahabatnya sejak kuliah yang juga bekerja sebagai seorang model pendatang baru, Sheila Andini. Kinara sosok yang tangguh karena menjadi tulang punggung keluarga semenjak ayahnya sakit. Ia harus membiayai pendidikan adik bungsunya Jery yang masih duduk dibangku SMA. Saat bekerja di kantor ia sering mewawancarai tokoh pengusaha muda karena ia harus mengisi segmen Bincang Bisnis di kolom berita onlinenya. saat itulah ia bertemu dengan Aldo Nugraha, seorang Pengusaha yang juga ketua komunitas pengusaha muda di kota Jayra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahaya Tulip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kena Batunya

Jam 07.45 Kinara sudah berada diruang kerja. Ia mencoba menyusun bahan wawancara untuk sidak sosial. Ia akan bersikeras melanjutkan hasil wawancara dengan Aldo ke tahap rilis. Lukman masuk ke ruangannya. Arya yang juga sudah berada di kantor menghampiri Kinara. "Kak, apa sebaiknya sekarang saja kita ke ruangan pak Lukman?" Kinara mengangguk. 'Saat masih pagi pikiran pak Lukman pasti masih segar, bisa diajak diskusi hal besar,' benak Kinara. "Toktoktok" Kinara membuka pintu ruang kerja Lukman, "Pagi Pak..maaf kami bisa minta Waktunya?" kepala Kinara sedikit menyembul dari balik pintu. "Ya masuk saja." Kinara dan Arya masuk dan duduk dihadapan meja Lukman. "Pak Lukman saya mau melaporkan hal serius, mohon bantuan bapak untuk menindaklanjuti ke pak Lucky." Wajah Lukman nampak heran.

Kinara menunjukkan video ancaman yang dialami Arya. "Kapan kejadiannya ini?" tanyanya sambil memperbesar sedikit suaranya. "Kemarin Pak saat pulang kantor, kebetulan saya terakhir pulang dan melihat kejadian itu. Saya berinisiatif merekam kejadiannya." Lukman menatap Arya, "Kenapa kamu terlibat dengan Bu Kamelia?" tanyanya. " Sebenarnya ini ada kaitannya dengan berita terkait pak Aldo dan Kak Kinara Pak. Waktu itu, saya ada disana dan merekam kejadian itu. Ternyata Bu Kamelia mengetahuinya dan memaksa saya untuk membuat berita bohong dan menyebarkannya ke media sosial. Sepertinya klarifikasi dari pak Aldo membuat Bu Kamelia merasa kalah dan tidak puas, jadi saya diminta menyebarkan video penuhnya untuk memancing amarah netizen lagi untuk mematahkan klarifikasi Pak Aldo. Saya pantau semalam, berita itu sebenarnya sudah meredam. Makanya Bu Kamelia mengancam saya akan kehilangan pekerjaan jika saya tidak menguploadnya ke media sosial. Saya tidak mengharap banyak Pak saya hanya minta bantuan Bapak untuk menolong saya dari tindakan ancaman dan kehilangan pekerjaan ini."

Lukman diam berpikir. "Iya, bagian humas juga sudah menjelaskan pada saya untuk tidak perlu mengeluarkan statemen apapun. Sejauh ini fokus masyarakat tidak mengomentari posisi Kinara tapi lebih ke Aldo, jadi klarifikasi Aldo sudah cukup." Kinara merasa ini kesempatan untuk menyampaikan idenya, "Benar Pak Lukman, langkah yang diambil bagian humas sudah benar bahkan menurut saya kita tetap rilis saja segmen bincang bisnis itu dengan narasumber Aldo itu, supaya bisa mematahkan rumor keterlibatan saya." Lukman mengangguk mengerti. "Coba saya hubungi sekretaris pak Lucky dulu."

Lukman mengambil gagang telpon disamping nya dan menghubungi extension sekretaris pimpinan. "Halo, Lin pak Lucky ada diruangan? Oke tolong info saya dan beberapa karyawan mau bicara hal penting ke ruangan beliau. Oke kami kesana," gagang telpon diletakkan kembali ke tempatnya. "Ayo kita Ke ruangan pak Lucky." Mereka keluar dari ruangan. Ayu sudah datang dan menatap Kinara. Kinara hanya mengangguk, Ayu sudah mengerti.

Aldo kembali ke rumah setelah jogging sejak pukul 06.00. Ia melihat Kinara sudah tidak ada dirumah dan sarapan sudah siap diatas meja. Ia mengambil Handphonenya melihat ada 2 panggilan tak terjawab dari mamanya. Ia menghubungi kembali, "Halo Ma. Maaf aku jogging tadi," sapanya. " Heh mama kira kamu kemana, susah sekali dihubungi. Jadi kamu serius mau kenalan dengan Mita? Pacarmu ga masalah? Apa kalian bertengkar?" Aldo menghela nafas, " Dia sebenarnya cemburu, tapi karena mama terus mendesak dia akhirnya mengalah dan menyuruhku mengikuti permintaan mama. Tapi kalau Mita ga berhasil dalam sebulan ini, mama harus menerima Kinara ya."

Hilda nampak bersemangat, "Oke mama yakin ga perlu sampai sebulan, kamu bakal luluh sama Mita. Tapi, kalau dipikir-pikir kenapa dia mau begitu saja? apa dia sebenarnya ga serius sama kamu?" Aldo terlihat enggan merespon, "Soal itu Mama ga perlu pusingin yang penting Aldo sudah ikuti saran Mama." Hilda bernafas lega, "Oke-oke, nanti mama kabari tante Widi untuk hubungi Mita. Kamu tunggu saja Mita segera hubungi kamu. Ya sudah Mama tutup dulu telponnya." Aldo meletakkan handphonenya dan mengambil handuk.

Pembahasan soal Kamelia dengan pak Lucky berjalan lancar. Arya akhirnya bisa bernafas lega, ia mendapat perlindungan dari pak Lucky langsung. Lukman meminta Kinara segera merilis segmen Bincang Bisnis dengan Aldo sebagai narasumbernya. Kamelia yang kebetulan datang terlambat terkejut mendapat kabar dari sekertarisnya." Bu Kamelia, pak Lucky menyampaikan pesan untuk ke ruangan beliau sekarang ". Kinara yang menuju ke ruang pantry berpapasan dengan Kamelia. Ia bersikap cuek seolah tak melihat Kamelia. Moodnya tambah jelek diperlakukan seperti itu oleh Kinara, semalam dia menunggu-nunggu video yang akan di posting Arya tapi tak kunjung ada.

Usahanya menekan Aldo terlihat gagal, Aldo pun nampak santai menghadapi teguran pengurus inti komunitas pengusaha muda. Bahkan bersedia mundur dari pencalonan ketua yang baru. Entah hal apa yang akan dibicarakan Lucky membuatnya cukup merasa khawatir. "Toktoktok" Kamelia membuka pintu, "Maaf Pak Saya terlambat" Lucky menyuruhnya masuk. "Barusan saya dapat laporan, kemarin kamu mengancam pegawai magang untuk urusan pribadi, apa itu benar?" Kamelia terkejut lalu menunduk. "Kamelia, saya seharusnya menjatuhi sanksi untukmu tapi menimbang kamu berada disini atas rekomendasi salah satu pemegang saham dipusat maka saya hanya memberikan teguran. Saya harap ini menjadi peringatan pertama dan terakhir. perhatikan untuk tidak terulang lagi. Yang bersangkutan bersedia berdamai dan tidak menuntut tapi saya harap kamu bisa bersikap bijaksana untuk tidak mengganggu siapapun terkait hal ini. Saya yang akan pasang badan untuk membela mereka. Kamu ingat itu?" Kamelia mengangguk.

Keangkuhan Kamelia seketika runtuh, "Saya mohon maaf Pak sudah begitu lancang melanggar etika pegawai. Semoga kebijaksanaan bapak ini menjadi renungan untuk saya. Terima kasih Pak Lucky" ujarnya. Lalu mengajukan undur diri dari ruangan Lucky. 'Pasti Kinara membantu Arya, tapi bagaimana dia bisa melaporkan aku? Apa buktinya?' benak Kamelia. Tapi ia akan mencari cara lain untuk membuat Kinara tidak hidup tenang. Ia masih tak terima Aldo lebih memilih Kinara ketimbang dirinya.

Aldo sudah berpakaian rapi dan menuju kantornya untuk menghadiri rapat komisaris. Ia salah satu komisaris termuda di perusahaan akusisi yang ia bantu. Idealnya dia masih masuk dalam jajaran direksi, tapi karena sahamnya diperusahaan tersebut cukup besar ia sudah tidak berada di jajaran direksi lagi tapi berpeluang menjadi kandidat pemimpin perusahaan selain berada di tim komisaris. Handphonenya berdering, "Halo Bas, ada apa?" sapanya. "Aldo kamu sibuk pagi ini? Bisa mampir ke sekretariat? terjadi perdebatan disini soal pengunduran dirimu dari calon kandidat. Kamu harus membantuku menenangkan mereka," bujuk Bastian.

Meski Bastian bisa menjadi salah satu kandidat tapi pengurus inti yang lain dan sebagian besar anggota masih berharap Aldo naik kembali menjadi ketua. Karena selain ia menjadi duta pengusaha muda dan menaikkan nama komunitas, program yang di gagas Aldo berjalan lancar dan mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai kalangan. Sayang jika Aldo tiba-tiba mundur karena ancaman segelintir orang.

1
Dilys
Terpesona
Cahaya Tulip: terimakasih..mohon dukungan nya☺️
total 1 replies
Hikaru Ichijyo
Alur yang menarik
Cahaya Tulip: terima kasih mohon dukungan nya/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!