NovelToon NovelToon
Two Promises 2

Two Promises 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:572
Nilai: 5
Nama Author: Penulis Anonim

Season kedua dari "Two Promises"

Musim panas telah berlalu, dan Minamoto Haruki akhirnya berhasil menjalin hubungan dengan Yoshimoto Sakura. Namun, perjalanan waktu Haruki untuk menyelamatkan kekasihnya baru saja dimulai.

Seiring berjalannya waktu, bayang-bayang masa lalu mulai mengancam kebahagiaan mereka. Haruki harus menghadapi konflik internal keluarga Yoshimoto yang gelap, dan yang lebih mengerikan, rahasia besar yang selama ini disembunyikan Sakura mulai terungkap perlahan.

Akankah Haruki mampu mengungkap kebenaran dan mengubah takdir yang menanti? Atau, akankah usahanya sia-sia, membawa mereka pada akhir yang tragis seperti di masa lalu?

Saksikanlah perjuangan mereka dalam 'Two Promises 2"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 14 - Festival Sekolah Hari Pertama: Petualangan Megumi

SCHOOL FESTIVAL ARC... STARTED

[29 September — 2015]

[•] SMA Hoshizora

*POV Megumi

Hari ini, festival sekolah kami telah dimulai. Sudah 30 menit berlangsung.

Kelasku mengadakan kafe pelayan. Entah mengapa ide seperti itu diterima oleh seluruh anggota kelas.

Saat ini, aku sedang sibuk melayani para pengunjung yang datang dari wilayah sekitar Hoshizora Kōkō.

Mau bagaimana lagi... hari ini adalah tugasku untuk melayani para pengunjung.

Di bagian dapur, para cowok dari kelas kami bertugas untuk memasak makanan selagi para gadis melayani dan menerima pesanan dari para pengunjung. Haruki pun juga ikut andil di bagian sana untuk hari ini.

Meskipun terlihat merepotkan, aku tetap menikmati tugas bagianku.

"Selamat datang tuan, mau pesan apa?"

"Saya pesan secangkir kopi dan pancake."

"Baiklah, dengan segera akan kami sajikan, tuan. Silakan menunggu!"

Dengan senyuman, aku bergerak dari meja satu ke meja yang lainnya untuk melayani para pengunjung yang baru datang.

Setelah menerima pesanan, aku segera memberitahu para cowok yang memasak. Setelah itu, aku kembali untuk melayani pengunjung yang lainnya.

Tugasku untuk melayani pengunjung hanya ada di hari ini dan hanya sampai waktu istirahat pergantian.

Tentu saja seperti itu, teman-teman sekelasku tidak ingin aku bekerja terlalu keras supaya aku bisa tampil sempurna di panggung saat hari terakhir festival.

Dan tanpa kusadari, waktu berlalu begitu cepat dan tugasku pun telah selesai.

•Beberapa jam kemudian...

"Terima kasih atas kerja kerasnya, Megumi-chan. Sekarang kamu bisa bebas berkeliling festival."

Sambil tersenyum, Mai-chan mengucapkan terima kasih atas kerja kerasku.

"Sama-sama, Mai-chan. Kalau kamu masih memerlukan bantuan, jangan segan-segan untuk menghubungiku, ya!"

"Tentu saja, Megumi... "

Setelah itu, aku pergi ruang ganti untuk mengganti pakaian pelayan yang aku kenakan saat ini.

Setelahnya, aku pun mulai berjalan mengelilingi festival sekolah ini.

Kira-kira, kelas lain mengadakan apa ya? aku jadi penasaran.

* * *

Saat ini, aku sedang berjalan-jalan mengelilingi festival.

Kelas pertama yang menjadi tujuanku adalah kelas 3-D, kelas Tsurugi-san.

Tsurugi-san. Aku penasaran dengan apa yang diadakan oleh kelasnya.

•Ruang kelas 3-D

Miaw miaw miaw...

Saat aku sampai di depan ruang kelas 3-D, aku melihat banyak sekali anak kucing dari dalam.

"Wah... Tsurugi-san. Mereka mengadakan kafe kucing ya?"

Melihat anak-anak kucing itu bagai cahaya di mataku.

"Imutnyaaa!.."

Tak lama setelah aku datang, Tsurugi-san muncul dari balik pintu sambil membawa nampan kosong dengan kedua tangannya.

Dia melihat ke arahku. "Ah, Kamihara-san. Sedang apa di sini?"

"Aku hanya mampir saja kok, Tsurugi-san. Kelasmu mengadakan kafe kucing ya?"

"He he... iya, Kamihara-san," jawab Tsurugi-san dengan senyum sumringah. "Bagaimana kalau kamu masuk dan memesan sesuatu, Kamihara-san?" lanjutnya.

"Aku terima dengan senang hati."

Aku menerima tawaran Tsurugi-san untuk masuk ke dalam.

•Beberapa menit kemudian...

Sambil duduk di salah satu kursi, aku memeluk dan mengelus beberapa anak kucing sambil menunggu pesananku sampai.

Setelah beberapa menit menunggu, pesananku pun akhirnya sampai.

"Silakan dinikmati, tuan."

Suara ini... aku mengenalnya.

Mendengar suara dari orang yang aku kenal, aku menoleh ke atas dan melihat wajah orang yang membawa pesananku.

"Ketua Shigure?! kenapa kamu malah melayani pengunjung?!"

Pertanyaanku membuat ketua Shigure menghela napas.

Shigure Shin, ketua osis Hoshizora Kōkō. Orang yang dikenal berwibawa di sekolah ini justru menjadi pelayan di kelasnya sendiri?!

Apa... yang sebenarnya sedang terjadi?

"Uh... aku seperti ini karena disuruh oleh si Rinka itu! Kamihara-san."

Dengan ekspresi tidak senang ketua Shigure menjawab pertanyaanku sambil berbisik.

Namun dari kejauhan, Tsurugi-san menoleh saat namanya disebut oleh ketua Shigure. Tsurugi-san... dia menatap ketua Shigure dengan tajam.

"Aku bisa mendengarmu lho, Shin-kun! jangan mengejekku dong!"

Hebat sekali Tsurugi-san, bisa mendengar dari jarak sejauh itu.

Aku bisa memahami kenapa ketua Shigure mau menjadi pelayan di kelasnya. Mohon bersabar, ya, ketua Shigure.

Beberapa saat kemudian, ketua Shigure kembali untuk melayani pengunjung yang lainnya.

Entah kenapa... aku jadi merasa kasihan setelah melihat keadaannya sekarang.

Setelah itu, aku mulai menyeruput secangkir teh hangat yang aku pesan dan kembali bermain dengan anak kucing sampai puas.

•Beberapa menit kemudian...

Saat ini aku sedang berada di depan pintu ruang kelas 3-D untuk keluar dan lanjut berkeliling festival.

"Silakan datang lagi kapan-kapan ya, Kamihara-san."

Dengan wajah tersenyum, Tsurugi-san mengatakannya.

"Sampai ketemu nanti, Tsurugi-san!" balasku.

Setelah itu, aku lanjut melangkah dan kembali berkeliling festival.

Kelas mana lagi ya, yang harus aku kunjungi selanjutnya.

* * *

Saat ini aku sedang berjalan menuju kelas yang dikatakan oleh Mai-chan 3 hari yang lalu.

Yup, tujuanku berikutnya adalah kelas 3-A. Aku penasaran dengan kelas yang menantang kelasku.

Siapa tahu juga, aku bisa mengetahui orang yang memberikan tantangan itu pada Mai-chan.

Namun, saat aku berada di depan ruang kelas mereka....

Tanda di atas pintu ruang kelas: "Rumah Hantu."

"Ah... aku lewati saja untuk hari ini deh."

Setelah melihat dekorasi yang menyeramkan di depan kelas mereka, aku mengurungkan niatku kembali.

Aku langsung balik arah dan melewati kelas tersebut.

•Beberapa menit kemudian...

•Lapangan sekolah

Dari depan ruang kelas 3-A, aku langsung pergi ke lapangan untuk mengunjungi beberapa kedai makanan di sana.

"Wah! banyak sekali kedai makanan di sini!"

Mulai dari kedai takoyaki, yakisoba, dango, taiyaki, tempura, dan banyak lainnya.

Banyak sekali aroma makanan yang masuk ke dalam penciumanku saat aku hirup udara sekitarku.

"Ah... semuanya kelihatan enak, kedai mana dulu yang akan aku kunjungi ya?"

Setelah mengatakan itu, aku mulai melangkah dari kedai satu ke kedai yang lainya dan membeli semua makanan mereka.

Dan dengan tangan yang penuh, serta mulut yang sedang menahan dango agar tidak jatuh, aku terus berjalan sambil membawa semuanya.

•Beberapa menit kemudian...

Sambil membawa makanan dengan kedua tangan dan mulutku, aku berjalan menuju salah satu bangku untuk beristirahat.

Saat aku berjalan ke sana, seseorang memanggilku dari belakang.

"Megumi!"

Aku berbalik sambil mempertahankan makanan agar tidak terjatuh—aku melihat kedua orang tuaku di sana.

"Ayuah! ibwu!"

Dengan mulut penuh makanan aku memanggil mereka dengan suara yang aneh.

Ayah dan ibuku tersenyum dan terkikik melihat tingkah lakuku.

"Habiskan dulu makanan di mulutmu itu, Megumi," ucap ibuku.

"Ibumu benar Megumi... bagaimana kalau kita bertiga duduk di bangku itu dulu," lanjut ayahku sambil menunjuk ke arah bangku panjang di belakangku.

"Um!" aku mengangguk dan kemudian berbalik, lalu berjalan menuju bangku itu.

•Beberapa saat kemudian...

Setelah menghabiskan dango di mulutku, aku mulai berbicara pada ayah dan ibuku.

"Kenapa ayah dan ibu ke sini? bukankah kalian sibuk di tempat kerja kalian?!"

Sambil memiringkan kepala dan menaruh jari telunjuk di bibir, aku bertanya.

"Kami hanya ingin memberimu kejutan, Megumi," jawab ibuku.

"Sebenarnya hari ini kami ambil cuti hanya untuk melihatmu, anakku!" lanjut ayahku.

Aku mulai menusuk takoyaki dan memasukkannya ke dalam mulutku, lalu mengunyahnya. Rasa asam dan manis dari mayonais dan saus tomat langsung memenuhi bagian dalam mulutku begitu aku mengunyahnya.

Setelahnya, aku kembali bertanya pada mereka, namun dengan memicingkan mataku.

"Lalu, kenapa kalian malah datang hari ini? kan, aku sudah bilang kalau kontesku dilaksanakan pada hari keempat."

"Kami akan tetap datang di hari keempat kok. Jadi, jangan khawatir kalau kami tidak akan datang pada saatnya, ya, Megumi?" jawab ibuku.

Aku mengangguk, lalu lanjut memakan semua makanan yang aku beli hingga habis sambil sesekali mengobrol dengan kedua orang tuaku sampai mereka pergi.

Hari pertama festival sekolah ini, sangat menyenangkan. Aku sangat menantikan hari-hari berikutnya yang lebih menyenangkan.

Dan pada hari ketiga nantinya... aku pasti akan mengatakannya pada Haruki...

Tentang aku yang juga berasal dari masa depan!

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!