Prasetya terpaksa menikahi perempuan pilihan orang tuanya karena desakan dari orang tuanya, namun selama pernikahan dia tidak pernah mencintai perempuan yang telah menjadi istrinya itu karena hatinya sudah memilih perempuan lain yang menjadi kekasihnya selama mereka masih sekolah. Namun demi memenuhi keinginan orang tuanya dia rela menikahi perempuan pilihan orang tuanya.
Namun ternyata wanita pilihannya tidaklah sebaik yang dia kira selama ini, kekasihnya ternyata memiliki sifat jahat yang hanya ingin menguasai harta miliknya. Dia pun juga memanipulasi perasaan Prasetya dengan berpura-pura menjadi wanita yang baik di hadapannya. Tetapi, sifatnya berbeda ketika di belakang Prasetya. Dia bahkan memfitnah istri pertama Prasetya agar dia terlihat jelek di mata suaminya dan Prasetya tidak akan pernah menyukai istri pertama itu yang ternyata memiliki hati yang baik seperti malaikat.
Akankah kejahatannya bisa terbongkar dan memperlihatkan sifat aslinya itu?! bisakah Jasmine bertahan?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Malam keberangkatan
Hari demi hari pun berlalu dengan cepat sampai tidak terasa hari malam keberangkatan untuk liburan pun telah tiba, Jasmine tengah mengemas barang-barangnya ke dalam koper yang akan dia bawa untuk liburan. Jasmine pun memilih-milih pakaian mana yang akan dia bawa untuk liburan keluarga di Bali selama 3 hari. Selama 30 menit Jasmine berkemas barang akhirnya dia selesai juga mengemasnya dengan rapi kedalam koper.
Setelah selesai berkemas Jasmine pun turun ke lantai bawah untuk menyiapkan makan malam, ketika melewati kamar Pras dan Viona Jasmine melihat Viona juga tengah berkemas barang ke dalam kopernya. Jasmine pun mengintip dari balik pintu yang sudah sedikit terbuka, melihat apakah ada sosok Pras yang berada di kamar. Namun Jasmine tidak menemukan sosok suaminya disana meski sudah mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar tersebut.
Saat hendak berbalik menuju ke lantai bawah tiba-tiba Pras muncul di belakang Jasmine yang tengah memerhatikan dirinya dengan tatapan dingin. Jasmine pun mendadak diam membisu ketika Pras menatapnya seakan menjadi patung hidup yang berdiri disana.
"kamu sedang apa disini?!" tanya Pras datar.
Jasmine mendadak gelagapan karena di tanyai seperti itu oleh Pras, dengan gugup Jasmine pun menjawab pertanyaan Pras.
"ehmm e.. Enggak kok mas, tidak ada apa-apa. Aku kebawah dulu ya, untuk siapkan makanan untuk makan malam" ucap Jasmine dengan gugup.
"kamu tidak perlu masak, aku sudah pesan makanan untuk makan malam hari ini" kata Pras dengan nada dingin.
"eh.. Ta.. Tapi.. Mas, aku sudah me marinasi ayam dan ikan di kulkas hanya tinggal di goreng saja kok" kata Jasmine.
"tidak perlu.. Itu simpan saja untuk makan lusa setelah pulang liburan" ucap Pras.
Tidak ingin memicu pertengkaran Jasmine akhirnya menuruti perkataan Pras dan kembali ke dalam kamarnya untuk melanjutkan aktifitasnya. Namun sebelum Jasmine melangkah pergi Pras sudah lebih dulu mengatakan sesuatu.
"Viona akan ikut kita pergi berlibur ke Bali" ucap Pras dengan santai.
Ucapan tersebut lantas membuat Jasmine kaget dan langsung berbalik menghadap Pras dengan raut wajah yang bingung.
"apa mas?! Aku tidak salah dengar kan?!" tanya Jasmine merasa heran.
"tidak, kamu tidak salah dengar kok. Viona akan ikut liburan dengan kita" kata Pras mengulangi ucapannya.
"mas, kamu sudah gila ya?! Bagaimana mbak Viona akan ikut kita?! Apa mas tidak takut ketahuan oleh papa dan mama?! Bagaimana jika mbak Viona bertemu dengan mama dan papa saat disana?!" tanya Jasmine tidak habis pikir.
"kamu tenang saja mama dan papa tidak akan tahu. Aku akan mengirim Viona lebih dulu kesana sebelum mama dan papa sampai di vila, jadi Viona akan berangkat malam ini ke bandara agar bisa sampai lebih dulu" kata Pras dengan mudahnya.
Jasmine hanya bisa menghela napasnya berat mendengar rencana gila suaminya, Jasmine pun tidak mengerti dengan jalan pikiran suaminya yang ingin mengikutsertakan Viona dalam liburan keluarga ini.
"mas kamu jangan nekat deh untuk menantang papa dengan mengirim mbak Viona kesana, mas tahu sendiri bagaimana sifat papa yang begitu keras. Aku tidak mau mengambil resiko untuk ketahuan oleh papa, dan aku juga tidak membohongi mama dan papa untuk menutupi hubungan kalian" kata Jasmine dengan tegas.
"aku terpaksa Jasmine, aku tidak bisa meninggalkan Viona sendiri di rumah. Aku tidak ingin membuat Viona marah lagi seperti waktu itu. Tolong aku Jasmine, tolong kamu rahasiakan soal Viona yang akan ikut liburan dengan kita. Kamu tidak perlu berbohong pada mama dan papa cukup tutup mulut saja dari mereka kalau mereka bertanya sesuatu tentang Viona" kata Pras membujuk.
"maaf mas, aku tidak bisa. Aku tidak ingin mengecewakan mereka dengan menutupi hubungan kalian. Asal mas tahu.. Setiap kali mama dan papa datang ke rumah perasaan aku tidak pernah tenang, karena aku takut mereka akan bertemu dengan mbak Viona secara tidak sengaja. Aku takut kalau hubungan kalian akan di ketahui oleh mama dan papa, dan aku pun selalu merasa tidak enak hati ketika harus berpura-pura bahwa hubungan kita baik-baik saja di depan mereka, mas" ucap Jasmine berusaha menolak permintaan Pras.
"sekali ini saja Jasmine, aku meminta tolong kamu sekali ini saja. Tolong bantu aku untuk merahasiakan kedatangan Viona ke Bali dari mereka. Aku janji, aku tidak akan membebani kamu untuk membohongi mama dan papa dengan menyembunyikan Viona di vila. Viona akan menginap di penginapan yang cukup jauh dengan vila kita, aku mohon Jasmine tolong aku sekali saja" Pras memohon dengan tatapan memelas.
Jasmine belum memberikan respon apapun terhadap permintaan Pras yang tidak masuk akal, Jasmine pun tidak mengerti dengan pemikiran Pras yang begitu nekat dan berisiko akan ketahuan oleh orang tuanya. Namun Pras tetap bersikeras dengan keputusannya untuk membawa Viona liburan bersama. Jasmine pun memikirkan begitu lama sebelum memberikan keputusannya.
"aku sudah berencana untuk berbulan madu dengan Viona di hari ini, tapi semua itu gagal karena mama sudah mengatakan akan melakukan liburan keluarga bersama. Makanya kami terpaksa membatalkan rencana itu, tapi karena tiket pesawat dan hotel sudah dipesan dan terlanjur di bayar kita tidak bisa membatalkan nya begitu saja. Jadi aku mohon Jasmine tolong bantu aku sekali ini saja" Pras terus meminta bantuan Jasmine.
Jasmine pun menghela napas pasrah "terserah kamu saja mas, tapi aku tidak akan ikut campur jika akhirnya mama dan papa tahu tentang hubungan kalian. Dan aku juga tidak akan bertanggungjawab kalau terjadi sesuatu pada kalian selama disana, tolong kalian urus semua urusan kalian sendiri"
Jasmine pun akhirnya kembali ke kamarnya setelah mengambil makan malam yang di pesan oleh Pras dan memakannya di kamarnya seorang diri. Dan seperti yang direncanakan oleh Pras, Viona pun berangkat lebih dulu ke Bali dengan pesawat malam.
...****************...
Keesokan harinya..
Sesuai jadwal yang sudah tentukan sebelumnya Pras dan Jasmine berangkat ke bandara pada Jumat sore dengan keluarga Pras yang sudah menunggu di bandara. Mereka pun berangkat dengan menggunakan pesawat jet milik keluarga Pras.
***
Didalam pesawat...
"sayang, mama senang deh.. Akhirnya kita bisa liburan bersama untuk pertama kalinya setelah kalian menikah. Mama merasa.. Jika sekarang kehidupan mama sudah lengkap dengan kehadiran kamu di keluarga ini. Makasih ya.. Sayang, karena sudah menjadi bagian dari keluarga mama" ucap Rumi dengan mata berkaca-kaca.
"iya.. Ma, Jasmine juga senang bisa memiliki mertua seperti mama, sebab mama begitu menyayangi Jasmine seperti putri mama sendiri. Jasmine pun juga bahagia bisa menjadi bagian dari keluarga mama, sebab setelah kepergian Ummi dan Baba Jasmine tidak memiliki siapapun lagi" kata Jasmine yang ikut terharu.
"kamu tenang saja sayang, mama akan selalu menjadi orang tua kamu yang menyayangi kamu dan menjaga kamu selama mama masih hidup. Meski kamu bukan anak kandung mama, tapi mama akan selalu mencintai kamu seperti anak mama sendiri" Rumi pun memeluk Jasmine dengan hangat.
"terima kasih ma, Jasmine juga akan selalu menyayangi dan mencintai mama seperti Jasmine menyayangi Ummi dan juga Baba" Jasmine pun mempererat pelukannya pada Rumi.
Pesawat pun akhirnya lepas landas dari bandara menuju ke tempat tujuan mereka berlibur, selama didalam pesawat Jasmine tidak henti-hentinya memandangi pemandangan luar jendela dari atas ketinggian. Jasmine merasa takjub dengan keindahan alam yang terlihat dari atas langit, dia pun semakin merasa kagum dengan kuasa Allah yang begitu indah menciptakan alam semesta.
kaya Jasmin pun
pras pun