Bagian Kedua Kembar Pratomo dari Generasi Ke Delapan
Mandaka Pratomo adalah seorang arsitek jenius yang hobi berpetualang ke daerah konflik untuk membangun rumah sakit sesuai permintaan Opanya, Mamoru Bradford. Hingga suatu hari, Mandaka hendak menyelesaikan satu tugas lagi di pinggiran negara Sudan, mobilnya terkena tembakan roket. Mandaka dan pengawalnya dari Black Scorpio, Carole Laurent selamat dan mereka harus berjibaku untuk bisa kembali ke markas. Perjalanan keduanya tidak mudah apalagi mereka tidak pernah akur dari awal bertemu. Siapa sangka, lama-lama mereka saling tergantung satu sama lainnya.
Generasi Kedelapan Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bilbao dan Yagami
Yagami pun mengikuti para pemberontak yang sibuk mencari Mandaka dan Carole. Matanya menatap tajam ke sekelilingnya berusaha mencari tahu dimana sepupunya.
"Tidak ada jejak mereka disini ... Tapi aku yakin mereka tidak terlalu jauh," ucap Ahmad Nimiery. "Setidaknya kita sudah dapat banyak ... Kita bawa orang ini ke markas sementara! Setelahnya kita balik lagi!"
Yagami sedikit lega ... Sementara. Rombongan itu pun pergi meninggalkan lokasi dan Yagami berharap sepupunya tidak ditemukan oleh orang-orang ini.
***
Yagami tiba di markas sementara milik pemberontak yang berada dekat dengan perbatasan. Banyak orang yang tidak mau berjaga di daerah itu karena nyawa taruhannya. Yagami melihat bagaimana Bilbao tampak kepayahan ditambah dengan luka di pelipisnya dan memar di sekujur tubuhnya.
"Eeenggg ...." Suara Bilbao mulai terdengar saat dirinya mulai sadar. Pria itu membuka matanya dan tatapannya tampak liar karena tidak menduga berada di lingkungan yang asing. "What the ...."
"Kamu sudah bangun?" senyum Ahmad Nimiery ke Bilbao yang duduk terikat diatas lantai.
Mata Bilbao terbelalak. "Siapa kamu?"
"Your Worst Nightmare ( mimpi buruk mu )," seringai Ahmad Nimiery.
Bilbao hanya bisa menelan salivanya. Aku akan mati disini!
***
"Jadi kamu mengarahkan posisi Mandaka dan Carole yang berbeda jauh dari yang kamu temukan?" tanya Snake.
"Iya."
"Bagaimana dengan peledak yang sudah ditanam di rumah sakit milik keluarga Pratomo?" tanya Binturong.
Yagami hanya tersenyum smirk.
***
Pangkalan Militer Chad
"Apa ini?" gumam Maka Koa Tarrant saat mendapatkan pesan terinkripsi di ponselnya.
"Ada apa Boss?" tanya Jim, anak buahnya.
"Aku mendapatkan pesan dari keponakan aku ... Oh Shiiiitttt!" MK tampak tegang. "Urusan kita di Chad sudah beres kan?"
"Sudah Boss. Ada masalah?"
"Kita harus ke Sudan! Ke Khartoum!" MK langsung memberikan kode ke para anak buahnya. "Sandera sudah diurus REACT kan?"
"Sudah Boss!"
"Oke, kita semua. Ada situasi dan kita akan melakukan black ops! Ini sedikit personal tapi kita bisa menyelamatkan banyak orang! Setengah jam lagi, kita akan ke Khartoum!" ucap MK ke semua orang.
"Sudan, Boss?"
"Ya!"
"Ada apa Boss?"
"Menonaktifkan bahan peledak di rumah sakit!" jawab Maka Koa Tarrant.
***
Tim NCIS pun tiba di kota Khartoum menggunakan pesawat militer setelah menempuh waktu sebelas jam dan bergegas menuju rumah sakit milik Yayasan Al Jordan apalagi MK masih ada keturunan Al Jordan. Bagaimana pun, dia tidak mau legacy opa buyutnya dihancurkan begitu saja!
MK lalu memerintahkan anak buahnya untuk menyisir semua lantai dan kamar di rumah sakit yang baru saja di renovasi oleh Mandaka. Sepuluh anggota NCIS yang juga beberapa mantan Navy Seals itu pun langsung menemukan beberapa alat peledak disana. Satu persatu mereka non aktifkan dan dikumpulkan menjadi satu. Kepala rumah sakit sampai tidak bisa berkata apa-apa karena tidak tahu ada bahan peledak disana hingga bisa meledak kapan saja.
"Chief Tarrant, sungguh kami tidak tahu ada bahan peledak disini. Kami tidak menduganya," jawab Kepala Rumah Sakit itu.
"Yang penting, semua orang disini selamat dan kami tidak terlambat!" senyum MK yang langsung memberikan pesan ke Yagami.
All is fine.
***
Yagami melihat smartwatch nya dan ada pesan terinkripsi di sana. Pria itu merasa bersyukur karena MK tiba tepat pada waktunya.
"Ini sudah enam jam tuan," ucap Yagami.
"Idris, kamu kembali kesana. Aku bawa anggota Black Scorpio ini," ucap Ahmad Nimiery. "Kita kembali ke markas."
"Baik Tuan." Yagami mengangguk.
Tim Yagami pun kembali ke lokasi mobil Hummer yang kebalik. Yagami terkejut saat dua jenazah sudah tidak ada di dalam dan dia melihat ada dua gundukan tanah baru.
Apakah Bixby dan Boromir dikubur oleh Daka?
Yagami melihat sekelilingnya yang menjelang Maghrib ke malam.
"Idris! Aku menemukan banyak uang tersembunyi!" seru rekannya.
"Bawa saja yang berharga!" balas Yagami.
Mereka pun mengambil barang-barang di dalam mobil lalu mereka pun pergi. Yagami menghembuskan nafas lega karena Mandaka masih hidup.
Satu-satunya cara ponsel Bilbao yang selalu tersimpan di dalam sepatunya. Ternyata kebiasaan jelek kamu itu ada gunanya, Bil!"
***
Dua hari Bilbao dihajar oleh para pemberontak hingga akhirnya Yagami yang bertugas menjaga pria itu sendirian. Diam-diam Yagami mendekati Bilbao yang menunduk pingsan. Pria itu lalu menepuk pelan bahu Bilbao.
"BilBil ...."
Bilbao membuka matanya yang lebam. "Thousand face?" bisiknya.
Yagami tersenyum smirk. "Aku berikan suplemen untuk fisik kamu." Yagami memasukkan kapsul ke dalam mulut Bilbao.
"Aku payah ...." bisik Bilbao.
"No Dude. Aku sudah memberikan titik GPS kamu ke markas," ucap Yagami dengan bahasa Perancis.
Bilbao mengangguk. "Setidaknya aku ada temannya. Bagaimana yang lain?"
Yagami menggeleng pelan. "Daka dan Carole saja yang selamat."
Bilbao menangis karena kehilangan dua sahabatnya.
"Aku butuh kamu untuk menghajar mereka semua. Kamu sanggup?" bisik Yagami.
"Usahakan aku tidak mati. Aku masih harus minum bir di depan kuburan mereka."
Yagami tersenyum smirk. "Kamu akan minum bir di depan kuburan Bixby dan Boromir."
Bilbao merasa tubuhnya lebih baik setelah mendapatkan suplemen dari Yagami. Keduanya hanya menunggu sambil memikirkan bagaimana caranya untuk bisa kabur.
Tiba-tiba suara tembakan terdengar dan Yagami pun bangkit sambil menyisipkan sebilah scalpel ke dalam tangan Bilbao yang diikat ke belakang sandaran kursi. Cable ties yang mengikat pergelangan tangan Bilbao pun dipotong sedikit.
Tak lama pintu ruang tahanan itu pun terbuka dan Ahmad Nimiery mendatangi Bilbao lalu mencengkram wajahnya.
"Bagaimana bisa Snake tahu kamu disini?"
Bilbao hanya tersenyum smirk. "Mainmu kurang jauh!"
Ahmad Nimiery memukul wajah Bilbao yang langsung menyabet leher pemimpin itu dengan scalpel yang diberikan Yagami. Disaat para pengawal hendak menembak, Yagami sudah menembak mereka terlebih dahulu dengan senjata semi automatis yang dipegangnya. Bilbao memotong cable ties yang mengikat kakinya lalu menyerang orang-orang yang masuk bersama dengan Yagami.
Keduanya menggunakan pistol, scalpel, pisau army yang besar seperti milik Rambo, dan senjata tajam yang ditemukan. Hingga semuanya selesai dan Bilbao pun terduduk dengan nafas terengah-engah.
"Oh ... Aku lapar sekali ...." ucapnya.
Yagami yang juga terengah-engah hanya melirik sambil tertawa kecil. "Aku ingin mandi. Membunuh itu memang menyenangkan tapi aku lebih suka badanku yang asli dan wangi."
Keduanya menunggu Snake masuk yang hanya bisa melongo melihat pemandangan di depannya.
"What the ...."
***
"Kamu terluka, Yagami," celetuk Binturong saat melihat ada luka di bahu dan tangan Yagami.
"Tidak masalah. Biar dua dokter manga itu ada kerjaan," kekeh Yagami.
"Aku dengar itu!" seru Dokter Kenzō di earpiece Binturong.
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️
Hhhmmm....spa y kira2????spupunya manda kah????atw sm pmrntah sngja d rtakn....🤔🤔🤔
gabut bgt sih daka.....🤦♀🤦♀🤦♀....