Saat semua mahasiswi mencari muka di hadapan Revan, si dosen tampan tapi dingin. Ayunda justru sudah kehilangan mukanya. Setiap kali bertemu Revan, Ayunda selalu dalam masalah yang membuatnya malu di hadapan dosennya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Begitu tiba di apartemen, Revan dan Ayunda masuk ke dalam kamar mereka masing-masing. Ayunda langsung tidur untuk menikmati hari liburnya. Sedangkan Revan langsung memeriksa pesan yang baru masuk ke e-mail nya.
Seseorang baru saja mengirim pesan, jika ada orang yang mencari tahu tentang identitasnya. Namun mereka hanya mendapatkan informasi identitas Revan yang palsu. Identitas yang sengaja Revan buat untuk menutupi identitas yang sebenarnya.
Sementara identitasnya yang asli masih terkunci rapat dan aman.
Kemudian Revan menerima laporan tentang orang yang mencari tahu tentangnya. Apa motif dan tujuan orang itu.
*
Ayunda terbangun dari tidurnya ketika hari sudah gelap. Di luar sana hujan masih turun dengan derasnya. Suasana yang dingin membuat perut Ayunda menjadi lapar.
Ayunda lalu bangun dan membersihkan diri sebelum akhirnya keluar dari kamar.
Hujan-hujan begini enaknya makan yang hangat-hangat. Batin Ayunda sambil melihat isi kulkasnya.
Ayunda memutuskan untuk masak mi instan di tambah dengan sayur, telur, tomat dan bakso. Emmm, pasti enak.
Bau harum mi instan buatan Ayunda menguar smpai ke kamar Revan. Membuat Revan tiba-tiba merasa lapar. Revan pun keluar kamar dan menuju dapur.
Ayunda yang baru saja ingin menyuap mi ke dalam mulutnya, terkejut ketika melihat Revan berdiri di hadapannya.
"Pa k Re van!"
Ayunda baru ingat jika sejak sore tadi dosennya itu ada di apartemen ini.
Kemudian Ayunda memasak satu porsi lagi mi instan untuk dosennya dan mereka makan dalam diam.
"Tidak baik sering mengkonsumsi mi instan." kata Revan yang membuat Ayunda langsung menatap wajah dosennya.
Ayunda kemudian menurunkan pandangan ke mangkok milik Revan yang kini sudah kosong.
Ya ampun, katanya tidak baik. Tapi satu mangkok mi instan habis dia makan tanpa sisa. Batin Ayunda mengejek dosennya yang sok menasehati.
Ayunda tidak membalas ucapan Revan, dia mengambil mangkok kosong miliknya dan Revan dan membawanya ke wastafel untuk di cuci.
Hari semakin larut, namun hujan masih belum menunjukkan ada tanda-tanda untuk berhenti. Jadi Revan juga tidak bisa pulang dan dia memutuskan untuk tidur di apartemen.
*
Keesokan harinya di kampus, Raya sengaja menemui Aldi.
"A apa benar?" tanya Aldi.
"Iya. Betul Al." jawab Raya.
"Ayunda ingin kau mengatakan cinta padanya secara langsung." kata Raya lagi.
"A aku harus ba bagi mana?" gumam Aldi merasa cemas.
Dia sungguh tidak punya keberanian untuk mengatakan cinta kepada gadis pujaannya itu.
"Tenang, Al. Sini aku ajari." Raya kemudian membisikkan sesuatu kepada Aldi.
"Tidak. A aku tidak berani melakukan itu." kata Aldi menolak saran dari Raya.
"Jika kau mencintai Ayunda, kau harus melakukan itu agar Ayunda yakin jika kau benar-benar mencintainya."
"Tapi.. " kata Aldi yang masih ragu-ragu.
"Ayunda tidak akan marah. Percayalah." kata Raya meyakinkan.
Aldi tampak berpikir.
"Ini, minumlah. Agar kau lebih tenang." Raya memberikan sebotol air mineral kepada Aldi.
Dan Aldi langsung meminumnya untuk menghilangkan perasaannya yang gugup.
"Ayo, aku antar kau menemui Ayunda." kata Raya tersenyum penuh arti.
Sementara itu, salah seorang teman Raya sudah meyakinkan Ayunda untuk datang ke gedung bekas laboratorium yang sudah tidak terpakai.
"Kau yakin Pak Revan meminta kita berkumpul di sini?" tanya Ayunda.
"Iya, tadi pak Revan sendiri yang mengatakan pada ku." jawab teman Raya.
"Tapi mengapa tidak ada orang."
"Mungkin yang lain belum tau. Kau tunggu disini dulu, aku akan memberitahu yang lain." kemudian teman Raya itu pergi meninggalkan Ayunda di gedung itu sendirian.
Dan beberapa saat kemudian, Aldi masuk dengan perasaan gugupnya.
"Ayunda." Aldi tersenyum senang melihat Ayunda ada di sana.
Berarti benar apa yang di katakan oleh Raya.
Revan pasti mau melanjutkan pengobatan kakinya apabila Ayunda sudah bersamanya...
ko pindah kota macam mana cerita ma dosennya