Nostalgia Generasi Kedua Bersama Trio Rusuh
Mike Cahill, Abimanyu Giandra dan Edward Blair adalah sahabat berdasarkan pertemuan yang agak Membagongkan. Mike dan Edward adalah saudara ipar sementara Abimanyu sahabat Stephen Blair, adik Edward.
Cerita ini cerita komedi unfaedah dan nantinya akan berlanjut ke Vivienne Neville dan Jammie Arata ( edisi revisi ).
Novel ini akan up tergantung wangsit ya jadi bisa tidak setiap hari up. Kan ceritanya nostalgia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yakin Kamu Bukan Cemburu?
Jammie menoleh ke arah nona cerewet dan menyebalkannya dengan tatapan bingung. Anak? Anak apa? Pengen nasi kambing? Kamu mabuk kah?
"Jadi sebelum bumil ini bisa histeris karena keinginan sang jabang bayi tidak dipenuhi, mending kalian semua pergi dari sini!" usir Vivienne galak.
Bumil? HAAAAHHHH? - batin Jammie.
Para perempuan itu pun merasa sedikit takut melihat bagaimana wajah galak Vivienne.
"Ayo! Kamu harus menemani aku cari nasi kambing!" Vivienne menarik sedikit menyeret Jammie yang masih bingung dengan kelakuan nonanya.
"Nona ...." Suara Jammie menghilang ketika Vivienne memberikan jari telunjuknya menyuruh dia diam.
"Kamu duduk sini! Temani aku makan!" perintah Vivienne dengan mode galak.
Jammie hanya duduk manis menemani Vivienne makan dan ikut makan juga ketika pelayan datang membawakan makanan.
"Nona? Tadi itu apa?" tanya Jammie ketika melihat raut wajah Vivienne sudah tampak tenang.
"Itu apa, apa?" tanya Vivienne balik.
"Apa benar nona hamil? Kok bilang itu anak sa..."
Sebuah pukulan mendarat di bahu Jammie yang langsung mengaduh.
"Ya ampun jambreeeettt! Aku nggak hamil! Masih bersegel ini!" desis Vivienne kesal karena Jammie nggak peka. "Aku bilang gitu biar laron-laron yang mendekati kamu itu pergi!"
"Laron?"
"Cewek-cewek gatel tadi!"
Jammie hanya melongo. "Mereka hanya mengajak ngobrol saya kok nona. Memang salah ya?"
"Salah!" teriak Vivienne yang membuat Jammie dan ketiga kakak perempuannya kaget mendengarnya padahal hanya berbeda meja.
"Vivienne Lee Neville! Kalau kamu buat ulah lagi, mending kamu pulang ke Manchester!" suara sang papa terdengar di belakang gadis itu karena pada saat itu Alex Neville sedang berjalan hendak ke kamar mandi.
Vivienne langsung terdiam. Aku belum mau pulang ke Manchester!
"Maaf pa," ucapnya pelan dengan wajah menunduk.
Alex Neville menghampiri Jammie. "Apa yang sudah Vivienne lakukan padamu Jam? Atau apa yang sudah kamu lakukan pada putriku?" tanya Alex dengan mata tajam.
"Saya tidak melakukan apa-apa!" jawab Jammie bingung karena apa salahnya dia membuat nonanya marah-marah.
Ketiga kakak perempuan Vivienne malah asyik cekikikan melihat kedua orang itu.
"Oom, anak Oom cemburu dengan cewek-cewek yang tadi mendekati Jammie," ucap Nabila santai yang langsung mendapat pendelikan dari Vivienne.
"Oh?" Alex melirik ke arah putrinya yang memasang wajah galak ke kakaknya sedangkan Nabila malah meledek wajah adiknya. Senyuman tipis lolos dari wajah garang pria asli Manchester itu.
Jammie menatap takut ke arah Alex Neville. Jujur selain Adrian Pratomo, Alex Neville adalah orang yang paling Jammie takuti karena aura kepimpinan keduanya hampir sama meskipun Adrian lebih seram.
"Memang apa yang Vivienne lakukan?" tanya Alex pelan.
Jammie pun menceritakan kejadian tadi yang membuat Alex Neville tertawa terbahak-bahak.
"Selamat Jam, kamu akan menghadapi putriku dalam jangka waktu yang lama!" ucap Alex Neville ambigu lalu pergi meninggalkan mereka disana.
Jammie melongo. Maksudnya apa ya? Pria itu menoleh ke arah Vivienne yang masih asyik makan es krim lalu menoleh ke arah para wanita Pratomo yang mengacuhkan dirinya.
Ada apa ini?
***
Adinda bingung melihat wajah suaminya yang senyam senyum tidak jelas. Bukan ciri khas Alex melakukan hal absurd seperti itu karena Alex tipikal serius bukan seperti orang baru saja dapat lotere.
"Kamu kenapa mas?" tanya Adinda bingung.
Alex hanya tersenyum lalu duduk dan memeluk pinggang istrinya.
"Putri kita memang payah!" kekeh Alex Neville sembari tertawa kecil.
Adinda mendelik. "Payah? Putri kita payah?" protes putri bungsu Pratomo yang tidak terima putrinya dibilang payah.
"Vivi mulai menyukai Jammie, baru menyukai tapi belum sadar kalau dia sedikit jatuh cinta dengan anak itu." Alex menatap jahil ke Adinda.
"Memang apa yang dilakukan Vivi, mas?"
Alex Neville pun menceritakan ulah Vivienne yang membuat Adinda tertawa.
"Astaga anak itu!" kekeh Adinda.
"Kita nikahkan saja mereka pada waktunya nanti!" putus Alex Neville.
"Apa kamu yakin mas? Kan Jammie hanya anak yatim-piatu yang tidak jelas asal usulnya?"
Alex Neville menatap Adinda. "Vivienne juga anak yatim-piatu."
"Tapi dia kan jelas siapa kedua orangtuanya dan neneknya," balas Adinda.
"Ada satu kelebihan yang dimiliki Jammie yang tidak bisa dimiliki oleh orang lain."
"Apa itu mas?"
"Dia bisa membuat Vivi cemburu!" kerling Alex Neville sembari tertawa.
Adinda hanya mengangguk sambil tersenyum.
***
Jammie masih penasaran kenapa nonanya bisa marah dengannya ketika banyak perempuan yang mendekatinya tadi. Aku kan hanya berbuat sopan apalagi ini kan di acara pernikahan nona Shanum dan tuan Hiroshi.
"Nona Vivienne," panggilnya.
"Apa!" jawab Vivienne ketus.
"Nona marah sama saya?" tanya Jammie hati-hati.
"Ya iyalah!"
"Salah saya apa nona?"
"Salahmu banyak!"
Sabar, Jammie... Sabaaaarrrr!
"Salah satunya saya salah apa nona Vivienne?"
"Kamu tebar pesona!" bentak Vivienne.
Tebar peso... AAAPPAA? Jammie mendelik. "Tebar pesona apa?"
"Kamu dengan santainya malah asyik ngobrol sama cewek-cewek nggak jelas dan tampak sekali kamu suka kan dikerubuti cewek-cewek?"
"Saya cuma bersikap ramah, nona. Apa lagi kan kita di acaranya nona Shanum dan tuan Hiro, jadi harus sopan dan ramah lah," jawab Jammie sambil tersenyum yang mulai tanggap nonanya lagi mode cemburu.
"Kamu itu pengawalku dan hanya aku yang kamu urus! Bukan orang lain! Bukan cewek-cewek nggak jelas gitu!"
Jammie menatap Vivienne dengan wajah geli. "Nona cemburu?"
Vivienne terkesiap sekilas. "Siapa yang cemburu? Aku hanya mengingatkan tugas mu yang sebenarnya! Kamu mengawalku!"
Jammie tertawa. "Oh come on, nona Vivienne. Apa susahnya sih mengaku kalau anda cemburu? Apalagi nona juga melihat saya terus dari tadi. Apakah anda terkesima dengan perubahan pada diri saya? Saya tambah tampan kan? Semoga saya segera dapat jodoh jadi saya tidak mengawal anda lagi dan saya bisa hidup tenang tanpa harus ditonjok terus oleh anda nona!"
Wajah jahil Jammie membuat Vivienne kesal namun demi menghormati tuan rumah, gadis itu menahan emosinya meskipun dalam hatinya betapa dia ingin menghajar pengawalnya yang semakin hari mulutnya semakin lemes bikin dirinya tambah jengkel.
Diakuinya penampilan Jammie sekarang benar-benar membuat damage di dirinya dan banyak kaum wanita yang datang sebagai tamu undangan. Hal itu membuatnya semakin sebal karena bagi Vivienne, Jammie hanya untuk dirinya. Hanya dia yang boleh menghajar Jammie, hanya dia yang boleh memiliki Jammie.
Memiliki? Hah? Apa aku sudah jatuh cinta sama pengawal menyebalkan ini? Oh yang benar saja! Apa kata papa mama? Mereka bakalan heboh karena Jammie tidak diketahui asal usulnya.
Wajah Vivienne semakin memerah yang membuat Jammie gemas melihat nonanya salah tingkah.
"Yakin nona naksir saya?" godanya dengan cengiran jahil.
BUGH!
Sebuah pukulan mendarat di bahu Jammie untuk kesekian kalinya.
***
Yuhuuu Up Sore Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote n gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
nanti gen 3 ada yg ajaib bin merakyat lg gak y?