dikisahkan ada seorang gadis desa bernama Kirana, ia adalah gadis yang pintar dalam ilmu bela diri suatu hari, ayahnya yaitu ustadz Mustofa menyuruh Kirana untuk merantau ke kota karena pikirnya sudah saatnya ia untuk membiarkan putrinya itu mempelajari dunia di luar desa
Kirana memenuhi permintaan sang ayah dan pergi ke kota yang jaraknya tak terlalu jauh dari kampung halamannya. dan di sinilah Kirana mulai di hadapkan dengan situasi yang menguji keberanian serta kesabarannya, pertemanan, Cinta segitiga sampai akhirnya ia bertemu dengan takdir yang memang telah di putuskan untuk dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riris Sri Wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tertegun
"nah, kalau begitu saya akan mengetes kamu habis magrib jadi setelah shalat kamu jangan pulang dulu! "
"Baik Pak"
"yasudah kamu boleh masuk ke dalam dan shalat dulu! "
"baik Pak, sekali lagi terima kasih! "
"sama-sama"
Kirana dan Tina pun masuk ke dalam masjid dan mengisi shaf yang kedua dari depan, "nah, kalau dari sini, kakak akan bisa melihat kak Reyhan. " ujar Tina. tetapi kali ini keduanya tidak melihat Reyhan ada di mimbar karena dia memutuskan untuk menjadi makmum kala itu. usai shalat, Kirana belum juga bisa bertemu dengannya.
"haah, kelihatannya kak Reyhan jadi makmum deh kak aku sama sekali tidak melihat dia di depan tadi. "
"sudah tidak apa-apa, nanti juga ketemu. ayo kita berdoa dulu! " Tina mengangguk, "iya kak" imam mulai memimpin doa sehingga usai. setelah shalat berakhir dan masjid telah sepi, Kirana pun kembali menemui pak budi.
"Baik, mari kita mulai sekarang! apakah kamu bawa Alquran? " Kirana mengangguk lalu mengeluarkan alquran berukuran sedang dari dalam tas miliknya.
"coba kamu baca salah satu surah di dalamnya! " Kirana kembali mengangguk lalu ia membuka kitab tersebut dan mulai melantunkan ayat-ayat. Tina ikut duduk di samping Kirana untuk melihat temannya itu mengaji. begitu Kirana mulai membacakan ayat, Pak Budi langsung di buat kagum dengan suara tartil Kirana yang merdu tidak kalah merdunya dengan Reyhan. Di lain sisi, Reyhan yang saat itu masih berada di serambi masjid ikut tertegun ketika mendengar suara Kirana yang merdu saat ia melantunkan ayat-ayat. setelah sampai ke ayat ke 10 dari surah al Baqarah, Kirana pun berhenti.
"bagaimana pak? "
"MasyaAllah, kamui ternyata lebih baik daripada yang saya duga. kalau begitu sekarang saya akan memberikan kamu pertanyaan mengenai surah yang tadi kamu baca. "
"baik Pak. "
"coba kamu jelaskan makna dari ayat-ayat yang barusan kamu baca itu! "
"Baik Pak. ayat1–2: Al-Qur’an adalah kitab suci tanpa keraguan, menjadi petunjuk bagi orang bertakwa.
3–5: Ciri orang bertakwa ialah beriman pada yang gaib, menegakkan shalat, bersedekah, beriman pada kitab-kitab Allah, dan yakin pada akhirat — mereka itulah yang beruntung.
6–7: Orang kafir tidak mau beriman meski diberi peringatan; hati, pendengaran, dan penglihatan mereka tertutup.
8–110: Orang munafik berpura-pura beriman padahal hatinya ingkar; mereka menipu diri sendiri, hatinya sakit, dan Allah menambah penyakit itu sebagai balasan atas kebohongan mereka."
Pak budi mengangguk, ia kembali di buat kagum dengan penjelasan dari Kirana. "sekarang coba kamu jelaskan apa saja tajwid yang ada pada ayat itu! " Kirana mulai menyebutkan satu persatu tajwid yang ada pada sepuluh ayat yang di bacanya tadi, penjelasan Kirana singkat tetapi mudah untuk di mengerti. "bagaimana Tina? kamu mengerti dengan apa yang di jelaskan oleh kak Kirana? " Tina mengangguk mantap, "faham pak. "
"alhamdulillah, sekarang kamu sudah lolos kamu memang layak untuk mengisi posisi ini, sekarang kamu bisa bekerja di sini, sekalian kalau kamu punya ilmu lain selain alquran kamu bisa mengajarkannya juga di sini. "
"kak Kirana mahir dalam bela diri pak" sahut Tina
"apa itu benar? " Kirana menjawab, "kalau itu, saya masih dalam tahap belajar pak tetapi insyaallah nanti akan saya ajarkan sedikit pada anak-anak. "
"alhamdulillah kalau begitu. "
Sementara itu, di luar masjid Reyhan di buat ingin tau siapa pemilik suara yang ia dengar tadi. "apakah, Jangan-jangan itu adalah orang yang tadi Tina bilang? hmm.. aku harus melihatnya. "
Namun, begitu ia hendak masuk, Tiba-tiba ada pak ujang yang datang dengan membawa mobil untuk menjemput Reyhan pulang ke rumah.
