NovelToon NovelToon
Istri Siri Om Majikan

Istri Siri Om Majikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Nikah Kontrak / Tamat
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Tanpa gaun putih, tanpa restu keluarga, hanya akad sunyi di balik pintu tertutup.
Aku menjalani hari sebagai pelayan di siang hari… dan istri yang tersembunyi di malam hari.

Tak ada yang tahu, Bahkan istri sahnya yang anggun dan berkelas.

Tapi apa jadinya jika rahasia itu terbongkar?
Saat hati mulai berharap lebih, dan dunia mulai mempertanyakan tempatku…

Istri Siri Om Majikan adalah kisah tentang cinta yang lahir dari keterpaksaan, tumbuh di balik status yang tak diakui, dan perjuangan seorang perempuan untuk tetap bernapas dalam cinta yang ia tahu tak pernah boleh ada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 25

Sepulang dari pasar, langkah Syifa sedikit terburu. Perutnya terasa mulas, kandung kemihnya sudah tak bisa ditunda lagi. Ia menoleh ke kanan-kiri, mencari tanda-tanda toilet umum. Matahari mulai naik, membawa panas yang membuat peluhnya merembes di pelipis.

Akhirnya ia melihat sebuah papan kecil di dekat gang sempit bertuliskan "Toilet Umum". Ia segera menuju ke sana, melewati deretan rumah semi permanen dan aroma sampah pagi yang belum terangkut. Tapi langkahnya terhenti.

Di sudut dekat tumpukan kardus, di bawah bayang-bayang pohon pisang yang tumbuh liar, ada sesuatu yang tak biasa. Sebuah kain selimut bayi berwarna kuning pucat dan suara lirih. Tangisan kecil yang serak dan gemetar.

Syifa mendekat dengan jantung berdebar. Ia berjongkok perlahan, menyingkap selimut yang sudah agak lembap oleh embun pagi. Dan benar saja.

Seorang bayi. Masih merah, mungil, tubuhnya tampak kedinginan. Tali pusarnya bahkan belum kering sepenuhnya. Ia mungkin baru seminggu lahir.

Syifa menelan ludah. Tangan gemetarnya menyentuh pipi si kecil yang mulai membiru karena dingin. Perasaan takut, bingung, dan iba bercampur jadi satu.

"Astagfirullah... siapa yang tega..." bisiknya pelan, nyaris tak terdengar.

Toilet yang tadi jadi tujuan utamanya pun seketika terlupakan. Kini, seluruh fokusnya hanya tertuju pada bayi itu nyawa kecil yang ditinggalkan tanpa alasan, tanpa pelindung, di tengah dunia yang begitu luas dan kejam.

Dengan langkah tergesa tapi penuh hati-hati, Syifa membungkus bayi itu dengan selendang belanjanya yang bersih

D

Ia menatap wajah mungil yang kini terlelap di pelukannya, masih sesekali mengeluarkan napas berat karena udara pagi yang menusuk.

Ia tahu ini bukan hal sepele. Ia tak bisa diam saja. Maka dengan sedikit keberanian yang tersisa, ia langsung menuju kantor polisi terdekat, lalu juga menemui Pak RT setelahnya.

Di sana, ia menjelaskan semuanya tempat, waktu, kondisi bayi saat ditemukan semua ia ceritakan tanpa ada yang dilebihkan.

Petugas kepolisian mencatat laporannya dengan saksama, memasang pengumuman, dan menyebarkan informasi ke sejumlah posko kesehatan serta rumah sakit terdekat, kalau-kalau ada yang kehilangan bayi.

Namun hari berganti. Tidak ada seorang pun yang datang mencari. Tak ada ibu yang mengaku kehilangan, satu pun tangisan yang menyusul bayi itu.kecuali tangisan si kecil sendiri, yang tiap malam hanya bisa diamankan oleh dekap Syifa.

"Apa saya boleh... merawatnya?" tanya Syifa suatu sore kepada Pak RT dengan suara lirih.

Pak RT yang sudah tua, menatap bayi itu yang kini tampak lebih sehat dan tenang dalam dekapan Syifa. Ia menghela napas panjang. “Kamu yakin, Syif? Merawat anak bukan perkara mudah.”

Syifa mengangguk pelan, tapi matanya tak goyah. “Saya nggak punya apa-apa, Pak. Tapi saya punya hati yang cukup luas untuk sayangi dia. Kalau memang Allah kasih dia di jalan saya, biarlah saya jadi jalannya untuk tumbuh.”

Pak RT terdiam sejenak. Lalu mengangguk.

“Aku akan bantu urus surat pengantar adopsinya ke dinas sosial. Tapi pastikan kamu siap, ya. Ini bukan cuma soal kasihan. Ini soal tanggung jawab seumur hidup.”

Syifa tersenyum kecil, menatap wajah mungil di pelukannya. “Saya tahu, Pak. Tapi... aneh ya. Sejak pertama saya peluk dia, saya merasa seperti pulang. Seperti saya yang justru sedang diselamatkan.”

Dan sejak hari itu, hidup Syifa tak lagi sendiri. Ada tangis kecil di malam hari, ada tawa mungil di pagi hari. Ada cinta yang datang tanpa nama tapi terasa sangat bermakna.

Sudah hampir seminggu berlalu sejak bayi itu hadir dalam hidup Syifa. Rumah kecilnya yang biasanya sepi kini ramai oleh suara tangisan dan tawa lembut. Meski belum ada status resmi dari Dinas Sosial, bayi itu sudah seperti bagian dari jiwanya sendiri.

Suatu pagi, saat cahaya matahari menembus jendela dan menyapu wajah mungil si bayi yang sedang tertidur di pangkuannya, Syifa tersenyum sambil mengusap dahi anak itu perlahan.

"Kamu belum punya nama, ya, Nak..." bisiknya lembut.

Ia menatap langit. Pagi itu, bulan masih menggantung malu-malu di antara kabut. Entah mengapa, bayangan wajah si kecil selalu mengingatkannya pada cahaya bulan lembut, tenang, tapi tetap bersinar walau sendirian di langit gelap.

“Bagaimana kalau Ratri Ayundia Ayla?” gumam Syifa perlahan.

Ia mengulangnya, kali ini sambil mencium kening si kecil.

"Ayla... artinya cahaya bulan. Dan Nurani, karena kamu hadir menyentuh hatiku paling dalam. Seperti nurani yang membangunkan aku dari tidur panjangku."

Tangis kecil menyahut seolah menyetujui. Syifa pun tersenyum haru. Ada air bening yang menggantung di sudut matanya.

"Mulai hari ini kamu bukan lagi bayi tanpa nama. Kamu Ratri Ayundia Ayla cahaya kecil yang datang di saat gelapku paling pekat."

Hari itu, rumah kecil Syifa tampak lebih semarak dari biasanya. Di halaman depan, beberapa kursi plastik sudah tertata rapi. Wangi masakan sederhana namun menggoda mulai menyeruak sejak pagi aroma nasi kebuli, ayam bakar madu, dan sup bening sayur yang dimasak dengan sepenuh hati.

Syifa tak menyewa katering, semua ia masak sendiri dibantu tetangga terdekat. Di sudut ruangan, sebuah meja kecil dihias dengan kain putih bersih dan bunga-bunga kertas buatan tangan, tempat nama Ratri Ayundia Ayla ditulis dengan huruf-huruf rapi.

"Nama yang cantik, ya, Fa," ujar Ibu Sumiyati, tetangga sebelah, sambil menggendong si kecil yang tertidur pulas.

Syifa tersenyum malu. “Ratri artinya malam, Ayundia itu perempuan yang cantik dan kuat, dan Ayla cahaya bulan. Biar dia tumbuh jadi cahaya di tengah gelap dunia.”

Para tamu yang datang tak henti memuji. Bukan hanya makanan yang hangat dan enak, tapi juga suasana yang penuh keakraban.

“Saya kira kamu masih sendiri, Fa… tapi ternyata sudah punya bayi lucu begini. Suamimu mana?” tanya seorang ibu-ibu yang baru pertama datang, sambil menyeruput sirup dingin di gelas plastik.

Syifa tak tampak gugup. Ia tersenyum, lalu menunduk pelan.

“Suami saya kerja di luar negeri, Bu. Jadi TKI di Malaysia. Jarang pulang, tapi insyaAllah tetap kirim kabar.”

“Oh, pantas. Tapi kamu kuat sekali, ya. Masih muda, tapi bisa ngurus anak dan bikin acara begini,” puji si ibu.

Syifa hanya mengangguk pelan. Hatinya seperti menyimpan satu dunia rahasia yang tak bisa dijelaskan, tapi hari itu ia tak ingin menceritakan apa pun kecuali rasa syukur. Ia hanya ingin tamu-tamunya makan kenyang dan pulang dengan senyuman.

Saat acara hampir usai, suara adzan Zuhur terdengar dari masjid kecil di ujung gang. Syifa menggendong Ayla yang baru terbangun dan memeluknya lembut.

“Lihat, sayang… hari ini kamu sudah punya banyak yang sayang sama kamu,” bisiknya lirih di telinga Ayla.

“Meski kamu bukan darahku, tapi kamu adalah takdir terbaik yang pernah Allah titipkan padaku.”

1
Retno Harningsih
lanjut
Reni Anjarwani
lanjut doubel up
Retno Harningsih
up
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: sambil nunggu bab selanjutnya kakak bisa mampir baca novel aku yang baru ceritanya lebih seru judulnya:

Dihina Camer Dirajakan Kekasih
Istri Badas Ustad Tampan
total 1 replies
Adinda
ayo fathan rebut hati naurah cocok kok kamu sama Naurah
Retno Harningsih
lanjut
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
😍😍😍😍😍
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
🥹🥹🥹🥹🥹
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Aamiin.. 🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
Alhamdulillah.. Semoga papa Jordan terus istiqomah di jalan-Nya ya Rabb.. Lindungilah ia dan keluarga kecilnya.. 🥹🥹🥹🥹🥹🤲🤲🤲🤲🤲
sunshine wings
Sedihnya punya saudara kandung yg begini kelakuannya.. Kebahagiaan gak akan menghampiri mereka yg sombong dan bongkan apalagi iri dan dengki karma Allah akan membuat mereka hancur atas perbuatan sendiri..
sunshine wings
Aamiin ya Rabbal Alaamiinn.. 🤲🤲🤲🤲🤲♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Yeah akhirnya 🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
🥹🥹🥹🥹🥹♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Aduh.. Capek daa.. 😁😁😁😁😁
sunshine wings
🙈🙈🙈🙈🙈
sunshine wings
Ahhh!!! Jordaaannn..
sunshine wings
Waduh kok makin parah bunyinya author.. Jordan!!!!
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: typo kakak 😭😭☺️🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!