NovelToon NovelToon
My Husband Mantan Santri

My Husband Mantan Santri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Amari Antares

Meina Alfarez, seorang gadis cantik berumur 18 tahun yang sangat bar-bar binti sengklek ini adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga Alfarez. Keluarga yang kaya no1 yang sangat di segani oleh banyak klan mafia.

Dia juga mempunyai 2 saudara laki-laki yang jahilnya gak ke tulungan. bernama Delvin Alfarez 21 tahun, dan Dhilan Alfarez 15 tahun.

Masa-masanya di jalani dengan sangat bahagia, walaupun banyak orang yang ingin mencelakai keluarga dan dirinya. Tapi itu tidak masalah, dengan menyebut namanya saja musuh pun bergetar ketakutan. Bahkan ia di sebut sebagai Donna Morte (Ratu Kematian)

Setelah menginjak dewasa, Meina pun berkuliah di kampus milik keluarganya, walaupun banyak mahasiswanya yang tidak mengetahui identitas asli Meina. Banyak yang mengagumi kepintaran dan juga kecantikannya dan ada juga yang iri.
Semuanya berubah ketika seorang lelaki bernama Akara Antares, yang sangat teguh akan imannya mulai datang ke dalam hidupnya.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

         𖤓HAPPY READING𖤓

"Kotak-kotak woy." suara teriakan menggema dalam kamar Dhilan, ternyata Vegi dan Dhilan sedang menonton pertandingan sepak bola.

Kenapa harus kotak? karena mereka ini anak PS, arti dari kotak adalah Shooting kalau di PS, emang aneh-aneh anak zaman sekarang 🤣

"Ahh suruh kotak susah amat." gerutu Dhilan sambil memasukkan cemilan ke dalam mulutnya.

ketika mereka sedang fokus-fokusnya menonton tiba-tiba suara ketika pintu mengagetkan mereka berdua.

Tok

Tok

Tok

Prang!

"Astagfirullah kaget banget aku." balas Dhilan sambil menjatuhkan mangkok yang dipegangnya

Vegi pun begitu iya bahkan melempar remote yang di pegangnya.

"Dek..." sapa seseorang dari luar kamar. Dhilan pun beranjak dari duduknya dan membuka pintu kamar.

Ternyata yang mengetuk pintu iyalah Bi sarah dan juga pak Darto. Mereka berdua membawa kue yang begitu banyak.

"Ini apa?" tanya Dhilan merasa heran, seingatnya ia tak pernah memesan kue sebelumnya.

"Ini dari bang Argan, katanya buat Dhilan." jawab bi Sarah sambil menyodorkan tas belanja.

Dhilan pun bingung, untuk apa Bang Argan ngasih dia kue, tapi tanpa berpikir lama ia pun menerimanya dan langsung memasukkannya ke dalam kamar.

"Apaan tuh Lan?" tanya Vegi.

"Kue, kamu mau?" jawab Dhilan.

"Kue sebanyak itu, ah yang bener lo kaya mau hajat aja kue sebanyak itu." balas Vegi.

"Bener kok." Dhilan pun mulai mengeluarkan beberapa toples kue kering dari dalam tas, banyak sekali sekitar ada 70 toples mungkin, itu juga bi Sarah bilang masih ada di bawah 4 tas belanja lagi.

"Wahh... banyak banget, siapa yang ngasih ini, DOI lo iya." canda Vegi.

"Kagak, yang ngasih bang Argan kata bi Sarah." balas Dhilan, Dhilan pun berniat menelpon Bang Argan untuk ber terimakasih.

"Assalamu'alaikum Lan." 📱

"Wa'alaikumussalam." 📱

"Oh iya bang, terimakasih iya kuenya, emangnya ada acara apa abang sampai kasih kue sebanyak itu?" 📱

"Kue? oh kue itu, itu bukan dari abang tapi dari bang Delvin." 📱

Hal itu membuat Dhilan terkejut.

"Jadi bukan abang yang beliin, tapi bang Vin?" 📱

"Iya... bang Vin suruh abang yang beliin kuenya buat kamu, makanya tadi abang antar ke rumah." 📱

"Owh, yaudah atuh tapi terimakasih juga ya udah anterin kuenya." 📱

"Iya sama-sama." 📱

panggilan pun berakhir ketika mereka berdua saling mengucapkan salam.

Vegi masih memperhatikan kue yang tersusun rapih di atas meja. "Benar-benar keluarga gila." batinnya.

Brum..

Brum..

Suara motor menggema di luar mansion, Dhilan sudah tahu pasti itu adalah kakaknya.

"Kok pulangnya telat sih kak?" tanya Dhilan sambil menuruni tangga diikuti Vegi dari belakang.

"Tadi Kakak habis pergi ke suatu tempat." jawab Meina sambil duduk di sofa. "Momy belum pulang nih."

"Belum, Dhilan juga gak tahu momy pergi ke mana." ucap Dhilan sambil meletakkan beberapa toples kue di meja.

"Banyak amat dek kuenya, mau buat apa kamu!?" tanya Meina.

"Iya kak, bang Delvin yang beliin, masih banyak nih, nanti kita bagiin aja ke orang separuhnya." ucap Dhilan.

Meina hanya mengangguk paham, dan segera mengambil kue untuk di buka.

"Aelah... ini mana sih selotip nastar, apa kakak minta damkar aja datang ke sini." gerutu Meina sambil memutar-mutar toples nastar.

Vegi dan Dhilan hanya tertawa mendengar Meina menggerutu tak karuan.

-

-

See you again.

1
Tamirah
ganteng tuh visual nya tapi kok para author selalu orang pakai orang Korea.
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea
shiv: terimakasih kak sarannya/Pray/
shiv: oleh kak, saya Terima masukannya saya ganti kok/Smile/
total 2 replies
shiv
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!