"Heii..gadis ninja.." panggil Rey dengan sedikit berteriak.
sedangkan Syafira yang mendengar suara dari Rey langsung menoleh ke keri dan ke kanan lalu menunjuk dirinya sendiri..
"bodoh..iya Lo, emang siapa lagi kalau bukan Lo hah..." bentak Rey dengan emosi.
"yah mana aku tahu.." jawab Syafira dengan ketus.
sial berani sekali wanita udik bin ninja ini berbicara ketus pada nya. Rey menatap nyalang kepada Syafira sedangkan yang di tatap seperti itu hanya acuh tak acuh saja.
"Lo tahu kalau kita di jodohkan.." tanya Rey dan Syafira langsung mengangguk kan kepalanya.
"dan Lo hanya diam saja.."
"lalu aku harus apa.. berteriak teriak bahwa aku akan menikah dengan mu begitu, itu gak penting..." jawab Syafira yang sangat menyebalkan di telinga nya.
"jangan sampai Lo menerima perjodohan ini awas saja..." Rey memicingkan matanya dengan tajam padahal mata Rey sudah setajam elang.
"aku gak mungkin membantah perkataan dari orang tua ku dan gak mau membuat membuat kedua beliau kecewa.." jawa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CEMBURU ATAU MARAH
Semua murid di SMA Camelia berhamburan untuk ke kantin sekolah. Apalagi cuaca sangat panas membuat kantin begitu ramai.
Syafira dan kedua temannya memandang semua orang. Meja tempat duduk tidak ada lagi yang kosong.
"Yah!! gak ada yang kosong lagi" keluh Vina dengan wajah bete nya.
"Kantin atas juga udah Full" sambung Nisa yang mengehela nafasnya.
"Eh, itu ada yang kosong Fir" tunjuk Vina ke ujung sudut. Tapi masalahnya di situ ada Zidan dan mungkin itu teman nya.
"Tapi, di sana ada kak Zidan Vin"
"Gak papa Fir, dari pada gak dapet tempat duduk" Vina langsung menyeret kedua sahabatnya.
"Kak Zidan! boleh gabung gak" Ucap Vina.
"Boleh!!" Jawab Zidan dengan cepat. Untung saja masih bisa muta untuk empat orang lagi.
"Maaf yah kak, soalnya udah gak ada yang kosong lagi" sahut Syafira.
"Iya , Fir. Santai aja!!!"
"Yaudah, makasih yah kak Zidan sama kak Benni"
Zidan dan Benni hanya tersenyum menanggapi perkataan Vina.
"Mau pesan apa kalian!" Tanya Nisa.
"Jus jeruk dua Nis. Oh, iya. Bakso nya juga jangan lupa"
"Banyak amat Vina?"
"Haus Nis, panas!!"
"Sama kan aja Nis, tapi aku satu. Sama lontong nya"
"Oke teman-teman ku. Di tunggu yah"
"Sip..." Vina langsung memberikan tanda oke dengan jari tangan nya kepada Nisa.
Brakkk ....
Membuat semua orang langsung kaget dan juga langsung menoleh.
Vina langsung tersenyum manis melihat siapa yang berdiri dengan gagahnya.
"Geser" pinta Reyhan kepada Vina. Tentu saja Vina langsung bergeser.
"Lo, kesini Syafira" Reyhan langsung menunjuk kursi sebelah kanan agar Syafira segera pindah. Syafira juga menurut dan segera pindah posisi.
Kemudian Reyhan langsung duduk di samping Zidan.
Reyhan menatap datar ke arah Syafira tidak suka kalau Syafira duduk berhadapan dengan Zidan.
Makanya Reyhan menyuruh Syafira agar pindah posisi.
"Nih, obat Lo" ujar Reyhan dengan memberikan pil yang di kantungi kresek kepada Syafira.
"Jangan lupa minum. Dan satu lagi, kenapa gak ngabarin gw kalau Lo mau ke kantin hah...Lo lupa apa yang gw bilang tadi" jelas Reyhan kesal dengan Syafira.
Dirinya sudah memberikan pesan kepada Syafira tapi Syafira malah tidak membaca ataupun membalas nya. Lalu Reyhan juga langsung pergi ke kelas Syafira untuk melihat keadaan nya dan ternyata Syafira juga tidak berada di kelas. Padahal dirinya sudah sangat cemas tadi. Tapi tahu-tahu nya Syafira malah duduk berhadapan di kantin.
Suasana hatinya begitu buruk di siang hari ini.
"Hai, bos. Ini makanan yang Lo pesan" ucap Joko dengan tersenyum hangat kepada semua orang.
"Maaf, kak. Aku lupa" ucap Syafira dengan cengir. Sungguh, dirinya benar-benar lupa akan hal itu.
"Karena Zidan, begitu!" Reyhan melipat kedua tangannya sembari menatap tajam Syafira.
Zidan langsung melihat Reyhan yang menyebut kan Namanya.
"Kok, Kak Zidan sih kak" protes Syafira dengan menghela nafasnya.
"Tara ... pesanan datang beb" Sahut Nisa dan seketika Nisa langsung merapatkan mulut nya melihat ada ketegangan di antara semua orang.
"Vin!" panggil Nisa yang seakan meminta penjelasan. Vina juga langsung mengangkat bahu nya tidak tahu sebagai jawabannya.
"Sekarang, Lo makan" Reyhan membuka nasi kotak yang di berikan Joko.
"Kak, Rey!" panggil Syafira takut dengan tatapan Reyhan yang marah kepadanya. Syafira tahu kalau kali ini dirinya sudah salah.
"Maaf, aku benar-benar lupa" Cicit Syafira.
"Kalau sama Zidan, Lo pasti gak akan lupa" cibir reyhan.
"Kenapa, nama ku di bawa-bawa!! " ucap Zidan tidak terima.
"Maaf, atas kelakuan kak Reyhan kak" sela Syafira dengan cepat. Syafira takut kalau ada perkelahian nanti antara suami nya dan Zidan. Syafira tentu saja tidak mau hal itu terjadi.
"Udah, Zi" lerai Benni dengan memegang lengan Zidan.
Si Reyhan nya malah tidak mempedulikan Zidan yang sedang marah. Tapi Reyhan hanya memperhatikan Syafira dengan raut wajah nya yang cemas.
Seketika suasana menjadi hening kembali.
"Makan, lalu minum obat Lo" ucap Reyhan langsung pergi yang di ikuti oleh Joko.
Syafira lalu menghela nafasnya dengan berat.
"Nis!! Vin. Kita ke kelas aja yah" ucap Syafira yang tidak mood lagi.
Vina dan Nisa langsung mengangguk kan kepala.
"Maaf, atas perkataan kak Reyhan yang tidak mengenakkan kepada kak Zidan. Kami mau ke kelas duluan yah kak"
"Iya, ga papa kok." jawab Zidan tersenyum.
"Ayo Nis, Vin"
