Jodoh Pilihan Ibu

"Tidak mereka masih di London, untuk mengurus perusahaan grandfather!" balas nya.

"Berati kamu hanya sebentar dong di indo?" tanya Dafa.

"Tidak aku sekarang tinggal kesini, Dan aku pindah kuliah di sini!" balas nya.

"Serious? Why?" tanya Dafa.

"Iya bener, Aku ingin Membangun perusahaan disini bersama sepupu ku!" balas nya.

"Good luck!" ujar Dafa tersenyum.

"Aamiin!" balas nya jga tersenyum.

"Kamu masih kuliah di Jerman?" tanya Luna.

"Iya masih, mungkin 3 bulan lagi wisuda!" balas nya Sambil meminum secangkir teh hangat.

"Kapan kamu berangkat ke Jerman lagi?" tanya Luna.

"Dua Mingguan lagi," balas nya.

"Oya, Gimana kabarnya nya mama Wilo dan papa Liam?" tanya Luna.

"Alhamdulillah, mereka sehat!" balas Dafa.

"Besok kmu mau main ke rumah?" tanya Dafa.

"Tentu saja!" balas Luna senang.

"Oke sepakat yah? Besok siang aku jemput!" ujar nya.

"Oke aku tunggu!" balas Luna.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Kok kak dafa hari ini gak ada kabar yah?" gumam Fika.

"Gue chat gak di bales, Gue telfon gak di angkat! Sebenarnya dia kemana sih?" gerutunya.

"Udah ah, Dari pada badmood mending gue baca novel aja!" gumamnya lagi.

•

•

•

•

Fika pun sudah bosan dengan kegiatan membaca novel nya, Dia pun segera beralih ke aplikasi WhatsApp nya dan melihat-lihat status kontak nya.

Tanpa sengaja dia memencet Sw dafa, Dan di sana terlihat jelas isi Status nya ia sedang foto bersama Luna.

"Siapa perempuan ini? Nggak mungkin kan gue cuma bahan gabut an nya kak dafa doang?" ujar nya tak percaya.

"Gue harus tanya!" Ujar nya.

{ Itu Siapa kak? } ~ Fika.

Namun Chat Fika pun tak kunjung di balas oleh Dafa hampir setengah jam, Walau terlihat ceklis dua.

"Apa bener yah? Gue ini cuma bahan gabut an nya kak dafa doang? Kalau emang iya jahat banget!" Gumam nya.

"Kalau sampai kak dafa cuma mainin perasaan gue doang, Gue nggak akan percaya lagi sama yang nama nya laki-laki!" tegas nya pada diri sendiri.

"Hubby, Coba cicip in deh, Rasa nya kurang apa?" tanya Nadia.

"Kurang asin dikit sayang!" balas nya.

Kemudian Nadia berjalan ke arah lemari, untuk mengambil garam yang berada di dalam lemari paling atas, tetapi sayang tangan nadia tidak sampai untuk mengambil garam itu karena terlalu tinggi bagi nya.

"Hubby nggak sampai!" cicit nya.

"Sini biar hubby ambilin," ujar nya tersenyum.

"Ini.. Makanya tumbuh itu ke atas sayang!" ujar Aska seperti meledek Nadia.

"Jadi hubby bilangin nadia pendek gitu?" tanya nya bersungut-sungut.

"Hubby nggak bilang seperti itu sayang, Kan kmu sendiri yang bilang barusan!" balas nya tertawa pelan.

"Hih hubby nyebelin banget sih!" ujar nya kesal sambil melipat tangan nya dada lalu memalingkan wajah nya ke arah lain.

Aska pun menjadi gemas melihat nadia yang lagi mode ngambek gini, Ingin rasanya ia gendong dan bawa masuk ke dalam kamar.

"Jangan ngambek gitu ah, hubby kan tadi cuma bercanda sayang!" ujar nya seraya memegang kedua bahu Nadia agar melihat ke arah nya.

"Tapi bercanda nya hubby nggak lucu!" balas nya pura-pura ngambek.

"Ya udah hubby minta maaf ya, Kamu boleh deh pukul hubby sepuas nya , tapi habis jangan marah lagi sama hubby," ujar nya mencoba bujuk Nadia.

"Maafin hubby yah!" pinta nya memelas.

"Iya, iya Nadia maafin kok!" balas nya tersenyum.

"Makasih Istri ku!" ujar Aska tersenyum lalu mencium punggung tangan sang istri.

"Hubby kok mau gosong yah?" tanya Nadia setelah mencium bau gosong.

"Hubby, Ayam nya gosong!" teriak nadia sambil mematikan kompor gas nya.

"Yah, Maaf yah sayang pasti gara-gara hubby tadi," ujar nya merasa bersalah.

"Udah gapapa hubby, Tapi gimana dong kita makan malam nya kalau ayam nya gosong gini? Apa kita pesen gofood aja?" usul Nadia.

"Gimana kalau kita makan di luar aja sayang?" ujar Aska.

"Boleh hubby, Tapi nanti kalau kita ketemu anak kampus gimna? Pasti mereka bakal curiga kalau tau kita makan malam berdua," balas Nadia.

"Nanti aku sewa aja restoran nya sayang khusus untuk kita berdua malam ini , Jadi gak bakalan ada yang tau saat kita makan malam berdua!" balas Aska.

"Hubby Serius?" tanya Nadia kaget.

"Hubby nggak pernah bercanda sayang kalau masalah kaya gini!" balas nya tersenyum.

"Gimana kmu mau?" tanya Aska memastikan.

Nadia pun hanya mengangguk senang.

"Ya udah nanti abis sholat magrib Kita langsung siap-siap yah!" ujar Aska.

•

•

•

•

Setelah selesai sholat magrib bersama,

Kini pasutri itu sudah siap untuk makan malam di luar, Outfit mereka pun cukup keren malam ini.

Kedua pun lalu turun menggunakan lift untuk sampai ke lantai bawah, setelah sampai di parkiran, Aska pun berinisiatif membukakan pintu mobil untuk Nadia.

Setelah Nadia sudah masuk ke dalam mobil, Aska pun lalu menyusulnya, Sebelum Aska melajukan mobil nya terlebih dulu ia memasangkan sabuk pengaman pada Nadia dan terakhir pada diri nya sendiri, Setelah semua nya sudah di rasa aman, Perlahan Aska menginjak gas mobil nya dan mempercepat mobil nya membelah jalanan kota.

Hanya Membutuhkan waktu 7 menit saja, untuk sampai ke restoran yang hendak mereka tuju saat ini.

Setelah selesai mengurus masalah penyewaan restoran, Kini Nadia dan Aska pun segera menduduki tempat yang telah di di sediakan oleh karyawan restoran.

Sungguh ini adalah pertama kali nya Nadia makan malam berdua dengan seorang laki-laki.

"Kamu suka sayang tempat nya?" tanya Aska lembut.

Nadia mengangguk, "Suka banget hubby, Tempat nya romantis,".

"Alhamdulillah, Kalau kmu suka, Ya udah ayo makan, Tapi sebelum itu kita baca Do'a dulu." ujar Aska kemudian memimpin Do'a.

Setelah selesai berdoa, Mereka pun lalu memakan makanan yang sudah tersedia di atas meja dengan nikmat.

Bahkan mereka pun sampai bersuap suapan dan mengobrol hangat.

Hingga tak terasa saat ini sudah menujukan pukul 20:00 WIB, Nadia pun seperti nya sudah mengantuk.

"Kamu udah ngantuk?" tanya Aska.

Nadia pun hanya mengangguk.

"Ya udah kita pulang sekarang yah!" ujar nya.

Setelah selesai membayar makanan di kasir dan uang sewa, Aska dan nadia pun segera berjalan keluar dari restoran itu menuju parkiran mobil mereka.

Kini Aska dan Nadia tengah dalam perjalanan pulang menuju apartemen, terlihat Nadia sudah tertidur pulas di dalam mobil.

Setelah sampai di apartemen, Aska pun lalu memikirkan kembali mobilnya. Lalu menggendong Nadia untuk masuk ke dalam apartemen.

"Sayang, bangun sholat isya dulu yok!" titah Aska seraya menepuk-nepuk pipi Nadia yang sudah berjelajah ke dalam dunia mimpi nya.

"Sayang... Bangun sebentar aja, Kita sholat isya dulu abis itu kamu boleh tidur lagi!" ujar Aska dengan sabar membangun kan Nadia.

Akhirnya setelah beberapa menit mencoba membangun nadia, Nadia pun terbangun dari tidurnya.

Setelah Nadia sudah siap dengan mukenah nya, Aska juga sudah siap dengan baju koko nya. Mereka pun segera melaksanakan sholat Isya bersama.

Setelah selesai solat Nadia pun segera melepas mukenah nya.

"Ya udah yok tidur!" ajak Aska.

Nadia pun langsung mengangguk saja.

Kini Nadia kembali terlelap dalam tidurnya, dengan kepala nya yang beralas kan lengan Aska dan Nadia saat ini tidur di dalam pelukan Aska.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Pagi telah menyapa, Mentari telah menyinari bumi.

Pagi ini Nadia tengah memasak nasi goreng untuk sarapan ia dan suaminya.

Setelah selesai memasak dia pun segera masuk ke dalam kamar nya dan bersiap untuk mandi pagi.

Aska yang baru pulang dari masjid pun mencium harum masakan Nadia Membuat perutnya mendadak menjadi lapar.

"Hubby, Udah pulang!" ujar Nadia langsung menyalami tangan suaminya.

"Udah sayang!" balas nya tersenyum.

"Kmu masak apa sayang? Bau nya harum banget!" tanya nya penasaran.

"Nasi goreng spesial ala Nadia!" ujar nya terkekeh.

"Wah, Pasti enak nih! Ya udah yok sarapan!" ajak Aska sudah tidak sabar.

Di meja makan...

"Enak hubby?" tanya Nadia.

Bersambung...