Kanaya Putri Hermansyah seorang wanita cantik berasal dari keluarga kaya raya.
Apapun yang dia minta bisa terwujud dalam sekejap mata.
Namun semua kebahagiaan itu berubah drastis saat dia resmi menyandang status sebagai istri dari seorang pria bernama Bayu Ramanda.
Naya rela di jadikan babu di rumah keluarga suami nya demi berbakti kepada sang suami.
Penghinaan demi penghinaan masih saja dia terima di tengah pengorbanan nya yang tiada tara.
Salahkah Naya berubah dan melawan penindasan itu demi menyelamatkan hidup nya?
Sampai kapan Naya mampu bertahan dalam kehidupan yang tidak harmonis itu?
Dan mampu kah Naya menghadapi Ibu mertua nya yang tidak punya hati nurani?
Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Di saat Bayu sedang bingung bagaimana menghadapi hidup nya untuk hari ini.
Drt..
Drt..
Bunyi ponsel Bayu terdengar memecahkan suasana genting itu.
" Ck......"Bayu berdecak panjang merasa gusar selalu saja di ganggu oleh Ibu nya.
Tidak ingin mengganggu kenyamanan rekan-rekan kerja nya yang lain.Bayu terpaksa mengangkat panggilan itu.
" Ada apa Bu? Bayu lagi kerja." jawab Bayu ketus.
" Yang sopan Kamu kalau bicara sama orang tua.kenapa lama sekali Kamu mengangkat telepon nya." nada sinis yang keluar dari Ibu Romlah membuat Bayu terdiam dan tidak berani lagi mengeluarkan rasa kesal nya.
" Mana uang yang Kamu janji kan kemarin malam? Kenapa belum di transfer juga?" bentak Ibu Romlah begitu kejam nya.
" U-uang apalagi Bu? Bayu sudah tidak ada pegang uang lagi." jawab Bayu pelan agar tidak kedengaran oleh teman-teman nya.
" Bagaimana sih Kamu ini! Ibu perlu uang yang banyak sore nanti, pokok nya Ibu nggak mau tau,uang itu harus ada secepat mungkin."
" Ta..." belum siap Bayu mengutarakan isi hati nya,Ibu Romlah sudah memutuskan panggilan ini secara sepihak.
" Huft..."Bayu menghela nafas berat nya menunduk kan wajah nya di atas meja kerja.di saat keadaan nya sedang susah begini,sang Ibu selalu saja datang menambah beban hidup nya,padahal semua gaji nya sudah dia serahkan kepada Ibu Romlah,tetapi selalu saja masih kurang dan Ibu nya akan selalu meminta tambahan.
" Pak Bayu jangan berisik.udah datang nya telat malah bikin konsentrasi kita-kita hilang lagi " sahut teman wanita yang ada di depan meja nya.
" lagi teleponan sama siapa sih? Nggak bisa nanti saja apa." sambung yang lain nya.
" Maaf." hanya kata itu yang bisa Bayu ucapkan saat ini.
Bayu kembali terdiam,lelaki itu menunduk sambil menutup wajah nya dengan telapak tangan.sungguh kepala nya terasa mau pecah saja menghadapi permasalahan hari ini.
Dulu masih ada Naya yang datang menyelamatkan hidup dia dan keluarga nya, tetapi sekarang istri nya sudah berhenti memperdulikan mereka semua.
" Apa Aku coba telpon Naya aja ya! Kali aja dia mau berbaik hati setelah Aku bujuk." gumam Bayu lalu beranjak dari tempat duduk nya menuju toilet.dia tidak akan nyaman bicara dengan Naya sedang kan di sekitar dia ada banyak rekan kerja nya.
Tut..
Tut.
Sudah beberapa kali Bayu mencoba menghubungi Naya,namun panggilan nya selalu saja di tolak mentah-mentah.
" Angkat Sayang,Aku mau bicara sesuatu sama Kamu." Bayu bergegas mengirim pesan singkat itu untuk istri nya yang hanya dia panggil sayang ketika ada mau nya.
Naya yang masih duduk santai di halaman belakang rumah Mama nya, sambil di temani angin sepoi-sepoi dan satu mangkok rujak buah buatan Mbok Jum.merasa terganggu dengan kehadiran ponsel nya.
" Siapa sih ganggu aja deh." gerutu Naya melihat layar ponsel nya lalu dengan sengaja menolak panggilan masuk itu.
" Tumben amat dia nelpon Aku jam segini,pasti ada mau nya." gumam nya lirih.
Mata Naya kembali di buat terbelalak saat melihat pesan bernada manis kembali masuk dari nomor suami yang selalu menyakiti perasaan nya.
" Sayang? Aku tahu pasti ada udang di balik bakwan ini."
" Hmmm.Aku tidak akan mau tertipu lagi dengan Kamu Mas." batin Naya lalu memutuskan menerima panggilan itu.
" Sayang! Kamu dari mana aja?" tanya Bayu selembut mungkin.kali ini dia harus bisa menarik simpati Naya kembali.
" Emang nya kenapa Mas?" tanya Naya berpura-pura sok manis.
" Kamu jual Aku beli ,ingat itu Mas!" batin Naya dengan tersenyum mengejek.
" Apa Kamu sudah makan sayang,jangan kerja terus,kan di rumah kita sudah ada Mbok Jum, Kamu istirahat saja di kamar, tunggu Aku pulang kerja."
" Aduh Mas! Aku rasa nya mau muntah mendengar bualan busuk Kamu itu,selama ini Kamu kemana aja, tangan ku bahkan sudah rusak gara-gara menjadi pembantu ibu dan juga Adik mu, termasuk untuk Kamu juga." umpat Naya yang semakin yakin setelah ini ada permintaan besar yang keluar dari mulut suami nya.
"Aku sudah terbiasa kerja semenjak tinggal di rumah Kamu Mas,Aku takut di bilang pemalas sama ibu dan juga adik Kamu itu."
" Ibu nggak pernah bilang kayak gitu kok sayang, Kamu salah paham, Ibu itu sebenarnya sayang dan perduli banget sama Kamu.Clara juga menyayangi Kamu seperti kakak nya sendiri."
" Bulshit!Sumpah apa yang Kamu ucapkan itu cuman ada di dongeng doang Mas,bangun heyy." batin Naya terus meladeni kegilaan suami nya.
" Oh ya..Terus selama ini apa? Atau memang mata Aku yang bermasalah ya Mas?" tanya Naya pura-pura bodoh, padahal dia adalah lulusan terbaik di fakultas yang ada di negara kangguru.
" Bisa jadi sih sayang,nanti Aku temani Kamu periksa nya, sekarang tolong transfer kan dulu uang 1 juta untuk Ibu ya sayang.Ibu lagi kehabisan uang." akhirnya setelah lelah bersandiwara dengan nada lembut penuh kemesraan.Bayu langsung mengutarakan maksud dan tujuan nya.tanpa merasa malu lagi Bayu kembali mengemis meminta belas kasihan istri yang tidak pernah dia nafkahi secara baik.
" Kan apa Aku bilang,pasti duit lagi duit lagi.Ibu mu itu mau nya apa sih?"
"Maaf ya Mas ku sayang,harus berapa kali sih Aku bilang kalau Aku tidak punya uang lagi,uang 500 ribu yang Kamu kasih kemarin pas gajian itu sudah habis untuk makan kita satu minggu, sedang kan untuk yang tiga minggu nya pakai uang orang tua ku." jawab Naya dengan tersenyum tipis.
" Nggak ada sisa lagi? Kalau nggak Kamu minta dulu sama Mama Kamu ? Ibu lagi butuh banget sayang."tanya Bayu terkejut.
" Nggak ada lagi,Aku nggak berani lagi minta nya,kalau Kamu mau minta ya minta sendiri aja sama Mama." jawab Naya ogah, seenak jidat nya saja menyuruh Naya merengek meminta uang demi ibu nya yang mata duitan itu.entah pergi kemana uang yang selalu Bayu beri kepada mereka.setiap akhir bulan seperti ini pasti selalu meminta jatah tambahan.
" Loh ! Kenapa kayak gitu sih sayang,Aku mana berani minta uang sama Mama Kamu, nanti mereka mikir yang nggak-nggak lagi tentang Aku."
" Biasa nya uang Kamu masih sisa banyak, dulu Kamu juga sering memberi aku dan Clara uang bensin tambahan." keluh Bayu merasa bingung kenapa Naya cepat sekali berubah.
" Itu dulu,saat Aku masih mau bersabar dan menunggu kalian berubah, tapi apa yang Aku tunggu-tunggu ternyata tidak membuah kan hasil,Aku tidak mau lagi menjadi sapi perah kalian sekeluarga." ucap Naya dalam hati nya.
Naya menghela nafas panjang nya.
Beginilah jadi nya kalau menikah dengan laki-laki yang belum matang untuk berumah tangga,dia masih belum paham betul tentang tugas dan kewajiban nya sebagai suami.yang ada di otak nya hanya uang.Ibu.uang dan ibu.tidak pernah sekali pun dia memikirkan kebahagiaan istri nya.
" Dulu Aku masih bisa berhemat dan mengambil uang tabungan ku untuk menutupi semua nya, sekarang uang tabungan ku bahkan sudah habis untuk menolong hidup kalian satu keluarga." ujar Naya sengaja menyindir Bayu agar otak nya sedikit terbuka untuk berpikir jernih.
" Yah...Masa tabungan Kamu nggak ada sisa sama sekali.tolong usahakan ya sayang, Ibu lagi nunggu nih."
" Itu bukan urusan Aku lagi,semua uang gaji Kamu sudah masuk ke saku Ibu mu,kenapa harus Aku yang mengusahakan nya,kenapa tidak Kamu saja,kan Kamu anak kesayangan nya." habis sudah kesabaran yang sejak tadi Naya tahan-tahan.
Tut..
Tut.
Setelah mengatakan itu Naya langsung menutup sambungan telepon nya dan kembali menikmati rujak buah yang hampir mencair gara-gara meladeni kadal buntung.
" Sayang..Sayang.." Bayu mengeram frustasi ketika Naya mematikan sambungan telepon nya.
" Aku harus apa lagi? Sebentar lagi Ibu pasti menelpon lagi." gumam nya lalu mencuci wajah kusut nya agar bisa berpikir mencari solusi terbaik.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 🥰😍🥰🥰