NovelToon NovelToon
PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

PREMAN JALANAN PUTRA KONGLOMERAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / CEO / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:48.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wisnu 025

Perkenalan
Namanya Roman Maulana Satria usia dua puluh empat tahun. Pendidikan sarjana hukum. Hidup sebagai preman jalanan walau merupakan putra konglomerat, pewaris tunggal Satria Corp. Dalam percintaan ibunya tak merestui hubungannya. Yok kita lihat perjuangan hidupnya untuk mengungkap kasus kematian kekasihnya yang dibunuh melalui penularan virus yang dikenal dengan virus covid 19.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisnu 025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE DUA PULUH LIMA: WANITA YANG BERTARUNG DENGAN KU.

Nadira dengan sabar menjaga Hadi sendirian. Setiap detik napasnya dia panjatkan doa agar Hadi cepat sembuh. Nadira merasa dirinyalah yang membuat Hadi seperti ini.

Dengan hati ragu-ragu Nadira mencoba menyentuh kening Hadi. Mata hatinya melihat kejujuran dan keikhlasan pria yang terbaring didepannya ini.

Dia rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi dirinya dari ancaman yang akan merenggut nyawanya. Nadira cepat-cepat menghapus air matanya saat terdengar langkah kaki menghampiri ruangan kamar mereka.

"Malam Nadira, maaf aku terlambat!" sapa Roman membawa kantong berisi makanan.

"Aku bawa makanan dan minuman! Makanlah agar tubuhmu tidak menjadi lamah!" suruh Roman langsung pada Nadira.

"Terimakasih!" timbal Nadira.

hanya itu yang terlontar dari mulut Nadira menghampiri kantong yang berisi shawarma dan pirin taua makanan Turki kesukaan Nadira.

"Kok kamu tahu makanan kesukaanku?" tanya Nadira heran memandang Roman.

"Dimana kamu dapatkan ini?" sambung Nadira penasaran.

"Nanti ku ceritakan kamu makanlah dulu!" pinta Roman.

Walau ini makanan kesukaannya, tapi selera makan Nadira turun. Untuk menjaga perasaan Roman, Nadira memaksa dirinya makan.

Bersamaan dengan itu Hadi membuka matanya perlahan. Dalam tidurnya tadi dia mendengar percakapan Roman dan Nadira.

"Rom, maafkan aku telah merepotkan kamu!" ucap Hadi pelan memandang Nadira yang sedang makan.

Roman tidak memberi jawaban. Hanya tangannya memberi kode kalau Hadi tidak boleh mengatakan itu.

"Apakah kamu sudah makan!" tatap Roman.

Nadira yang mendengar suara Roman berbicara kepada Hadi menghentikan makannya, langsung berdiri menghampiri Hadi.

"Di..., sudah mendingan kan luka yang kamu rasakan!" tanya Nadira senang dengan raut wajah penuh khawatir

Hadi anggukan kepala mengiyakan. "Kalian jangan khawatir, rasa sakitnya sudah tidak terasa!" jawab Hadi menyembunyikan rasa perih lukanya.

"Makan Iya?!" tawar Nadira langsung mengambil bubur di atas meja samping Hadi.

"Buburnya masih hangat! Baru saja diantar!" lanjut Nadira menyuapi Hadi bubur yang di pesan lewat online.

Setelah Hadi dan Nadira selesai makan, Roman langsung menanyakan wanita yang bertarung dengannya.

"Dir, aku ingin tahu siapa wanita yang bertarung denganmu!" tanya Roman.

"Pria bercadar itu kamu kan?" timbal Nadira sebelum menjawab pertanyaan Roman.

"Betul itu adalah aku, karena aku harus menyembunyikan identitasku!" timbal Roman jujur.

"Aku mengerti!" jawab Nadira anggukan kepalanya pelan

"Apakah kau mengenal perempuan itu?" tanya Roman lagi karena belum mendapat jawaban dari Nadira.

"Perempuan itu bernama Winda pacarnya Ghazan!" jawab Nadira menjelaskan Roman.

"Ghazan?!" kata Roman dahinya berkerut, tampaknya dia tidak mengerti karena belum mengenal laki-laki itu.

"Iya, Ghazan laki-laki yang dibayar oleh Toni untuk menghabisi ku!" jelas Nadira.

"Kenapa Toni ingin menghabisi mu, seharusnya aku yang jadi targetnya!" tanya Roman heran.

"Selama kamu di Amerika akulah yang selalu menghalanginya mendekati morrin!" jawab Nadira menjelaskan Roman.

Jelaslah sudah sekarang, mengapa Toni menyewa orang untuk menghabisi Nadira. Jadi Nadira betul-betul mendengar dan memenuhi apa yang di mintanya. Karena Roman sendiri yang minta tolong kepada Nadira agar memperhatikan dan melindungi Morrin.

Tidak lama dokter datang memeriksa Hadi bersama dua orang perawat yang tampaknya masih siswa.

"Lukanya tidak terlalu berbahaya dan dia boleh pulang!" kata dokter menjelaskan Roman dan Nadira.

Hati Nadira kegirangan mendengar penjelasan dokter yang mengatakan Hadi boleh pulang hari ini. Nadira tidak menyangka Hadi opname di rumah sakit hanya satu hari saja.

padahal malam ini sudah hampir pukul dua belas.

"Apakah dia boleh pulang sekarang!" tanya Nadira langsung.

"Iya, boleh!" jawab Bu dokter.

Roman langsung pergi ke kasir melunasi biaya perawatan Hadi. Sementara Nadira dan Hadi mempersiapkan kepulangannya malam ini.

BERSAMBUNG.

1
Rahman Hartomo
cerita lebay
Ridho Widodo
lanjutin roman...ceramahin terus mamamu...
Ridho Widodo
asikk
Ayano
Kapan dia ketangkep lagi
Ayano
Udah pro keknya mah
Ayano
Akhirnya belajar sederhana
Weng Candra
mantap
Ayano
Mereka lagi mereka lagi 😑
Ayano
Membuktikan kalau Roman susah buat move on sampai harus meninggalkan kota
Weng Candra
ceritanya bagus
I In
kasian roman jadi boneka
I In
kalau nggak cocok buang aja lagi roman
I In
yang bener aja, tapi semangat Thor ya
Rury Any
Hai, aku mampir neh! semangat yah💪
I In
kasian Toni ya, tetap semangat ya thor
I In
hai karyamu sangat menarik, tetap semangat ya
ini er
eh ini sumpah baru tau ada laki laki bercadar😭
Rosee
bintang lima untuk author
Apidut
lah malah lebih suka yang model seksi seksi maknya 😭
dende piya
Nasehat bijak yang harus djadikan panutan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!