NovelToon NovelToon
Hanya Istri Figuran

Hanya Istri Figuran

Status: tamat
Genre:Romansa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Tamat
Popularitas:2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mulyani Syahfitri

Zea Rahayu, hidupnya hanya dipenuhi oleh awan mendung yang tidak pernah bersinar. Sejak kecil selalu dianggap pembawa sial oleh ayah dan kakak nya, karena kelahiran Zea yang merenggut nyawa ibu nya.

Hingga saat dewasa, Zea harus menjadi alat penebus hutang ayahnya yang tidak sedikit. Dia dipaksa menikah dengan seorang presdir yang terkenal kejam dan bengis, Albizar Malik Dewantara.

Pria berwatak dingin yang baru saja dikhianati oleh sang kekasih, dan berniat menjadikan Zea sebagai bahan pelampiasan untuk membalas rasa sakit terhadap mantan kekasihnya.

Kehidupan yang tidak mudah, kembali harus dilalui Zea..
Akankah dia bisa bertahan ketika hanya dijadikan sebagai istri figuran??? Ditambah dengan perlakuan ibu dan adik Malik yang begitu tidak menyukai nya karena ingin Zea pergi meninggalkan Malik.

Konflik prahara rumah tangga dan masalah dalam kehidupan Malik, membuat Zea semakin merasa sulit.

note : untuk visual ada di Ig ygy @mulyani syahfitri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mulyani Syahfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akal Malik

Malam ini setelah selesai makan malam, Zea kembali kedalam kamar. Sedangkan Malik pergi keruang kerja nya bersama Zayn. Jika sudah malam seperti ini, Zea benar benar tidak tahu harus melakukan apa. Dia hanya diam dan harus menunggu Malik selesai bekerja, barulah bisa tertidur. Setiap malam, itulah yang harus dia lakukan, hanya menunggu dan menunggu.

Zea menghempaskan tubuhnya diatas sofa seraya tangan yang memegang sebuah foto. Foto mendiang ibunya. Foto satu satunya yang Zea punya, itupun harus mengambilnya secara diam diam dari dalam kamar ayahnya. Foto dengan bingkai emas yang sangat indah.

Zea tersenyum pedih memandangi foto itu. Foto seorang wanita yang sangat cantik dan begitu anggun. Foto ibu Zea yang wajahnya sangat mirip dengan Shania, kakak nya. Hingga itulah yang membuat ayahnya begitu menyayangi Shania dari pada Zea.

Zea tumbuh tanpa kasih sayang dari orang tua nya. Dan sebenarnya itulah yang membuat Zea begitu merindukan kasih sayang dari orang lain. Hingga Malik yang jahat tapi masih mau memberikan nya pakaian yang bagus dan makanan yang enak sudah bisa membuat hati Zea merasa sangat bahagia. Karena ketika dirumah ayahnya, Zea tidak pernah mendapatkan hal itu.

"Bu..... apa kabar. Zea rindu sekali dengan ibu" gumam Zea seraya mengusap foto itu dengan lembut.

"Sekarang Zea udah gak tinggal bareng ayah bu. Zea udah pindah dan ikut sama suami Zea." kata Zea lagi. Seperti biasa jika sedang sendiri, dulu Zea selalu berbicara pada benda mati itu. Sebuah foto yang selalu mendengarkan setiap keluh kesah Zea.

"Suami Zea tampan bu, bahkan gagah sekali.  Tapi sayang.... dia juga gak sayang Zea. Dia cuma anggap Zea sebagai istri figuran aja" ungkap Zea yang tanpa terasa air mata mulai menggenang dipelupuk matanya.

"Kenapa gak ada yang sayang sama Zea ya bu. Salah Zea apa? Zea udah berusaha jadi anak yang baik untuk ayah, tapi ayah masih tetap benci Zea. Dan sekarang, Zea juga udah berusaha untuk jadi istri yang baik, tapi tuan Malik juga gak bisa sayang Zea bu" Zea terisak seraya mengusap air matanya yang mulai berjatuhan diwajahnya.

Rasanya sesak dan pedih sekali...

Tapi jika sudah mencurahkan isi hatinya seperti ini, Zea bisa sedikit lebih lega.

"Ibu.... tolong bisa sama Tuhan. Zea pengen ikut ibu. Zea capek bu. Capek banget. Gak ada tempat yang bisa Zea tinggali disini. Semua orang benci Zea. Zea sedih....." lirih Zea begitu pilu.

Dia langsung memeluk foto ibunya dengan erat seraya menumpahkan segala perasaan nya disana. Perasaan yang tidak pernah dilihat oleh orang lain. Perasaan yang tidak pernah bisa membuat orang lain merasa tersentuh. Zea benar benar sedih. Dia hanya ingin dilihat, tapi nyatanya dia lah yang harus melihat kebencian orang orang pada dirinya sendiri.

....

Dan tanpa Zea sadari, sedari tadi ternyata Malik sudah berdiri dibalik dinding dimana ruang kerja nya yang memang terhubung dengan kamar. Malik berdiri mematung mendengar kan segala kesedihan Zea. Yang entah kenapa bisa sampai menyentuh hatinya.

Malik meraba dadanya yang terasa aneh. Ada rasa iba, sedih dan juga.... sakit.

Sebenarnya apa yang membuat Zea berkata begitu tentang ayahnya? Apa ayahnya memang membenci Zea? Tapi kenapa?

Dan lagi, bukankah selama ini tuan Danuarta menjual Zea padanya hanya karena harta? Bukankah tuan Danuarta membiarkan Zea hidup dengan Malik karena dia ingin Zea senang karena akan mendapatkan limpahan harta setiap harinya???

Bukankah begitu?

Atau jangan jangan tuan Danuarta menyerahkan Zea karena dia tidak ingin Zea berada dirumah itu lagi???

Malik jadi flashback dengan pernikahan nya dan Zea tempo lalu. Tuan Danurta sama sekali tidak ingin pernikahan ini diketahui oleh publik, bahkan meski Malik tidak memikirkan itu, namun tuan Danuarta seperti tidak ingin membuat Zea bahagia.

Dan ketika Zea meninggalkan rumah itu juga tidak ada sepatah katapun yang dia keluarkan, dia hanya berbicara tentang anak sulung nya saja. Dan Zea.... dia seperti mengabaikan Zea waktu itu. Bahkan merasa lega karena Zea yang pergi dari rumah itu.

Sebenar nya bagaimana kehidupan Zea?

Dia anak tuan Danurta.

Tapi terlihat sekali perbedaan nya.

Bahkan anak sulung tuan Danuarta terlihat begitu glamor seperti gadis gadis yang lain. Tapi Zea, bahkan dia hanya memiliki pakaian lusuh saja yang dibawa dari rumah ayahnya.

Ya, Malik baru menyadari itu.

Apa Zea bukan anak kandung nya?

Tapi tidak mungkin, dia sendiri yang menikahkan Zea waktu itu.

Sial....

Kenapa Malik jadi penasaran dengan curahan hati Zea malam ini.

Malik menghela nafasnya dalam dalam,  seraya menutup pintu ruangan kerja dengan sedikit kuat hingga membuat Zea dengan cepat menyimpan kembali foto ibunya dibalik sofa. Bahkan Malik bisa melihat jika Zea mengusap air matanya dengan cepat seraya bangun dan memandang pada Malik.

Malik hanya acuh saja dan pura pura tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Dia langsung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sedangkan Zea langsung beranjak menuju tempat tidur Malik untuk membersihkan tempat tidur itu.

Zea menarik nafasnya dalam dalam dan mengusap kembali wajahnya yang terasa lengket karena air mata.

Dia tersenyum saat Malik sudah keluar dari kamar mandi dan mendekat kearah nya dengan sudah mengganti pakaian tidur.

Malik memperhatikan wajah Zea dengan pandangan datarnya. Wajahnya sembab dan masih memerah, dan kelihatan sekali jika setiap hari yang dikeluarkan Zea adalah senyum palsu nya.

"Selamat tidur tuan." ucap Zea seraya menghidupkan lampu tidur Malik.

Malik hanya diam dan langsung merebahkan dirinya diatas tempat tidur. Menarik selimut seraya sesekali melirik kearah Zea yang nampak berjalan kekamar mandi seraya mematikan lampu kamar itu.

Malik menghela nafasnya dengan pelan, dan memandang langit langit kamar itu dengan pandangan nanar nya. Hatinya menjadi gelisah sekarang. Ini benar benar sungguh tidak enak.

Malik mencoba memejamkan matanya. Tubuhnya sudah lelah karena seharian bekerja, apalagi pengaruh demam semalam yang masih terasa. Tapi dia sama sekali tidak bisa tertidur dengan baik. Bahkan sampai Zea sudah mulai merebahkan dirinya diatas sofa.

Malik melirik Zea yang terlihat memakai selimut nya disana. Tidur dengan bergelung dalam selimut tanpa bantal. Sudah dua minggu lebih dan hanya begitu lah mereka setiap malam.

Dan lagi lagi, kenapa Malik malah menjadi iba.

Malik menghela nafasnya, dia membalikkan tubuhnya membelakangi Zea. Namun tetap saja dia tidak bisa tertidur. Bahkan Zea sampai heran melihat Malik yang gelisah seperti itu.

Tapi karena dia sudah mengantuk dan merasa lelah, Zea mengabaikan Malik dan memilih untuk tidur.

Malik kembali membalikkan tubuhnya dan memandang Zea. Dia mendengus saat melihat Zea sudah memejamkan matanya.

Lama Malik memandang Zea dari jauh. Tapi semakin lama bukan nya semakin mengantuk, dia malah ingat dengan pelukan Zea yang menenangkan. Apa dengan pelukan itu dia bisa tertidur? Seperti masa saat dia kecil dulu, tidur dalam pelukan ibunya disaat dia merasa gelisah dan gundah seperti ini.

Malik meraih remot ac yang ada diatas meja disamping tempat tidurnya. Menguatkan volume ac hingga ruangan itu menjadi sangat dingin.

Alis Malik tergerak saat melihat Zea mulai gelisah. Dan dengan senyum licik nya dia malah semakin membuat suhu ruangan itu bertambah dingin.

Zea semakin bergelung dalam selimut. Tubuhnya yang memang sudah tidak enak kini semakin terasa dingin dan menggigil. Dia merapatkan lagi selimutnya seraya membuka mata dan melihat kearah Malik yang sedang memegang remot ac. Apa pria itu sengaja, batin Zea.

Melihat Zea yang masih diam, Malik malah semakin memainkan remotnya membuat Zea benar benar tidak tahan lagi. Wajahnya bahkan sudah pucat sekarang.

"Tuan.... kenapa dingin sekali" tanya Zea seraya beranjak dan duduk diatas sofa masih dengan balutan selimut. Bahkan bibirnya bergetar sekarang.

"Aku kepanasan" jawab Malik begitu singkat.

Zea melihat kearah jam dan keluar jendela dimana kain jendela berhembus disana. Sepertinya diluar sedang gerimis dan berangin. Kenapa Malik bisa kepanasan? Atau apa ini karena tubuh Zea yang mau demam hingga dia bisa kedinginan seperti ini.

Zea tidak berani lagi membantah. Dia hanya memeluk lututnya dan menyembunyikan kepalanya didalam selimut. Rasanya benar benar dingin hingga begitu menggigit ketulang.

"Jika kau tidak mau kedinginan maka tidur lah didalam ruang hampa itu" ujar Malik.

Zea mengintip Malik dari balik selimutnya. Dia menggeleng pelan dengan mata yang sayu. Kenapa Malik bisa sekejam ini. Zea benar benar tidak tahan. Haruskah dia keluar saja dan tidur diluar. Tapi bagaimana jika tahu nyonya Donita dan Michella. Dia pasti akan semakin bertambah susah.

"Kenapa wajahmu pucat begitu? Jangan bilang kau mati disana" kata Malik lagi.

"Dingin tuan" jawab Zea dengan suara yang bergetar.

Malik mengernyit, ini memang dingin, tapi kenapa Zea bisa cepat sekali kedinginan dan mengigil seperti itu.

"Kemari" panggil Malik.

Zea mengernyit bingung memandang Malik.

"Kau tidak dengar" seru Malik lagi.

Zea langsung mengangguk dan melepaskan selimutnya. Entah apa lagi yang diinginkan oleh Malik.

Zea berjalan seraya menahan gigil, bahkan dia memeluk tubuhnya sediri dengan ringisan diwajah nya.

"Tuan butuh sesuatu?" tanya Zea saat sudah berada didekat Malik.

Malik memandangi Zea dari atas kebawah, tubuhnya menggigil dan bergetar. Bahkan wajahnya sudah sangat pucat.

"Tidurlah disini malam ini" ujar Malik

Mata Zea langsung melebar mendengar itu.

"Ti... tidak tuan. Saya bisa tidur disofa saja" jawab Zea dengan cepat.

"Aku tidak ingin kau mati disana. Aku masih membutuhkan mu untuk besok pergi keacara pertunangan Floe. Dan jika kau sakit, bagaimana kau bisa pergi" gerutu Malik.

"Tapi tuan" Zea benar benar terlihat ragu.

"Cepat, kau mau memilih tidur disini atau diruangan pengap itu ha?" tanya Malik lagi.

Pilihan yang berat, dalam hati Zea.

"Baiklah, aku akan mengurung mu didalam sana saja" gertak Malik seraya ingin beranjak dari atas tempat tidur.

Namun Zea segera menggeleng dan langsung naik ke atas tempat tidur.

"Jangan tuan, saya.... saya tidur disini" ucap Zea seraya memandang Malik dengan ragu.

Malik mendengus, dia kembali merebahkan tubuhnya dan memandang Zea dengan lekat.

"Yasudah tidurlah, jangan berisik" ucap Malik seraya membalikkan tubuhnya dan membelakangi Zea.

Zea menghela nafas nya, dan mulai merebahkan tubuhnya disamping Malik. Menarik selimut dan memeluk selimut itu dengan ragu. Dia memandang Malik yang sudah diam. Entah ada apa dengan tuan kejam ini, dulu dia sangat melarang Zea untuk menyentuh tempat tidurnya, tapi sekarang dia malah meminta Zea untuk tidur disini.

Dan tanpa Zea tahu, Malik tersenyum tipis dibalik tubuhnya.

1
ADW&RAW
🙏
Deswita
😀🤣
Deswita
💪💪💪
Deswita
😂
Deswita
🙏
Deswita
💪
Deswita
💪💪💪💪
Deswita
💪🤰🥰
Deswita
💪💪
Deswita
💪
Deswita
🤨
Deswita
🤔
Deswita
🙏🥺
Deswita
🙏
Deswita
💪
Deswita
🙏🙏
Deswita
😀🤔
Deswita
💪💪
Deswita
🙏👍
Deswita
😀👍🤰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!