Maaf sebelumnya, Novel ini Novel lama. Jadi belum ada revisi seluruhnya. Mohon di mengerti atas tulisan yang berantakan. Terima kasih
Leah adalah anak dari keluarga berada, tapi dia memiliki ibu dan 2 saudara tiri. Namanya Glenca dan Amara yg tak pernah menyukai keberadaan Leah. Papa nya selalu ada di luar negri, sampai suatu saat Leah di nikahkan secara paksa oleh ibu tirinya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewhy M, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 25
Karena tidak ingin membuat Leah khawatir, Ruchan pun muncul dengan pura-pura tidak mendengar dengan apa yang mereka bicarakan.
"Assallamualaikum" Salam Ruchan.
"Waalaikumsalam"Jawab Leah dan Sandy
"Eh Sultan, Lama sekali di kamarnya. Nyaman?" Canda Sandy.
"Sekalian sholat sunah Mas," Jawab Ruchan.
"Sini Mas, Adek dah siapin buat Mas," Kata Leah.
Sandy tersenyum melihat dan merasakan suasana seperti ini, Dimana rumanya ramai kehadiran Adik dan Adik Iparnya. Sandy pun tak membayangkan kalau dia memiliki keponakan yang lucu. Dalam benaknya, mungkin akan tambah ramai sekali di rumah itu.
"Kakak nggak mau jadi obat nyamuk, Kakak mau bobok dulu ya, Nanti jam 2 Kakak tugas!" Kata Sandy masuk ke kamar.
"Nggak temenin kita dulu Mas, nyamil gitu?" Tanya Ruchan.
Sandy melambaikan tangan, tanda dia tidak bisa menemani Ruchan dan Leah makan. Ruchan memandang Leah terus menerus, ia senang sekali dengan perubahan Leah yang begitu cepat bisa menyesuaikan dengan derajatnya sekarang.
"Ada apa? Kanapa Mas liatin Adek kek gitu, ada yang salah sama adek?" Tanya Leah.
"Adek cantik, anggun dengan balutan hijab dan gamis gitu, warnanya juga Mas suka." Kata Ruchan memuji Leah.
"Jadi selama ini Adek nggak cantik gitu? Nggak anggun dan warna yang selama Adek pakai norak gitu?" Tanya Leah.
"Ya cantik dong, tapi lebih cantik yang sekarang, udah nggak kayak tarzan yang pakai baju dengan bahan yang kurang. " Goda Ruchan.
"Jahat ih, bilangnya tarzan." Kata Leah.
"Maaf sayangku, sini deh Mas mau nanya" Kata Ruchan menarik tangan Leah dengan lembut.
" Tanya apa, dan hadiahnya apa? Apa faedahnya?" Tanya Leah.
"Eh tunggu.. Mulai malam ini panggilnya sayang aja yaa, biar lebih romantis gitu hehehe" sambung Leah.
"Sekarang Mas Adek dulu ya, butuh persiapan. Mas kan belom pernah panggil perempuan mana pun dengan sebutan sayang" Kata Ruchan.
" Maaf ya kalau nyinggung, Adek mulai pakai pakaian muslim seperti gini, nggak terpaksa kan?" Tanya Ruchan.
"Ck, ya enggak lah Mas, Adek itu menyesuaikan aja, Mas ini kan seorang Ustad, masa iya istrinya kayak tarzan sih, nggak sesuao kali ah. Emangnya cocok ya Adek pakai baju muslim kayak gini. Kalau gitu ganti ah." Kata Leah muram.
"Cocok kok, cocok banget, Mas malah suka, dengan gini, adek udah menjauhkan api neraka buat Mas, makasih ya " Kata Ruchan.
"Ah, sayang nya belum kepakai nih" Kata Leah manja.
"Iya Adek, eh sanyangku cintaku. Lanjutin donk yang" Kata Ruchan dengan senyuman manisnya.
"Iya aku masih berusaha istiqomah kok sayank" Kata Leah.
"Bukan Adek aja, tapi kita lah. Kita sama sama belajar dan tetap istiqomah menuju syurga nga Allah ya Dek" Kata Ruchan.
"Amin-amin ya rabbal'alamin" Kata Leah.
Hati Leah adem mendengar perkataan Ruchan, apa lagi tutur sapa Ruchan memang lembut. Ruchan juga selalu memperlakukan Leah sangat baik. Menuruti semua keinginannya.
"Teruss, hadiahku mana yang? Kan aku sudah jawab pertanyaan kamu tadi Yang" Tanya Leah tangannga menadah.
Ruchan tersenyum, dan langsung mencium kening Leah dengan lembut. Saat mata Leah terpejam, ciuman Ruchan mulai turun ke pipi, dan turun lagi ke bibir mungil Leah. Tanpa sengaja Leah pun mendesah, Ruchan kembali tersadar dari mabuk asmaranya dan mengakhiri ciuman nya. Mereka pun tersipu malu, pipinya memerah, dan Leah menyentuh bibirnya. Tapi tangan Ruchan masih memegang erat tangan Leah.
❤❤❤❤❤❤
Siang hari, mereka masih keliling untuk menikmati Singapura berdua. Di tengah jalan, mereka bertemu dengan teman lama Leah. Leah merasa heran dengan temanya itu, tidak bertemu baru 2 tahun penampilannya sudah beda. Dan teman Leah itu menyapanya terlebih dahulu.
"Eh, elo Leah kan? Widih insyaf Lo? Sejak kapan?" Tanya wanita itu.
"Kamu, Hani !! bener, kamu Hani kan? Ya Allah apa kabar?" Tanya Leah.
Mereka cipika cipiki dan sebagainya (layaknya perempuan dengan ke alayan mereka). Leah pun mengajak Hani ke cafe dimana mereka ngumpul dulu. Leah juga memeperkenalkan Ruchan kepada Hani.
"Aduh Gue jadi malu nih ama suami lo Le" Kata Hani
" Malu kenapa? Santai aja lagi, tenang suami Gue bukan tipe orang yang monoton kok, dia humble " Kata Leah sambil menepuk paha Ruchan.
Dan hati Ruchan mulai berdegup kencang, Leah yang mengetahui bahwa suami nya gugup pun langsung memegang tangan nya yang berada di bawah meja. Dan mengayun-ayunkan tangannya.
"Sory ya Kak, pakaian Gue kek gini. Eh Mas atau Kak, atau Pak ini, bingung mau manggilnya." Tanya Hani.
"Terserah Mbak nya aja, enaknya mau manggil apa" Kata Ruchan.
Tangan Ruchan masih keringat dingin dan bergetar, begitu besar rasa cinta Ruchan untuk Leah, cuma di tepuk bahu dan di genggam tangannha saja sudah deg degan setengah mati.
akhirnya ketmu
Awal baca cerita gaya bahasanya kurang greget Thor tapi alur cerita bagus. Tapi lanjut baca ternyata gaya bahasanya enak untuk di baca tak bisa berhenti...😀😀 hasus sampai tamat. untuk cerita udah tamat jadi tak penasaran...
Tetap semangat berkarya author...💪💪
Ini mau intip cerita nya Aisyah selanjutnya.....🥰🤩