Tiba-tiba dipaksa menikah karena sebuah kesalahpahaman, bahkan tidak diberikan kesempatan untuk memberikan penjelasan. Membuat Emily harus menerima kenyataan jika ia mendadak diperistri oleh tetangga sekaligus kakak sahabatnya sendiri. Bagaimana kehidupan Emily selanjutnya, apakah ia akan bahagia dengan pernikahannya atau tidak?
Ikuti terus ceritanya di Skandal With Tetangga 💛💛💛
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Alika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Setelah keterkejutan dan juga kekecewaan Boy akan benda yang Emil sebutkan tadi, kini mereka tiba di acara ulang tahun Shella yang diadakan di sebuah Cafe yang menurutnya itu adalah Cafe milik orangtuanya Shella. Jadi ia sengaja mengadakan acara ulang tahunnya itu di sana.
Sudah banyak orang yang datang, dan kebanyakan mereka adalah teman-teman di kampus Boy. Dan mereka juga saling mengenal, ya sebenarnya hanya mereka yang banyak mengenal Boy. Karena Boy adalah salah satu Mahasiswa populer di kampus, akan tetapi Boy yang memang jarang bergaul dengan yang lainnya jadi kurang mengenal mereka. Maka saat melihat mereka pun Boy hanya mengangguk dan tersenyum saja.
Shella yang melihat kedatangan Boy merasa sangat bahagia, bagaimana tidak jika pria yang sangat ia cintai kini hadir di acara ulangtahunnya. Dan juga membawakan hadiah untuknya, dan hadiah itu pasti adalah pilihan spesial dari Boy untuknya. Setidaknya itulah yang ia pikirkan saat ini. Padahal yang sebenarnya adalah, jika hadiah yang Boy bawa adalah hadiah pilihan Emil yang di pilih secara acak. Yaitu dengan permainan cap cip cup, karena otak Emil tidak sanggup jika diminta untuk memilih. Dan Boy, ia sama sekali tidak perduli mana hadiah yang akan ia berikan karena itu hanya formalitas saja pikirnya.
"Hai Boy, sambutan hangat pun Shella tujukan pada Boy. Pria idaman dan pujaan hatinya itu. Sayangnya Boy sudah menikah tapi Shella belum tahu, karena Boy masih merahasiakan Istrinya yang masih berstatus pelajar. Boy takut image buruk akan menghampiri Emil suatu saat nanti. Jadi untuk saat ini ia lebih memilih bungkam saja. Yang terpenting hati dan juga jiwa raganya milik Emil.
"Hai!" jawab Boy singkat, melihat kedatangan Boy dengan seorang gadis SMU membuat Shella tersenyum karena menurutnya Boy datang bersama dengan adiknya. Karena setahu Shella Boy memang memiliki adik perempuan yang masih sekolah SMU. kedatangan Emil disambut bahagia oleh Shella, karena ia berpikir jika Boy memang sengaja membawa adiknya karena ia ingi memperkenalkan adiknya itu. Dan itu pasti akan membuat hubungan mereka semakin dekat. Bayangan janur kuning dan pelaminan pun kini mondar - mandir di dalam pikiran Shella.
"Selamat ulang tahun, dan ini kado untukmu," ucap Boy. Shella pun menerimanya dengan senang hati, ia ingin sekali berjingkrak-jingkrak saat ini di sana karena sudah mendapatkan hadiah dari Boy. Pasti ini adalah hadiah yang spesial pikirnya.
"Makasih Boy, ayo silahkan duduk maaf ya jamuannya sederhana," ucap Shella, padahal sebenarnya jamuannya cukup mewah untuk acara anak kuliahan.
"Sama-sama," jawab Boy masih tetap dengan ekspresi yang dingin.
'Ya ampun baru dikasih hadiah hasil cap cip cup aja udah seneng banget, apalagi kalau dapat hadiah lotre nihh orang kayanya salto sambil guling-guling,' gumam Emil dalam hati, ia menilai jika Shella terlalu berlebihan memperlihatkan rasa bahagianya. Dan Emil sudah bisa menebak jika perempuan dihadapannya ini memang menyukai suami tampannya. Demi kerang ajaib, Emil tidak rela ada perempuan lain yang menyukai suaminya.
"Kak, aku haus," ucap Emil yang memang merasa kehausan dan ia tidak bisa diam saja saat melihat banyak minuman segar dan makanan enak di sana.
"Boy, ajak adiknya makan sana kasihan. Maaf ya Dek, kakak kamu orangnya emang gak peka," ucap Shella seolah sedang menyindir Boy tentang perasaannya.
'Kakak! Cogan ini suami aku woi!' Ingin sekali Emil mengatakan hal itu akan tetapi ia harus menahannya untuk saat ini.
"Ya udah yuk," ajak Boy pada Emil sambil terus menggenggam tangan mungilnya. Seolah takut jika istrinya akan hilang di tengah kerumunan. Mereka berdua pun pergi meninggalkan Shella dan menuju tempat mengambil makanan dan juga minuman di sana.
"Kak," panggil Emil.
"Hemm ... " jawab Boy tanpa menoleh ke arah Emil.
"Cewek tadi suka sama Kakak ya?" tanya Emil.
"Mana Kakak tahu!" jawab Boy.
"Awas ya kalau Kakak macam-macam, aku percepat status dudanya! " kesal Emil.
"Jangan dong Mil, Kakak gak mau jadi duda," Namun, Emil tidak mempedulikan ucapan suaminya nya dan mengambil minuman dan langsung meminumnya sampai habis.
"Kalau Kakak macam-macam, aku bilangin sama Papa!"
"Kejam banget istri Kakak ini, jangan dong sayang. Kamu kaya gak tahu aja Papa kamu gimana. Bisa habis Kakak dibuat gulai." ucap Boy sambil tertawa, tapi Emil masih anteng dengan makanannya. Ia merasa sangat lapar karena tadi tidak sempat makan siang karena ia lebih sibuk berkeliling mencari belanjaan.
"Nah itu tahu, makanya Dipsy jangan nakal nanti di masak sama Papa bakul nasi," Boy pun tertawa sambil mengacak-acak rambut Emil, kemudian ia pun membersihkan bibir Emil yang terkena remahan coklat karena baru saja Emil memakan kue. Jika saja kini mereka hanya berdua tentu Boy akan membersihkan bibir Emil dengan bibirnya. Sayangnya mereka sedang di tempat yang ramai. Tidak mungkin Boy melakukan hal itu bukan.
Shella yang melihat kedekatan antara Boy dan juga Emil pun kini memiliki pemikiran, jika ingin Boy menjadi miliknya maka ia harus mengambil dulu hati adiknya. Karena di sana Boy terlihat sangat menyayangi orang yang Shella pikir adiknya itu.
"Kamu bakal jadi milik aku, Boy." gumam Shella sambil terus memperhatikan Boy dan Emil.
***
Dukung novel ini dengan like, komentar dan juga gift serta vote ya 😚😚😚 makin kenceng dukungannya makin kenceng juga up ya.
Sambil nunggu novel ini up, kalian bisa mampir di karya Mimin yang lain ya 🥰🥰❤️
kbnyakan typo
l❤️ ve l❤️ ve 😍😍