Queensa, seorang gadis yang menjadi dingin karena terlalu banyak tersakiti. Dan Sasa, seorang gadis antik dan penakut yang sudah menjadi bahan bully sejak pertama kali masuk ke sekolahnya.
Dilihat dari segi manapun, tidak ada yang akan menyangka, jika kedua sosok itu adalah orang yang sama.
Berawal dari benci, dia menyadari jika perbedaab antara cinta dan benci hanya setipis kertas tisu. Dia jatuh cinta pada pria yang membullynya.
Lalu akankah kisah cinta mereka berjalan mulus, atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosemarry_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queensa "24"
...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
Queen menghela nafas saat kakak kesayangannya itu mengomel tanpa henti dari seberang telepon, dan membuat telinganya terasa berdengung.
Dion sedang marah karena melihat wanita incarannya sedang berduaan dengan rivalnya.
"Ok, kita ketemu di mall langsung aja." Queen mematikan ponselnya setelah mengiyakan ajakan Dion untuk pergi ke mall dan menemaninya bermain di time zone.
Scooter antik bin nyentrik itu pun kembali melaju meninggalkan gerbang sekolah. Queen berdecak karena scooter ini tentunya tak bisa seperti motor sport miliknya.
Meskipun dia sudah memutar gas hingga mentok, tetap saja scooter itu berjalan dengan lambat menurutnya.
Ya, bayangkan saja. Queensa bahkan sempat disalip oleh pesepeda yang berjalan di jalur khusus sepeda.
Bukankah aneh, jika motor yang melaju dengan kecepatan penuh, justru di salip oleh sepeda yang di kayuh secara manual dengan kaki itu.
"Astaga, kenapa gue milih pake ginian si? Mending sekalian gue sepeda aja kali ya, lebih cepet!"
Hingga akhirnya, setelah beberapa menit perjalanan Queensa pun sampai di mall tempat dia janji bertemu dengan kakaknya itu.
Setelah memarkirkam kendaraannya, dia kembali menelepon Dion dan menanyakan di mana kakaknya itu berada.
Queensa mengedarkan pandangannya untuk mencari Dion yang mengatakan jika dirinya juga berada di area parkir itu.
Hingga netra matanya menemukan sosok yang dia yakini adalah sang kakak. Dia berniat mengagetkan kakaknya itu, dengan berjalan mengendap-endap seperti maling jemuran.
"Dor!"
"Astaga! Dedemit!" Dion berjingkat kaget saat melihat wajah Queensa, yang masih memakai makeup absurdnya itu.
"Enak aja ngatain gue dedemit. Cantik gini di bilang dedemit, mata lo rabun ya bang?!"
"Iya cantik, kalo lo lagi normal. Tapi kalo lo lagi kayak gini nih, mendingan juga gue ketemu ama setan deh daripada liat muka lo yang serem ini," canda Dion yang membuat Queensa sadar jika dirinya memang masih menggunakan identitas Sasa.
"Hehe, gue lupa. Ya udah yuk masuk, anterin gue beli baju dulu sama gue mau bersihin nih makeup."
Dion pun menganggukkan kepalanya dan mengantar Queen ke butik langganan mereka di mall itu.
Daripada dia harus menjadi artis dadakan, karena berjalan bersama Queensa dengan dandanan anehnya itu.
Maka mau tidak mau dia pun menemani Queen merombak kembali penampilannya sebagai Queensa.
Queen hanya butuh beberapa belas menit untuk merubah penampilannya. Karena dia hanya berganti baju dan membersihkan makeupnya dan mengaplikasikan makeup tipis agar wajahnya tak tampak pucat.
"Untung aja lo nggak kayak ciwi-ciwi lain di muka bumi ini, yang perginya satu jam tapi dandannya dua jam!" Dion terkekeh dan membuat Queensa ikut tertawa renyah, hingga tanpa sadar Queen menabrak bahu seseorang.
Queen mengaduh saat bokongnya mencium mesra lantai dingin itu sambil menengadahkan kepalanya untuk melihat siapa yang sudah membuatnya jatuh.
"Lo kalo jalan itu pake mat—" Queen tak bisa melanjutkan ucapannya saat mengetahui sosok yang dia tabrak itu.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
semangat Thor
Ry Benci Pakpol Mampir