Amelia Putri adalah seorang sekretaris CEO di perusahaan ternama di ibukota.
Dia tidak memiliki sanak saudara, orangtuanya bercerai saat dia umur 2tahun dan dia tidak tau dengan keberadaan orangtuanya dimana.
Suatu hari,dia diminta untuk menjaga anak atasannya. tetapi tidak disangka ternyata sang anak memiliki ketertarikan kepada Amel. mungkin karna dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu.
Tibalah disuatu moment,dimana Alex sang ceo melihat kedekatan sang putri dengan Amel merasakan perasaan yang sangat sulit diartikan.
Bagaimana kisah selengkapnya? Next story>>
Fyi guys, alur cerita atau konflik yang ada di dalam semua novelku tidak berat. hanya untuk have fun aja yaa..semoga sukaa ❤️
~PROSES REVISI~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak ayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 (REVISI)
Setelah selesai membersihkan diri Amel berjalan ke ruang tv yang ada di hotel tempatnya menginap.
Disana Alex sudah menunggunya dengan memainkan handphone ditangannya.
"jalanmu lucu" ucap Alex menggoda Amel yang berjalan seperti pinguin
"Diam mas" jawab Amel lirih lantaran Malu
"Coba jalan lagi, kayak gini kan tadi" goda alex semakin menjadi-jadi dengan mempraktekkan cara jalan Amel.
Amel melemparkan bantal soffa dan ditangkap Alex.
"Hahahaha"
"Tau ah, males aku sama kamu" sungut Amel
"becanda sayang" Alex mendekat kearah amel dengan mencium pipinya berulang kali
"Tapi bercandanya mas Alex memalukan"
"memalukan tapi bikin melayang kan?" colek dagu Amel
"Masss!!" pekik Amel
"iya iya sayang, maaf.. dah yuk makan"
Mereka berdua menghabiskan makanan dengan diiringi candaan yang tiada habisnya.
.
.
"sayang"
"Hmmm"
"kamu pengin ngasih adik Aira berapa?" tanya Alex dengan posisi merebahkan diri di sela paha Amel
"Berapa aja mas, ngikut mas Alex aja"
"kalau aku maunya 5? kamu sanggup?" tanya Alex dengan tangannya masuk kedalam baju yang dipakai Amel
"Jangan banyak-banyak mas, hamilnya sih gampang. tapi, didik anak jadi anak yang berkualitas butuh kekuatan ekstra. aku tau mas Alex mampu menghidupi anak 5/6/10 tapi mungkin kita belum mampu mendidik mereka menjadi anak yang berkualitas" terang Amel
"uhhh,pintarnya istriku ini. kalau hamilnya gampang , bikinnya gampang juga nggak?" Goda Alex dengan mendekatkan wajah ke Amel
"Mas, jangan bahas gituan Mulu"
"kamu tu lucu kalau lagi malu-malu"
"Aku setuju dengan pernyataan kamu sayang, kita sanggup punya anak ,kita juga harus sanggup menjadikan anak tersebut berkualitas" lanjut Alex
Amel mengangguk antusias.
"Mas tangannya ih" Amel memukul tangan Alex yang sudah merayap kemana-mana
"aku hanya memegang sayang, tidak melihat juga loh"
Amel hanya mendiamkan Alex yang masih teguh dengan pendiriannya dengan memainkan pupil gunung milik Amel .
Amel menahan semua rasa yang berhasil Alex berikan dengan sentuhan-sentuhan kecil itu.
Alex melepaskan pengait yang membungkus aset itu dan seketika langsung melahapnya.
"Ssshhhh.. mass shhh"
Alex menggoda dengan memberikan gigitan-gigitan kecil.
.
.
Tidak berselang lama aktivitas itu mereka akhiri, tidak ada kegiatan panas didalamnya. Anggap saja Alex sedang kehausan.
"mas kita pulang kapan?" tanya Amel ketika keluar dari kamar mandi
"buru-buru mau pulang kenapa sih? dirumah ataupun disini juga sama aja loh, tidur juga di kasur"
"aku bingung disini harus ngapain aja, nggak ada kerjaan yang bisa aku kerjakan mas"
"mau kerjaan?" tanya Alex dengan serius
"he'em" Amel mengangguk.
"Yaudah ayok, kita harus mengerjakan proyek ini secepatnya" Alex berangsur mendekat kearah amel
"maksudnya?"
"Proyek adik untuk Aira" bisik Alex dengan mengigit kecil telinga Amel
"astaga" Amel mencubit lengan Alex
"Hahahaha"
Alex sangat bahagia bisa menggoda Amel sampai mukanya memerah menahan malu.
****
Amel yang saat ini sedang melakukan panggilan telfon dengan Aira pun tidak luput dari pandangan Alex.
Interaksi keduanya membuat hati Alex menghangat, semoga kehadiran Amel dapat melengkapi kasih sayang yang Aira butuhkan dari seorang ibu.
Alex tidak menganggu keduanya yang sedang melakukan panggilan telfon, dia mendekat kearah amel dengan memberikan kode untuk tidak protes dengan apa yang Alex perbuat.
Alex menaikkan baju yang Amel kenakan, dan menaikkan pembungkus aset milik Amel.
Amel melotot dan mencubit tangan Alex, bukan Alex namanya jika tidak ngeyel. dia tetap Keukeh dengan apa yang akan dia lakukan.
Alex memberikan satu bantal lagi untuk menopang kepala Amel .
Disinilah waktunya Alex beraksi, dia minum seperti bayi yang kehausan. Dia memberikan sedikit remasan dan tangannya menjelajah ditempat aset lainnya berada.
Amel yang sudah tidak tahan menahan suara-suara indahnya, berpamitan jika ingin beristirahat.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mohon maaf baru up ☺️
Full pekerjaan akhir tahun dan semoga di tahun baru ini aku & para pembaca setia novel ini dapat menjadi orang yang lebih lebih baik, sabar dan kuat menjalani kehidupan kedepannya.
Selalu ingat, Kalian sangat berharga hadir di dunia ini jadi jangan jadi kerdil hanya karna omongan orang lain.
Kalian, kita wajib bahagia guys 🔥🔥
Cari kebahagiaan kalian sendiri dengan hal positif tentunya.
Terimakasih sudah selalu memberikan dukungan untuk diri ini❤️
See u next time
lanjut thor
kagetlah ini jantung tetiba dtg lgs ucap melamar....lakyo piyeee..gk bahaya ta..
menikahlh krn membutuhkn pendamping hidup,,istri skaligus ibu bg anakmu Lex Alex