Alisa di jebak oleh oleh seseorang yang berakhir di penghulu , kata " sah " keluar dari mulut mereka yang menjadi saksi , walau dengan berat hati mereka menerima Alisa sebagai anggota keluarga mereka .bukan bahagia yang di dapat tapi cacian , makian baik dari suami adik ipar maupun dari mertuanya , bahkan setelah melahirkan Alisa di pisahkan dari anak nya , dia harus memanggil anak nya itu " tuan " dan anak nya harus memanggil wanita yang melahirkan nya itu sebagai babu nya , karena mereka menganggap Alisa pembawa malapetaka .
" jangan berharap kamu akan mendapatkan hari hari yang bahagia sebagai istri ku ! tapi sebaliknya neraka lah yang akan kamu dapat , sampai kamu mau menandatangani surat cerai dan perjanjian ini , bahwa setelah cerai kamu dan anak mu putus hubungan darah .
" aku lelah ya Allah "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D Baban Abay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mulai usaha
Operasi berjalan sekitar setengah jam , lampu yang tadi nya menyala pun sudah gelap , dokter keluar dengan di ikuti para suster yang mendorong hospital bed .
" Dok , bagaimana keadaan keponakan ku ." ucap tuan Anton .
Dokter pun tersenyum walaupun dalam hatinya mencibir ," dia bilang keponakan nya ? Padahal ada sisa sisa sperma di alat kewanitaan Wirda , dan di dinding rongga kewanitaan nya pun bengkak ." cibirnya .
" puji Tuhan tuan , tuhan masih menolong keponakan anda , tapi kami juga harus menyampaikan sesuatu tentang tindak lanjut penanganan nyonya Wirda ini , silahkan ikut saya ke ruangan , nanti saya akan menjelaskan kenapa dan bagaimana ." ucapnya .
Tuan Anton pun melangkah mengikuti dokter ke ruangan nya .
" silahkan duduk tuan ." ucap dokter .
" apa ada yang serius dok ?" tanya tuan Anton .
" Ya tuan ini lebih dari kata serius , kami menemukan gejala HIV dalam tubuh nyonya Wirda , mungkin Anda tau dengan siapa beliau berhubungan ?" tanya nya .
Deg !
Sungguh kaget setengah mati tuan Anton , bagaimana bisa Wirda kena HIV ,setau tuan Anton , dialah yang pertama mengambil kesucian Wirda ,dan dia juga yang setiap harinya menggagahi Wirda , mungkinkah , oh tidak !
" Dok , apa mungkin bisa di pastikan itu terjadi dok , setau saya Wirda bukan lah wanita yang nakal ." menurut nya .
Dokter pun tersenyum ." saya tidak tau bagaimana kehidupan nyonya Wirda , kami hanya melakukan serangkain tes yang berkaitan dengan penyakit tersebut dan benar saja di tubuh nya kami temukan ciri ciri yang mengarah ke arah penyakit menular dan mematikan tersebut ."
Untuk sesaat tuan Anton limbung ,pikiran nya kosong , bagaimana dia akan menghadapi kehidupan ke depan, sudah barang tentu dia yakin kalau penyakit Wirda itu dia yang menularkan ,
Tuan Anton pun seketika pikiran nya lari ke istrinya , sudah barang tentu istri nya juga tertular , pantaslah istrinya itu kurus dan sakit sakitan , tapi ketika di suruh memeriksakan diri ke rumah sakit nyonya Laila pun tidak mau .
" Ya tuhan ada apa dengan ku , kenapa ini bisa terjadi pada ku , bagaimana aku akan menjelaskan kepada istri ku dan prima ." monolog nya .
Sedangkan di Indonesia .
Alisha pulang dengan hati yang senang karena di sudah mendapatkan nomor handphon anak nya bibi nari dan mereka juga tadi sempat berkomunikasi via online, anak nya bibi Narti yang bernama Rosa pun mendukung apa yang menjadi niatan alisha .
Alisha sampai di rumah nya sudah sore , saat dia membuka pintu dan menyakalan senter handphone tiba tiba saja ada suara kresek kresek di bawah kardus tempat dia tidur .
Tanpa membuang waktu alisha pun membuka kardus itu , dan betapa terkejut nya dia ketika melihat beberapa ular sedang melingkar di bawah tumpukan kardus .
Alisha hanya bisa ber istighfar , padahal pintunya sudah dikunci lalu bagaimana ular itu bisa masuk ke ruangan nya ?" pikir nya .
Alisha pun menaburkan garam yang dia bawa dari warung ke seluruh ruangan yang tidak terlalu besar itu , dan secara otomatis ular itu pun menggeliat dan pergi dari kamar itu .
" Astaghfirullah hal'azim ya Allah kenapa mereka ini begitu jahat sekali pada ku , padahal aku tidak pernah mengusik mereka , tapi kenapa mereka terus terusan menyakiti ku , ya Allah aku hanya manusia biasa begitu pun dengan iman ku ,jangan sampai aku kelewat batas sama mereka ya Allah ." gumam nya dengan pelam .
Setelah memastikan tidak ada ular , alisha pun membersihkan diri ,kemudian dia menjalan kan perintah umat muslim .
Alisha malam itu makan dengan damai tidak ada yang mengganggu ,sampai datang nya hari esok .
Saat alisha mau pergi kerja bibi Yani pun datang untuk memastikan bahwa alisha sudah meninggal di patok ular , tapi apa yang terjadi di luar Nurul , alisha terlihat baik baik saja , bahkan dia terlihat segar bugar dan sehat wal Afiat .
" Heh udik ,kamu masih hidup ya ,aku pikir Sudan ko-it di patuk ular ,panjang juga umur mu , heh udik kamu di panggil nyonya Laila sana !" bentak nyav.
Tanpa menunggu balasan dari alisha bibi Yani pun kabur duluan , dia takut kalau alisha akan menggampar nya kembali .
Alisha yang memang sudah jengah pun berjala menuju rumah bak istana tersebut .
Baru juga sampai alisha sudah di bentak oleh nyonya Laila " hei udik jalan* ! Enak sekali hiup mu ya , keluar-masuk rumah orang , memang nya rumah ku ini kos kosan!" bentak nya .
Alisha hanya diam tidak menanggapi sama sekali , sampai bibi Yani mendorong alisha untuk mendekat" kamu di tanya nyonya nggak di jawab ya !" oceh nya .
Alisha mengepalkan ke dua tangan nya dengan erat .
" maaf kan saya nyonya ,kalau begitu mulai hari ini saya akan keluar dari rumah ini , biarkan saya ngekos saja , daripada membuat mata anda jadi sakit ketika melihat saya ." ucap nya tanpa keraguan .
Sedangkan nyonya Laila wajah nya sudah merah padam ,bukan seperti ini yang dia mau , yang dia ingin kan adalah alisha menangis dan meminta maaf kepada nya .
" kamu berani melawan ku jalan* ! " bentak nya .
" siapakah saya yang berani melawan anda nyonya , tapi saya hanya berbicara tentang realita saja , toh saya di sini pun juga bukan karena keinginan ku ,jadi alangkah baik nya kalau saya pergi dari sini saja ." balas nya dengan yakin.
Brak !
Meja makan itu pun di pukul nyonya Laila dengan keras , bahkan semua maid pun tak ada yang berkutik karena takut ,tapi tidak begitu dengan alisha .
" baik ! Baik lah kalau itu memang keinginana mu jalan* , aku akan mengabul kan nya ,mulai sekarang kamu enyahlah dari rumah ku ini , tapi dengan syarat kalau sampai kamu hamil maka gugurkan anak itu !" ucap nya dengan marah .
" Tidak !"
Bukan alisha yang menjawab tapi prima , dan baru kali ini alisha bisa melihat dengan jelas wajah suami di atas kertas nya itu , karena sebelum sebelum nya dia saling berhadapan di waktu gelap .
" prima ! Apa kamu sadar dengan ucapan mu !" tanya nyonya Laila .
" Dia tidak boleh keluar dari rumah ini , biarkan dia di gudang sampai Wirda kembali , karena dia harus merasakan bagaimana itu penderitaan." ucap nya dengan mata yang menatap tajam ke arah alisha .
Sedangkan alisha tetap diam di posisi nya .
" Terserah apapun pendapat anda tuan dan nyonya saya sungguh tidak persuli , mungkin untuk saat ini saya hanya bisa mengalah dan diam ketika kalian menghina dan menginjak injak saya , tapi ketahuilah bahwa yang nama nya kebenaran pasti akan menemukan jalan nya sendiri . permisi !" ucap nya dengan tegas .
Alisha pun langsung membalik kan badan nya dan meninggalkan rumah mewah yang isi nya semua penghuni neraka , menurut nya .
" daripada aku mendengar kan ocehan mereka lebih baik aku segera pergi ke warung bibi narti saja ." gumam nya dengan pelan .
Bersambung
hai tuan prima kamu kan dah jadi korban jangan sampai dua kali ,tuh Kunti pasti punya seribu cara mending Lo waspada
doubLe up ny dong KK...