Pernikahan ini adalah permainan sandiwara, siapakah yang pertama akan jatuh cinta?
Noah Frost (28) dengan Arabelle Joseph (24).
Perjodohan keduanya telah diatur sejak mereka kecil, hal itu tidak terlalu disukai oleh Noah, dia seorang pewaris tunggal keluarga Frost, walau Arabelle adalah kandidat yang sangat pantas karena juga berasal dari keluarga kelas atas, akan tetapi pernikahan dua keluarga konglomerat ini akan membebani Noah dan mengekang gaya hidup nya yang penuh dengan wanita.
"Setelah kau menikah denganku, jangan khawatir tentang kesenangan mu, aku tidak akan mencampuri hidupmu, dan kau bisa melakukan apa yang kau mau, kita jangan saling mengganggu urusan pribadi kita masing-masing." Arabelle Joseph
"Menikah denganmu adalah penjara bagiku, jika boleh aku tidak ingin menikah, tetapi jika kau memang tidak akan melarang aku bermain wanita maka aku akan menyetujui pernikahan ini." Noah Frost.
.
.
Ikuti Instagram aku ya : @anak_kost_joy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25 : Memberimu kesetiaan?
Episode 25 : Memberimu kesetiaan?
***
Ketika mendengar ucapan spontan Arabelle, Noah yang sudah dalam keadaan tak bisa mengontrol dirinya segera menatap lekat kearah Arabelle.
Mencoba menilai pandangan dan tatapan Arabelle terhadapnya.
"Deg ... Deg ... Deg!"
Jantung Arabelle berpacu sangat kencang ketika ia bertatapan dengan Noah untuk waktu yang cukup lama.
Takut Noah tidak menganggap penawaran nya tidak sepadan dengan apa yang sedang ia lakukan, dan Arabelle mungkin tak akan bisa berlari dari kegiatan panas yang akan terjadi.
"Sebegitu benci kah kau kepada ku Bel?"
"Kau bahkan mencari hal sepadan untuk ditawarkan demi menghentikan hal ini, kau benar-benar mengenaliku tetapi aku sama sekali tidak mengenali dirimu lagi ..."
Entah mengapa ekspresi Noah yang ini membuat Arabelle terkejut.
Ekspresi Noah yang sedang ia tunjukkan ini, sama seperti ekspresi Noah yang dulu sering menghibur nya dan menemaninya.
Seolah pertanyaan Noah barusan benar-benar tulus dan jika Noah sungguh menginginkan Arabelle.
'Tidak ... tidak ... tidak!'
'Noah sama saja dengan yang lain, semua orang akan berkhianat jika tahu kelemahan orang lain! jangan terlena dengan rayuan nya Arabelle, fokus saja pada tujuan dan pembalasan mu!'
benak Arabelle mengatur pernafasannya, dan memejamkan matanya sejenak untuk menghilangkan harapan yang entah mengapa bergetar ketika melihat ekspresi suaminya.
Arabelle bisa merasakan genggaman tangan Noah melonggar dan Noah segera duduk mengambil piyamanya.
Noah menjadi diam seribu bahasa dan wajah suramnya meninggalkan banyak sekali pertanyaan.
Tetapi Arabelle tak akan terbawa suasana, dia harus jelas dengan tujuannya sendiri.
Arabelle membenarkan bajunya yang sudah sedikit berantakan oleh Noah, membenarkan rambut nya agar terlihat rapih.
Sedangkan Noah terdiam dan muram, aura nya terlihat tak enak dan sepertinya Noah tak terima bagaimana dia sangat menginginkan Arabelle sedangkan Arabelle benar-benar tidak menginginkan dirinya.
Dan hanya Arabelle yang seperti itu.
"Ehem ..." Arabelle pergi melangkah sedikit jauh dari arah Noah, duduk dengan sopan di kursi sofa yang ada di ruangan.
Namun keduanya masih bisa berbicara dengan santai dari jarak ini.
Noah melihat bagaimana Arabelle selalu melepaskan tangannya, duduk berjauhan dan sungguh tak ingin dekat sama sekali.
Hal itu membuat Noah semakin jengkel dan tidak terima.
"Begini Tuan Noah, ada seseorang yang nanti akan mengkhianati mu, dan itu adalah Kakak ku sendiri, dia akan mengkhianati mu dengan segala cara agar saham perusahaan yang digabungkan akan menjadi miliknya seutuhnya ..."
"Kakak laki-laki ku sangat membenci mu dan ingin merebut segala sesuatu darimu, tetapi aku bisa membantu mu menghalangi dia ..."
"Dan saham akan menjadi milik mu nantinya, tetapi biarkan aku ada di sisimu, membantumu dengan beberapa bisnis yang akan dijalankan sebentar lagi, aku jamin akan membuat mu tetap menjadi yang paling sukses dan tersohor!"
Arabelle berbicara dengan tegas, pergelangan tangan yang ia genggam agar tidak menunjukkan beberapa bekas luka sayatan.
Namun dengan mata yang tajam dan jernih, seolah di dalam diri Arabelle, dia masih sangat murni dan polos, tetapi luka di tangannya menunjukkan jika kepolosan dan kebaikan hati itu telah dikunci rapat-rapat dan yang tertinggal hanyalah sebuah tindakan pertahanan diri.
Dan siapapun yang ingin mendekat akan dicakar dengan sikap dingin dan tak acuhnya.
Arabelle sudah selesai mengatakan apa yang ingin ia tawarkan, Arabelle semakin gugup ketika melihat Noah masih menatapnya dengan tanpa ekspresi.
Hening seketika, dan suara detak jantung seolah terdengar keluar.
"Tak!"
Noah tiba-tiba saja berdiri, piyamanya masih belum dia ikat, sehingga ketika ia melangkah tubuh maskulin dan wajah tampannya berpadu begitu indah dilihat.
Hanya dalam sekejap Noah langsung menunduk di hadapan Arabelle yang duduk dan entah mengapa gugup melihat sikap Noah.
Noah menggenggam kedua sisi kursi sofa sehingga dia bisa berhadapan dengan Arabelle dan saling melihat dari dekat.
Noah menatap kearah bawahnya dimana Arabelle mendongak ke atas untuk melihat Arabelle.
"Bagaimana jika aku memberikan mu kesetiaan? apakah kau masih akan menolak aku?" bisik Noah dengan pertanyaan yang tak masuk akal.
Kesetiaan? seorang Noah menawarkan kesetiaan, pastinya itu hanyalah sebuah godaan untuk masuk ke perangkapnya.
Sama seperti predator, akan melakukan dan menawarkan segalanya demi bisa mendapatkan mangsanya.
.
.
.
ga rela kalau uda end
lagiiii thor